Lihat definisi kata "Kota" dalam Studi Kata
Daftar Isi
HAAG: Kota
PEDOMAN: Kota
BROWNING: KOTA
ENSIKLOPEDIA: KOTA

Kota

Kota [haag]

Kota.

Bentuk peralihan dari hidup petani menuju hidup kota di Timur Tengah berlalu dari dasa abad ketujuh menuju dasa abad ketiga. Hal itu penting sekali bagi tahap perkembangan kebudayaan umat manusia. Persekutuan kelompok desa yang terutama terpusat pada usaha produksi makanan itu berkembang menuju masyarakat yang berbeda dan memiliki berbagai pekerjaan dengan kelompok-kelompok jabatan baru seperti: Tukang, pedagang, prajurit, pegawai, penulis dan imam. Mereka membentuk sistem yang bertingkatan mengenai kekuasaan pengaruh dan haknya. Pada puncaknya bertumbuh sebuah pemusatan jenis kekuasaan theokratis, monokratis atau aristokratis. Hasil usaha rokhani terpenting dalam kebudayaan ~K adalah penemuan tulisan ( Abjad: bahasa ibr., hierloglif, tulisan paku). -- Sebuah bentuk pendahulu yang lebih tua daripada puncak kebudayaan ~K dibuktikan dari bukit tempat tinggal di Yeriko (dasa abad 7-6). Corak yang benar-benar bersifat ~K di Palestina baru muncul pada zaman kebudayaan tembaga. Kota-kota pada zaman ini (sekitar 3200-1200 seb. Mas.) tanpa pengecualian selalu diperkuat dengan tembok-tembok yang kuat. Kota-kota adalah negara-negara kerdil yang berdiri sendiri dan sering saling bersaing dengan susunan kemasyarakatan yang feodal. Dinasti yang berkuasa di Akropolis memerintah sekelompok rakyat yang tidak bebas, yang rumahnya miskin berdesakan di dalam lingkungan tembok yang sempit (Misalnya: Kota Yerikho pada awal zaman tembaga itu luasnya sekitar 225 x 80 meter). Kota-kota itu lebih mudah dimengerti dengan adanya tempat perlindungan dan tempat penyimpanan barang-barang dan tempat kediaman --> Bangsa Isr. yang masuk ke Kanaan dari daerah padang steppe itu terasing dari kehidupan kota sampai waktu yang lama. Bagi mereka kehidupan ~K nampak sebagai keangkuhan manusia (Kej 11:1-9) dan kejahatan (Kej 19:1-28). Tempat-tempat pertama yang mereka kelilingi dengan tembok itu mirip dengan sebuah kota. Tempat-tempat itu semata-mata adalah tempat tinggal para petani ladang. Di situ para --> penatua memegang tampuk pimpinan. Dengan pembentukan negara bagi bangsa Isr. barulah timbul proses urbanisasi (dan Kanaanisasi) dengan titik-titik pusat (-->) Yerusalem dan Samaria (: kenisah, istana, pusat-pusat pemerintahan dengan susunan tingkat atas yang dibentuk oleh para pegawai raja). -- Sebuah corak kota yang baru, ditemukan pada zaman helenis, yang ditentukan oleh bentuk polis Yunani: Pada kedua sisi jalan utama yang lebar dibuatkan susunan-susunan persegi seperti pada papan catur. Di situ ada bagian-bagian yang diberi ketentuan-ketentuan lingkup-lingkup yang diatur untuk halaman umum dan bangunan-bangunan umum ( Maresya). Kota-kota Romawi (Gerasa) mempersatukan tempat-tempat kediaman dalam bentuk salib. Suatu ciri khas ~K Romawi adalah banyaknya gedung umum yang besar-besar. Keadaan otonom pada zaman Helenis tetap dipegang oleh kota-kota itu pada kekuasaan Romawi. Paling tidak mereka pertahankan kebebasan agama, yurisdiksi dan administrasi. Pimpinan, Dewan Penasihat dan sidang rakyat (atau mahkamah agama di Yerusalem) hanya terbuka bagi mereka yang memiliki hak warga-negara. Dari situlah timbul cara-bicara kiasan tentang kota Yerusalem surgawi (Gal 4:25-26; Ibr 11:10,16; Wahy 21:2). Di situ umat kristen menikmati hak warga-negara dan tidak perlu memandang dirinya menjadi orang asing dan tamu (Ef 2:19; Ibr 11:13; 1Petr 2:11) Benteng.

