Suku-suku Israel
SUKU-SUKU ISRAEL [browning]
Bangsa Israel terbagi ke dalam *dua belas suku, yang jelas berkerabat, tetapi masing-masing mempunyai ciri khusus, berhubung dengan pengalaman migrasinya, dengan perang, dan dengan keberuntungan ekonomisnya. Dalam tradisinya, semua suku itu adalah di *Mesir dan semuanya keluar melalui peristiwa *keluaran, atau eksodus (Kej. 49), walaupun mungkin pada kenyataannya beberapa suku sama sekali tidak ada di Mesir. Banyak ahli modern yang meragukan keaslian dari tata kesukuan itu sendiri dan beranggapan bahwa nama-nama suku itu berhubungan dengan tempat mereka tinggal, tanpa ada hubungan kekeluargaan. Dalam tradisi mereka masing-masing suku-suku itu menghubungkan keadaan mereka bersama dengan nenek moyang *Yakub atau Israel (Kej. 32:28; 35:10). Enam suku dianggap berasal dari istri Yakub, *Lea, yaitu: *Ruben, *Simeon, *Lewi, *Yehuda, *Isakhar, dan *Zebulon. Dua suku berasal dari *Rahel: yaitu *Yusuf (yang terbagi lagi ke dalam *Efraim dan *Manasye) dan *Benyamin. Di pinggiran suku-suku ini ada suku-suku yang katanya adalah keturunan dari gundik Yakub: Zilpa (yaitu suku *Gad dan *Asyer) dan Bilha (yaitu suku *Dan dan *Naftali). Dua betas suku itu tidak sama tercantum dalam daftar masing-masing dalam PL: Lewi tidak terdapat dalam Bil. 1:20-43 dan 26:5-50, tetapi jumlah dua belas tetap terpelihara dengan memandang Efraim dan Manasye sebagai dua suku terpisah. Lewi tidak memiliki tanah, tetapi anggota suku ini disebar di antara suku-suku yang lain. Tahun 722 sM suku-suku Utara (disebut Efraim, atau Israel) dibawa ke *Asyur; suku-suku Selatan (disebut Yehuda) dibuang ke Babel pada abad ke-6.
Setelah pembuangan, pembedaan kesukuan hilang, tetapi angka dua betas mendapatkan arti simbolis. Gereja PB memandang dirinya sebagai pengganti orang-orang Yahudi dengan menggunakan angka dua betas. Keduabelas rasul akan menghakimi keduabelas suku (Mat. 19:28). Surat Yakobus menyapa orang Kristen sebagai dua betas suku di perantauan (Yak. 1:1). Dan seperti halnya dalam PL, ada ketidakcocokan tertentu, sehingga penggabungan mereka menjadi tiga betas suku, demikian pula dengan daftar para rasul dalam Kitab-kitab Injil dan Kitab Kisah Para Rasul tidaklah sama sehingga menghasilkan tiga belas nama.
SUKU-SUKU ISRAEL [ensiklopedia]
Tatkala Israel masuk tanah Kanaan, bangsa itu terdiri dari dua belas suku, dan bagian-bagian dari tanah itu ditentukan menjadi bagian pusaka dari setiap suku yg dua betas itu (bnd Yos 13:1 dab). Kedua belas suku itu berasal dari kedua belas anak lelaki Yakub, yg berkumpul mengelilingi bapak mereka dan mendengarkan nubuat yg diucapkannya mengenai mereka dan masa depan mereka (Kej 49).
Menurut beberapa teori modern gambaran Alkitab tentang asal usul suku-suku Israel ini tak dapat diterima. Alkitab mengatakan bahwa seluruh bangsa itu dulu di tanah Mesir. Tapi menurut beberapa teori modern ini, tidak semua suku itu turut di tanah Mesir pada zaman dulu itu. Dasar teori ini ialah pemikiran bahwa ada pemisahan antara suku-suku keturunan Lea dan suku-suku keturunan Rahel, dan bahwa suku-suku keturunan Lea lebih dulu menduduki tanah yg sudah diusahakan daripada suku-suku keturunan Rahel. Kadang-kadang dipertahankan bahwa ibadah kepada Yahweh dibawa ke tanah Kanaan oleh suku-suku keturunan Yusuf, dan kemudian diambil alih oleh suku-suku keturunan Lea. Sehubungan dengan ibadah kepada Yahweh itu, timbul semacam kelompok agama yg agak menyerupai kelompok-kelompok agama di negeri Yunani lama. Maka ibadah kepada Yahweh-lah yg mengikat suku-suku ini menjadi satu.
