Kitab Pengkhotbah adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang dikaitkan dengan Raja Salomo. Kitab ini berisi pengajaran-pengajaran yang diberikan oleh Salomo tentang kehidupan dan makna hidup. Pasal
4 dari Kitab Pengkhotbah membahas tentang keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup.
Secara historis, Kitab Pengkhotbah diyakini ditulis pada abad ke-10 SM oleh Raja Salomo, putra Raja Daud. Salomo adalah raja Israel yang terkenal karena kebijaksanaan dan kekayaannya. Kitab ini ditulis dalam konteks Kerajaan Israel pada masa itu.
Dalam konteks budaya, keadilan dan kebijaksanaan adalah nilai-nilai yang sangat dihargai dalam masyarakat Israel pada masa itu. Keadilan merujuk pada perlakuan yang adil dan setara terhadap semua orang, sedangkan kebijaksanaan merujuk pada kemampuan untuk membuat keputusan yang bijaksana dan memilih jalan hidup yang benar.
Secara literatur, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Pengkhotbah membahas tentang kehidupan yang sia-sia dan keputusasaan manusia dalam mencari makna hidup. Pasal
3, misalnya, berbicara tentang waktu yang ditentukan untuk setiap peristiwa dalam hidup. Pasal
2 membahas tentang pencarian kepuasan melalui kekayaan, kebijaksanaan, dan kesenangan, tetapi semuanya dianggap sia-sia.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Pengkhotbah mengungkapkan keputusasaan manusia dalam mencari makna hidup di dunia ini. Ia menyadari bahwa semua usaha manusia untuk mencapai kepuasan dan kebahagiaan akhirnya sia-sia. Pengkhotbah juga menyadari bahwa hidup ini penuh dengan ketidakadilan dan ketidaksempurnaan.
Dalam pasal
4, Pengkhotbah melanjutkan dengan membahas keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup. Ia mengamati bahwa ada ketidakadilan di dunia ini, di mana orang-orang yang tertindas seringkali tidak mendapatkan keadilan yang mereka butuhkan. Pengkhotbah juga menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menghadapi ketidakadilan dan kesulitan hidup.
Secara teologis, Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa keadilan dan kebijaksanaan adalah nilai-nilai yang penting dalam hidup. Meskipun dunia ini penuh dengan ketidakadilan dan kesulitan, manusia harus tetap berusaha untuk hidup dengan adil dan bijaksana. Kitab ini juga mengajarkan bahwa keadilan dan kebijaksanaan berasal dari Allah, dan manusia harus mengandalkan-Nya dalam menghadapi tantangan hidup.
Dengan demikian, pasal
4 dari Kitab Pengkhotbah membahas tentang keadilan dan kebijaksanaan dalam hidup, dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Ayat-ayat sebelumnya mengarahkan kita pada pemahaman bahwa hidup ini penuh dengan ketidakadilan dan keputusasaan manusia, tetapi kita harus tetap berusaha hidup dengan adil dan bijaksana.