4 Juli 2004

Konstitusi yang Kuat

Topik : Kemapanan

Nats : Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri (1 Petrus 2:9)
Bacaan : 1 Petrus 2:1-10

Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat menyatakan bahwa semua orang “diciptakan setara” dan kita dikaruniai “hak-hak tertentu yang tak dapat dirampas orang lain”. Konstitusi tersebut menjamin bahwa pemerintah akan melindungi hak-hak itu bagi seluruh warga negaranya. Kedua dokumen itu menyatakan dengan jelas bahwa kemerdekaan bangsa terutama bergantung pada konstitusi yang kuat.

Alkitab merupakan “pernyataan hak asasi manusia” yang jauh lebih baik daripada kedua dokumen ini. Alkitab berasal dari Allah sendiri, yang mendasarinya dengan keadilan-Nya, keprihatinan-Nya atas umat manusia, dan kedaulatan-Nya. Dan inilah satu-satunya perjanjian yang menjamin kebebasan dari hukuman dan kuasa dosa.

Seseorang datang kepada seorang pendeta untuk memperoleh nasihat tentang nilai-nilai religius dan kebebasan yang menyertainya. “Apa yang harus saya lakukan untuk mencapai kekudusan?” tanyanya. Pendeta itu menjawab, “Ikutilah kata hatimu.” Kemudian ia menambahkan, “Untuk mengikuti kata hatimu, kau memerlukan sebuah konstitusi yang kuat.” “Konsititusi yang mana?” tanya pria itu. “Alkitab!” jawab si pendeta.

Petrus mengatakan bahwa orang-orang kristiani, sebagai “bangsa yang kudus”, diminta “supaya memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib” (1 Petrus 2:9). Di sanalah kita menemukan kebebasan sejati. Ketika kita hidup berdasarkan “konstitusi”, kita akan menikmati hak-hak kita dan dapat memenuhi panggilan kita —Dennis De Haan



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA