Penatua

Penatua -- Tua-Tua.

1. (I). DI KALANGAN BANGSA YAHUDI. Dengan ungkapan kata ~P, orang awal-mulanya bermaksud menyebut para Kepala sebuah suku atau marga. Kata tersebut mengandung arti akan kedudukan pemegangnya selaku penguasa pengadilan dan pimpinan perang (Kel 18:13-26). Setelah Palestina dikuasai, dan waktu kehidupan bersama bangsa Isr. lebih ditentukan oleh tempat tinggal mereka yang tetap, maka ~P berubah arti menjadi semacam golongan ningrat-kota dengan kekuasaan pemerintahan dan peradilan (Ul 19:12; Yos 9:11; Hak 8:14; 1Raj 21:8 dll.; --> Hakim Isr.). Meskipun pada zaman para raja kekuasaan itu berkurang, namun mereka tetap merupakan kekuasaan yang harus dihormati (Misalnya: 1Raj 20:7-9). Setelah waktu pembuangan, para ~P di dalam jemaat (Bersama para pemimpin resmi lainnya) menjadi penguasa setempat (Ezr 10:8,14). Diwaktu kemudian mereka diangkat ke dalam Mahkamah Agama bersama para Imam Agung dan para Ahli Taurat (Mat 27:41; Mr 11:27; Luk 22:66).
2. (II). DI KALANGAN PARA PENGIKUT KRISTUS.
1. (1) Kelompok pimpinan dalam jemaat-jemaat lokal (Antiokhia: Kis 11:30; Efesus: 20:17; Yerusalem: Kis 21:18 dll.).
2. (2) Dalam Surat 2Yoh dan 3Yoh, ~P adalah penunjuk pribadi penulis itu sendiri.
3. (3) Para 24 ~P dalam Why adalah jenis Senat Surgawi, antara lain dengan tugas-tugas imamat (Wahy 7:13 dst.; Wahy 11:16 dst. dll.). Tentang nilai jumlah dan arti ungkapan itu baru bisa diterka-terka saja.

TB- Dalam Kisah para Rasul dan surat-surat para rasul, penatua-penatua (kadang-kadang juga disebut: tua-tua jemaat) merupakan para pemimpin yang bertanggung jawab atas kehidupan jemaat. Tugas mereka ialah "menggembalakan kawanan domba Allah ... sebagai teladan bagi kawanan domba itu", dalam tanggung jawab kepada "Gembala Agung" (1Pet 5:1-4).

Bahasa Yunani presbyteros, berarti 'penatua', seorang pemimpin Kristen, yang mungkin mengikuti contoh kepemimpinan *sinagoga. Tiap Gereja mempunyai sejumlah penatua, seperti juga dalam persekutuan *Qumran. *Paulus dan *Barnabas, menurut Kis. 14:23, mengangkat mereka dalam setiap Gereja. Dalam kelanjutan sejarahnya, salah satu dari kelompok penatua itu mendapatkan kedudukan istimewa. Pada beberapa keadaan, penatua itu sekaligus dikenal sebagai 'uskup' atau 'bishop' (Tit. 1:5-9). Lihat juga *pelayanan.

Lihat TUA-TUA.