Kota [pedoman]

  1. 1. Pertama kali disebut dalam.
  2. Kej 4:17
  3. 2. Dibangun untuk didiami.
  4. Mazm 107:7,36
  5. 3. Sering kali dibangun dan diperluas dengan menumpahkan darah
  6. dan perampasan.
    Mi 3:10; Hab 2:12
  7. 4. Sering kali didirikan untuk memberi satu nama.
  8. Kej 11:4
  9. 5. Didirikan:
    1. 5.1 Berbentuk empat persegi.
    2. Wahy 21:16
    3. 5.2 Dari batu bata dan tanah liat.
    4. Kel 1:11,14
    5. 5.3 Dari batu dan kayu.
    6. Mazm 102:15; Yeh 26:12
    7. 5.4 Di atas gunung.
    8. Mat 5:14; Luk 4:29; Wahy 17:9
    9. 5.5 Di atas dasar yang kuat.
    10. Ezr 6:3; Wahy 21:14
    11. 5.6 Di dataran.
    12. Kej 11:2,4; 13:12
    13. 5.7 Di padang gurun.
    14. 2Taw 8:4; Mazm 107:35,36
    15. 5.8 Di tempat yang baik.
    16. 2Raj 2:19; Mazm 48:3
    17. 5.9 Di tepi sungai.
    18. Mazm 46:5; 137:1
    19. 5.10 Sangat padat dan teratur.
    20. Mazm 122:3
  10. 6. Teratur dengan jalan-jalan dan lorong-lorong.
  11. Za 8:5; Luk 14:21
  12. 7. Masuk melalui pintu gerbang.
  13. Kej 34:24; Neh 13:19,22
  14. 8. Dikelilingi oleh benteng.
  15. Ul 1:28; 3:5
  16. 9. Seringkali diperkuat oleh keadaan alam.
  17. Mazm 125:2; Yes 33:16
  18. 10. Seringkali diperkuat oleh kepandaian manusia.
  19. 2Taw 11:5-12,23; Mazm 48:13,14; Yer 4:5; Dan 11:15
  20. 11. Kadang-kadang mempunyai daerah-daerah keliling (pinggiran).
  21. Bil 35:2; Yos 21:3
  22. 12. Dinamai menurut:
    1. 12.1 Keluarga yang mendirikan.
    2. Kej 4:17; Hak 18:29
    3. 12.2 Negeri, di mana - didirikan.
    4. Dan 4:29,30
    5. 12.3 Pemilik tanah.
    6. 1Raj 16:24
  23. 13. Sangat banyak.
  24. Yos 15:21; 1Taw 2:22; Yer 2:28
  25. 14. Padat penduduknya.
  26. Yun 4:11
  27. 15. Sering kali sangat besar dan baik.
  28. Kej 10:12; Ul 6:10; Dan 4:30; Yun 3:3
  29. 16. Sering kali sangat tua.
  30. Kej 10:11,12
  31. 17. Sering kali tidak berarti.
  32. Kej 19:20; Pengkh 9:14
  33. 18. Macam-macam:
    1. 18.1 - benteng.
    2. Yos 10:20; Yes 36:1
    3. 18.2 - dagang.
    4. Yes 23:11; Yeh 27:3
    5. 18.3 - kerajaan.
    6. Bil 21:26; Yos 10:2; 2Sam 12:26
    7. 18.4 - orang Lewi.
