Lihat definisi kata "Kurban" dalam Studi Kata
Daftar Isi
HAAG: Kurban

Kurban

Kurban [haag]

Kurban.

  1. (1) Hakikinya. ~K adalah sebuah upacara rituil dan oleh upacara itu dipersembahkan sebuah pemberian kepada dewa. ~K dianggap sebagai tanda takluk atau tanda penghormatan, sebagai permohonan berkat dan sebagai penolak malapetaka. ~K bisa bertujuan melakukan perbuatan silih dan menyingkirkan kenajisan maupun dosa. Menurut pandangan kuno dikatakan, bahwa manusia mempersembahkan dirinya di dalam ~K kepada Dewa, dengan maksud mengadakan sebuah persekutuan antara pembawa ~K dengan dewanya. Oleh sebab itu selalu ada sebagian dari masalah yang paling bernilai bagi manusia yang dikurbankan. Di waktu berikutnya baru timbul benda-benda kurang bernilai atau benda-benda simbolik guna menggantikan persembahan yang sebenarnya: Binatang ~K untuk menggantikan pemberian ~K.
  2. (2) Di dalam PL. Pada waktu semula pandangan di Timur-Tengah kuno adalah, bahwa dewa memerlukan makanan. Atas dasar itu orang percaya, bahwa mereka harus mempersembahkan makanan. Meskipun religi Yahwe melarang ~K manusia, namun pada zaman awal, orang-orang Isr. juga mempersembahkan anaknya sebagai ~K pada saat-saat tertentu (Hak 11:29-39; 1Raj 16:34 dbtl.). Waktu bangsa Isr. masih menjadi pengembara, mereka mempersembahkan ~K dari ternak mereka. Setelah menduduki tanah, timbul waktu transisi dari hidup mengembara menuju hidup yang menetap, sehingga berubah pula bahan persembahan ~K dan upacara ~K itu. Pada saat itu orang juga mempersembahkan --> hasil pertama dari buah-buah ladang. Meskipun tidak bisa diragukan akan adanya suatu pengaruh dari Kanaan, namun hal itu juga sukar pemastiannya. Para nabi tidak mengecam ~K itu sendiri, melainkan mereka kecam bentuk ibadat tertentu yang mengandung pandangan dan kebiasaan Kanaan. Mereka kecam suatu sikap formalitas, yang memandang ~K tidak lagi sebagai ungkapan ketaatan terhadap kehendak Yahwe dan terikat kesusilaan dengan kewajibannya. Di dalam Yudaisme di waktu kemudian, ~K semakin dipandang sebagai kewajiban yang dipaksakan oleh Yahwe. Di dalam K harus dipenuhi peraturan hukumNya secara tertib oleh orang yang saleh. --> Undang-undang membedakan ~K menurut bahannya dalam: K bakar, ~K api, ~K yang diangkat, ~K yang digerakkan dan percikan. Kemudian ada pembagian ~K menurut tujuannya sebagai: ~K dosa dan K keselamatan. Akhirnya ~K dibagi pula menurut detik waktu persembahannya dalam: ~K harian, ~K petang dan ~K pagi.
  3. (3) Di dalam PB. Yesus tidak langsung menolak ~K. Beliau benarkan ajaran para nabi. Namun Yoh 4:24 secara terus-terang bicara tentang penghapusan ~K PL; Yesus menubuatkan kehancuran kenisah dan dengan demikian dinubuatkannya kehancuran ibadat ~K. Bagi Yesus seluruh hukum ada di dalam hukum cintakasih. Oleh sebab itu Beliau mengutamakan perdamaian dengan sesama daripada orang mempersembahkan ~K (Mat 5:23-24). KematianNya sendiri dijelaskanNya sebagai beaya tebusan dan ~K silih bagi semua orang (Mat 20:28). Paulus menyebut Kristus --> Anak Domba Paska, yang disembelih pada salib (1Kor 5:7), agar oleh darahNya ditebuslah Isr. yang benar dari perbudakan dosa untuk berdamai kembali dengan Allah. Secara terus-terang surat Ibr. menekankan corak silih dari ~K Kristus, yang melampaui semua ~K PL. Di dalam tulisan-tulisan Yohanes, Yesus adalah Anak Domba Paska, yang menghapus dosa-dosa dunia (Yoh 1:29,36).

Lihat definisi kata "Kurban" dalam Studi Kata



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.10 detik
dipersembahkan oleh YLSA