Manassite

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Manasye: selebihnya..

1) Putra *Yusuf, abang dari *Efraim (Kej. 48:1). Dalam sejarah bangsa Israel, suku yang lebih lemah dari suku Efraim (Kej. 48:19).

2) Putra *Hizkia dan raja *Yehuda (698-642 sM), yang menurut 2 Raja-raja menjungkirbalikkan seluruh reformasi keagamaan dari bapaknya. Dia bahkan mengorbankan anaknya sendiri (2Raj. 21:6). Dia setia kepada maharaja *Asyur yang menjadi atasannya dan pernah sekali membantu *Asur-banipal dalam mencari dukungan melawan *Mesir. Tetapi, pernah juga ia dicurigai menggalang pengkhianatan dan dipenjarakan (2Taw. 33:11) mungkin pada 652-649 sM. Selama penaklukan Yehuda oleh Asyur, tidak dapat dielakkan bahwa harus ada penyusupan unsur-unsur keagamaan kerajaan Asyur itu dan bahwa hal itu dikutuk oleh penyembah Yahweh yang taat. Menurut 2Taw. 33, ia bertobat, tetapi tidak ada berita seperti itu dalam Kitab Raja-raja. Mungkin itu adalah cara atau upaya penulis Kitab Tawarikh menjelaskan masa pemerintahan Raja Manasye yang panjang itu.

('membuat lupa').

1. Anak sulung Yusuf, lahir di Mesir dari seorang perempuan Mesir bernama Asnat, putri dari Potifera, imam di On (Kej 41:51). Israel menerima Manasye dan Efraim sebagai sederajat dengan Ruben dan Simeon, tapi Manasye kehilangan hak sulungnya (bekhor), yg beralih kepada adiknya Efraim (Kej 48:5, 14). Cerita yg sejajar, sudah tua dan menarik perhatian, terdapat dalam sastra Ugarit, Keret Legend (Tab. 128, III. 15), 'Yang bungsu dari mereka akan saya angkat menjadi anak sulung (abrkn)'.

2. Suku Manasye berkembang dari 7 keluarga: satu dari Makhir, dan 6 yg lain dari Gilead. Mereka mempunyai tanah yg menghampar di kedua tepian S Yordan. Bagian timur diberikan oleh Musa, dan bagian barat oleh Yosua (Yos 22:7). Sesudah bangsa Israel menyeberangi S Yordan dan menduduki tanah Kanaan, Yosua mengizinkan setengah suku Manasye bersama suku Ruben dan Gad kembali ke daerah raja Sihon, raja negeri Hesybon, dan raja Og, raja negeri Basan, yg sudah mereka taklukkan (Bil 32:33). Bagian timur dari wilayah setengah suku Manasye meliputi sebagian tanah Gilead dan seluruh Basan (Ul 3:13).

Suku yg setengah lagi, yg di sebelah barat, mendapat tanah yg baik di sebelah utara Efraim dan sebelah selatan Zebulon dan Isakhar (Yos 17:1-12). Bagian barat dibagi menjadi 10 bagian: 5 bagian untuk keluarga-keluarga yg mempunyai keturunan laki-laki, dan 5 bagian lagi untuk keluarga Manasye yg keenam, yaitu keturunan Hefer, yg semuanya anak perempuan dari Zelafehad (Yos 17:3). Manasye bagian barat mencakup beberapa kota benteng Kanaan, di antaranya Megido, Taanakh, Yibleam dan Bet-Sean. Mereka gagal menaklukkan kota-kota benteng ini, tapi akhirnya memaksa penduduknya membayar upeti. Kendati bagian Manasye dan Efraim, suku keturunan Yusuf, sudah luas, mereka masih mengeluh kepada Yosua untuk meminta lebih banyak tanah. Sebagai jawabnya Yosua menganjurkan supaya mereka menunjukkan kebesarannya dengan membuka daerah hutan yg masih tersedia (Yos 17:14-18). Golan, suatu kota di daerah Basan, di wilayah Manasye timur, adalah satu dari 6 'kota perlindungan' (Yos 20:8; 21:27).