    8. Im 25:32,33; Bil 35:7,8
    9. 18.5 - perlindungan.
    10. Bil 35:6
    11. 18.6 - perbekalan.
    12. Kel 1:11; 2Taw 8:4,6
    13. 18.7 - kereta.
    14. 2Taw 1:14; 9:25
  34. 19. Penduduk - dinamai warga kota.
  35. Kis 21:39
  36. 20. Kemakmuran - bertumbuh oleh perdagangan.
  37. Kej 40:13; Ul 33:18,19; Yeh 28:5
  38. 21. Cara menyediakan air untuk - menurut keahlian manusia.
  39. 2Raj 18:17; 20:20
  40. 22. Dikerumuni oleh anjing.
  41. 1Raj 14:11; Mazm 59:7,15
  42. 23. Di bawah pemerintahan wali negeri.
  43. 2Taw 33:14; 2Kor 11:32
  44. 24. Dibantu oleh hakim-hakim.
  45. Ul 16:18; 2Taw 19:5
  46. 25. Dijaga pada waktu malam oleh pengawal-pengawal.
  47. Mazm 127:1; Kid 5:7; Yes 21:11
  48. 26. Dilengkapi dengan perbekalan.
  49. 2Taw 11:11,12
  50. 27. Ditempati oleh tentara pada waktu perang.
  51. 2Taw 17:2,19
  52. 28. Kadang-kadang mempunyai tempat perlindungan.
  53. Hak 9:51
  54. 29. Memberi perlindungan pada waktu terjadi bahaya.
  55. 2Taw 11:5; Yer 8:14-16
  56. 30. Sering kali dikosongkan ketika didekati oleh musuh.
  57. 1Sam 31:7; Yer 4:29
  58. 31. Sering kali:
    1. 31.1 Dibakar.
    2. Hak 20:38,40; Yes 1:7
    3. 31.2 Dibinasakan oleh kelaparan.
    4. Yer 52:6; Am 4:6
    5. 31.3 Dibinasakan oleh borok-borok.
    6. 1Sam 5:11
    7. 31.4 Dibinasakan segala isinya.
    8. Yes 17:9; Yeh 26:19
    9. 31.5 Dikepung.
    10. Ul 28:52; 2Raj 19:24,25
    11. 31.6 Dirampok.
    12. Yes 13:16; Yer 20:5
    13. 31.7 Dirobohkan dan ditaburi dengan garam.
    14. Hak 9:45
    15. 31.8 Diserbu.
    16. Yos 8:3-7; Hak 9:44
    17. 31.9 Menjadi reruntuhan.
    18. Yes 25:2
  59. 32. Kesulitan untuk menaklukkanya, dikiaskan dalam.
  60. Ams 18:19; Yer 1:18-19
  61. 33. Tidak kekal.
  62. Ibr 13:4
  63. 34. Melukiskan:
    1. 34.1 Kekayaan.
    2. Ams 10:15
    3. 34.2 Kemurtadan.
    4. Wahy 16:10; 17:18
    5. 34.3 Orang-orang kudus.
    6. Mat 5:14
    7. 34.4 Jemaat yang kelihatan.
    8. Kid 3:2,3; Wahy 11:2
    9. 34.5 Jemaat yang menang.
    10. Wahy 21:2; 22:19
    11. 34.6 Warisan sorgawi.
    12. Ibr 11:16

KOTA [browning]

