Menjadi Murid Tuhan
Topik : -Nats : Biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah (Titus 3:14)
Bacaan : 1 Tesalonika 4:9-12
Manakala ditanya tentang bagaimana keadaan saya pada usia delapan puluhan, saya menjawab, “Hidup saya berjalan memuaskan di tengah berbagai kesibukan rutin saya.” Saya mengamati bahwa beberapa teman dan orang-orang yang terdekat dengan saya juga melakukan suatu rutinitas pokok. Mereka dengan setia melakukan pekerjaan mereka, mengurus keluarga, dan melayani di gereja; namun tidak terperangkap dalam pekerjaan yang membosankan Padahal tidak ada yang hebat dalam kehidupan mereka, demikian pula dalam kehidupan saya.
Saya jadi teringat pada seorang negarawan hebat asal Amerika bernama Bernard Baruch yang pernah ditanya pendapatnya mengenai orang yang berkepribadian paling baik abad ini. Dengan sangat bijaksana, di usianya yang ke-94, ia menjawab, “Seseorang yang setia melakukan pekerjaannya setiap hari. Seorang ibu yang mempunyai anak-anak dan harus menyiapkan sarapan mereka, menjaga kebersihan mereka, dan mengantar mereka ke sekolah tiap hari. Seorang tukang sapu yang menjaga jalanan agar tetap bersih. Para pahlawan tak dikenal yang jumlahnya jutaan orang.”
Rasul Paulus juga menekankan pentingnya kesetiaan dalam hidup sehari-hari. Ia meminta agar orang-orang percaya tinggal menetap, menciptakan kehidupan yang tenang, dan memelihara keluarganya masing-masing (1 Tesalonika 4:11; 1 Timotius 5:8).
Sebagian besar dari kita adalah orang-orang Kristen biasa yang menjalani kehidupan rutin. Namun, Allah menghendaki kita untuk menjadi murid-murid-Nya dalam hidup sehari-hari, yang setia dan menghasilkan banyak buah. Mari kita penuhi kerinduan-Nya!—VCG