Suku ini termasyhur karena keberaniannya; di antara pahlawannya ialah Gideon di wilayah barat (Hak 6:15), dan Yefta di wilayah timur (Hak 11:1). Beberapa orang dari suku Manasye menyeberang memihak kepada Daud di Ziklag (1 Taw 12:19, 20), dan memberontak juga di Hebron untuk menopang Daud (ay 31). Orang Manasye terdapat di antara orang-orang yg dibuang ke Asyur oleh Tiglat-Pileser (1 Taw 5:18-26).

\\==> Image 00170\\

Terdapat beberapa kesukaran dalam Silsilah suku Manasye, yg tertulis dalam Bil 26:28-34; Yos 17:1-3; 1 Taw 2:21-23; 7:14-19 (lih HDB ttg 'Manasye'). Tapi jika 1 Taw 7:14-15 dianggap sudah rusak, maka kecocokan dapat dipulihkan. Mungkin sekali kata-kata 'Hupim dan Supim' adalah kata-kata keterangan yg ditambahkan (glose) untuk ay 15 dari ay 12, dan mungkin sekali kata 'Asriel' adalah sisipan (ditograf).

Jika naskah Ibrani dari ay-ay ini dibandingkan dengan LXX, Pesyita dari Aram dan Vulg, maka terlihat bahwa naskah asli mungkin berbunyi sebagai berikut, 'Anak Manasye (Asriel) ... yg ... oleh gundiknya dari Aram ... melahirkan Makhir, bapak Gilead, dan Makhir mengambil seorang istri ... dan nama adiknya Maakha dan nama ... Zelafehad dan Zelafehad mempunyai anak-anak perempuan...' Lepas dari ay-ay ini, Silsilah-Silsilah itu konsekuen, seperti dapat dilihat di atas.

3. Anak dari Hizkia dan Hefzibah. Ia mulai memerintah di Yerusalem pada usia 12 thn dan memerintah selama 55 thn (2 Raj 21:1; 2 Taw 33:1). Mungkin ia memerintah bersama bapaknya dari thn 696-686 sM, dan memerintah sendirian thn 686-642 sM (E. R Thiele, The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, 1951, hlm 154 dst). Dalam pemerintahannya hidup keagamaan merosot karena penindasan oleh Asyur dan godaan dari agamanya. Akibatnya timbul sinkretisme dengan penyembahan terhadap Baal, kebaktian terhadap Astarte di 'bukit-bukit pengorbanan', ibadah terhadap bintang-bintang, dengan spiritisme (hubungan dgn roh-roh) dan ilmu ramal. Pemerintahannya yg cukup lama ditandai dengan banyak pertumpahan darah dan sifat-sifat reaksioner, terkenal buruknya karena mendirikan mezbah yg terlarang di pelataran Bait Suci, dan 'mempersembahkan anaknya sebagai korban dalam api' di lembah BenHinom.

Nama 'Manasye, raja Yehuda' terdapat pada Prisma Esar-Hadon (Me-na-si-i syar la-u-di), dan di Prisma Asyurbanipal (Mi-ni-si-e syar la-u-do, di antara 22 raja pembayar upeti kepada Asyur (ANET, hlm 291, 294). Penulis Taw menceritakan mengenai Manasye dibawa tertawan ke Babel, mengenai pertobatannya dan pembebasannya (2 Taw 33:10-13). Sejajar dengan cerita ini ialah penawanan dan kemudian pembebasan dari Nekho I, raja Mesir, oleh Asyurbanipal (Rassam Cylinder, ANET, hlm 295). Pada pemerintahan Manasye terjadi pemberontakan terhadap Asyur, yg memihak kepada Syamasy-syum-ukin, yaitu raja muda Babel, dan mungkin sekali Manasye terlibat di dalamnya (ANET, hlm 298). Pembaharuannya itu rupanya tidak mendalam sekali dan akhirnya terhapus dalam pemerintahan anaknya. RJAS/MHS/HAO

