BINASA, KEBINASAAN
BINASA, KEBINASAAN [ensiklopedia]
1. Yunani fthora, diafthora, biasanya menghunjuk kepada kefanaan dunia. Rm 8:21 memakai kata itu untuk menunjuk kepada kecenderungan segenap bendawi berubah dan berkurang; bertentangan dengan 'sifat tak dapat binasa' (Yunani afthartos) dari warisan yg disediakan untuk orang-orang percaya (1 Ptr 1:4). Dalam 1 Kor 15:42 dab kata itu menunjuk kepada kecenderungan tubuh 'alamiah' ke kematian dan pembusukan; 'binasa' (Yunani fthartos) secara praktis sama dengan 'dapat mati' (Yunani thnetos), seperti halnya 'tak dapat binasa' (Yunani afatharsia) yg disifatkan kepada tubuh 'rohani' menjadi sinonim dari 'tidak dapat mati' (Yunani athanasia). Kis 2:27 dab; 13:35 dab, 'kebinasaan' (dlm arti pembusukan) menerjemahkan kata Yunani diafthora, yg dikutip dari Mzm 16:10; LXX, bagi syakhat yg searti dengan Syeol. Sebagai suatu 'kesaksian' mesianis Mzm 16:10 dalam LXX lebih mantap daripada MT berkaitan dengan perihal Yesus, yg tubuh-Nya karena dibangkitkan dari maut 'tidak melihat kebinasaan' (Kis 13:37).
KEPUSTAKAAN. E. F Sutcliffe, The Old Testament and the Future Life, 1946, hlm 76-81; J Jeremias, 'Flesh and Blood cannot inherit the Kingdom of God', NTS 1, 1955-1956, hlm 155 dst. FFB/HH2. Suatu kata (apoleia) yg dalam TBI PB dipakai 8 kali dengan arti 'kebinasaan', yg khas mengenai nasib orang fasik, yg tidak akan mewarisi hidup yg kekal (Flp 1:28; 1 Tim 6:9; Ibr 10:39; 2 Ptr 3:7; Why 17:8,11). Kata itu juga dipakai dengan istilah 'anak kebinasaan', terdapat 2 kali. Ungkapan itu dikenakan kepada Yudas Iskariot (Yoh 17:12, harfiah 'anak kebinasaan' -- TBI, 'dia yg telah ditentukan untuk binasa'). Paulus juga memakainya untuk mengungkapkan 'manusia durhaka' (2 Tes 2:3. *ANTIKRISTUS). Ungkapan 'anak-anak kebinasaan' terdapat juga dalam Kitab Yubileum 10:3, yg menunjuk kepada orang-orang yg mati pada air bah. Kata Yunani (apoleia) langsung bertentangan dengan soteria, yg berarti kebahagiaan, keselamatan yg penuh dan genap. JDD/MHBINATANG, DALAM KITAB
1. 'Binatang yg muncul dari jurang maut' (Why 11:7) adalah lambang apokaliptis dari kuasa terakhir *antikristus (Why 13:1 dab; 17:3 dab; 19:19 dab). Digambarkan dalam rangkuman ke empat binatang dari Dan 7:3 dab. Kesepuluh tanduknya di ambil dari gambar binatang yg keempat dalam Dan; ketujuh kepalanya menampakkan wibawa yg mengalir dari naga Why 12:3, dan mengingatkan kepada Lewiatan (bnd Mzm 74:14; Yes 27:1); satu kali Yohanes menafsirkan ketujuh kepala itu dengan ketujuh bukit di Roma (Why 17:9), selanjutnya dengan 7 raja di Roma. Binatang itu biasanya melambangkan kerajaan yg menindas, kadang-kadang kaisar yg terakhir, reinkarnasi dari salah satu dari ketujuh raja, mungkin Nero. Ia menuntut kehormatan ilahi, memerangi para orang saleh, dan akan dibinasakan oleh Kristus pada kedatangan-Nya yg kedua kali (bnd 2 Tes 2:8).
2. 'Binatang dari bumi' (Why 13:11 dab), juga disebut 'nabi palsu' (16:3; 19:20; 20:10), adalah ahli hubungan masyarakat dari binatang yg di depan; ia membujuk orang untuk menyembah dia, dan pada akhirnya mengalami nasib yg sama seperti dia. Penyembahan kaisar di propinsi Asia dalam beberapa hal terang menjadi model yg dipakai Yohanes. FFB/RS