Dalam versi-versi Alkitab:
Beera: FAYH TBBiera: TL
Beera [MYSABDA]
Beera male person |
Definisi | : | Anak Zofah; Seorang Bani Asyer |
Nama Lain | : | Bera |
Nomor Strong | : | H878 |
Kata Asli | : | בְּאֵרָא |
Orang Tua | : | Zofah ![]() |
Beera [MYSABDA]
Beera male person |
Definisi | : | Anak Baal; Seorang Bani Ruben |
Nomor Strong | : | H880 |
Kata Asli | : | בְּאֵרָה |
Orang Tua | : | Baal ![]() |
Beera [AI-PEDIA]
Beera
Biodata:
- Nama: Beera (Ibrani: בְּאֵרָא, artinya "sumur")
- Ayah: Beor
- Jabatan: Raja Moab
- Periode: Sekitar abad ke-13 SM
- Disebutkan dalam: Bilangan 22:5, 23:7
Peristiwa Penting:
- Dipanggil Balak: Beera dipanggil oleh Balak, raja Moab, untuk mengutuk bangsa Israel yang berkemah di dataran Moab (Bilangan 22:5-7). Balak takut dengan bangsa Israel yang baru saja keluar dari Mesir dan mengalahkan bangsa-bangsa lain di sekitarnya.
- Mencari Bileam: Beera mengutus para tua-tua Moab dan Midian untuk menemui Bileam, seorang nabi terkenal dari Pethor, untuk meminta bantuannya mengutuki Israel (Bilangan 22:7). Balak menjanjikan upah yang besar kepada Bileam jika ia mau mengutuk Israel.
Ayat Alkitab Terkait:
- Bilangan 22:5: "Lalu disuruhnyalah orang ke Petor, ke negeri orang-orang sebangsanya, untuk memanggil Bileam bin Beor, yang tinggal di pegunungan timur, untuk menyampaikan pesan ini: 'Bangsa yang besar telah datang dari Mesir, dan permukaan bumi ditutupi mereka seperti belalang menutupi tanah. Datanglah dan kutukilah mereka bagiku, mungkin aku sanggup mengalahkan mereka dan menghalau mereka dari negeri ini. Sebab aku tahu bahwa siapa yang kau berkati, terberkatilah ia, dan siapa yang kau kutuk, terkutuklah ia.'"
- Bilangan 23:7: "Lalu diucapkannya perkataan perumpamaannya ini: 'Dari Aram Balak menyuruhku datang, raja Moab dari pegunungan timur: "Datanglah, kutukilah Yakub bagiku, datanglah, kutukilah Israel!'"
Pelajaran dari Beera:
Meskipun informasi tentang Beera terbatas, kisahnya memberikan beberapa pelajaran penting:
- Ketakutan dapat menyebabkan keputusan yang buruk: Ketakutan Balak terhadap Israel membuatnya mencari cara yang salah untuk melindungi bangsanya. Alih-alih mencari Tuhan, ia malah mengandalkan kutukan dari seorang nabi.
- Rencana manusia tidak dapat mengalahkan rencana Tuhan: Meskipun Balak berusaha keras untuk mengutuk Israel, Tuhan justru memberkati mereka. Hal ini menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak dapat digagalkan oleh manusia.
Meskipun Beera hanya disebutkan secara singkat dalam Alkitab, kisahnya menjadi bagian penting dalam narasi perjalanan bangsa Israel menuju Tanah Perjanjian.