Di Palestina hal yang membedakan kota dan desa bukanlah jumlah penduduk atau luas wilayahnya, melainkan temboknya, yang kadang-kadang rangkap, dengan rumah-rumah yang dibangun di antara tembok luar dan dalam, sedangkan di luarnya terdapat kelompok-kelompok pedesaan yang memasok kota dengan perbekalan dan tenaga kerja. Diperkirakan kota-kota Palestina tidaklah besar, bahkan juga pada abad pertama. Yerusalem luasnya tidak lebih dari 200 are, meskipun penduduknya sekitar 10.000 orang. Tembok-tembok kota dilengkapi dengan pintu-pintu gerbang untuk keluar masuk. Pintu-pintu gerbang ini merupakan bagian penting, namun juga merupakan tempat yang paling mudah bagi musuh untuk menerobos, dan karena itu oleh penduduknya diberi benteng yang kokoh. Areal pintu gerbang sering digunakan untuk berbagai pertemuan dan sidang pengadilan (Rut 4:1-6). Di luar tembok, terdapat mata air yang dapat disadap untuk mensuplai air ke kota melalui terowongan. Pendudukan Romawi atas Palestina membawa perbaikan fasilitas-fasilitas kota, termasuk Yerusalem. Jalan-jalan yang mengagumkan diapit serasi oleh rumah-rumah tinggal yang mengesankan, yang dilengkapi dengan kamar mandi dan tembok-tembok berhias. Sebuah teater dan jalan-jalan dengan model kota Yunani !!- Romawi dibangun oleh *Herodes Agung di Yerusalem. Bait Allah yang telah dibangun kembali dengan megah benar-benar merupakan bangunan baru. dan kadang-kadang, agak menyesatkan, disebut Bait Allah ketiga. Pontius *Pilatus (gubernur dari 26-36 M) mengizinkan pembangunan sebuah terowongan air, karena air sangat diperlukan oleh penduduk yang berjubel dalam perayaan-perayaan -- meskipun sebagai orang Romawi, ia tidak membayar sumbangan untuk Bait Allah. Hal ini menimbulkan kerusuhan, yang barangkali ditunjukkan dalam Luk. 13:1-2.

Dengan struktur sosialnya yang saling bergantung, kota sering kali menjadi bagian perumpamaan Kristen, dari Yerusalem baru dalam Kitab Wahyu, Dante, hingga para penulis modern seperti Charles Williams.

KOTA [ensiklopedia]

I. Dalam PL

Kata 'ir muncul 1.090 kali dalam PL dan menghunjuk pada keanekaragaman permukiman tetap. Agaknya istilah ini tidak memperhatikan luas dan hak-hak (bnd Kej 4:17; 19:29; 24:10; Kel 1:11; Im 25:29, 31; 1 Sam 15:5; 20:6; 2 Raj 17:6; Yer 51:42, 43, 58; Yun 3:3; Na 3:1).

Ada kata-kata lain yg dipakai dalam Alkitab bagi kota. Berasal dari kata Ibrani ump girya (Ezr 4:10), girya' (Ezr 4:15, dst), Beret (Ayb 29:7; Ams 8:3; 9:3; dst), sya `ar, harfiah 'pintu gerbang', tapi sering dipakai untuk kota dalam Ul (5:14; 12:15; 14:27, 28).

Satu kota dapat berkubu atau terbuka. Mata-mata yg dikirim Musa ke Kanaan melaporkan hal ini (Bil 13:19, 28). Dalam laporan itu mereka bicara tentang kota-kota 'berkubu dan sangat besar' (bnd Ul 1:28, 'kubu-kubunya sampai ke langit'). Banyak di antara kota Kanaan yg dijumpai orang Israel pada waktu penaklukannya memang berkubu. Penggalian modem dari beberapa kota kuno memberi informasi tentang tembok-tembok itu dan daerah yg dilindunginya. Laporan tentang penggalian kota-kota tertentu harus diteliti sendiri-sendiri.

Kata khatser agaknya dipakai khusus bagi desa terbuka untuk membedakannya dari 'ir, yg sering berarti berkubu. Satu kota yg dipertahankan oleh bangunan-bangunan yg kuat dapat disebut 'ir mibtsar, kota berkubu (Yer 34:7).

