
Wahyu 11
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata Penulis Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ). Tema Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
Latar Belakang
Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3; Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11; Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1 (Wahy 1:1-20).
- (1) "Inilah wahyu Yesus Kristus" (Wahy 1:1).
- (2) Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan (Wahy 1:1,10-18).
- (3) Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes (Wahy 1:1,4,9; Wahy 22:8).
- (4) Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri (Wahy 1:9).
- (5) Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia (Wahy 1:4,11).
Baik bukti sejarah maupun bukti dari isi kitab itu sendiri menunjukkan bahwa rasul Yohaneslah penulisnya. Ireneus menjelaskan bahwa Polikarpus (Ireneus mengenal Polikarpus, dan Polikarpus mengenal rasul Yohanes) telah berbicara tentang Yohanes yang menulis kitab Wahyu mendekati akhir pemerintahan Domitianus selaku kaisar Romawi (81-96 M)
Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).
Garis Besar
Garis Besar:
Prolog
( Wahy 1:1-8 )
I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
( Wahy 1:9-3:22 )
A....
- Prolog
(Wahy 1:1-8) - I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
(Wahy 1:9-3:22) - A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian
(Wahy 1:9-20) - B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat
(Wahy 2:1-3:22) - II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah
(Wahy 4:1-11:19) - A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga
(Wahy 4:1-5:14) - 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona
(Wahy 4:1-11) - 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak
(Wahy 5:1-14) - B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai
dan Tujuh Sangkakala
(Wahy 6:1-11:19) - 1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama
(Wahy 6:1-17)
SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak
(Wahy 7:1-17) - 2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan Tujuh
Sangkakala
(Wahy 8:1-6) - 3. Enam Sangkakala yang Pertama
(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil
(Wahy 10:1-11)
Dua Orang Saksi
(Wahy 11:1-14) - 4. Sangkakala yang Ketujuh
(Wahy 11:15-19) - III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis
(Wahy 12:1-22:5) - A. Perspektif mengenai Konflik Itu
(Wahy 12:1-15:8) - 1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi
(Wahy 12:1-13:18) - a. Naga Besar
(Wahy 12:1-17) - b. Binatang Laut
(Wahy 13:1-10) - c. Binatang Bumi
(Wahy 13:11-18) - 2. Dari Pandangan Sorga
(Wahy 14:1-20)
SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
(Wahy 15:1-8) - B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu
(Wahy 16:1-19:10) - 1. Tujuh Cawan Murka Allah
(Wahy 16:1-21) - 2. Hukuman Atas Pelacur Besar
(Wahy 17:1-18) - 3. Jatuhnya Babel yang Besar
(Wahy 18:1-24) - 4. Sorak-Sorai di Sorga
(Wahy 19:1-10) - C. Puncak Konflik Itu
(Wahy 19:11-20:10) - 1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus
(Wahy 19:11-18) - 2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya
(Wahy 19:19-21) - 3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan
(Wahy 20:1-10) - D. Sesudah Konflik
(Wahy 20:11-22:5) - 1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar
(Wahy 20:11-15) - 2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar
(Wahy 20:14-15; 21:8) - 3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru
(Wahy 21:1-22:5) - Epilog
(Wahy 22:6-21)
Tujuan
Tujuan: Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
(1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
yang parah dari standar...
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- (2) Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- (3) Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Babel. Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
1. Babel.
Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.
2. Malapetaka.
Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?
3. Dua orang saksi.
Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?
4. Pohon kehidupan.
Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.
5. Tuhan Yesus Kristus.
Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.
Datanglah Tuhan Yesus!
Survei
Survei: Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih (pasal 5; Wahy 5:1-14) dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Wahy 6:1--19:21). Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog (Wahy 1:1-8), ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama (Wahy 1:9--3:22), Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahy 1:11,19). Setiap surat (Wahy 2:1--3:22) meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini (Wahy 4:1--11:19) berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri (pasal 4; Wahy 4:1-4). Pasal 5 (Wahy 5:1-14) memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; Wahy 6:1-17) melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 (Wahy 4:1--5:14), kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 (Wahy 7:1-17), yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar (Wahy 7:1-8) dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 (Wahy 8:1--9:21) menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil (Wahy 10:1-11), dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu (Wahy 11:1-14). Akhirnya, sangkakala ketujuh (Wahy 11:15-19) berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu (ayat Wahy 1:15) dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22; Wahy 12:1--22:21).
Bagian utama yang ketiga (Wahy 12:1--22:5) memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 (Wahy 12:1--13:18) menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
- (1) si naga besar (pasal 12; Wahy 12:1-18),
- (2) binatang laut (Wahy 13:1-10), dan
- (3) binatang bumi (Wahy 13:11-18). Pasal 14-15 (Wahy 14:1--15:8) berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; Wahy 16:1-21), hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; Wahy 17:1-18), dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Wahy 18:1-24). Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan (Wahy 19:1-10).
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya (Wahy 19:11-21). Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun (Wahy 20:1-6). Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus (Wahy 20:4) dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat (Wahy 20:7-9) dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya (Wahy 20:10). Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar (Wahy 20:11-15), nasib yang tepat bagi orang jahat (Wahy 20:14-15; Wahy 21:8), serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus (Wahy 21:1--22:5). Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal (Wahy 22:6-21).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
dan wahyu....
