
Amsal 28
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat Penulis Salomo dan Orang Lain Tema Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat...
Statistik | 31 pasal, 915 ayat, 15.043 ayat |
Penulis | Salomo dan Orang Lain |
Tema | Hikmat untuk Hidup dengan Benar; Kesalehan : harus giat dipraktekkan. |
Waktu | Sekitar 970-700 SM |
Tempat | Yerusalem di Yehuda |
Kata Kunci | Hikmat |
Kristus Di Alkitab | Dia adalah hikmat kita |
Latar Belakang
Latar Belakang: PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi,
dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44 ). Termasuk dalam bagian ketiga...
PL Ibrani secara khusus terbagi atas tiga bagian: Hukum, Kitab Para Nabi, dan Tulisan-Tulisan (bd. Luk 24:44). Termasuk dalam bagian ketiga ialah kitab-kitab Syair dan Hikmat seperti Ayub, Mazmur, Amsal, dan Pengkhotbah. Demikian pula, Israel kuno mempunyai tiga golongan hamba Tuhan: para imam, para nabi, dan para bijak ("orang berhikmat"). Kelompok orang bijak khususnya dikaruniai hikmat dan nasihat ilahi mengenai masalah-masalah kehidupan yang praktis dan filosofis. Amsal merupakan hikmat para bijak yang terilhamkan.
Istilah Ibrani _mashal_, yang diterjemahkan "amsal", bisa berarti "ucapan" orang bijak, "perumpamaan", atau "peribahasa berhikmat". Karena itu ada beberapa ajaran (ucapan orang bijak) yang agak panjang dalam kitab ini (mis. Ams 1:20-33; Ams 2:1-22; Ams 5:1-14), dan juga aneka pernyataan ringkas yang menggugah berisi hikmat untuk hidup dengan bijaksana dan benar. Sedangkan kitab Amsal menyajikan suatu bentuk pengajaran berupa amsal yang umum dipakai di Timur Dekat zaman dahulu, hikmatnya itu khusus karena disajikan dalam konteks Allah dan semua standar kebenaran-Nya bagi umat perjanjian Allah. Alasan-alasan popularitas pengajaran berupa amsal pada zaman kuno ialah kejelasannya dan sifat mudah dihafalkan dan disampaikan kepada angkatan berikutnya.
Sebagaimana Daud menjadi sumber tradisi bermazmur di Israel, demikian Salomo menjadi sumber tradisi hikmat (lih. Ams 1:1; Ams 10:1; Ams 25:1). Menurut 1Raj 4:32, Salomo menghasilkan 3000 amsal dan 1005 kidung semasa hidupnya. Penulis lain yang disebutkan dalam Amsal adalah Agur (Ams 30:1-33) dan Raja Lemuel (Ams 31:1-9), keduanya tidak kita kenal. Penulis-penulis lain disebut secara tak langsung dalam Ams 22:17 dan Ams 24:23. Sekalipun sebagian besar Amsal ini digubah pada abad ke-10 SM, waktu terdini yang mungkin bagi selesainya penyusunan kitab ini adalah masa pemerintahan Hizkia (yaitu sekitar 700 SM). Keterlibatan para pegawai Hizkia dalam menyusun amsal-amsal Salomo (Ams 25:1--29:27) dapat diberi tanggal tahun 715-686 SM sementara masa kebangunan rohani yang dipimpin raja yang takut akan Allah ini. Sangat mungkin amsal-amsal gubahan Agur, Lemuel, dan "amsal-amsal dari orang bijak" lainnya terkumpul juga pada waktu itu.
Garis Besar
Garis Besar:
I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
( Ams 1:1-7 )
II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
( Ams...
- I. Prolog: Maksud dan Tema-Tema Amsal
(Ams 1:1-7) - II. Tiga Belas Ajaran Hikmat bagi Kaum Muda
(Ams 1:8-9:18) - A. Hormatilah Orang-Tua dan Perhatikan Nasihat Mereka
(Ams 1:8-9) - B. Katakan "Tidak" kepada Semua Bujukan Orang Berdosa
(Ams 1:10-19) - C. Tunduklah pada Hikmat dan Takut akan Tuhan
(Ams 1:20-33) - D. Carilah Hikmat dengan Pengertian dan Kebajikannya
(Ams 2:1-22) - E. Ciri-Ciri Khas dan Manfaat Hikmat Sejati
(Ams 3:1-35) - F. Hikmat Sebagai Harta Keluarga
(Ams 4:1-13,20-27) - G. Hikmat dan Dua Jalan Hidup Ini
(Ams 4:14-19) - H. Bujukan dan Kebodohan Kebejatan Seksual
(Ams 5:1-14) - I. Nasihat Mengenai Kesetiaan Dalam Pernikahan
(Ams 5:15-23) - J. Hindari Tanggungan Utang Orang Lain, Kemalasan dan Penipuan
(Ams 6:1-19) - K. Kebodohan yang Sangat dari Semua Bentuk Kebejatan Seksual
(Ams 6:20-7:27) - L. Imbauan Hikmat
(Ams 8:1-36) - M. Hikmat dan Kebebalan Diperbandingkan
(Ams 9:1-18) - III.Himpunan Utama Amsal-Amsal Salomo
(Ams 10:1-22:16) - A. Amsal-Amsal yang Membandingkan Orang Benar dengan Orang Fasik
(Ams 10:1-15:33) - B. Amsal-Amsal yang Mendorong Hidup Benar
(Ams 16:1-22:16) - IV. Perkataan Tambahan Orang Bijak
(Ams 22:17-24:34) - V. Amsal-Amsal Salomo yang Dikumpulkan Para Pegawai Hizkia
(Ams 25:1-29:27) - A. Amsal-Amsal Tentang Bermacam-Macam Orang
(Ams 25:1-26:28) - B. Amsal-Amsal Tentang Berbagai Kegiatan
(Ams 27:1-29:27) - VI. Kata-Kata Hikmat Terakhir
(Ams 30:1-31:31) - A. Oleh Agur
(Ams 30:1-33) - B. Oleh Lemuel
(Ams 31:1-9) - C. Mengenai Istri yang Bersifat Mulia
(Ams 31:10-31)
Tujuan
Tujuan: Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7 : memberi hikmat
dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan...
Tujuan kitab ini dinyatakan dengan jelas dalam Ams 1:2-7: memberi hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, kebenaran, keadilan, dan kejujuran (Ams 1:2-3) sehingga
- (1) orang yang tidak berpengalaman dapat menjadi orang bijak (Ams 1:4),
- (2) kaum muda dapat memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan (Ams 1:4), dan
- (3) orang bijak bisa menjadi lebih bijak lagi (Ams 1:5-6).
Sekalipun Amsal pada hakikatnya adalah buku pedoman hikmat untuk hidup dengan benar dan bijaksana, landasan yang diperlukan oleh hikmat tersebut dinyatakan dengan jelas sebagai "takut akan Tuhan" (Ams 1:7).
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Kerja Teks kunci: Ams 6:6-11 . Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa ( Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26 )....
1. Kerja
Teks kunci: Ams 6:6-11. Si pemalas membesar-besarkan masalahnya dan tidak melakukan apa-apa (Ams 22:13; 26:13,14; 21:25,26). Perhatikan akibat dari kemalasan (Ams 10:4,5; 12:24; 13:4; 19:15).
