Bergerak Cepat
Topik : -Nats : Hari-hariku berlalu lebih cepat daripada torak, dan berakhir tanpa harapan (Ayub 7:6)
Bacaan : Mazmur 90:1-12
Perhitungan ilmiah menunjukkan bahwa kita selalu bergerak meskipun sedang berada dalam posisi diam. Permukaan bumi pada garis khatulistiwa berotasi dengan kecepatan sekitar 1.609 km per jam. Bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan kurang lebih 107.823 km per jam. Sistem tata surya kita bergerak mengitari pusat galaksi pada kecepatan 788.557 km per jam, dan melintas dengan kecepatan 69.199 km per jam menuju bintang Vega dalam konstelasi Lyra. Bukan itu saja, Galaksi Bimasakti di mana bumi berada melintasi angkasa raya dengan kecepatan sekitar 2 juta km per jam.
Seseorang yang sedang berbaring di sebuah taman yang sunyi pada hari cerah mungkin merasa seolah-olah seluruh waktu dan gerakan berhenti di bawah teriknya sinar matahari. Namun ilmuwan dan orang-orang percaya justru merasakan yang sebaliknya. Seperti halnya kita bergerak melintasi cakrawala dengan kecepatan yang luar biasa, secepat itu pulalah kita bergerak dari bumi ini menuju kekekalan. Hari-hari dan kesempatan kita untuk hidup di dunia bagi Tuhan berlalu begitu cepat sehingga kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu sedikit pun.
Pemazmur berdoa, “Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana” (Mazmur 90:12). Biarlah doa sang pemazmur juga menjadi permohonan kita hari ini. Tuhan, ajarilah kami untuk menjalani hidup tanpa keputusasaan atau kesia-siaan sementara kami bergerak dengan begitu cepat dari tempat kami di bumi ini menuju rumah kami abadi di surga.—MRD II