Dalam suatu kota biasanya ada daerah pusat dimana perdagangan dan hukum dilakukan, dan sekitarnya ialah 'daerah pinggiran kota' (migrasy, 'tanah padang rumput') di mana dilakukan pertanian (Bil 35:2; Yos 14:4; 1 Taw 5:16; 6:55; Yeh 48:15, 17). Agaknya ada desa-desa juga di wilayah kota yg lebih besar, yg disebut sebagai 'anak-anak putri', banot, dan yg barangkali tidak berkubu (Bil 21:25; 32:42; 2 Taw 28:18; Neh 11:25-31). Pusat kota berkubu adalah tempat perlindungan bagi seluruh penduduk di sekitarnya jika ada bahaya. Pada zaman pra-Israel banyak daerah dengan kota-kota berkubu mewujudkan negara-negara kota yg kecil, yg diperintah oleh seorang 'raja', melekh, dan setia kepada penguasa besar seperti Mesir.

Ada banyak hunjukan ke kota-kota yg bukan kota Israel dalam PL. Di antaranya yg paling terkenal ialah Piton dan Raamses, kota-kota perbekalan Firaun (Kel 1:11); kota-kota orang Filistin, yg sebenarnya adalah negara-negara kota pola Yunani (1 Sam 6:17, 18); Damsyik, ibukota Siria; Niniwe, kota yg mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya (Yun 3:3); Babel yg besar (Dan 4:30; Yer 51:37, 43, 58); Susan, ibukota Persia (Est 1:2). Penggalian tanah dan penelitian arkeologis mengemukakan banyak informasi penting tentang beberapa dari kota-kota ini. Demikianlah Niniwe sebagai kota berkubu yg besar, hampir 16 km kelilingnya, dan di dekatnya ada dua kota Asyur lainnya, Korsabad dan Nimrod, keduanya cukup besar, dan sebagai tambahan, ada banyak desa di daerah itu. Luas kota yg ada dalam pikiran penulis Kitab Yun mungkin tidak begitu jelas sekarang, tapi ada cukup alasan untuk menduga 'kota yg besar sekali'. Demikian juga Babel adalah kota luar biasa dengan kubu-kubu pertahanan yg besar dan beberapa istana.

Di dalam kota-kota berkubu itu ada rumah-rumah penduduk, barangkali rumah-rumah yg besar milik para bangsawan, dan bahkan istana. (Penggalian-penggalian tanah di Palestina memberikan gambaran yg baik dari bagan kota-kota ini, mis Megido, Hazor, Gezer, Tel Syeba.) Gerbang kota menjadi tempat berdagang dan tempat penghakiman. Di sinilah para hakim duduk bersidang untuk menjatuhkan keputusan-keputusan (Kej 19:1; 2 Sam 15:2-6; 1 Raj 22:10; Am 5:10, 12, 15). Jumlah gerbang berbeda-beda. Di Yerikho agaknya hanya ada satu gerbang, tapi di kota-kota lain ada beberapa. Kota ideal dari Yehezkiel mempunyai 12 gerbang (Yeh 48:30-35; bnd Why 21:12, 13). Ruang di belakang tembok biasanya diatur seksama, dengan jalan mengelilingi kota, di belakangnya rumah-rumah dan jalan-jalan. Rumah-rumah, bangunan umum, kuil-kuil, dan halaman terbuka, kelihatan pada bagan-bagan yg dilukiskan oleh penggali-penggali.

Kadang-kadang satu kota itu mempunyai peranan khusus. Kota-kota Mesir, Piton dan Raamses menjadi kota perbekalan (Kel 1: 11) atau'perbendaharaan'. Salomo mempunyai kota-kota untuk 'kereta-kereta dan orang berkuda' (1 Raj 4:26; 9:19), juga kota-kota perbekalan. Bisa diduga bahwa ini semua dimaksudkan untuk pertahanan dan penyimpanan gandum. Penggalian tanah di Megido khususnya memberi banyak penjelasan mengenai hal ini. Penggalian-penggalian itu mengungkapkan bahwa kota ini pada suatu waktu mempunyai penyimpanan gandum yg besar sekali, yg dapat menampung kr 500.000 liter. Gerbang dengan tempat-tempat penyimpanan dekat sekali dan umum seperti dibuktikan oleh penggalian.

