Pengharapan
PENGHARAPAN [browning]
Nabi-nabi PL mengajarkan bahwa setiap harapan akan masa depan yang memuaskan tergantung pada kesetiaan umat Israel kepada Allah. Sebaliknya, jika mereka tidak setia, yang akan terjadi adalah kekacauan dan bencana. *Amos memperingatkan bahwa mereka seharusnya tidak membayangkan bahwa Allah dapat bercampur tangan atas mereka pada *hari Tuhan (Am. 5:18). Namun, dalam Kitab Yeremia diungkapkan adanya harapan terakhir dalam suatu *perjanjian baru (Yer. 31:31-34). Dalam PB dikatakan bahwa pengharapan eskhatologis Israel dipenuhi dalam *kebangkitan Kristus (Kis. 2:26) dan konsep ini banyak dikembangkan oleh Paulus. Dalam 2Kor. 5:5, Paulus meyakinkan orang-orang beriman bahwa iman mereka terhadap apa yang telah dikerjakan Allah di dalam Kristus merupakan jaminan bahwa harapan mereka tentang *keselamatan sesama orang Kristen dan penciptaan ulang seluruh alam semesta bukan tidak pada tampaknya (Rm. 8:19-21; 11:22; 1Kor. 15:2). Di kehidupan sekarang ini, dalam *pembaptisan orang Kristen telah menaiki jalan yang akan berakhir pada persekutuan dalam kemuliaan Allah (Rm. 5:1-3). *Abraham disebut sebagai teladan besar PL mengenai pengharapan yang benar (Rm. 4). 1 Petrus juga mendorong para penerima surat yang teraniaya agar tetap teguh dalam pengharapan.