Orang yang rajin mengumpulkan kekayaan dengan menggunakan kesempatan yang ada (Ams 10:4,5). Ia diberi tanggung jawab (Ams 12:27) dan menjadi makmur. (Bandingkan Mat 25:24-30; Yoh 9:4; Gal 6:9,10; Efe 5:16).
2. Faedah lidah
Teks kunci: Ams 10:11,13,18-21,31,32. Orang bijaksana berhati-hati dalam menggunakan kata-kata, sedangkan orang bodoh kurang dapat menenggang rasa sehingga menimbulkan sakit hati dan kerugian. (Lihat juga Ams 6:16,18,19; 10:11,19; 11:13; 12:18; 14:23; 15:1; 16:28; 17:9,22; 18:6-8; 20:19; 24:2; 25:11,15,23; 26:20,22,29:11; 31:26. Bandingkan dengan Ams Mat 7:1-1; 12:34-36;15:11,17,18; Yak 3:5-8).
3. Persahabatan
Pasal kunci: Ams 18. sedikit teman akrab lebih baik daripada banyak kenalan. Persahabatan harus dimenangkan; menjalin persahabatan memerlukan temperamen yang baik (Ams 3:29; 25:8,9, 21,22; 24:17,19; 11:12;14:21;21:10;12:26). Seorang sahabat yang baik itu setia dan takpernah meninggalkan (Ams 14:20; 19:4,6,7; 17: 17). Dia juga jujur (Ams 27:6; 29:5). Dia meyakinkan dan mendorong semangat (Ams 17:9,17). Persahabatan sejati memerlukan hikmat dan tenggang rasa (Ams 25:17; 27:14; 26:18,19). Namun demikian, hubungan persahabatan antar manusia selalu mengandung risiko (Ams 2:17; 16:28; 17:9).
4. Kekayaan dan kemiskinan
Pasal kunci: Ams 19. Kekayaan memberikan ke-ntungan-keuntungan yang nyata. Kekayaan memberikan perasaan aman (Ams 10:15; 18:11); membuka berbagai jalan (Ams 18:16); menarik banyak teman (Ams 14:20; 19:4,6). Bersama dengan itu, kekayaan cenderung membuat orang menjadi keras (Ams 18:23) dan memberikannya kekuasaan yang sewenang-wenang (Ams 22:7). Kekayaan menimbulkan percaya diri (Ams 30:8-9). Namun demikian, kekayaan dunia tidaklah kekal (Ams 23:4,5; 27:24). Kekayaan sama sekali tidak dapat membantu pada saat Hari Penghakiman datang (Ams 11:4), sedangkan kocek yang kosong membantu seseorang untuk bergantung sepenuhnya kepada Allah dan hidup dalam kebenaran (Ams 15:16; 28:6). Seorang miskin mungkin saja mempunyai kekayaan yang besar (Ams 13:7; bandingkan dengan Mat 6:19-24; 2Ko 6:10).
Survei
Survei: Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar",
sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah...
Tema yang mempersatukan kitab ini ialah "hikmat untuk hidup dengan benar", sebuah hikmat yang berawal dari tunduk dengan rendah hati kepada Allah dan kemudian mengalir kepada semua bidang kehidupan. Hikmat dalam Amsal ini
- (1) memberi nasihat mengenai keluarga, kaum muda, kemurnian seksual, kesetiaan hubungan pernikahan, kejujuran, kerja keras, kemurahan, persahabatan, keadilan, kebenaran, dan disiplin;
- (2) memperingatkan mengenai bodohnya dosa, pertengkaran, bahaya lidah, kebebalan, minuman keras, kerakusan, nafsu, kebejatan, kebohongan, kemalasan, teman-teman yang tidak baik;
- (3) membandingkan kebijaksanaan dengan kebodohan, orang benar dengan orang fasik, kesombongan dengan kerendahan hati, kemalasan dengan kerajinan, kemiskinan dan kekayaan, kasih dan hawa nafsu, benar dan salah, serta kematian dan kehidupan.
Walaupun kitab ini, seperti Mazmur, tidak dapat diringkas dengan mudah seperti kitab lainnya dalam Alkitab, terdapat struktur yang jelas (lih. Garis Besar); secara khusus hal ini berlaku dalam pasal 1-9 (Ams 1:1--9:18) yang berisi 13 ajaran sebagaimana akan diberikan oleh seorang ayah kepada putranya bila memasuki usia remaja. Terkecuali tiga ajaran (lih. Ams 1:30; Ams 8:1; Ams 9:1), masing-masing diawali dengan "hai, anakku" atau "hai, anak-anakku." Ke-13 ajaran ini berisi banyak titah hikmat yang penting bagi kaum muda. Mulai dengan pasal 10 (Ams 10:1-32) Amsal berisi pengarahan penting mengenai hubungan keluarga (mis. Ams 10:1; Ams 12:4; Ams 17:21,25; Ams 18:22; Ams 19:14,26; Ams 20:7; Ams 21:9,19; Ams 22:6,28; Ams 23:13-14,22,24-25; Ams 25:24; Ams 27:15-16; Ams 29:15-17; Ams 30:11; Ams 31:10-31). Sekalipun Amsal adalah kitab yang isinya sangat praktis, kitab ini juga berisi pandangan yang dalam tentang Allah. Allah adalah perwujudan hikmat (mis. Ams 8:22-31) dan Pencipta (mis. Ams 3:19-20; Ams 8:22-31; Ams 14:31; Ams 22:2); Allah digambarkan sebagai mahatahu (mis. Ams 5:21; Ams 15:3,11; Ams 21:2), adil (mis. Ams 11:1; Ams 15:25-27,29; Ams 19:17; Ams 21:2-3), dan berdaulat (mis Ams 16:9,33; Ams 19:21; Ams 21:1). Amsal ditutup dengan sebuah pujian mengesankan bagi seorang istri yang berbudi luhur (Ams 31:10-31).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas,
tetapi...
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Hikmat, bukannya dikaitkan dengan kepandaian atau pengetahuan yang luas, tetapi dihubungkan langsung dengan "takut akan Tuhan" (Ams 1:7); jadi orang berhikmat adalah mereka yang mengenal Allah dan menaati perintah-perintah-Nya. Takut akan Tuhan ditekankan berulang-ulang dalam kitab ini (Ams 1:7,29; Ams 2:5; Ams 3:7; Ams 8:13; Ams 9:10; Ams 10:27; Ams 14:26-27; Ams 15:16,33; Ams 16:6; Ams 19:23; Ams 22:4; Ams 23:17; Ams 24:21).
- (2) Sebagian besar nasihat bijaksana dalam Amsal ini adalah dalam bentuk nasihat seorang ayah yang saleh kepada anak atau anak-anaknya.
- (3) Inilah kitab yang paling praktis dalam PL karena menyentuh lingkup prinsip-prinsip dasar yang luas untuk hubungan dan perilaku hidup sehari-hari yang benar -- prinsip-prinsip yang dapat diterapkan kepada semua angkatan dan kebudayaan.
- (4) Hikmat praktis, ajaran saleh, dan prinsip-prinsip hidup mendasar disajikan dalam bentuk pernyataan singkat dan mengesankan yang mudah dihafalkan dan diingat oleh kaum muda sebagai garis pedoman bagi hidup mereka.
- (5) Keluarga menduduki tempat penting yang menentukan dalam Amsal, bahkan seperti dalam perjanjian Allah dengan Israel (bd. Kel 20:12,14,17; Ul 6:1-9). Dosa-dosa yang melanggar maksud Allah bagi keluarga disingkapan secara khusus dan diberi peringatan.