Kadang-kadang satu kota diperlakukan sebagai barang. Ditawarkan oleh negara pemilik, dan bila telah diadakan perjanjian dan perbatasannya telah diatur, sering terjadi pemindahan hak pemilikan atas kota itu dari negara pemilik ke negara lain (1 Raj 9:10-14; 20:34). Kadang-kadang kota itu juga merupakan sebagian dari mas kawin (1 Raj 9:16). Orang-orang dari suatu negara tetangga senantiasa ingin memasuki pasar dari negara tetangganya dan mendirikan sarana dagang di kota-kota itu (1 Raj 20:34), tempat mereka berusaha.

Setiap pembicaraan tentang istilah kota dalam Kitab Suci Yerusalem mendapat tempat khusus. Di antara kota Israel, Yerusalemlah kota yg paling unggul karena menjadi tempat keluarga Daud dan pusat hidup keagamaan bangsa. Yerusalem disebut 'Kota Daud' dan 'Kota Allah', sebutan-sebutan yg erat sekali hubungannya dengan kebaktian Israel masa pra-pembuangan dan dengan rajanya, yg dicerminkan dalam banyak mazmur.

Keadaan Yerusalem pada zaman raja-raja terakhir telah diungkap kembali oleh K Kenyon: penggaliannya di lereng timur dari kota kuno (yg melihat Kidron dari atas), membukakan panggung-panggung yg mendasari barisan rumah-rumah. Pada waktu raja Nebukadnezar menyerang Yerusalem sebagian besar dari tembok kota runtuh. Tembok barat dari kota zaman itu baru ditemukan. Yerusalem tinggal dalam keadaan runtuh hampir seabad lamanya sampai kota yg baru dibangun. Kota baru itu mula-mula tidak mempunyai tembok. Tapi di bawah pimpinan Nehemia kota itu dilindungi dengan tembok, yg sisa-sisanya masih dapat kelihatan.

Pada saat PL diterjemahkan ke bh Yunani, istilah 'Fr diterjemahkan polis dalam LXX. Istilah ini dalam kebudayaan Yunani mempunyai makna politis yg berarti 'negara' atau 'badan politik' daripada 'kota' semata-mata. Tapi dalam tulisan Ibrani (maksudnya LXX) penggunaannya tidak bersifat politis. Antara penulis-penulis Yahudi yg kemudian hanya Filo-lah yg mengerti polis menurut arti politiknya.

KEPUSTAKAAN. 'Cities', S. M Paul dan W. G Dever, Biblical Archaeology, 1973, hlm 3-26. JAT/HH

II. Dalam PB

Dalam PB kata polis sering muncul. Dalam Injil-injil kata itu mempunyai arti yg luas dan tidak bersifat politis, yaitu desa, cocok dengan latar belakang Yahudi dari pelayanan Yesus. Dalam Kis kata itu dipakai bagi bermacam-macam kota Helenistik di Asia Kecil dan Eropa, tapi tidak menunjuk kepada struktur politiknya. Dalam Rm 16:23 disebut bendahara negeri Korintus masuk persekutuan gereja Kristen (jabatan ini dikenal dari prasasti-prasasti). Kecuali omongan Paulus dalam Kis 21:39, inilah (Rm 16:23) satu-satunya tempat dalam PB yg -- kendati jauh -- merujuk kepada susunan politik kota. Kata-kata dalam Kis 15:28, 'Adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami' (edoxen to pneumati to hagio kai hemin) mungkin mengikuti rumusan sipil edoxen to boule kai tO demo (adalah keputusan majelis kota dan keputusan rakyat). Namun, adalah menarik bahwa di sini gagasan Roh Kudus menempati tempat majelis kota dan para rasul menempati tempat rakyat, membuat jelas bahwa baik para rasul maupun Lukas tidak menekankan analogi itu. Juga dapat dicatat bahwa parresia (keberanian) dahulu berarti 'hak warga kota untuk bicara dalam sidang kota' suatu arti politis.