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- (2) Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- (3) Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- (4) Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- (5) Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- (6) Kitab ini bersifat polemik yang
- (a) menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- (b) menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi (Wahy 1:5; Wahy 19:16).
- (7) Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- (8) Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran
Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
- (1) Penafsiran _preterist_ (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 (Wahy 19:1--22:21), yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- (2) Penafsiran _historicist_ (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- (3) Penafsiran _idealist_ (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- (4) Penafsiran _futurist_ (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 (Wahy 4:1--22:21) sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Dua Saksi
Isi Pasal
Isi Pasal: Masa ketika orang bukan Yahudi sampai di akhir masa empat puluh dua bulan. Dua saksi dari surga akan bernubuat di bumi. Penghakiman terompet yang...
Garis Besar
Garis Besar: 11:1 Dua saksi bernubuat. 11:6 Mereka memiliki kuasa untuk menutup langit agar tidak turun hujan. 11:7 Binatang itu akan melawan mereka, dan...
11:6 Mereka memiliki kuasa untuk menutup langit agar tidak turun hujan.
11:7 Binatang itu akan melawan mereka, dan membunuh mereka.
11:8 Mayat mereka akan tergeletak di jalan tidak dikuburkan;
11:11 dan setelah tiga setengah hari akan bangkit.
11:14 Penderitaan kedua berlalu.
11:15 Trompet ketujuh berbunyi.
Judul Perikop
Tokoh
Nama dan Tempat
Kesimpulan
Kesimpulan: Hari-hari kesengsaraan yang dekat/mengakhiri masa orang bukan Yahudi akan memuncak di dalam masa kesusahan yang menegangkan selama 42 bulan (3%...
Fakta
Fakta: ay. 3, 15 . Ketika hari-hari Kristus memerintah mendekat, akan ada pernyataan yang lebih banyak tentang kebenaran yang diwahyukan yang akan diejek...
Storyboard Wahyu 11
Infografis Wahyu 11
Infografis Wahyu 11

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Dalam Wahyu Pasal 11 , Yohanes menerima perintah untuk mengukur Bait Suci Allah, tetapi tidak termasuk pelataran luar yang akan diinjak-injak...
Dalam Wahyu Pasal 11, Yohanes menerima perintah untuk mengukur Bait Suci Allah, tetapi tidak termasuk pelataran luar yang akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa selama empat puluh dua bulan. Dua saksi Allah akan muncul dan bernubuat selama seribu dua ratus enam puluh hari, memiliki kuasa untuk menutup langit dan mengubah air menjadi darah. Namun, setelah menyelesaikan kesaksian mereka, mereka akan dibunuh oleh binatang dari jurang maut, dan mayat mereka akan dipamerkan di kota yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir.
Setelah tiga setengah hari, roh kehidupan dari Allah akan menghidupkan mereka kembali, dan mereka akan naik ke surga disaksikan oleh musuh-musuh mereka. Setelah itu, terjadi gempa bumi yang mengakibatkan banyak kematian. Malaikat ketujuh meniup sangkakala, dan para tua-tua di surga menyembah Allah, mengucap syukur atas pemerintahan-Nya yang telah dimulai dan mengingatkan akan penghakiman bagi orang-orang mati serta upah bagi hamba-hamba-Nya. Bait Suci Allah di surga terbuka, menampilkan tabut perjanjian-Nya, disertai dengan kilat, guruh, gempa bumi, dan hujan es lebat.
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 11 Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari...
Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 11 Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.
Latar Belakang Pasal 11 Kitab Wahyu
-
Konteks Historis:
- Kitab Wahyu ditulis oleh Rasul Yohanes sekitar akhir abad pertama Masehi, pada masa ketika gereja Kristen mengalami penganiayaan yang intens, terutama di bawah pemerintahan Kaisar Domitian. Ini menciptakan kebutuhan untuk pengharapan dan penguatan bagi umat Kristen.
-
Konteks Budaya:
- Pada masa itu, masyarakat Romawi sangat menghargai kekuasaan dan otoritas. Penyembahan kepada kaisar dan dewa-dewa Romawi adalah hal yang umum. Dalam konteks ini, Wahyu berfungsi sebagai kritik terhadap kekuasaan duniawi dan penegasan bahwa Allah adalah penguasa sejati.
-
Konteks Literatur:
- Kitab Wahyu termasuk dalam genre apokaliptik, yang menggunakan simbolisme dan gambaran yang kuat untuk menyampaikan pesan. Pasal 11 berisi gambaran tentang dua saksi yang diutus oleh Allah, yang melambangkan kesaksian dan penginjilan di tengah penolakan.
-
Konteks Teologis:
- Teologi dalam Wahyu menekankan kemenangan Allah atas kejahatan dan pengharapan akan pemulihan. Pasal 11 menunjukkan bahwa meskipun ada penolakan dan penganiayaan, Allah tetap berkuasa dan akan membela saksi-Nya.
Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya
Sebelum Pasal 11, dalam Pasal 10, Yohanes menerima sebuah gulungan yang berisi firman Allah. Dia diperintahkan untuk memakan gulungan itu, yang menggambarkan bahwa pesan Allah, meskipun manis di mulut, akan menjadi pahit di perutnya. Ini melambangkan tantangan yang dihadapi oleh para nabi dan saksi Allah dalam menyampaikan pesan-Nya.