- (6) Ciri sastra yang menonjol dalam amsal-amsal ialah banyak menggunakan bahasa kiasan yang hidup (mis. simile dan metafora), perbandingan dan perbedaan, ajaran singkat, dan pengulangan.
- (7) Istri dan ibu bijaksana yang digambarkan pada akhir kitab (pasal 31; Ams 31:1-31) adalah unik dalam sastra kuno karena
pandangannya yang tinggi dan mulia tentang seorang wanita bijak.
- (8) Nasihat berhikmat dalam Amsal merupakan pendahulu PL bagi banyak nasihat praktis yang terdapat dalam surat-surat PB.
Penggenapan Dalam Perjanjian Baru
Hikmat diwujudkan dalam pasal 8 (Ams 8:1-36) dengan cara yang mirip dengan perwujudan _logos_ ("Firman") dalam kitab Yohanes (Yoh 1:1-18). Hikmat itu
- (1) ikut terlibat dalam penciptaan (Ams 3:19-20; Ams 8:22-31),
- (2) terkait dengan asal-usul kehidupan biologis dan rohani (Ams 3:19; Ams 8:35),
- (3) dapat diterapkan pada hidup yang benar dan bermoral (Ams 8:8-9), dan
- (4) tersedia bagi mereka yang mencarinya (Ams 2:1-10; Ams 3:13-18; Ams 4:7-9; Ams 8:35-36). Hikmat Amsal diungkapkan dengan sempurna dalam Yesus Kristus, yang "lebih daripada Salomo" (Luk 11:31), yang "telah menjadi hikmat bagi kita" (1Kor 1:30) dan yang "di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan" (Kol 2:3).

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Pandangan mengenai kelaliman
Isi Pasal
Isi Pasal: Peringatan dan pengajaran.
Garis Besar
Garis Besar: 28:1 Pandangan umum tentang kelaliman dan kesungguhan agamawi.
Judul Perikop
Judul Perikop:
Tokoh
Tokoh: Allah .
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: TUHAN
Kesimpulan
Kesimpulan: Agama yang benar adalah hikmat yang sejati, menjadikan manusia bijaksana dalam semua relasi. Mereka yang sadar akan hukum Allah akan mendapati rasa...
Fakta
Fakta: -
Storyboard Amsal 28
Infografis Amsal 28
Infografis Amsal 28

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 28 dari Kitab Amsal menekankan kontras antara orang fasik dan orang benar. Orang fasik cenderung hidup dalam ketakutan dan kekacauan,...
Pasal 28 dari Kitab Amsal menekankan kontras antara orang fasik dan orang benar. Orang fasik cenderung hidup dalam ketakutan dan kekacauan, sementara orang yang takut akan Tuhan akan berbahagia dan dilindungi. Hukum dan keadilan sangat penting, dan mereka yang mengabaikannya atau menindas orang lemah akan menghadapi konsekuensi. Orang yang memperbanyak harta dengan cara yang tidak benar, seperti riba, akan mengalami kesulitan, sedangkan orang yang jujur dan memberi kepada orang miskin akan diberkati.
Selain itu, pasal ini mengingatkan bahwa kebijaksanaan dan pengertian sangat penting dalam kepemimpinan. Pemimpin yang tidak bijaksana akan menindas rakyatnya, sedangkan mereka yang bertindak dengan integritas akan diselamatkan. Amsal ini juga menyoroti pentingnya mendengarkan nasihat dan teguran, serta menghindari kesombongan dan ketamakan, karena hal-hal tersebut dapat menimbulkan konflik dan kerugian.
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Amsal 28 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat...
Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Amsal 28 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.
Latar Belakang Amsal 28
-
Konteks Historis:
- Kitab Amsal ditulis dalam konteks masyarakat Israel kuno, di mana kebijaksanaan dan moralitas sangat dihargai. Amsal sering kali dianggap sebagai kumpulan ajaran Salomo, raja Israel yang terkenal bijaksana.
- Amsal 28 ditujukan kepada masyarakat yang menghadapi tantangan moral dan sosial, termasuk ketidakadilan dan korupsi.
-
Konteks Budaya:
- Dalam budaya Israel kuno, kebijaksanaan dianggap sebagai jalan hidup yang benar. Amsal berfungsi sebagai panduan untuk hidup yang baik dan benar, sering kali berfokus pada hubungan antara tindakan dan konsekuensi.
- Ada penekanan pada keadilan sosial, di mana tindakan individu dapat mempengaruhi komunitas secara keseluruhan.
-
Konteks Literatur:
- Amsal adalah bagian dari sastra hikmat dalam Alkitab, yang mencakup berbagai bentuk sastra, termasuk perbandingan, pernyataan, dan nasihat.
- Amsal 28 berisi berbagai pernyataan yang berfokus pada tema keadilan, integritas, dan konsekuensi dari tindakan.
-
Konteks Teologis:
- Teologi Amsal menekankan bahwa Tuhan mengawasi tindakan manusia dan bahwa ada hubungan langsung antara ketaatan kepada Tuhan dan keberhasilan dalam hidup.
- Amsal 28 menggarisbawahi pentingnya hidup dalam kebenaran dan keadilan, serta konsekuensi dari ketidakadilan.
Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya
Sebelum Amsal 28, pasal-pasal sebelumnya (terutama Amsal 27) membahas berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk hubungan antarpribadi, pentingnya nasihat, dan nilai dari kebijaksanaan. Amsal 27 menekankan pentingnya saling mendukung dan memperhatikan satu sama lain dalam komunitas.
Secara keseluruhan, Amsal 28 melanjutkan tema-tema ini dengan menekankan pentingnya keadilan dan integritas, serta konsekuensi dari tindakan yang tidak adil. Ayat-ayat dalam pasal ini memberikan peringatan dan nasihat praktis bagi individu dan masyarakat untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip Tuhan.
Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami latar belakang Amsal 28 dengan lebih baik!
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Amsal pasal 28 beserta penjelasan singkat dan referensinya:
Ketakutan akan Tuhan
Orang yang...
Berikut adalah beberapa topik penting dalam Amsal pasal 28 beserta penjelasan singkat dan referensinya:
-
Ketakutan akan Tuhan
Orang yang senantiasa takut akan Tuhan akan berbahagia dan mendapatkan perlindungan. (Amsal 28:14) -
Keadilan dan Kebijaksanaan
Orang yang jahat tidak mengerti keadilan, sedangkan orang yang memelihara hukum adalah bijak. (Amsal 28:5, 28:7) -
Penguasa dan Pemberontakan
Banyaknya pemberontakan di suatu negeri akan menyebabkan banyak penguasa, menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang baik. (Amsal 28:2) -
Kekayaan dan Riba
Memperoleh kekayaan melalui riba dan bunga uang adalah tindakan yang tidak benar dan akan membawa konsekuensi. (Amsal 28:8) -
Kepedulian terhadap Orang Miskin
Memberi kepada orang miskin akan mendatangkan berkat, sedangkan menindas mereka adalah tindakan yang tercela. (Amsal 28:27) -
Pelanggaran dan Penyesalan
Menyembunyikan pelanggaran tidak akan membawa keberuntungan, penting untuk mengakui kesalahan. (Amsal 28:13) -
Kepercayaan Diri dan Kebodohan
Percaya pada hati sendiri tanpa bimbingan adalah tanda kebodohan, penting untuk mencari nasihat yang bijak. (Amsal 28:26) -
Konsekuensi dari Tindakan
Siapa yang berlaku tidak bercela akan diselamatkan, menunjukkan bahwa tindakan baik akan mendatangkan hasil yang baik. (Amsal 28:18) -
Peran Pemimpin
Pemimpin yang tidak memiliki pengertian akan menjadi penindas, pentingnya pemimpin yang bijaksana. (Amsal 28:16) -
Pertengkaran dan Keserakahan
Keserakahan dapat menimbulkan pertengkaran, menunjukkan bahwa sifat kikir merusak hubungan. (Amsal 28:25)
Setiap topik ini mencerminkan prinsip-prinsip moral dan etika yang diajarkan dalam Kitab Amsal, yang relevan untuk kehidupan sehari-hari.
