Latar belakang dari pasal
23 dalam Kitab Kejadian adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal
23 terjadi pada masa hidup Abraham, sekitar 2000 SM. Pada saat itu, Abraham adalah seorang imigran yang tinggal di Kanaan, yang kemudian menjadi tanah yang dijanjikan oleh Allah kepadanya dan keturunannya.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, kepemilikan tanah sangat penting dan memiliki nilai simbolis yang tinggi. Membeli dan memiliki tanah adalah tanda status dan kekayaan. Selain itu, adat istiadat dan tradisi budaya juga memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari.
Konteks Literatur:
Pasal
23 adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang kehidupan Abraham. Kitab Kejadian adalah bagian pertama dari Alkitab dan berisi kisah-kisah awal tentang penciptaan dunia, manusia, dan hubungan antara Allah dan umat manusia.
Konteks Teologis:
Pasal
23 menunjukkan bagaimana Allah memenuhi janji-Nya kepada Abraham tentang memberikan tanah Kanaan kepada keturunannya. Ini juga menunjukkan pentingnya Abraham sebagai leluhur bangsa Israel dan hubungannya dengan Allah.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terjadi beberapa peristiwa penting. Abraham dan istrinya, Sarah, telah melakukan perjalanan ke Mesir karena kelaparan di Kanaan. Di Mesir, Abraham mengaku bahwa Sarah adalah saudara perempuannya untuk melindunginya. Namun, Allah melindungi Sarah dan mengirim penyakit kepada Firaun dan keluarganya. Setelah itu, Abraham dan Sarah kembali ke Kanaan dengan kekayaan yang diberikan oleh Firaun.
Dalam pasal
23, Sarah meninggal di Kiryat Arba (Hebron) dan Abraham mencari tempat pemakaman yang layak untuknya. Abraham berbicara dengan penduduk setempat, orang Het, dan meminta mereka untuk menjual gua Makhpela sebagai tempat pemakaman. Ini adalah tindakan yang penting karena menunjukkan bahwa Abraham ingin memiliki tanah di Kanaan sebagai tanda bahwa dia adalah pemilik sah di sana.
Dengan demikian, pasal
23 dalam Kitab Kejadian memberikan latar belakang tentang kepemilikan tanah oleh Abraham dan pentingnya pemakaman Sarah di tanah Kanaan. Hal ini juga menunjukkan bagaimana Allah memenuhi janji-Nya kepada Abraham dan menggarisbawahi peran penting Abraham dalam sejarah keselamatan.