Pasal 11 dimulai dengan pengukuran Bait Suci, yang menunjukkan pentingnya tempat ibadah dan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Dua saksi yang disebutkan dalam pasal ini melambangkan kesaksian yang kuat dan keberanian dalam menghadapi penolakan dan penganiayaan.
Kesimpulan
Pasal 11 dari Kitab Wahyu menggambarkan tema kesaksian, penganiayaan, dan kemenangan Allah. Dalam konteks historis dan teologis, pasal ini memberikan pengharapan kepada umat Kristen yang sedang mengalami kesulitan, dengan penegasan bahwa Allah akan melindungi dan membela mereka yang setia kepada-Nya.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 11 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:
Pengukuran Bait Suci...
Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 11 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:
-
Pengukuran Bait Suci
Pengukuran Bait Suci menunjukkan pentingnya tempat ibadah dan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Ini juga menandakan perlindungan Allah terhadap tempat suci-Nya. (Wahyu 11:1) -
Pelataran yang Dikecualikan
Pelataran luar Bait Suci yang diberikan kepada bangsa-bangsa lain melambangkan penolakan dan penganiayaan terhadap umat Allah selama periode tertentu. (Wahyu 11:2) -
Dua Saksi
Dua saksi yang bernubuat selama 1.260 hari melambangkan kesaksian Allah yang kuat di tengah penolakan dan penganiayaan. Mereka memiliki kuasa untuk melakukan mukjizat sebagai tanda otoritas dari Allah. (Wahyu 11:3-6) -
Kematian dan Kebangkitan Dua Saksi
Kematian dua saksi dan kebangkitan mereka setelah tiga setengah hari menunjukkan kemenangan Allah atas kematian dan pengharapan akan kebangkitan. (Wahyu 11:7-12) -
Reaksi Dunia Terhadap Kematian Saksi
Kegembiraan dan perayaan dunia atas kematian dua saksi menunjukkan penolakan terhadap kebenaran dan keadilan Allah. (Wahyu 11:10) -
Gempa Bumi dan Penghakiman
Gempa bumi yang terjadi setelah kebangkitan dua saksi melambangkan penghakiman Allah dan dampak dari penolakan terhadap-Nya. (Wahyu 11:13) -
Sangkakala Malaikat Ketujuh
Tiupan sangkakala malaikat ketujuh menandakan dimulainya penghakiman terakhir dan pemerintahan Allah yang penuh kuasa. (Wahyu 11:15) -
Penyembahan di Hadapan Allah
Penyembahan oleh dua puluh empat tua-tua menunjukkan pengakuan atas kekuasaan dan keagungan Allah, serta pengharapan akan penghakiman dan upah bagi hamba-hamba-Nya. (Wahyu 11:16-18) -
Tabut Perjanjian
Terbukanya Bait Suci di sorga dan penampakan tabut perjanjian-Nya menandakan kehadiran Allah dan penggenapan janji-Nya kepada umat-Nya. (Wahyu 11:19)
Topik-topik ini mencerminkan tema besar dalam Kitab Wahyu, yaitu pengharapan, penghakiman, dan kehadiran Allah di tengah tantangan dan penganiayaan.
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Nama Orang
Dua Saksi : Dua nabi yang diberi kuasa untuk bernubuat.
Tuhan : Merujuk kepada Allah, yang berkuasa atas segala sesuatu....
Nama Orang
- Dua Saksi: Dua nabi yang diberi kuasa untuk bernubuat.
- Tuhan: Merujuk kepada Allah, yang berkuasa atas segala sesuatu.
- Malaikat yang Ketujuh: Malaikat yang meniup sangkakala.
Nama Lokasi
- Bait Suci Allah: Tempat ibadah yang diukur dalam penglihatan.
- Pelataran Bait Suci: Bagian luar Bait Suci yang tidak diukur.
- Kota Suci: Kota yang diinjak-injak oleh bangsa-bangsa lain.
- Sodom: Kota yang secara rohani disebut dalam konteks kematian dua saksi.
- Mesir: Kota lain yang disebut dalam konteks kematian dua saksi.
- Langit: Tempat di mana dua saksi diangkat.
- Bait Suci Allah di sorga: Tempat suci di sorga yang terbuka.
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab Wahyu pasal 11 :
Bait Suci Allah
Tempat suci yang diukur, melambangkan kehadiran...
Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab Wahyu pasal 11:
-
Bait Suci Allah
- Tempat suci yang diukur, melambangkan kehadiran Allah dan ibadah yang dilakukan oleh umat-Nya.
-
Pelataran Bait Suci
- Bagian luar yang tidak diukur, melambangkan wilayah yang dikuasai bangsa-bangsa lain.
-
Dua Saksi
- Dua nabi yang diberi kuasa untuk bernubuat dan menjadi saksi bagi kebenaran Allah.
-
Seribu dua ratus enam puluh hari
- Durasi waktu di mana dua saksi akan bernubuat, melambangkan periode kesengsaraan dan kesaksian.
-
Kuasa
- Kemampuan dua saksi untuk melakukan mukjizat, seperti menutup langit dan mengubah air menjadi darah.
-
Binatang dari jurang maut
- Simbol kekuatan jahat yang akan melawan dan membunuh dua saksi setelah mereka menyelesaikan tugas mereka.