Pendalaman Alkitab: Manasye

Biodata:

• Nama: Manasye (Ibrani: מְנַשֶּׁה, M'nassheh, artinya "membuat melupakan")
• Ayah: Hizkia, raja Yehuda yang saleh (2 Raja-raja 18:1-3)
• Ibu: Hefzibah (2 Raja-raja 21:1)
• Status: Raja Yehuda
• Masa Pemerintahan: 697-642 SM (55 tahun), pemerintahan terpanjang dari raja Yehuda manapun.
• Informasi Tambahan: Menjadi raja pada usia 12 tahun setelah kematian ayahnya.

Peristiwa Penting:

Manasye adalah contoh tragis dari seorang anak yang dibesarkan di rumah tangga yang saleh namun memberontak dan memimpin bangsanya kepada kejahatan.

• Kejahatan dan Penyembahan Berhala (2 Raja-raja 21:2-9; 2 Tawarikh 33:2-9):

  • Membangun kembali tempat-tempat tinggi yang telah dihancurkan ayahnya, Hizkia.
  • Mendirikan mezbah-mezbah untuk Baal dan Asyera.
  • Menyembah seluruh tentara langit dan sujud menyembah mereka.
  • Melewati anak-anaknya melalui api sebagai korban kepada Molokh.
  • Melakukan ilmu gaib, ramalan, dan sihir.
  • Menempatkan patung berhala yang dibuatnya di Bait Suci.
  • Memimpin Yehuda dan Yerusalem untuk berbuat jahat lebih daripada bangsa-bangsa yang telah dibinasakan Tuhan.

• Hukuman dan Pembuangan (2 Tawarikh 33:10-13):

  • Tuhan memperingatkan Manasye melalui para nabi, tetapi dia tidak mengindahkan.
  • Tuhan mendatangkan tentara Asyur untuk menghukum Yehuda.
  • Manasye ditangkap, dirantai, dan dibawa ke Babel.

• Pertobatan dan Pemulihan (2 Tawarikh 33:14-17):

  • Dalam kesesakannya, Manasye merendahkan diri di hadapan Allah.
  • Dia berdoa dengan sungguh-sungguh dan memohon belas kasihan Tuhan.
  • Tuhan mengabulkan doanya, mengampuni dosanya, dan mengembalikannya ke Yerusalem sebagai raja.
  • Manasye membuang semua berhala, menghancurkan mezbah-mezbah penyembahan berhala, dan memperbaiki mezbah Tuhan.
  • Dia memimpin rakyat untuk beribadah hanya kepada Tuhan.

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• 2 Raja-raja 21:1-18: Menceritakan tentang kejahatan Manasye dan hukuman yang diterimanya.
• 2 Tawarikh 33:1-20: Memberikan catatan yang lebih lengkap tentang kehidupan Manasye, termasuk pertobatan dan pemulihannya.

Pelajaran dari Kehidupan Manasye:

• Bahaya kemurtadan: Bahkan anak-anak dari orang tua yang saleh dapat memilih jalan yang jahat.
• Kasih dan kesabaran Tuhan: Meskipun dosa Manasye besar, Tuhan tetap mengampuninya ketika dia bertobat dengan sungguh-sungguh.
• Pentingnya pertobatan: Tidak peduli seberapa jauh kita telah jatuh ke dalam dosa, selalu ada kesempatan untuk berbalik kepada Tuhan dan menerima pengampunan.
• Kekuatan doa: Doa Manasye yang sungguh-sungguh dari lubuk hatinya didengar dan dijawab oleh Tuhan.

Manasye adalah contoh nyata dari anugerah dan belas kasihan Tuhan yang luar biasa. Meskipun dia melakukan kejahatan besar, Tuhan memulihkannya ketika dia dengan tulus bertobat. Kisahnya mengingatkan kita bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar untuk diampuni oleh Tuhan jika kita datang kepada-Nya dengan hati yang hancur dan roh yang menyesal.