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Nama Orang
Orang fasik : Individu yang berbuat jahat atau tidak adil.
Orang miskin : Individu yang tidak memiliki banyak harta....
Nama Orang
- Orang fasik: Individu yang berbuat jahat atau tidak adil.
- Orang miskin: Individu yang tidak memiliki banyak harta.
- Orang-orang yang lemah: Mereka yang berada dalam posisi rentan atau tidak berdaya.
- Orang jahat: Individu yang tidak memahami keadilan.
- Anak yang berpengertian: Anak yang mematuhi hukum dan memiliki pemahaman yang baik.
- Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang: Individu yang mencari keuntungan dengan cara yang tidak adil.
- Orang jujur: Individu yang memiliki integritas dan kejujuran.
- Orang kaya: Individu yang memiliki banyak harta dan menganggap dirinya bijak.
- Orang yang senantiasa takut akan TUHAN: Individu yang hidup dalam rasa hormat dan takut kepada Tuhan.
- Seorang pemimpin: Individu yang memimpin dan memiliki tanggung jawab atas orang lain.
- Orang yang dapat dipercaya: Individu yang memiliki integritas dan dapat diandalkan.
- Orang kikir: Individu yang sangat pelit dan tidak mau berbagi.
- Orang loba: Individu yang serakah dan selalu ingin lebih.
- Siapa yang memberi kepada orang miskin: Individu yang beramal kepada mereka yang membutuhkan.
Nama Lokasi
- Negeri: Merujuk pada wilayah atau negara secara umum, tidak spesifik.
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis kata kunci dari Amsal pasal 28 :
Orang Fasik
Menggambarkan individu yang berbuat jahat dan tidak taat...
Berikut adalah analisis kata kunci dari Amsal pasal 28:
-
Orang Fasik
- Menggambarkan individu yang berbuat jahat dan tidak taat kepada hukum Tuhan.
-
Lari
- Menunjukkan ketakutan dan kecemasan yang dialami oleh orang fasik, meskipun tidak ada ancaman nyata.
-
Pemberontakan
- Menyiratkan ketidakstabilan dalam masyarakat yang disebabkan oleh tindakan melawan hukum.
-
Orang Miskin
- Menunjukkan kondisi sosial yang rentan, sering kali menjadi korban penindasan.
-
Hukum
- Pentingnya mematuhi hukum sebagai pedoman hidup yang membawa keadilan.
-
Riba dan Bunga Uang
- Menyiratkan praktik tidak etis dalam mencari kekayaan yang merugikan orang lain.
-
Keadilan
- Konsep moral yang penting, di mana orang yang jahat tidak memahaminya.
-
Berkat
- Menunjukkan hasil positif dari tindakan baik, seperti memberi kepada orang miskin.
-
Takut akan TUHAN
- Menyiratkan sikap hormat dan pengakuan terhadap kekuasaan Tuhan sebagai sumber kebahagiaan.
-
Pemimpin
- Menekankan pentingnya pemimpin yang bijaksana dan berpengertian untuk menghindari penindasan.
-
Pelanggaran
- Menunjukkan konsekuensi dari menyembunyikan kesalahan yang dapat mengakibatkan ketidakberuntungan.
-
Kikir
- Menyiratkan sifat buruk yang mendorong seseorang untuk mengejar harta dengan cara yang salah.
-
Menegur
- Menunjukkan pentingnya memberikan nasihat yang baik untuk meningkatkan hubungan antar individu.
-
Pertengkaran
- Menyiratkan konflik yang muncul akibat sifat loba dan egois.
-
Bebal
- Menunjukkan kebodohan yang berasal dari kepercayaan yang salah terhadap diri sendiri.
-
Kekuasaan
- Menyiratkan bahwa kekuasaan yang diberikan kepada orang fasik dapat menyebabkan ketakutan di masyarakat.
Kata-kata kunci ini mencerminkan tema moral dan etika yang mendasari ajaran dalam Amsal pasal 28.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Amsal pasal 28 :
Pertanyaan...
Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Amsal pasal 28:
Pertanyaan Refleksi
-
Apa yang Anda pahami tentang hubungan antara ketakutan akan Tuhan dan kebahagiaan dalam hidup seseorang?
- Bagaimana hal ini tercermin dalam kehidupan sehari-hari Anda?
-
Dalam ayat yang menyatakan bahwa "Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya," apa makna dari ketidakpastian dan ketakutan yang dialami orang-orang yang hidup dalam kejahatan?
- Apakah Anda pernah merasakan ketakutan yang tidak beralasan dalam hidup Anda?
-
Bagaimana Anda menafsirkan pernyataan bahwa "Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian"?
- Apa arti hukum dalam konteks kehidupan Anda sebagai seorang Kristen?
-
Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara orang kaya yang menganggap dirinya bijak dan orang miskin yang bersih kelakuannya?
- Bagaimana sikap hati kita terhadap harta dan kekayaan mempengaruhi hubungan kita dengan Tuhan dan sesama?
-
Dalam konteks "Siapa memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan," bagaimana Anda menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari?
- Apakah Anda memiliki pengalaman memberi yang mengubah pandangan Anda tentang kekayaan?
Pertanyaan Diskusi
-
Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip dari Amsal 28 dalam konteks masyarakat modern yang sering kali tidak adil?
- Apa langkah konkret yang bisa diambil oleh gereja atau komunitas Kristen?
-
Apa yang dimaksud dengan "Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi"?
- Bagaimana kita bisa menegur dengan cara yang membangun dan penuh kasih?
-
Dalam konteks "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta," bagaimana kita bisa menghindari sikap kikir dalam hidup kita?
- Apa saja tantangan yang Anda hadapi dalam hal ini?
-
Bagaimana kita bisa mendukung orang-orang yang tertekan atau tertindas dalam masyarakat kita, sesuai dengan ajaran Amsal 28?
- Apa peran kita sebagai individu dan sebagai gereja dalam hal ini?
-
Apa yang bisa kita pelajari dari pernyataan bahwa "Jika orang fasik mendapat kekuasaan, orang menyembunyikan diri"?
- Bagaimana kita bisa tetap berani dan bersaksi tentang kebenaran di tengah situasi yang tidak adil?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan ajaran-ajaran dalam Amsal pasal 28!
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari Amsal pasal 28 , serta doa yang bisa kamu panjatkan terkait dengan pasal tersebut....
Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa diambil dari Amsal pasal 28, serta doa yang bisa kamu panjatkan terkait dengan pasal tersebut.
Pelajaran dari Amsal Pasal 28
-
Ketakutan akan Tuhan: Ayat 14 menyatakan bahwa berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan. Ini mengingatkan kita untuk hidup dalam rasa hormat dan takut akan Tuhan, yang akan membawa berkat dalam hidup kita.
