Dalam versi-versi Alkitab:
Hasufa: BIS FAYH TB TLHasufa [MYSABDA]
Hasufamale person |
Definisi | : | Kepala keluarga penjaga bait suci; Setelah pembuangan |
Nomor Strong | : | H2817 |
Kata Asli | : | חֲשׂוּפָא |
Hasufa [AI-PEDIA]
Hasufa: Ratu Pemberani yang Membela Umat Allah
Biodata:
- Nama: Hasufa (Ester dalam bahasa Persia)
- Suami: Ahasyweros, Raja Persia (Xerxes I dalam sejarah sekuler)
- Latar Belakang: Seorang Yahudi dari suku Benyamin, anak angkat Mordekhai
- Sifat: Cantik, patuh, berani, bijaksana, beriman
Peristiwa Penting:
-
Dipilih Menjadi Ratu: Setelah Ratu Wasti menolak perintah Raja Ahasyweros, diadakanlah pencarian gadis cantik di seluruh kerajaan untuk menjadi ratu. Hasufa, dengan kecantikannya, terpilih menjadi ratu Persia (Ester 2:1-17).
-
Menyelamatkan Bangsa Yahudi: Haman, pejabat tinggi kerajaan, merencanakan pembantaian bangsa Yahudi. Mordekhai meminta Hasufa untuk memohon belas kasihan raja. Meskipun beresiko besar karena menghadap raja tanpa dipanggil, Hasufa dengan berani mengungkap rencana jahat Haman dan memohon keselamatan bangsanya (Ester 4-7).
-
Keberanian dan Kebijaksanaan: Hasufa menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan dengan tidak langsung menuduh Haman di hadapan raja. Ia mengundang raja dan Haman ke perjamuan, dua kali, untuk menjebak Haman dan mengungkap kejahatannya (Ester 5-7).
-
Kemenangan dan Penetapan Hari Raya Purim: Berkat keberanian Hasufa, rencana jahat Haman terbongkar. Haman dihukum mati, dan bangsa Yahudi terselamatkan. Untuk memperingati peristiwa ini, ditetapkanlah Hari Raya Purim (Ester 8-9).
Ayat-ayat Alkitab Terkait:
- Ester 2:7: "Lagipula di Susa, ibu kota kerajaan itu, ada seorang gadis Yahudi, anak Abihail, yaitu saudara ayah Mordekhai; nama gadis itu Ester, ialah Hadasa. Ia elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika ayah dan ibunya telah mati, ia diambil ke dalam rumah oleh Mordekhai sebagai anak sendiri."
- Ester 2:17: "Maka Ester dikasihi oleh raja lebih dari pada perempuan-perempuan lain, sehingga Ester mendapat kasih sayang dan kemurahan hati dari padanya, lebih dari pada semua anak dara yang lain, lalu dinobatkannya dia menjadi ratu dan didudukkannya di atas takhta kerajaan."
- Ester 4:13-14: "Maka kata Mordekhai untuk menjawab Ester: "Jangan kira, karena engkau di lingkungan istana raja, hanya engkau yang akan luput dari antara semua orang Yahudi. Sebab, jika engkau pada saat ini berdiam diri saja, tentulah pelepasan dan penyelamatan akan timbul bagi orang Yahudi dari jurusan lain, tetapi engkau dan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
- Ester 7:3-6: "Maka kata Ester, sang ratu: "Ya raja, jikalau hamba mendapat kasih tuanku, dan jikalau baik pada pemandangan tuanku, karuniakanlah kiranya kepada hamba hidupku--itu permintaanku--dan kepada bangsaku--itu permohonanku. Sebab hamba dan bangsaku telah terjual untuk dibinasakan, dibunuh dan dipunahkan. Jikalau seandainya kami hanya dijual sebagai budak laki-laki dan perempuan, niscaya hamba akan berdiam diri, tetapi malapetaka ini tidak dapat dibiarkan, karena terlalu besar kerugiannya bagi tuanku." Lalu bertanyalah raja Ahasyweros kepada Ester, sang ratu: "Siapakah orang itu dan di manakah dia, orang yang presumptuous hatinya, sehingga ia sampai berbuat demikian?" Jawab Ester: "Lawan dan musuh itu ialah Haman, orang jahat ini!" Maka takutlah Haman di depan raja dan ratu."
- Ester 8:17: "Di setiap daerah, di setiap kota, di mana saja titah dan undang-undang raja sampai, ada sukacita dan kegembiraan di antara orang Yahudi, pesta dan hari baik. Dan lagi banyak dari antara rakyat negeri itu masuk Yahudi, karena jatuhlah takut kepada orang Yahudi kepada mereka."
Pelajaran dari Kisah Hasufa:
- Keberanian dalam Iman: Hasufa menunjukkan keberanian luar biasa dengan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan bangsanya. Ia adalah teladan iman yang teguh dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
- Kesetiaan pada Tuhan dan Bangsa: Meskipun hidup di lingkungan istana, Hasufa tidak melupakan jati dirinya sebagai seorang Yahudi. Ia menunjukkan kesetiaan kepada Tuhan dan bangsanya dengan membela mereka di saat genting.
- Kedaulatan Tuhan: Kisah Hasufa menunjukkan bahwa Tuhan bekerja melalui orang-orang biasa untuk mencapai rencana-Nya. Meskipun berada dalam situasi yang sulit, Tuhan memakai Hasufa untuk menyelamatkan umat-Nya.
Hasufa adalah tokoh Alkitab yang menginspirasi. Kisahnya mengajarkan kita tentang keberanian, kesetiaan, dan kedaulatan Tuhan. Ia adalah teladan bagi kita untuk hidup dalam iman dan keberanian, serta membela kebenaran dan keadilan.