Kata kerja politeuomai dalam PB hanya berarti 'menghidupi hidupnya', 'bertingkah laku' (Kis 23:1; Flp 1:27). Kata nama benda politeia, 'persemakmuran' atau 'badan politik', dipakai dengan hunjukan kepada hak-hak dan hak-hak khusus Israel (Ef 2:12). Politeuma dipakai dalam Flp 3:20. Ada orang yg mencari di dalamnya pemakaian teknis sebagai 'koloni' dan menerjemahkan ay itu 'kita adalah suatu koloni dari sorga' (demikian cocok dgn status Filipi). Tapi jika kita menerjemahkannya demikian, hat itu berarti kita membalikkan kalimatnya, justru anjuran itu harus ditolak. Artinya di sini 'kewarganegaraan' yg kurang bersifat khusus (bnd Filo, Concerning the Confusion of Tongues 78; Epistle to Diognetus, 5.9), atau 'cara hidup' yg amat umum (dlm hal ini bnd 2 Kor 4:18).

Bagi para penulis PB Yerusalem masih mempunyai sebutan 'kota suci' dan tinggi derajatnya dalam penilaian Yesus sebagai kota Raja Besar (Mat 5:35). Hingga thn 70 M Yerusalem tetap menjadi pusat pengaruh Kristen dan suatu pusat penghargaan. Namun Yerusalem juga diuraikan sebagai kota orang berdosa yg telah menganiaya dan membunuh nabi-nabi, yg ditangisi Yesus ketika Ia melihat hukumannya yg mendekat. Dua gagasan rohani yg saling bertentangan ini kita dapati dalam Why. Yerusalem ialah kota yg dikasihi (20:9), sasaran janji-janji Allah, pusat pemerintahan 1.000 thn; tapi dalam ps 21 kota suci itu menjadi Sodom dan Mesir, tempat Tuhan disalibkan, bahkan 'kota besar itu', suatu istilah yg biasanya berarti musuh besar dari Allah (lih ps 16-18). Pada saat itu Yerusalem dijadikan polanya. Bandingkanlah cara Paulus mempertentangkan dua Yerusalem dalam Gal 4:24-26.

Bagi penulis Ibrani dan jemaat yg dikirimi surat itu (siapa pun dan bagaimana pun sifat Ibraninya), yg ditekankan ialah Yerusalem sorgawi. Itulah tujuan mereka. Memandang kepada Yerusalem ini orang kudus zaman kuno dikuatkan menghadapi persoalan. Dalam kedatangan Anak, diberikan kepada seorang Manusia untuk duduk selama-lamanya di sebelah kanan Allah, dan oleh karena itu kepada saudara-saudara-Nya diberi perkenan untuk mendatangi kota Allah yg hidup, dan kepada orang benar untuk akhirnya dijadikan sempurna (Ibr 12:22, 23; 11:40). Tapi kota itu masih harus datang dalam kesempurnaannya, dalam akhir yg dinanti-nantikan oleh penulisnya. Di sini terdapat persamaan dengan Filo, tapi Ibrani tetap berpegang pada butir-butir krisis dari pemberitaan Injil, yakni kedatangan Yesus pertama kali dan kedua.

Yerusalem sorgawi, Yerusalem Baru, menjadi pokok Why 21-22. Seperti dinyatakan dan ditekankan oleh penelitian yg baru-baru ini terhadap Why, sejumlah sumber telah dipakai dalam penguraiannya. Pertama, bagi rencana kota, Yeh 40-48 penting sekali. Bagi keuntungan, berkat-berkat, tempat dan keadaan, nubuat para nabi khususnya nubuat Yesaya dan Zakharia, memberi sumbangan banyak di bidang bahasa. Harapan-harapan seperti itu juga didapat secara luas dalam tulisan apokaliptik Yahudi.