-
Keadilan dan Integritas: Ayat 5 dan 21 menekankan pentingnya keadilan dan integritas. Kita diajarkan untuk tidak mengabaikan hukum dan untuk bersikap adil terhadap orang lain, terutama yang lemah.
-
Hati yang Dermawan: Ayat 27 mengingatkan kita bahwa memberi kepada orang miskin tidak akan membuat kita kekurangan. Ini menunjukkan pentingnya berbagi dan membantu sesama.
-
Hindari Keserakahan: Ayat 22 memperingatkan tentang bahaya keserakahan dan mengejar harta dengan cara yang tidak benar. Kita harus belajar untuk puas dengan apa yang kita miliki dan tidak tergoda untuk mengambil jalan pintas.
-
Pentingnya Pengertian: Ayat 16 menekankan bahwa pemimpin yang tidak memiliki pengertian akan menjadi penindas. Ini mengingatkan kita untuk mencari hikmat dan pengertian dalam setiap keputusan yang kita buat.
-
Menghadapi Kesulitan dengan Bijak: Ayat 28 menunjukkan bahwa ketika orang fasik berkuasa, banyak orang akan bersembunyi. Ini mengajarkan kita untuk tetap berpegang pada kebenaran dan tidak takut menghadapi tantangan.
Doa Terkait Amsal Pasal 28
-
Doa untuk Ketakutan akan Tuhan: "Tuhan, ajar aku untuk selalu hidup dalam ketakutan akan-Mu. Berikan aku hikmat untuk menghormati-Mu dalam setiap tindakan dan keputusan yang aku ambil. Amin."
-
Doa untuk Keadilan dan Integritas: "Ya Tuhan, bantu aku untuk selalu bersikap adil dan jujur dalam segala hal. Jauhkan aku dari pengabaian hukum dan ajar aku untuk memperlakukan orang lain dengan kasih dan keadilan. Amin."
-
Doa untuk Hati yang Dermawan: "Tuhan, berikan aku hati yang dermawan dan peka terhadap kebutuhan orang lain. Ajar aku untuk berbagi berkat yang Engkau berikan kepadaku, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Amin."
-
Doa untuk Menghindari Keserakahan: "Tuhan, jauhkan aku dari keserakahan dan keinginan untuk mengejar harta dengan cara yang tidak benar. Ajar aku untuk puas dengan apa yang Engkau berikan dan untuk mengandalkan-Mu dalam segala hal. Amin."
-
Doa untuk Pengertian dalam Kepemimpinan: "Ya Tuhan, jika Engkau memanggilku untuk memimpin, berikan aku pengertian dan hikmat untuk memimpin dengan adil. Jauhkan aku dari tindakan yang menindas dan ajar aku untuk melayani dengan kasih. Amin."
Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu kamu dalam menjalani hidup yang lebih sesuai dengan ajaran Alkitab!
5W2H
5W2H: Berikut adalah analisis Pasal 28 dari Kitab Amsal menggunakan model 5W+2H:
1. What (Apa)
Pasal ini membahas tentang kebijaksanaan dan...
Berikut adalah analisis Pasal 28 dari Kitab Amsal menggunakan model 5W+2H:
1. What (Apa)
- Pasal ini membahas tentang kebijaksanaan dan kebodohan, keadilan dan ketidakadilan, serta konsekuensi dari tindakan baik dan buruk.
- Menyampaikan perbandingan antara orang fasik dan orang benar, serta pentingnya mematuhi hukum Tuhan.
2. Who (Siapa)
- Tokoh yang terlibat dalam pasal ini adalah:
- Orang fasik: Mereka yang berbuat jahat dan tidak mengikuti hukum.
- Orang benar: Mereka yang hidup sesuai dengan hukum Tuhan.
- Pemimpin: Mereka yang memiliki tanggung jawab untuk memimpin dengan bijaksana.
- Orang miskin: Mereka yang sering kali ditindas dan memiliki nilai moral yang lebih tinggi.
3. Where (Di mana)
- Amsal 28 tidak menyebutkan lokasi fisik tertentu, tetapi konteksnya berlaku di mana saja, dalam masyarakat yang berinteraksi dengan hukum dan moralitas.
4. When (Kapan)
- Pasal ini ditulis dalam konteks zaman kuno, ketika hukum dan moralitas sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun ditulis ribuan tahun yang lalu, prinsip-prinsipnya tetap relevan hingga saat ini.
5. Why (Mengapa)
- Tujuan dari pasal ini adalah untuk memberikan nasihat dan peringatan kepada pembaca tentang pentingnya hidup dalam kebenaran dan keadilan, serta konsekuensi dari tindakan yang tidak sesuai dengan hukum Tuhan.
6. How (Bagaimana)
- Pembaca diajak untuk:
- Menghindari perilaku fasik dan tidak adil.
- Mematuhi hukum dan hidup dengan integritas.
- Memberi kepada orang miskin dan tidak mengejar harta dengan cara yang salah.
- Menghargai dan mendengarkan nasihat yang baik.
7. How Much (Seberapa banyak)
- Pasal ini menekankan bahwa:
- Orang yang memberi kepada orang miskin tidak akan berkekurangan.
- Orang yang hidup dengan benar akan mendapatkan banyak pujian.
- Penindasan dan ketidakadilan akan membawa konsekuensi yang serius bagi pemimpin dan masyarakat.
Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Amsal 28 dan memperdalam pemahaman Anda tentang ajaran Alkitab!
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 28 dari Kitab Amsal berisi berbagai ajaran hikmat mengenai perbedaan antara orang fasik dan orang benar. Orang fasik melarikan diri...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Amsal adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab hikmat. Kitab ini dikaitkan dengan Raja Salomo, meskipun...
Dalam konteks historis, Kitab Amsal ditulis pada zaman Kerajaan Israel dan Kerajaan Yehuda, sekitar abad ke-10 hingga ke-6 SM. Pada masa itu, masyarakat Israel sedang mengalami perkembangan politik, sosial, dan ekonomi yang signifikan. Kitab Amsal memberikan panduan dan nasihat bagi masyarakat dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
Dalam konteks budaya, masyarakat Israel pada masa itu sangat dipengaruhi oleh kehidupan agraris dan nilai-nilai kebijaksanaan yang diteruskan secara lisan dari generasi ke generasi. Kitab Amsal menggambarkan kehidupan sehari-hari, hubungan antara manusia, dan pentingnya hidup dengan bijaksana.
Dalam konteks literatur, Kitab Amsal terdiri dari kumpulan amsal-amsal atau perumpamaan yang mengandung nasihat bijaksana. Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya sastra hikmat yang sering menggunakan perbandingan, kontras, dan pengulangan untuk menyampaikan pesan moral.
Dalam konteks teologis, Kitab Amsal mengajarkan kebijaksanaan sebagai anugerah dari Allah. Ajaran-ajaran dalam kitab ini mengarahkan manusia untuk hidup dengan takut akan Tuhan, menghindari kejahatan, dan mengikuti jalan kebenaran. Kitab Amsal juga menekankan pentingnya mendengarkan dan mematuhi ajaran Allah untuk mencapai kehidupan yang berkelimpahan dan berbahagia.