-
Mayat di jalan raya
- Menunjukkan penolakan dan penghinaan terhadap dua saksi, serta simbol kematian dan ketidakadilan.
-
Kebangkitan
- Roh kehidupan dari Allah yang menghidupkan kembali dua saksi, melambangkan kemenangan atas kematian.
-
Gempa bumi
- Tanda kekuatan Allah dan penghakiman yang akan datang, menunjukkan dampak dari kebangkitan dua saksi.
-
Amarah Allah
- Menunjukkan respons Allah terhadap kemarahan bangsa-bangsa dan saat penghakiman bagi orang mati.
-
Bait Suci di sorga
- Tempat suci yang terlihat, melambangkan kehadiran Allah dan penggenapan janji-Nya.
-
Tabut Perjanjian
- Simbol perjanjian Allah dengan umat-Nya, menunjukkan kesetiaan dan kehadiran-Nya di tengah umat.
-
Kilat, deru guruh, dan hujan es
- Tanda-tanda kekuatan dan keagungan Allah yang menyertai penghakiman-Nya.
Kata-kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu kesaksian, penghakiman, dan kehadiran Allah dalam sejarah umat manusia.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Kitab Wahyu pasal 11 adalah bagian yang kaya akan simbolisme dan tema teologis. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang...
Kitab Wahyu pasal 11 adalah bagian yang kaya akan simbolisme dan tema teologis. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:
Pertanyaan Refleksi
-
Makna Dua Saksi: Siapa menurut Anda yang diwakili oleh dua saksi dalam konteks kehidupan Kristen saat ini? Apa yang bisa kita pelajari dari kesaksian mereka?
-
Pengukuran Bait Suci: Mengapa penting untuk mengukur Bait Suci Allah? Apa makna spiritual dari pengukuran ini bagi kita sebagai orang percaya?
-
Perseverance dalam Kesulitan: Bagaimana kita dapat menerapkan ketahanan dan keberanian yang ditunjukkan oleh dua saksi dalam hidup kita sehari-hari, terutama ketika menghadapi penolakan atau penganiayaan?
-
Konteks Sodom dan Mesir: Mengapa kota di mana mayat dua saksi terletak disebut Sodom dan Mesir? Apa yang bisa kita ambil dari perbandingan ini dalam konteks moral dan spiritual?
-
Kebangkitan dan Kenaikan: Apa makna kebangkitan dan kenaikan dua saksi ini bagi kita sebagai orang Kristen? Bagaimana hal ini mencerminkan harapan kita akan kebangkitan di akhir zaman?
Pertanyaan Diskusi
-
Peran Nabi dalam Masyarakat: Apa peran nabi dalam konteks masyarakat modern? Bagaimana kita bisa menjadi "nabi" dalam lingkungan kita sendiri?
-
Tanda dan Keajaiban: Dalam pasal ini, dua saksi memiliki kuasa untuk melakukan tanda dan keajaiban. Bagaimana kita memahami peran mukjizat dalam kehidupan kita saat ini?
-
Reaksi Dunia terhadap Kesaksian: Mengapa orang-orang di bumi bersukacita atas kematian dua saksi? Apa yang bisa kita pelajari tentang reaksi dunia terhadap kebenaran dan kesaksian Kristen?
-
Hakim yang Adil: Apa yang diajarkan pasal ini tentang keadilan Allah dan penghakiman di akhir zaman? Bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk hari penghakiman tersebut?
-
Kehadiran Allah di Tengah Kesulitan: Bagaimana kita dapat merasakan kehadiran Allah dalam hidup kita ketika kita menghadapi tantangan dan kesulitan, seperti yang dialami oleh dua saksi?
Hal-Hal Menarik
-
Simbolisme: Perhatikan simbolisme pohon zaitun dan kaki dian. Dalam tradisi Yahudi, pohon zaitun sering melambangkan perdamaian dan kesuburan. Apa makna simbol ini dalam konteks kesaksian dua saksi?
-
Perbandingan dengan Perjanjian Lama: Bandingkan dua saksi dengan nabi-nabi di Perjanjian Lama, seperti Elia dan Musa. Apa kesamaan dan perbedaan yang Anda temukan?
-
Konteks Sejarah: Pertimbangkan konteks sejarah saat Kitab Wahyu ditulis. Bagaimana situasi gereja awal mempengaruhi penulisan pasal ini?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Wahyu pasal 11 dengan lebih baik!
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Pasal 11 dari Kitab Wahyu mengandung banyak tema dan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal...
Pasal 11 dari Kitab Wahyu mengandung banyak tema dan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan, serta doa yang relevan.
Pelajaran dari Wahyu Pasal 11
-
Pentingnya Ibadah dan Penyembahan:
- Pasal ini menekankan pentingnya Bait Suci dan ibadah kepada Allah. Kita diajak untuk menghargai tempat dan waktu untuk beribadah, serta menjaga hubungan kita dengan Tuhan.
-
Kesaksian dan Ketekunan:
- Dua saksi yang disebutkan dalam pasal ini menunjukkan ketekunan dalam kesaksian meskipun menghadapi penolakan dan penganiayaan. Ini mengingatkan kita untuk tetap setia dalam menyaksikan kebenaran, meskipun dalam situasi sulit.