Jelas bahwa teori-teori seperti ini langsung bertentangan dengan pernyataan-pernyataan dalam Alkitab, dan memerlukan dibuangnya banyak yg tegas dikatakan dalam Alkitab. Penolakan ini biasanya didasarkan pada penyusunan ulang kepenulisan dan isi Kitab-kitab Alkitab, yg sungguh-sungguh mengubah atau malahan memutarbalikkan gambaran sejarah Israel yg diberikan di dalamnya. Karena itu kita tidak dapat menerimanya.
Musa sudah membagi suku-suku yg harus menempati tanah di sebelah timur S Yordan dari suku-suku yg harus menempati bagian di sebelah baratnya. Di sebelah timur bagian-bagian tanah itu diberikan kepada suku-suku Ruben dan Gad untuk menjadi pusakanya, beserta setengah suku Manasye. Suku yg terakhir itu harus menempati daerah sebelah selatan Danau Galilea, termasuk desa-desa Yair bersama Astarot dan Edrei. Gad harus menempati tanah yg langsung di sebelah selatan bagian Manasye terus sampai kr ujung utara Laut Mati, dan di selatan lagi ialah daerah Ruben, yg meluas ke selatan, sampai ke Aroer dan S Arnon.
Di bagian barat S Yordan, di tanah Kanaan yg sebenarnya, di situlah sisa suku-suku lain harus tinggal. Milik pusaka mereka ditentukan dengan mengundi, terkecuali bagi suku Lewi, yg tidak ada milik pusaka berupa tanah. Akhirnya suku-suku itu dibagi-bagi menjadi suku-suku utara dan suku-suku selatan, yg secara berurut diwakili oleh Efraim dan Yehuda. Kerajaan Utara disebut dengan istilah Israel.
Bagian selatan dibagikan kepada suku Simeon, yg kelihatannya sudah menempati tanah Negeb. Di sebelah utaranya terdapat bagian Yehuda, termasuk daerah pegunungan Yudea dan terus ke utara sampai Betlehem dan hampir sampai kota Yerusalem. Langsung di sebelah utara daerah Yehuda dan terus sampai ke S Yordan di timur ialah daerah Benyamin. Bagian ini hanya sampai beberapa kilometer ke sebelah utara dan ke barat pada tepi daerah pegunungan. Ke sebelah baratnya terdapat bagian yg kecil, yg diberikan kepada suku Dan. Di utara kedua suku Dan dan Benyamin ialah daerah yg dibagikan kepada suku Efraim, yg meluas ke utara sampai ke S Kana dan Sikhem. Kemudian datanglah bagian besar yg ditentukan menjadi bagian pusaka dari setengah suku Manasye, yg melingkupi segala-galanya di antara Laut Tengah dan S Yordan dan terus ke utara sampai ke Megido. Di sebelah utara Manasye ialah Isakhar dan Zebulon, dan sepanjang tepi pantai, dari Karmel menuju ke utara ialah daerah Asyer.
Dalam perjalanan waktu kedudukan Yehuda terus bertambah-tambah penting, sebab sungguh-sungguh ia memeluk Benyamin, dan Yerusalem menjadi ibu kota. Di bagian utara perbedaan suku agaknya menjadi kurang penting dari semula, dan kerajaan Utara (Israel) menjadi musuh Yehuda. Suku-suku Utara, yaitu Zebulon dan Naftali, ialah yg pertama-tama dibawa ke pembuangan, dan kemudian pada thn 722 sM Samaria takluk. Akhirnya Nebukadnezar menaklukkan Yerusalem pada thn 587 sM, dan dengan demikian seluruh bangsa itu tidak ada lagi sebagai bangsa. Makna perbedaan suku terus-menerus semakin surut, dan secara praktis menghilang sesudah Pembuangan.
KEPUSTAKAAN. J Bright, History of Israel2, 1959, hlm 128 dab. EJY/MHS/HAO