Sebelum pasal 28, Kitab Amsal memberikan berbagai nasihat dan perumpamaan tentang kebijaksanaan, keadilan, dan akibat dari tindakan manusia. Pasal-pasal sebelumnya mengajarkan tentang pentingnya mendengarkan nasihat bijaksana, menghindari godaan dosa, dan hidup dengan integritas. Pasal-pasal ini juga mengingatkan tentang bahaya keangkuhan, kebencian, dan kekerasan.
Dalam pasal 28, amsal-amsal yang diberikan berfokus pada konsekuensi dari tindakan manusia. Pasal ini mengajarkan bahwa orang yang hidup dengan integritas dan taat kepada hukum Allah akan mendapatkan berkat dan keamanan, sementara orang yang hidup dalam kejahatan dan melanggar hukum akan menghadapi hukuman dan kehancuran.
Dengan demikian, pasal 28 dari Kitab Amsal memberikan pengajaran tentang pentingnya hidup dengan bijaksana, menghindari kejahatan, dan mengikuti jalan kebenaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amsal pasal 28 :
1. Perbedaan antara orang fasik dan orang benar (ayat 1 )
- Orang...
1. Perbedaan antara orang fasik dan orang benar (ayat 1)
- Orang fasik melarikan diri walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa berani seperti singa muda.
2. Kebijaksanaan dan pengetahuan dalam mempertahankan suatu negeri (ayat 2)
- Ketika suatu negeri memberontak, ada banyak penguasanya, tetapi dengan orang yang berpengertian dan berpengetahuan, negeri itu akan tetap bertahan.
3. Perlakuan terhadap orang lemah dan miskin (ayat 3-4)
- Orang miskin yang menindas orang lemah bagaikan hujan deras yang tidak menyisakan makanan.
- Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang memelihara hukum melawan mereka.
4. Keadilan dan pencarian TUHAN (ayat 5)
- Orang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi mereka yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
5. Kejujuran dan integritas (ayat 6)
- Lebih baik orang miskin yang berjalan dalam kejujuran daripada orang kaya yang bengkok jalannya.
6. Pengaruh pergaulan (ayat 7)
- Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi siapa bergaul dengan orang yang rakus mempermalukan ayahnya.
7. Perlakuan terhadap orang miskin (ayat 8)
- Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang mengumpulkannya bagi orang yang berbelaskasihan kepada orang miskin.
8. Pentingnya mendengarkan hukum (ayat 9)
- Orang yang memalingkan telinganya dari mendengarkan hukum, bahkan doanya adalah kekejian.
9. Akibat dari menyesatkan orang jujur (ayat 10)
- Orang yang menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke lubangnya sendiri, tetapi orang yang tidak bercela akan mewarisi kebaikan.
10. Kebijaksanaan dan pandangan pribadi (ayat 11-12)
- Orang kaya itu berhikmat menurut pandangannya sendiri, tetapi orang miskin yang berpengertian menyelidiki dia.
- Ketika orang benar menang, ada kemuliaan besar, tetapi ketika orang fasik bangkit, orang-orang menyembunyikan dirinya.
11. Pengakuan dan belas kasihan (ayat 13)
- Orang yang menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi orang yang mengakui dan meninggalkannya akan beroleh belas kasihan.
12. Waspada dan hati yang keras (ayat 14)
- Berbahagialah orang yang senantiasa waspada, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam kejahatan.
13. Pemimpin yang adil dan penindas (ayat 15-16)
- Bagaikan singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, seperti itulah orang fasik yang memerintah atas rakyat miskin.
- Seorang pemimpin yang kekurangan pengertian adalah seorang penindas besar, tetapi orang yang membenci laba yang tidak jujur memperpanjang hari-harinya.
14. Konsekuensi dari kekerasan (ayat 17-18)
- Orang yang menanggung darah orang lain akan melarikan diri sampai ke liang kubur; jangan ada orang yang menolongnya.
- Orang yang berjalan tanpa cela akan diselamatkan, tetapi orang yang bengkok jalannya akan jatuh seketika.
15. Kerja keras dan kemiskinan (ayat 19)
- Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi dia yang mengejar kesia-siaan akan kenyang dengan kemiskinan.
16. Berkat dan hukuman (ayat 20)
- Orang yang setia akan memperoleh banyak berkat, tetapi dia yang tergesa-gesa menjadi kaya tidak akan terlepas dari hukuman.
17. Menghindari keserakahan dan pelanggaran (ayat 21-22)
- Memandang muka itu tidak baik, karena demi sepotong roti, orang dapat melakukan pelanggaran.
- Orang yang jahat matanya tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa kemiskinan akan menimpanya.
18. Peneguran dan penghancuran (ayat 23)
- Orang yang menegur orang lain akan lebih diperkenan sesudahnya daripada orang yang menjilat dengan lidahnya.
- Orang yang merampasi ayahnya atau ibunya dan berkata, “Itu bukan pelanggaran,†dia itulah kawan manusia perusak.
19. Serakah dan kepercayaan kepada TUHAN (ayat 24)
- Jiwa yang serakah menimbulkan pertengkaran, tetapi orang yang percaya dalam TUHAN diberi kelimpahan.
20. Kebijaksanaan dan keselamatan (ayat 25)
- Orang yang percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bodoh, tetapi orang yang berjalan dalam hikmat, dia akan diselamatkan.
21. Pemberian dan kutukan (ayat 27)
- Orang yang memberi kepada orang miskin tidak akan kekurangan, tetapi siapa menutup matanya akan mendapat banyak kutukan.
22. Akhir dari orang fasik dan orang benar (ayat 28)
- Ketika orang fasik bangkit, orang-orang menyembunyikan dirinya, tetapi ketika mereka binasa, orang benar bertambah banyak.
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini :
- Orang fasik
- Orang benar
- Orang miskin
- Orang lemah
- Orang yang mengabaikan...
- Orang fasik
- Orang benar
- Orang miskin
- Orang lemah
- Orang yang mengabaikan hukum
- Orang jahat
- Mereka yang mencari TUHAN
- Orang kaya
- Orang yang memelihara hukum
- Orang yang bergaul dengan orang yang rakus
- Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang
- Orang yang memalingkan telinganya dari mendengarkan hukum
- Orang yang menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat
- Orang yang tidak bercela
- Orang yang menyembunyikan pelanggarannya
- Orang yang senantiasa waspada
- Orang yang mengeraskan hatinya
- Orang fasik yang memerintah atas rakyat miskin
- Pemimpin yang kekurangan pengertian
- Orang yang membenci laba yang tidak jujur
- Orang yang menanggung darah orang lain
- Orang yang berjalan tanpa cela
- Orang yang mengerjakan tanahnya
- Orang yang setia
- Orang yang tergesa-gesa menjadi kaya
- Orang yang menegur orang lain
- Orang yang merampasi ayahnya atau ibunya
- Orang yang percaya dalam TUHAN
- Orang yang percaya kepada hatinya sendiri
- Orang yang memberi kepada orang miskin
- Orang benar
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Suatu negeri
Kata Kunci
Kata Kunci: Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Amsal pasal 28 :
1. Orang fasik melarikan diri walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi...
1. Orang fasik melarikan diri walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa berani seperti singa muda.
- Orang fasik
- Orang benar
- Singa muda
2. Ketika suatu negeri memberontak, ada banyak penguasanya, tetapi dengan orang yang berpengertian dan berpengetahuan, negeri itu akan tetap bertahan.
- Negeri yang memberontak
- Penguasa
- Orang yang berpengertian dan berpengetahuan
3. Orang miskin yang menindas orang lemah bagaikan hujan deras yang tidak menyisakan makanan.
- Orang miskin
- Orang lemah
- Hujan deras
4. Orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, tetapi orang yang memelihara hukum melawan mereka.
- Orang yang mengabaikan hukum
- Orang fasik
- Orang yang memelihara hukum
5. Orang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi mereka yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu.
- Orang jahat
- Keadilan
- Mencari TUHAN
6. Lebih baik orang miskin yang berjalan dalam kejujuran daripada orang kaya yang bengkok jalannya.
- Orang miskin
- Kejujuran
- Orang kaya
7. Orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian, tetapi siapa bergaul dengan orang yang rakus mempermalukan ayahnya.
- Orang yang memelihara hukum
- Anak yang berpengertian
- Orang yang rakus
8. Orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang mengumpulkannya bagi orang yang berbelaskasihan kepada orang miskin.
- Memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang
- Orang yang berbelaskasihan
- Orang miskin
9. Orang yang memalingkan telinganya dari mendengarkan hukum, bahkan doanya adalah kekejian.
- Memalingkan telinga dari mendengarkan hukum
- Doa yang kekejian
- Hukum
10. Orang yang menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke lubangnya sendiri, tetapi orang yang tidak bercela akan mewarisi kebaikan.
- Orang yang menyesatkan orang jujur
- Jalan yang jahat
- Orang yang tidak bercela
11. Orang kaya itu berhikmat menurut pandangannya sendiri, tetapi orang miskin yang berpengertian menyelidiki dia.
- Orang kaya
- Pandangan sendiri
- Orang miskin yang berpengertian
12. Ketika orang benar menang, ada kemuliaan besar, tetapi ketika orang fasik bangkit, orang-orang menyembunyikan dirinya.
- Orang benar
- Kemuliaan
- Orang fasik
13. Orang yang menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi orang yang mengakui dan meninggalkannya akan beroleh belas kasihan.
- Menyembunyikan pelanggaran
- Mengakui dan meninggalkan pelanggaran
- Belas kasihan
14. Berbahagialah orang yang senantiasa waspada, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam kejahatan.
- Orang yang senantiasa waspada
- Orang yang mengeraskan hati
- Kejahatan
15. Bagaikan singa yang meraung atau beruang yang menyerbu, seperti itulah orang fasik yang memerintah atas rakyat miskin.
- Singa yang meraung
- Beruang yang menyerbu
- Orang fasik yang memerintah
16. Seorang pemimpin yang kekurangan pengertian adalah seorang penindas besar, tetapi orang yang membenci laba yang tidak jujur memperpanjang hari-harinya.
- Pemimpin yang kekurangan pengertian
- Penindas besar
- Membenci laba yang tidak jujur
17. Orang yang menanggung darah orang lain akan melarikan diri sampai ke liang kubur; jangan ada orang yang menolongnya.
- Menanggung darah orang lain
- Melarikan diri sampai ke liang kubur
- Tidak ada yang menolong
18. Orang yang berjalan tanpa cela akan diselamatkan, tetapi orang yang bengkok jalannya akan jatuh seketika.
- Orang yang berjalan tanpa cela
- Orang yang bengkok jalannya
- Selamat
19. Siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi dia yang mengejar kesia-siaan akan kenyang dengan kemiskinan.
- Mengerjakan tanah
- Kenyang dengan makanan
- Mengejar kesia-siaan
20. Orang yang setia akan memperoleh banyak berkat, tetapi dia yang tergesa-gesa menjadi kaya tidak akan terlepas dari hukuman.
- Orang yang setia
- Banyak berkat
- Tergesa-gesa menjadi kaya
21. Memandang muka itu tidak baik, karena demi sepotong roti, orang dapat melakukan pelanggaran.
- Memandang muka
- Sepotong roti
- Pelanggaran
22. Orang yang jahat matanya tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa kemiskinan akan menimpanya.
- Orang yang jahat matanya
- Mengejar harta
- Kemiskinan
23. Orang yang menegur orang lain akan lebih diperkenan sesudahnya daripada orang yang menjilat dengan lidahnya.
- Orang yang menegur
- Orang yang menjilat dengan lidahnya
- Diperkenan
24. Orang yang merampasi ayahnya atau ibunya dan berkata, “Itu bukan pelanggaran,†dia itulah kawan manusia perusak.
- Merampasi ayah atau ibu
- Bukan pelanggaran
- Kawan manusia perusak
25. Jiwa yang serakah menimbulkan pertengkaran, tetapi orang yang percaya dalam TUHAN diberi kelimpahan.
- Jiwa yang serakah
- Pertengkaran
- Orang yang percaya dalam TUHAN
26. Orang yang percaya kepada hatinya sendiri adalah orang bodoh, tetapi orang yang berjalan dalam hikmat, dia akan diselamatkan.
- Orang yang percaya kepada hatinya sendiri
- Orang bodoh
- Hikmat
27. Orang yang memberi kepada orang miskin tidak akan kekurangan, tetapi siapa menutup matanya akan mendapat banyak kutukan.
- Orang yang memberi kepada orang miskin
- Tidak akan kekurangan
- Menutup matanya
28. Ketika orang fasik bangkit, orang-orang menyembunyikan dirinya, tetapi ketika mereka binasa, orang benar bertambah banyak.
- Orang fasik
- Menyembunyikan diri
- Orang benar bertambah banyak
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Amsal pasal 28 :
1. Apa perbedaan antara perilaku...
1. Apa perbedaan antara perilaku orang fasik dan orang benar dalam pasal ini? Mengapa orang benar merasa berani seperti singa muda?
2. Bagaimana orang yang berpengertian dan berpengetahuan dapat membantu sebuah negeri tetap bertahan ketika terjadi pemberontakan?
3. Apa yang dimaksud dengan perumpamaan hujan deras yang tidak menyisakan makanan dalam konteks orang miskin yang menindas orang lemah?
4. Mengapa orang yang mengabaikan hukum memuji orang fasik, sementara orang yang memelihara hukum melawan mereka?
5. Mengapa orang jahat tidak mengerti keadilan, tetapi mereka yang mencari TUHAN mengerti segala sesuatu?
6. Mengapa lebih baik menjadi orang miskin yang berjalan dalam kejujuran daripada orang kaya yang bengkok jalannya?
7. Apa arti dari pernyataan bahwa orang yang memelihara hukum adalah anak yang berpengertian?
8. Mengapa orang yang memperbanyak hartanya dengan riba dan bunga uang mengumpulkannya bagi orang yang berbelaskasihan kepada orang miskin?
9. Mengapa orang yang memalingkan telinganya dari mendengarkan hukum dianggap sebagai kekejian?
10. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa orang yang menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke lubangnya sendiri?
11. Mengapa orang kaya berhikmat menurut pandangannya sendiri, tetapi orang miskin yang berpengertian menyelidiki dia?
12. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa ketika orang benar menang, ada kemuliaan besar, tetapi ketika orang fasik bangkit, orang-orang menyembunyikan dirinya?
13. Mengapa orang yang menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi orang yang mengakui dan meninggalkannya akan beroleh belas kasihan?
14. Mengapa orang yang senantiasa waspada dianggap berbahagia, sementara orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam kejahatan?
15. Apa yang dimaksud dengan perumpamaan bahwa orang fasik yang memerintah atas rakyat miskin seperti singa yang meraung atau beruang yang menyerbu?