Kedua, akibat karya perbandingan oleh aliran tafsiran yg bersifat religio-historis, hubungan penguraian Why dengan astronomi dan astrologi kuno telah ditekankan. Ke12 batu mulia dari alas kota itu dikenal sebagai imbangan ke-12 tanda Zodiak. Batu-batu dan mutiara-mutiara yg berselingan mencerminkan langit yg berbintang-bintang di atas, dan jalan serta sungainya ialah bintang Bimasakti. Dimensi-dimensi kota yg berukuran kubik dan luasnya yg besar itu berpolakan keluasan ruang angkasa. Bahkan tembok-tembok sorgawi itu berasal dari tiang-tiang langit.

Ketiga, banyak sekali kesejajaran dapat ditarik antara penguraian ini dan penguraian kota-kota Helenis (dan Babel, pola mereka yg mungkin) pada para ahli ilmu bumi dan penceramah Yunani. Dalam tulisan mereka terdapat bentuk kota empat persegi, jalan tengah, pujian akan sungai dengan pohon-pohon di sisinya atau dengan pulau-pulau kecil yg berhutan, penglihatan tentang kota-kota yg dihiasi dengan pohon-pohon indah dan mulia dan bunga-bungaan. Tapi ada suatu pertentangan besar: dalam kota-kota Yunani itu ada banyak kuil, padahal dalam kota Yerusalem Baru tidak ada bait dan tak ada kebutuhannya.

Beberapa sumber itu masing-masing bisa diakui. Pengakuan akan semua ini memperlengkapi arti rohani wahyu ini. Pada akhirnya, pada saat Allah di dalam segala sesuatu, terpenuhilah harapan-harapan Israel, terlaksanalah janji-janji Allah kepadanya; penjelmaan (dim satu kota yg memiliki kemuliaan Allah) dari kenyataan yg telah diumumkan oleh langit; dan jawaban terhadap segala kerinduan yg bersifat estetis dan aspirasi-aspirasi kebangsaan di tempat raja-raja di bumi memasukkan kemuliaan mereka. Orang-orang yg dilahirkan kembali menjadi warga dari kota ini, dan segala musafir iman cenderung ke situ. Kota itu juga digambarkan sebagai mempelai perempuan dari Anak Domba, yaitu segi lain gereja-Nya yg baginya Ia telah mati, pola dan tujuan segala masyarakat manusia. Ringkasnya, inti utama dari kota-kota Alkitab terdiri dari manusia, bukan tembok-tembok; manusia benar yg disempurnakan, kota Allah yg hidup.

KEPUSTAKAAN. R de Vaux, Ancient Israel, 1961, hlm 229240; M du Buit, Geographie de la Terre Sainte, 1958; R. S Lamon dan G. M Shipton, Megiddo 1, 1939; G Loud, Megiddo 2, 1948, hlm 46-57; R de Vaux, artikel-artikel mengenai penggalian-penggalian di Tell el-Far`a di Revue Biblique, 1947-1952; TWB; D. H Mcqueen, The Expositor (serf ke-9), 2, 1924, hlm 221-226; R Knopf, Festschrift fur G Heinrici, 1914, hlm 213-219; Bousset, R. H Charles, G. B Caird, G. R Beasley-Murray, tafsiran ps 20-22 dari Why; W. M Ramsay, The Cities of St Paul, 1907; E. M Blaiklock, Cities of the NT, 1965. JNB/HH


Lihat definisi kata "Kota" dalam Studi Kata



TIP #21: Untuk mempelajari Sejarah/Latar Belakang kitab/pasal Alkitab, gunakan Boks Temuan pada Tampilan Alkitab. [SEMUA]
dibuat dalam 0.08 detik
dipersembahkan oleh YLSA