Magi
Magi /Sihir [haag]
Magi/Sihir.
Asal-mulanya dipakai untuk menyebutkan seni ahli nujum, suatu suku Media dan sebuah kasta imamat Persia, yang mempelajari Astronomi dan Astrologi, sehingga mereka dipandang sebagai penghubung kekuatan-kekuatan atas-kodrati. Dalam arti peyoratif ~M diartikan sebagai seni rahasia seorang penyihir yang memberikan kekuatan-kekuatan yang memaksa dan penuh rahasia kepada orang, benda-benda atau ritus-ritus. Di dalam hidup bangsa Isr. ~M sebenarnya bukan tidak dikenal (Kej 30:14,37-38; Yer 27:9; Yeh 13:18-20; Mik 5:11 dll.; azimat Yes 3:18-21), namun demikian perbuatan sihir dilarang secara tegas (Ul 18:9-13) oleh undang-undang. Bangsa Isr. tahu benar perbedaan antara mujizat yang dilakukan lewat tukang sihir maupun lewat Yahwe. Perbuatan seperti yang dilakukan oleh Musa (Kel 7:8-13; 15:22-25), Yosua (Yos 8:18), Elia (1Raj 17:17-24) dan oleh Elisa (2Raj 2:19-22; 4:18-44) boleh jadi mirip dengan praktek-praktek M, namun demikian perbuatan itu tadi dibelokkan arti dalam pengertian Yahwistis. Memang tidak bisa dipersatukan dengan iman terhadap satu Allah Yahwe. Hal itu juga berlaku bagi kutuk dan berkat, pentahiran dan kurban di dalam ibadat maupun terhadap keputusan Allah. Semua itu baru akan bekerja atas campur-tangan Yahwe. Atas dasar pengaruh helenis ditemukan ahli-ahli sihir Yahudi di zaman PB yang tersebar-luas di seluruh dunia Yunani-Romawi. Kitab-kitab ~M dibakar di Efesus, setelah Paulus berkhotbah (Kis 19:18-19). Gal 5:20 memasukkan ~M pada golongan "pekerjaan daging".