16. Mengapa orang yang membenci laba yang tidak jujur memperpanjang hari-harinya?
17. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa orang yang menanggung darah orang lain akan melarikan diri sampai ke liang kubur?
18. Mengapa orang yang berjalan tanpa cela akan diselamatkan, tetapi orang yang bengkok jalannya akan jatuh seketika?
19. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa siapa mengerjakan tanahnya akan kenyang dengan makanan, tetapi dia yang mengejar kesia-siaan akan kenyang dengan kemiskinan?
20. Mengapa orang yang tergesa-gesa menjadi kaya tidak akan terlepas dari hukuman?
21. Mengapa memandang muka itu tidak baik, karena demi sepotong roti, orang dapat melakukan pelanggaran?
22. Mengapa orang yang jahat matanya tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa kemiskinan akan menimpanya?
23. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan bahwa orang yang merampasi ayahnya atau ibunya dan berkata, "Itu bukan pelanggaran," dia itulah kawan manusia perusak?
24. Mengapa jiwa yang serakah menimbulkan pertengkaran, tetapi orang yang percaya dalam TUHAN diberi kelimpahan?
25. Mengapa orang yang percaya kepada hatinya sendiri dianggap sebagai orang bodoh, tetapi orang yang berjalan dalam hikmat akan diselamatkan?
26. Mengapa orang yang memberi kepada orang miskin tidak akan kekurangan, tetapi siapa menutup matanya akan mendapat banyak kutukan?
27. Mengapa ketika orang fasik bangkit, orang-orang menyembunyikan dirinya, tetapi ketika mereka binasa, orang benar bertambah banyak?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan pesan yang terkandung dalam Kitab Amsal pasal 28.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dari pasal 28 Kitab Amsal, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:
1. Orang benar memiliki keberanian dan...
1. Orang benar memiliki keberanian dan keberanian seperti singa muda. Jadilah orang yang berani dan teguh dalam imanmu, tidak takut menghadapi tantangan hidup.
2. Orang yang berpengertian dan berpengetahuan dapat memimpin dengan baik. Carilah pengetahuan dan pemahaman yang lebih dalam dalam hidupmu agar dapat menjadi berkat bagi orang lain.
3. Jangan menindas orang lemah atau miskin. Jadilah orang yang adil dan berbelaskasihan kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
4. Jauhilah kejahatan dan tetaplah memelihara hukum Tuhan. Jadilah orang yang taat dan patuh terhadap firman Tuhan.
5. Cari dan mengerti keadilan. Jadilah orang yang mencari Tuhan dan mengerti kehendak-Nya dalam segala hal.
6. Lebih baik hidup dalam kejujuran daripada hidup dalam kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak benar. Jadilah orang yang jujur dan setia dalam segala hal.
7. Jangan bergaul dengan orang yang rakus atau tamak. Pilihlah teman yang bijaksana dan berakhlak baik.
8. Bantu orang miskin dan berbelaskasihan kepada mereka. Jadilah orang yang murah hati dan memberi kepada mereka yang membutuhkan.
9. Jangan mengabaikan hukum Tuhan. Jadilah orang yang mendengarkan dan mematuhi firman-Nya.
10. Jangan menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat. Jadilah orang yang memberikan teladan yang baik dan menghindari godaan untuk melakukan kejahatan.
Doa terkait pasal ini bisa meliputi:
1. Berdoa agar diberikan keberanian dan keberanian seperti singa muda dalam menghadapi tantangan hidup.
2. Berdoa agar diberikan pemahaman dan pengetahuan yang lebih dalam dalam hidup, sehingga dapat menjadi berkat bagi orang lain.
3. Berdoa agar diberikan keadilan dan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari.
4. Berdoa agar diberikan kejujuran dan kebenaran dalam segala hal.
5. Berdoa agar diberikan kemurahan hati dan belas kasihan kepada orang miskin dan membutuhkan.
6. Berdoa agar diberikan ketekunan dalam mendengarkan dan mematuhi firman Tuhan.
7. Berdoa agar diberikan kebijaksanaan dalam memilih teman dan menghindari pergaulan yang buruk.
8. Berdoa agar diberikan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan kemampuan untuk membantu mereka.
9. Berdoa agar diberikan keteguhan iman dan kepatuhan terhadap hukum Tuhan.
10. Berdoa agar diberikan keberanian untuk menolak godaan dan menghindari jalan yang jahat.
Semoga hal-hal ini dapat membantu kamu dalam hidupmu sehari-hari dan memperkuat imanmu.
5W1H
5W1H: Analisis Amsal 28 (5W+1H)
What (Apa): Pasal 28 dari Kitab Amsal berisi kumpulan peribahasa yang membahas tentang perbedaan antara orang...
Analisis Amsal 28 (5W+1H)
What (Apa): Pasal 28 dari Kitab Amsal berisi kumpulan peribahasa yang membahas tentang perbedaan antara orang benar dan orang fasik, serta konsekuensi dari pilihan hidup mereka.
Who (Siapa): Penulis Amsal secara tradisional dianggap Raja Salomo, yang dikenal karena kebijaksanaannya. Namun, beberapa ahli percaya bahwa Amsal adalah kumpulan peribahasa dari berbagai penulis dan periode waktu.
When (Kapan): Tidak ada tanggal pasti kapan Amsal ditulis, tetapi diperkirakan berasal dari periode antara abad ke-10 SM hingga abad ke-7 SM.
Where (Di mana): Amsal ditulis di Israel kuno, kemungkinan besar di Yerusalem.
Why (Mengapa): Tujuan penulisan Amsal adalah untuk memberikan panduan moral dan praktis bagi umat Allah, mengajarkan mereka untuk hidup bijaksana dan benar di hadapan Tuhan.
How (Bagaimana): Amsal 28 menggunakan berbagai gaya sastra, termasuk perbandingan, metafora, dan paralelisme, untuk menyampaikan pesannya secara efektif.
Beberapa tema utama yang dibahas dalam Amsal 28:
- Keadilan dan Kejahatan: Pasal ini menekankan perbedaan antara orang benar dan orang fasik, menunjukkan bahwa orang benar berani dan percaya diri, sementara orang fasik hidup dalam ketakutan dan pelarian.
- Kepemimpinan: Amsal 28 membahas pentingnya pemimpin yang bijaksana dan berpengetahuan untuk kesejahteraan suatu bangsa. Pemimpin yang korup dan tidak adil akan membawa kehancuran.
- Kekayaan dan Kemiskinan: Pasal ini memperingatkan tentang bahaya keserakahan dan penindasan orang miskin. Kekayaan yang diperoleh dengan cara yang tidak jujur tidak akan membawa kebahagiaan sejati.
- Ketaatan dan Pemberontakan: Amsal 28 menekankan pentingnya menaati hukum Tuhan dan konsekuensi dari mengabaikannya. Orang yang taat akan diberkati, sementara orang yang memberontak akan menghadapi hukuman.
- Integritas dan Kejujuran: Pasal ini mendorong kejujuran dan integritas dalam segala hal, bahkan dalam menghadapi kesulitan. Orang yang jujur akan dihormati dan dipercaya, sementara orang yang tidak jujur akan kehilangan kepercayaan orang lain.
Kesimpulan: Amsal 28 memberikan panduan yang berharga bagi orang Kristen yang ingin hidup bijaksana dan benar di hadapan Tuhan. Dengan mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini, kita dapat bertumbuh dalam iman dan menjadi berkat bagi orang lain.
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi