Hanameel

Ibrani

Strongs #02601: lamnx Chanam'el

2601 Chanam'el khan-am-ale'

Hanameel

Biodata:

• Nama: Hanameel (Ibrani: חֲנַמְאֵל, artinya "Tuhan telah mengasihani")
• Identitas: Anak laki-laki dari Shallum, saudara sepupu Nabi Yeremia.
• Informasi lain: Tidak banyak yang diketahui tentang Hanameel selain dari perannya dalam peristiwa pembelian ladang oleh Yeremia.

Peristiwa penting:

• Penjualan ladang di Anatot (Yeremia 32:6-15): Ketika Yeremia dipenjara oleh Zedekia karena nubuatnya tentang kejatuhan Yerusalem, Tuhan memerintahkannya untuk membeli ladang milik keluarganya di Anatot. Hanameel, pemilik ladang tersebut, datang kepada Yeremia di penjara dan menawarkan untuk menjualnya kepadanya, sesuai dengan hukum penebusan keluarga (Imamat 25:25). Yeremia membeli ladang itu, menimbang perak sebagai pembayaran, dan menandatangani akta pembelian di hadapan saksi-saksi. Peristiwa ini menjadi tanda dari keyakinan Yeremia bahwa meskipun Yerusalem akan jatuh, Tuhan akan memulihkan umat-Nya dan mereka akan kembali ke tanah air mereka.

Ayat Alkitab terkait:

• Yeremia 32:6-15:

  6 Lalu datanglah kepadaku firman TUHAN di pelataran penjagaan, bunyinya: 7 "Lihat, Hanameel, anak Shallum, pamanmu itu, akan datang kepadamu untuk mengatakan: Belilah ladangku yang di Anatot itu, sebab engkaulah yang berhak membelinya, engkaulah yang berhak menebusnya." 8 Dan sesuai dengan firman TUHAN, datanglah kepadaku Hanameel, anak pamanku itu, ke pelataran penjagaan, dan berkata kepadaku: "Belilah ladangku yang di Anatot, di tanah Benyamin itu, sebab engkaulah yang berhak memilikinya, engkaulah yang berhak menebusnya. Belilah itu untuk dirimu!" Lalu tahulah aku, bahwa itulah firman TUHAN. 9 Maka aku membeli ladang yang di Anatot itu dari Hanameel, anak pamanku, dan aku timbangkanlah baginya uang itu, yaitu tujuh belas syikal perak. 10 Kemudian kutuliskanlah surat pembelian dan kumeteraikannya, kusuruh orang-orang memberi kesaksian dan kutimbanglah uang itu dalam neraca. 11 Sesudah itu kuambillah surat pembelian itu, baik yang bermeterai menurut undang-undang dan ketetapan, maupun yang terbuka, 12 lalu kuberikanlah surat pembelian itu kepada Barukh bin Neria bin Mahseya, di depan mata Hanameel, anak pamanku itu, di depan mata saksi-saksi, yang telah membubuhkan tanda tangannya pada surat pembelian itu, dan di depan mata semua orang Yehuda yang duduk di pelataran penjagaan. 13 Dan aku berpesan kepada Barukh di depan mata mereka itu, kataku: 14 "Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Ambillah surat-surat ini, baik surat pembelian ini yang bermeterai maupun surat yang terbuka ini, dan taruhlah semuanya itu dalam sebuah bejana tanah liat, supaya terpelihara untuk waktu yang lama. 15 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Rumah, ladang dan kebun anggur akan dibeli pula di negeri ini."

Pelajaran dari Hanameel:

Meskipun Hanameel hanya disebutkan dalam satu peristiwa singkat, ia memberi kita beberapa pelajaran penting:

• Ketaatan: Hanameel menaati hukum penebusan keluarga dengan menawarkan ladangnya kepada Yeremia terlebih dahulu.
• Kepercayaan: Ia mempercayai rencana Tuhan, bahkan di tengah ketidakpastian dan kehancuran yang akan datang.
• Harapan: Penjualan ladang itu menjadi simbol harapan bagi masa depan, menunjukkan bahwa Tuhan akan memulihkan umat-Nya dan tanah air mereka.

Meskipun kita tidak tahu banyak tentang Hanameel, kisahnya mengingatkan kita bahwa setiap orang, bahkan mereka yang tampaknya tidak menonjol, dapat memainkan peran penting dalam rencana Tuhan.