-
Kuasa Allah:
- Kuasa yang diberikan kepada dua saksi menunjukkan bahwa Allah memiliki kontrol atas segala sesuatu, termasuk cuaca dan bencana. Ini mengingatkan kita untuk percaya pada kuasa Allah dalam hidup kita dan situasi yang kita hadapi.
-
Harapan dalam Kesulitan:
- Meskipun dua saksi dibunuh, mereka dibangkitkan kembali oleh Allah. Ini memberikan harapan bahwa meskipun kita mengalami kesulitan atau kematian, ada kehidupan yang lebih baik di hadapan Allah.
-
Keadilan Allah:
- Pasal ini juga menekankan bahwa Allah akan menghakimi dunia dan memberikan upah kepada hamba-hamba-Nya. Ini mengingatkan kita untuk hidup dengan integritas dan keadilan, serta bersiap untuk pertanggungjawaban di hadapan Allah.
-
Pentingnya Komunitas:
- Reaksi orang-orang terhadap kematian dua saksi menunjukkan bagaimana kita sering kali terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Kita perlu berusaha untuk membangun komunitas yang saling mendukung dalam iman.
Doa Terkait Wahyu Pasal 11
-
Doa untuk Ketekunan dalam Ibadah: "Ya Tuhan, ajar kami untuk selalu menghargai waktu dan tempat ibadah. Berikan kami ketekunan untuk datang kepada-Mu dan menyembah dengan sepenuh hati. Amin."
-
Doa untuk Kesaksian yang Berani: "Tuhan, berikan kami keberanian untuk bersaksi tentang kebenaran-Mu, meskipun dalam situasi yang sulit. Bantu kami untuk tetap setia kepada-Mu dan menjadi terang bagi orang lain. Amin."
-
Doa untuk Mengandalkan Kuasa Allah: "Ya Allah, kami percaya akan kuasa-Mu yang besar. Dalam setiap tantangan yang kami hadapi, ingatkan kami untuk mengandalkan-Mu dan percaya bahwa Engkau selalu bersama kami. Amin."
-
Doa untuk Harapan dalam Kesulitan: "Tuhan, ketika kami menghadapi kesulitan, ingatkan kami akan janji-Mu untuk membangkitkan kami. Berikan kami harapan dan kekuatan untuk terus maju dalam iman. Amin."
-
Doa untuk Keadilan dan Integritas: "Ya Bapa, ajar kami untuk hidup dengan keadilan dan integritas. Bantu kami untuk menjadi saksi yang baik di dunia ini dan memuliakan nama-Mu dalam setiap tindakan kami. Amin."
-
Doa untuk Komunitas yang Mendukung: "Tuhan, kami berdoa agar Engkau membangun komunitas yang saling mendukung dalam iman. Bantu kami untuk saling menguatkan dan menjadi berkat bagi satu sama lain. Amin."
Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.
5W2H
5W2H: Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Wahyu pasal 11 :
1. Apa (What)
Pengukuran Bait Suci : Diberikan buluh untuk...
Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Wahyu pasal 11:
1. Apa (What)
- Pengukuran Bait Suci: Diberikan buluh untuk mengukur Bait Suci Allah, mezbah, dan mereka yang beribadah di dalamnya.
- Dua Saksi: Dua saksi yang bernubuat selama 1.260 hari, diibaratkan sebagai dua pohon zaitun dan dua kaki dian.
- Kuasa Saksi: Mereka memiliki kuasa untuk menutup langit dan mengubah air menjadi darah, serta mendatangkan malapetaka.
- Kematian dan Kebangkitan: Saksi dibunuh oleh binatang dari jurang maut, tetapi kemudian bangkit dan diangkat ke surga.
- Gempa Bumi: Terjadi gempa bumi yang mengakibatkan banyak kematian dan ketakutan di antara orang-orang.
2. Siapa (Who)
- Penulis: Kitab ini ditulis oleh Yohanes.
- Dua Saksi: Identitas mereka tidak disebutkan secara eksplisit, tetapi mereka dianggap sebagai nabi-nabi Allah.
- Musuh: Mereka yang membunuh dua saksi dan orang-orang yang bersukacita atas kematian mereka.
- Tua-Tua: Dua puluh empat tua-tua yang menyembah Allah di sorga.
3. Di mana (Where)
- Bait Suci: Di dalam Bait Suci Allah.
- Kota Besar: Mayat dua saksi terletak di jalan raya kota yang secara rohani disebut Sodom dan Mesir, di mana Tuhan disalibkan.
- Sorga: Tempat di mana dua saksi diangkat dan suara dari sorga terdengar.
4. Kapan (When)
- Durasi Nubuat: Dua saksi bernubuat selama 1.260 hari (tiga setengah tahun).
- Kematian dan Kebangkitan: Setelah tiga setengah hari, mereka dibangkitkan.
- Gempa Bumi: Terjadi setelah kebangkitan dua saksi.
5. Mengapa (Why)
- Pengukuran Bait Suci: Untuk menunjukkan perlindungan dan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.
- Dua Saksi: Untuk memberikan kesaksian dan peringatan kepada bangsa-bangsa.
- Kematian Saksi: Sebagai bagian dari rencana Allah untuk menunjukkan kuasa-Nya dan menghakimi dunia.
- Gempa Bumi: Sebagai tanda kekuasaan Allah dan respons terhadap kemarahan bangsa-bangsa.
6. Bagaimana (How)
- Pengukuran: Dengan menggunakan buluh sebagai alat ukur.
- Kuasa Saksi: Melalui kuasa yang diberikan oleh Allah untuk melakukan mukjizat dan menutup langit.
- Kebangkitan: Roh kehidupan dari Allah masuk ke dalam mereka, dan mereka diangkat ke surga.
- Reaksi Orang-orang: Mereka bersukacita atas kematian dua saksi, tetapi kemudian ketakutan setelah kebangkitan mereka.
7. Seberapa Banyak (How Much)
- Durasi Nubuat: 1.260 hari.
- Jumlah Kematian: Tujuh ribu orang mati akibat gempa bumi.
- Waktu Melihat Mayat: Tiga setengah hari orang-orang melihat mayat dua saksi.
Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab Wahyu pasal 11!
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 11 dari Kitab Wahyu mengisahkan tentang dua saksi yang diberi kuasa oleh Allah untuk memberi kesaksian selama 1260 hari. Mereka memiliki...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Baru dan ditulis oleh rasul Yohanes. Kitab ini ditulis pada akhir abad pertama Masehi, pada masa...
Pasal 11 dalam Kitab Wahyu berbicara tentang dua saksi yang diberi kuasa oleh Allah untuk memberitakan pesan-Nya selama 1.260 hari. Mereka akan menjadi saksi-Nya di tengah-tengah dunia yang penuh dengan kejahatan dan penindasan. Jika ada yang mencoba melukai mereka, api akan keluar dari mulut mereka dan menghancurkan musuh-musuh mereka.
Dalam konteks historis, pasal ini menggambarkan situasi gereja pada masa itu yang mengalami penganiayaan dan penindasan dari pemerintah Romawi. Pasal ini juga mengacu pada nubuat-nubuat dalam kitab-kitab nabi Perjanjian Lama, seperti nubuat-nubuat dalam kitab Daniel.
Dalam konteks budaya, pasal ini mencerminkan konflik antara kekristenan dan kekaisaran Romawi yang meminta penghormatan dan penyembahan kepada kaisar. Kekristenan menolak untuk menyembah kaisar dan hanya menyembah Allah.
Dalam konteks literatur, pasal ini menggunakan bahasa simbolik dan metafora untuk menyampaikan pesan-pesan rohani. Misalnya, dua saksi ini dapat dianggap sebagai simbol dari kesaksian gereja yang dianiaya.
Dalam konteks teologis, pasal ini menekankan bahwa meskipun gereja mengalami penganiayaan dan penindasan, Allah tetap memberikan kuasa dan perlindungan kepada umat-Nya. Pasal ini juga mengajarkan tentang keadilan Allah dan penghakiman-Nya terhadap orang-orang yang menindas gereja.
Sebelum pasal 11, dalam pasal 10, Yohanes menerima gulungan kitab yang harus dimakan dan memberitakan pesan-pesan Allah kepada bangsa-bangsa. Pasal 11 melanjutkan tema ini dengan menggambarkan dua saksi yang akan memberitakan pesan Allah selama 1.260 hari.
Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 11 Kitab Wahyu dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 11 :
1. Pengukuran Bait Allah dan Altarnya ( Wahyu 11:1-2 )
- Sebuah buluh...
1. Pengukuran Bait Allah dan Altarnya (Wahyu 11:1-2)
- Sebuah buluh diberikan kepada nabi untuk mengukur Bait Allah dan altarnya.
- Pelataran Bait Allah di luar tidak diukur karena sudah diberikan kepada bangsa-bangsa.
2. Dua Saksi dan Kuasa mereka (Wahyu 11:3-6)
- Dua saksi, yang merupakan dua pohon zaitun dan dua kaki dian, diberi kuasa untuk bernubuat selama 1260 hari.
- Mereka memiliki kuasa untuk melindungi diri mereka sendiri dan mengubah air menjadi darah serta memukul bumi dengan malapetaka.
3. Pertempuran dan Kematian Dua Saksi (Wahyu 11:7-10)
- Binatang yang muncul dari jurang maut akan berperang melawan dua saksi dan membunuh mereka.
- Mayat mereka akan tergeletak di jalan kota besar, yang disimbolkan sebagai Sodom dan Mesir.
4. Kebangkitan dan Kenaikan Dua Saksi (Wahyu 11:11-12)
- Setelah 3,5 hari, roh kehidupan dari Allah memasuki mayat dua saksi dan mereka bangkit.
- Mereka naik ke surga dalam awan, disaksikan oleh musuh-musuh mereka.
5. Gempa Bumi dan Pengakuan atas Pemerintahan Tuhan (Wahyu 11:13-15)
- Terjadi gempa bumi yang dahsyat, menyebabkan keruntuhan sepersepuluh kota dan kematian tujuh ribu orang.
- Suara keras di surga mengumumkan bahwa pemerintahan dunia telah menjadi pemerintahan Tuhan dan Dia akan memerintah selama-lamanya.
6. Syukur kepada Allah dan Penghancuran Para Penghancur (Wahyu 11:16-18)
- Dua puluh empat tua-tua yang duduk di takhta mereka bersujud dan menyembah Allah.
- Mereka bersyukur kepada Tuhan karena Dia mulai memerintah dan akan menghakimi orang mati serta menghancurkan para penghancur bumi.
7. Terbukanya Bait Allah di Surga (Wahyu 11:19)
- Bait Allah di surga terbuka dan Tabut Perjanjian Allah terlihat.
- Kilat, suara guntur, gempa bumi, dan hujan es yang lebat terjadi.
Referensi: Wahyu 11:1-19
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini :
- Aku (penulis pasal ini)
- Mereka yang beribadah di dalam Bait Allah
- Dua saksi (2 pohon...
- Aku (penulis pasal ini)
- Mereka yang beribadah di dalam Bait Allah
- Dua saksi (2 pohon zaitun
- Musuh-musuh mereka
- Binatang yang muncul dari dalam jurang maut
- Mereka yang tinggal di bumi
- Musuh-musuh kedua saksi
- Tuhan kita
Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bait Allah
- Altar Bait Allah
- Pelataran Bait Allah yang di sebelah luar
- Kota Suci
- Jalan kota besar (simbolis disebut Sodom dan Mesir)
- Surga
- Awan
- Sepuluh kota
- Bait Allah di surga
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Wahyu pasal 11 :
1. Buluh (tongkat pengukur) : Digunakan untuk mengukur Bait Allah dan...
1. Buluh (tongkat pengukur): Digunakan untuk mengukur Bait Allah dan altarnya serta mereka yang beribadah di dalamnya.
2. Bait Allah: Tempat ibadah yang diukur dengan buluh.
3. Altar: Tempat persembahan korban di Bait Allah.
4. Bangsa-bangsa: Diberikan pelataran Bait Allah yang di sebelah luar kepada bangsa-bangsa.
5. Kota Suci: Kota yang akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa selama 42 bulan.
6. Dua saksi: Diberi kuasa untuk bernubuat selama 1260 hari dan memiliki kemampuan untuk melukai musuh-musuh mereka.
7. Pohon zaitun dan kaki dian: Simbolisasi dari dua saksi yang berdiri di hadapan Tuhan.
8. Binatang: Muncul dari jurang maut dan berperang melawan dua saksi, mengalahkan dan membunuh mereka.
9. Sodom dan Mesir: Simbolisasi dari tempat di mana mayat dua saksi tergeletak.
10. 3,5 hari: Mayat dua saksi tidak diizinkan dibaringkan di kuburan selama 3,5 hari.
11. Roh kehidupan: Masuk ke dalam mayat dua saksi, membuat mereka bangkit dan naik ke surga.
12. Gempa bumi: Terjadi setelah dua saksi naik ke surga, menyebabkan kerusakan dan kematian.
13. Pemerintahan Tuhan: Pemerintahan dunia menjadi pemerintahan Tuhan dan Dia Yang Diurapi-Nya.
14. Tabut Perjanjian Allah: Terlihat dalam Bait Allah di surga, disertai dengan kilat, suara guntur, gempa bumi, dan hujan es yang lebat.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Wahyu pasal 11 :
1. Apa yang dimaksud dengan "Bait...
1. Apa yang dimaksud dengan "Bait Allah" dan "altarnya" dalam pasal ini? Mengapa mereka diberikan kepada bangsa-bangsa?
2. Apa yang dimaksud dengan "dua saksi" yang disebutkan dalam pasal ini? Mengapa mereka diberi kuasa untuk bernubuat selama 1260 hari?
3. Mengapa mayat kedua saksi ini tidak diizinkan untuk dibaringkan di kuburan? Mengapa orang-orang di bumi bersukacita atas kematian mereka?
4. Apa yang terjadi setelah 3,5 hari ketika roh kehidupan dari Allah masuk ke dalam kedua mayat itu? Mengapa musuh-musuh mereka menyaksikannya?
5. Apa yang terjadi setelah kedua saksi ini naik ke surga? Mengapa terjadi gempa bumi yang dahsyat?
6. Apa yang dimaksud dengan "pemerintahan dunia telah menjadi pemerintahan Tuhan kita dan Dia Yang Diurapi-Nya" dalam pasal ini? Bagaimana hal ini terkait dengan kedatangan Kerajaan Allah?
7. Siapa yang dimaksud dengan "dua puluh empat tua-tua" yang bersujud dan menyembah Allah? Mengapa mereka bersyukur kepada-Nya?
8. Apa yang terjadi ketika Bait Allah terbuka di surga dan Tabut Perjanjian Allah terlihat? Mengapa ada kilat, suara guntur, gempa bumi, dan hujan es?
Hal-hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 11:
1. Pasal ini menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi selama periode 1260 hari atau 3,5 tahun, yang sering kali dianggap sebagai masa penganiayaan terakhir sebelum kedatangan Kerajaan Allah.
2. Kedua saksi ini memiliki kuasa yang luar biasa, termasuk kemampuan untuk mengubah air menjadi darah dan memukul bumi dengan malapetaka. Mereka juga dilindungi oleh api yang keluar dari mulut mereka.
3. Kematian kedua saksi ini menjadi perayaan bagi orang-orang di bumi yang telah disiksa oleh mereka. Namun, mereka bangkit kembali setelah 3,5 hari dan naik ke surga di tengah-tengah kekacauan dan gempa bumi yang terjadi.
4. Pasal ini juga menggambarkan penghakiman Allah terhadap bangsa-bangsa dan penghancur bumi. Bait Allah terbuka di surga dan Tabut Perjanjian Allah terlihat, menandakan bahwa Allah akan memerintah selamanya dan menghancurkan para penghancur bumi.
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab Wahyu pasal 11.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 11 Kitab Wahyu, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:
1. Kesaksian yang kuat : Dalam pasal ini,...
1. Kesaksian yang kuat: Dalam pasal ini, dua saksi diberikan kuasa untuk memberikan kesaksian tentang Allah selama 1260 hari. Mereka tidak takut untuk menyatakan kebenaran dan menghadapi penindasan. Kita dapat belajar untuk menjadi saksi yang kuat dalam iman kita, tidak takut untuk berbicara tentang Yesus dan kebenaran-Nya.
2. Kuasa doa: Dua saksi ini memiliki kuasa untuk menutup langit supaya hujan tidak turun dan mengubah air menjadi darah. Ini menunjukkan kuasa doa yang besar yang mereka miliki. Kita juga dapat belajar untuk menggunakan kuasa doa kita dengan sungguh-sungguh dan percaya bahwa Allah akan menjawab doa kita.
3. Kebangkitan dan kemenangan: Meskipun dua saksi ini dibunuh dan mayat mereka dihina, mereka bangkit kembali dan naik ke surga. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun kita menghadapi penindasan dan penderitaan di dunia ini, kita akan bangkit dan mengalami kemenangan akhir bersama Yesus Kristus.
Doa terkait pasal ini dapat mencakup:
1. Memohon kuasa untuk menjadi saksi yang kuat dalam iman kita, tidak takut untuk berbicara tentang Yesus dan kebenaran-Nya.
2. Memohon kuasa doa yang besar, agar kita dapat menggunakan doa kita dengan sungguh-sungguh dan percaya bahwa Allah akan menjawab doa kita.
3. Memohon kekuatan untuk tetap setia kepada Tuhan, meskipun kita menghadapi penindasan dan penderitaan di dunia ini.
4. Memohon pengharapan akan kebangkitan dan kemenangan akhir bersama Yesus Kristus.
Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan Firman Tuhan.
5W1H
5W1H: Analisis Wahyu 11 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan penglihatan Yohanes tentang dua saksi, Bait Allah, dan penghakiman Allah....
Analisis Wahyu 11 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan penglihatan Yohanes tentang dua saksi, Bait Allah, dan penghakiman Allah.
Who (Siapa):
- Yohanes: Penerima penglihatan dan penulis kitab Wahyu.
- Dua saksi: Dua tokoh misterius yang bernubuat dan memiliki kuasa ilahi.
- Binatang dari jurang maut: Tokoh jahat yang membunuh dua saksi.
- Tujuh ribu orang: Korban gempa bumi dahsyat.
- Dua puluh empat tua-tua: Tokoh surgawi yang menyembah Allah.
When (Kapan):
- 42 bulan: Durasi bangsa-bangsa menginjak-injak Kota Suci.
- 1260 hari: Durasi dua saksi bernubuat (setara dengan 42 bulan).
- 3,5 hari: Durasi mayat dua saksi tergeletak di jalan.
- Setelah 3,5 hari: Kebangkitan dua saksi.
- Setelah bencana kedua: Malaikat ketujuh meniup trompet.
Where (Di mana):
- Bait Allah: Tempat ibadah yang diukur oleh Yohanes.
- Pelataran Bait Allah: Area yang diserahkan kepada bangsa-bangsa.
- Kota Suci: Tempat dua saksi dibunuh, secara simbolis disebut Sodom dan Mesir, tempat Tuhan disalibkan (kemungkinan merujuk ke Yerusalem).
- Jurang maut: Asal binatang yang membunuh dua saksi.
- Surga: Tempat dua saksi naik setelah dibangkitkan.
Why (Mengapa):
- Pengukuran Bait Allah: Untuk membedakan antara umat Allah yang setia dan mereka yang tidak setia.
- Penyerahan pelataran Bait Allah: Sebagai hukuman bagi ketidaksetiaan umat Allah.
- Kesaksian dua saksi: Untuk memperingatkan dunia tentang penghakiman Allah yang akan datang.
- Kematian dan kebangkitan dua saksi: Untuk menunjukkan kuasa Allah atas kematian dan untuk menguatkan iman umat-Nya.
- Gempa bumi dan bencana: Sebagai tanda penghakiman Allah atas dunia yang jahat.
- Pemerintahan Tuhan: Untuk menegakkan keadilan dan kebenaran di bumi.
How (Bagaimana):
- Dua saksi bernubuat: Dengan menggunakan kain kabung dan memiliki kuasa ilahi.
- Binatang membunuh dua saksi: Melalui peperangan.
- Dua saksi dibangkitkan: Melalui roh kehidupan dari Allah.
- Pemerintahan Tuhan dimulai: Setelah malaikat ketujuh meniup trompet.
Kesimpulan: Pasal 11 kitab Wahyu menggambarkan perjuangan antara kebaikan dan kejahatan, kesetiaan dan ketidaksetiaan, serta penghakiman dan keselamatan. Dua saksi melambangkan umat Allah yang setia yang menderita karena iman mereka, tetapi pada akhirnya dibenarkan dan dimuliakan oleh Allah. Pasal ini juga menunjukkan kedaulatan Allah atas sejarah dan janji-Nya untuk menegakkan kerajaan-Nya di bumi.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi