Dalam versi-versi Alkitab:
Tikwa: BISTokhat: FAYH TB TL
Tikwa [MYSABDA]
Tikwa male person |
Definisi | : | Ayah Yahzeya |
Nomor Strong | : | H8616 |
Kata Asli | : | תִּקְוָה |
Keturunan | : | Yahzeya ![]() |
Tokhat [MYSABDA]
Tokhat male person |
Definisi | : | Anak Harhas; Ayah Salum |
Nama Lain | : | Tikwa |
Nomor Strong | : | H8445; H8616 |
Kata Asli | : | תּוֹקַהַת; תִּקְוָה |
Orang Tua | : | Harhas ![]() |
Keturunan | : | Salum ![]() |
Tikwa [AI-PEDIA]
Tikva: Simbol Pertumbuhan dan Kehilangan yang Singkat
Biodata:
- Nama: Tikva (bahasa Ibrani: תִּקְוָה, artinya "harapan" atau "ekspektasi")
- Jenis Kelamin: Perempuan
- Informasi Pribadi: Tidak disebutkan dalam Alkitab
- Keluarga: Tidak disebutkan dalam Alkitab
- Disebutkan dalam: Yunus 4:6-11
Peristiwa Penting:
Tikva bukanlah tokoh manusia dalam Alkitab. Tikva adalah tanaman jarak yang Allah tumbuhkan dalam semalam untuk memberi Yunus keteduhan dari terik matahari.
Peran Tikva dalam Kisah Yunus:
Kisah Tikva terdapat dalam kitab Yunus, khususnya pasal ###Yunus 4. Setelah enggan menyampaikan pesan Allah kepada penduduk Niniwe, Yunus merasa kesal karena Allah mengampuni mereka. Ia mendirikan pondok di luar kota dan menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi.
Allah kemudian menumbuhkan tanaman Tikva untuk memberi Yunus kelegaan dari panasnya matahari. Yunus sangat bersukacita atas tanaman itu. Namun, keesokan harinya, Allah mengirim ulat untuk merusak tanaman tersebut hingga layu. Yunus pun kembali merasa kecewa dan marah.
Pelajaran dari Tikva:
Meskipun Tikva hanya muncul sebentar dalam Alkitab, kisahnya memberikan beberapa pelajaran penting:
- Kasih dan Belas Kasihan Allah: Allah menunjukkan kasih dan belas kasihan-Nya kepada Yunus, bahkan ketika Yunus marah kepada-Nya. Allah menyediakan Tikva untuk memberi Yunus kenyamanan fisik.
- Prioritas yang Salah: Kegembiraan Yunus atas tanaman Tikva menunjukkan bahwa ia lebih mementingkan kenyamanan dirinya sendiri daripada keselamatan penduduk Niniwe.
- Simbol Kefanaan: Tikva, yang tumbuh dan layu dengan cepat, mengingatkan kita akan kefanaan hidup dan segala sesuatu di dunia ini.
- Pelajaran tentang Pengampunan: Melalui Tikva, Allah mengajarkan Yunus (dan kita) tentang pentingnya pengampunan dan belas kasihan, sama seperti Allah mengampuni dan menyayangi seluruh umat manusia.
Ayat Alkitab Terkait:
- Yunus 4:6: "Lalu TUHAN Allah menyediakan tanaman jarak, yang tumbuh melampaui Yunus untuk menjadi naungan di atas kepalanya, supaya menghalaukan kejengkelannya. Dan Yunus sangat bersukacita karena tanaman jarak itu."
- Yunus 4:7: "Tetapi keesokan harinya, ketika fajar menyingsing, Allah menyediakan seekor ulat, yang menggerogoti tanaman jarak itu, sehingga layu."
- Yunus 4:9-11: "Tetapi Allah berfirman kepada Yunus: "Pantaskah engkau marah karena tanaman jarak itu?" Jawabnya: "Selayaknyalah aku marah sampai mati." Tetapi TUHAN berfirman: "Engkau sayang kepada tanaman jarak itu, yang untuknya engkau tidak bekerja dan yang tidak engkau tumbuhkan, yang tumbuh dalam waktu semalam dan binasa dalam waktu semalam pula. Bagaimana Aku tidak akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tidak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Meskipun Tikva hanyalah tanaman, kisahnya memberikan ilustrasi yang kuat tentang kasih, belas kasihan, dan pengampunan Allah.
Tokhat [AI-PEDIA]
Tokhat dalam Alkitab
Tokhat bukanlah nama tokoh dalam Alkitab. "Tokhat" sendiri lebih merujuk pada teguran keras atau peringatan keras dari Tuhan, seringkali disertai dengan ancaman hukuman jika terjadi ketidakpatuhan.
Karena "Tokhat" bukanlah tokoh, kita tidak bisa membahas biodata atau peristiwa hidupnya. Namun, kita bisa melihat bagaimana "Tokhat" muncul dalam Alkitab:
1. Tokhat sebagai Peringatan Keras dari Tuhan:
- Ulangan 28:15: "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau:"
- Yehezkiel 3:17: "Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga bagi kaum Israel. Apabila engkau mendengar sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka dari pada-Ku."
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Tuhan, melalui para nabi-Nya, seringkali memberikan "tokhat" kepada umat-Nya ketika mereka berpaling dari-Nya dan tidak menaati perintah-Nya.
2. Tokhat Berisi Ancaman Hukuman:
- Imamat 26:14-17: "Tetapi jika kamu tidak mendengarkan Aku dan tidak melakukan segala perintah itu, dan jika kamu memandang rendah ketetapan-Ku dan jiwamu muak terhadap peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku dan kamu mengingkari perjanjian-Ku, maka Aku akan melakukan semuanya ini kepadamu: Aku akan mendatangkan kekejutan kepadamu, penyakit sampar dan demam, yang akan membuat matamu suram dan membuat jiwamu merana..."
- Yesaya 30:12-14: "Sebab itu beginilah firman Yang Mahakudus, Allah Israel: "Oleh karena kamu menolak firman ini, dan mempercayai penindasan dan kecurangan, dan kamu bersandar kepadanya, maka bagimu kesalahan ini akan seperti tembok yang menonjol, yang hampir runtuh, yang retak-retak dan pecah, yang dengan tiba-tiba, dalam sekejap mata, akan roboh."
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa "tokhat" tidak hanya berisi peringatan, tetapi juga ancaman hukuman jika umat Tuhan tidak bertobat.
3. Tujuan Tokhat:
Tujuan Tuhan memberikan "tokhat" bukanlah untuk menghukum, melainkan untuk:
- Memanggil umat-Nya untuk bertobat (Yehezkiel 18:30).
- Menunjukkan kasih dan kepedulian-Nya (Ibrani 12:5-6).
- Membawa mereka kembali kepada-Nya (Maleakhi 3:7).
Meskipun "tokhat" terdengar keras dan menakutkan, namun itu adalah bentuk kasih Tuhan yang ingin agar umat-Nya hidup dalam kebenaran dan menikmati berkat-Nya.
Kesimpulan:
"Tokhat" bukanlah nama tokoh, melainkan sebuah istilah yang merujuk pada peringatan keras dan teguran dari Tuhan. Meskipun terdengar keras, "tokhat" bertujuan untuk membawa umat-Nya kepada pertobatan dan kembali kepada-Nya.
