Mengenal yang Tak Dapat Dikenal
Topik : -Nats : Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku (Yesaya 55:8)
Bacaan : Yohanes 14:1-11
Dalam upaya untuk menyatakan sesuatu yang tak dapat diungkapkannya, seorang usahawan Kristen menuliskan mottonya di meja kerja: "Betapa besarnya Allah yang kita butuhkan! Betapa jauh lebih besarnya Allah kita daripada kebutuhan kita yang terbesar!"
John Wesley menangkap kebenaran yang sama dengan cara yang berbeda. "Beri saya seekor cacing yang dapat mengerti manusia," tulisnya, "dan saya akan memberi seseorang yang dapat mengerti Allah." Dan dalam Mazmur 145:3 Daud berkata tentang Allah, "Kebesaran-Nya tak terduga."
Dalam upaya kita memahami sang Pencipta, yang terbaik yang dapat kita lakukan adalah membuat persamaan. Dia seperti gembala yang setia, raja yang bijaksana dan adil, bapa yang penuh kasih, sahabat yang dapat dipercaya. Semua analogi ini dapat memberi kita gambaran sekilas akan kebesaran Allah, namun semua itu tidak cukup memadai untuk dapat memahami Dia sepenuhnya.
Itulah sebabnya sangat sukar untuk dapat memahami bagaimana kita dapat mengenal sang Pencipta, namun justru itulah amanat Injil yang amat mengagumkan. Allah kita yang tak terbatas telah menyatakan diri-Nya kepada kita melalui diri Anak-Nya yang menjadi Manusia -- Yesus Kristus. Melalui Injil kita membaca dengan penuh ucapan syukur dan kekaguman bahwa Pencipta kita menjadi Juruselamat kita. Yesus berkata, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa" (Yohanes 14:9). Jika kita memandang kepada Yesus dan mendengarkan apa yang Dia katakan, kita dapat mengenal apa yang tidak dapat dikenal [VCG]
Immortal, invisible, God only wise,
In light inaccessible hid from our eyes,
Most blessed, most glorious, the Ancient od Days,
Almighty victorious--The great name we praise. --Smith