Eliashib
Dalam versi-versi Alkitab:
Elyasib: BIS FAYH TB TLELYASIB [ensiklopedia]
Dalam PL ada beberapa orang bernama Elyasib: seorang keturunan Daud (1 Taw 3:24), seorang imam pada zaman Daud (1 Taw 24:12), seorang penyanyi (Ezr 10:24), anak Zatu (Ezr 10:27), anak Bani (Ezr 10:36).
Yg paling menonjol ialah tokoh imam besar pada zaman Nehemia. Ia pertama kali disebut dalam Ezr 10:6 sebagai bapak Yohanan, tapi tidak disebut imam besar. Menurut Yosefus, bapak Elyasib, yaitu Yoyakim, menjabat sebagai Imam besar pada saat Ezra datang ke Yerusalem pada thn 458 sM (Ant. 11.154). Waktu Nehemia datang pada thn 445 sM, Elyasib sudah menjadi imam besar, dan turut membangun tembok kota Yerusalem (Neh 3:1,20,2 1). Di kemudian hari ia mengadakan hubungan erat dengan Tobia (Neh 13:4) dan memberikan sebuah bilik kepada Tobia di sekitar Bait Suci (Neh 13:5). Salah seorang cucunya kawin dengan anak perempuan Sanbalat (Neh 13:28). Silsilahnya terdapat dalam Neh 12:10-11. JSW/MHS
Elyasib [MYSABDA]
Elyasib male person |
Definisi | : | Imam besar; Setelah pembuangan |
Nomor Strong | : | H475 |
Kata Asli | : | אֶלְיָשִׁיב |
Elyasib [MYSABDA]
Elyasib male person |
Definisi | : | Beberapa nama dalam Alkitab; Menikah dengan perempuan asing; Setelah pembuangan |
Nomor Strong | : | H475 |
Kata Asli | : | אֶלְיָשִׁיב |
Elyasib [MYSABDA]
Elyasib people |
Definisi | : | Keturunan dari Zerubabel |
Nomor Strong | : | H475 |
Kata Asli | : | אֶלְיָשִׁיב |
Elyasib [MYSABDA]
Elyasib male person |
Definisi | : | Imam; Pada masa Daud |
Nomor Strong | : | H475 |
Kata Asli | : | אֶלְיָשִׁיב |
Elyasib [AI-PEDIA]
Elyasib: Imam Besar di Masa Sulit
Elyasib adalah seorang tokoh yang hidup pada masa pemulihan Yerusalem setelah pembuangan ke Babel. Ia menjabat sebagai Imam Besar dan memegang peran penting dalam kepemimpinan rohani bangsa Israel.
Biodata:
- Nama: Elyasib (Ibrani: אֶלְיָשִׁיב artinya "Allahku memulihkan")
- Jabatan: Imam Besar
- Periode: Masa pemerintahan Artahsasta (Nehemia 12:10, 22), kemungkinan besar Artahsasta I (465-424 SM)
- Silsilah: Keturunan Harun, saudara Musa (Nehemia 12:10)
Peristiwa Penting:
- Membangun Kembali Tembok Yerusalem (Nehemia 3:1): Elyasib, bersama imam-imam lain, memimpin pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah runtuh. Ia memulai dari Gerbang Domba dan membangun hingga Menara Mea. Tindakan ini menunjukkan kepemimpinan dan dedikasinya dalam memulihkan Yerusalem secara fisik dan rohani.
- Membiarkan Tobia Tinggal di Bait Suci (Nehemia 13:4-9): Elyasib melakukan dosa serius dengan mengizinkan Tobia, seorang musuh Israel, tinggal di ruangan Bait Suci. Tindakan ini dianggap menodai kekudusan Bait Suci dan menunjukkan kompromi rohani Elyasib. Tobia adalah seorang Amon yang menentang pembangunan kembali Yerusalem (Nehemia 2:10) dan memiliki hubungan dengan keluarga Imam Besar melalui pernikahan (Nehemia 6:17-19).
- Ditegur Nehemia (Nehemia 13:7-9, 25): Nehemia, gubernur Yehuda, dengan tegas menegur Elyasib atas tindakannya dan membersihkan ruangan yang ditempati Tobia. Nehemia juga menegur para imam yang melakukan pernikahan campur dengan bangsa-bangsa sekitar (Nehemia 13:23-27), yang kemungkinan besar terjadi di bawah kepemimpinan Elyasib.
Pelajaran dari Kehidupan Elyasib:
- Kepemimpinan rohani menuntut integritas: Meskipun Elyasib memimpin pembangunan kembali Bait Suci, kesalahannya menunjukkan bahwa jabatan tinggi tidak menjamin kesucian hati. Pemimpin rohani harus menjaga integritas dan menghindari kompromi dengan dunia.
- Kekudusan Bait Suci harus dijaga: Tindakan Elyasib mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kekudusan tempat ibadah. Kita harus menghormati tempat-tempat kudus dan menjauhkannya dari segala sesuatu yang menodai kemuliaan Tuhan.
- Dosa pemimpin berdampak besar: Kesalahan Elyasib berdampak buruk pada umat Israel dan menunjukkan bahwa dosa pemimpin dapat merugikan banyak orang. Pemimpin rohani harus menyadari tanggung jawab mereka dan berhati-hati dalam setiap tindakan.
Ayat Alkitab Terkait:
Meskipun Elyasib melakukan kesalahan fatal, kisahnya mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kekudusan, integritas, dan menghindari kompromi dalam hidup kita, terutama bagi mereka yang dipanggil untuk melayani Tuhan.
