Daftar Isi
BROWNING: INKARNASI

INKARNASI

INKARNASI [browning]

Istilah yang tidak terdapat dalam Alkitab, yang berarti 'menjadi daging', atau 'menjadi manusia'. Diakui bahwa dalam PB ada ungkapan-ungkapan yang kurang tepat dan sporadis mengenai doktrin tentang Yesus ini, namun tidak ada definisi yang tepat hingga lima abad perdebatan yang keras. Konsili-konsili Gereja pada akhirnya menyepakati iman ortodoks kepada Yesus bahwa dalam diri-Nya terdapat satu pribadi dengan dua hakikat, ilahi sepenuhnya dan manusiawi sepenuhnya.

Dalam Injil-injil Sinoptik terdapat sedikit petunjuk bahwa Yesus dianggap atau menganggap diri-Nya sebagai manusia luar biasa, yang memiliki *karunia unik untuk *mengajar dengan kuasa serta *menyembuhkan. Namun, segera setelah *kebangkitan terdapat laporan mengenai berita rasuli yang di dalamnya Yesus diproklamasikan sebagai Tuhan dan *Mesias (Kis. 2:32-36) serta Anak (Rm. 1:3-4). Bahkan dalam *pembaptisan (Mrk. 1:11) dan *pemuliaan (transfigurasi; Mrk. 9:7), Injil menyebut diri-Nya sebagai 'Anak Allah yang terkasih'. Dua kisah mengenai pengandungan oleh anak dara, yang di dalamnya peran *Yusuf dikesampingkan sebagai yang tak berdaya, mendorong kedudukan Yesus sebagai Anak Allah ke belakang peristiwa *kelahiran-Nya. Dengan demikian, terdapat petunjuk mengenai pra-eksistensi Yesus, yang ditegaskan oleh Paulus dalam Gal. 4:4. Terlebih lagi, Paulus menyamakan Kristus dengan *Hikmat Allah (1Kor. 1:24). Hal ini menggemakan personifikasi Hikmat (Keb. 7:25; 8:3) dalam periode intra-testamental, karena dikatakan bahwa Hikmat telah ada bersama Allah, sebelum penyataan-penyataan khusus-Nya. Dalam *kidung yang mengisahkan kerendahan hati Kristus yang dengan sukarela menjadi manusia, rupanya Paulus menerima bahwa sebelumnya Yesus berada dalam keilahian-Nya (Flp. 2:6-11); sama halnya dengan Kol. 1:15. Doktrin inkarnasi yang baru mulai dalam Ibr. 1:1-3 menjadi lebih jelas dalam Injil Yohanes (1:14). Keberadaan Yesus bersama Allah pada waktu sebelumnya (Yoh. 6:62) dan hubungan-Nya dengan *Abraham (Yoh. 8:58) menyiratkan gagasan yang kuat mengenai pra-eksistensi-Nya. Namun, hal itu tidak meniadakan kejelasan kemanusiaan Yesus, karena Firman itu telah menjadi daging (Yoh. 1:14); Yesus juga memiliki kelemahan manusiawi (Yoh. 4:6), Ia menangis (Yoh. 11:35), Ia mati (Yoh. 19:30). Namun, tanpa mempertentangkan dengan kemanusiaan-Nya, Ia adalah penyataan Allah (Yoh. 10:38; 20:28). Surat-surat Yohanes menyerang kepercayaan bahwa kemanusiaan Yesus hanyalah penampakan semata-mata (kepercayaan ini disebut *Doketisme; 1Yoh. 4:2-3).

Doktrin tradisional tentang inkarnasi dianggap tidak memuaskan oleh beberapa teolog modern. Misalnya, penafsiran alternatif mengenai tindakan Allah dalam Kristus dihubungkan dengan *Roh Kudus. Roh Kudus bekerja melalui seluruh proses evolutif penciptaan dan evolusi, dan dalam aktivitas ilahi yang terus berjalan ini pokok yang penting dan menentukan adalah pribadi Kristus. Dalam Dia, kasih ilahi yang mengorbankan diri mencapai ungkapannya secara penuh pada personalitas manusia.




TIP #23: Gunakan Studi Kamus dengan menggunakan indeks kata atau kotak pencarian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA