Pasal 18 dari Kitab Yeremia dimulai dengan perintah Tuhan kepada Yeremia untuk mengunjungi rumah tukang periuk. Di sana, Yeremia melihat tukang periuk yang memperbaiki bejana yang rusak, yang menjadi simbol bagi Tuhan tentang bagaimana Ia dapat membentuk dan mengubah bangsa Israel sesuai kehendak-Nya. Tuhan menjelaskan bahwa jika suatu bangsa bertobat dari kejahatannya, Ia akan menyesal atas malapetaka yang direncanakan. Sebaliknya, jika mereka berbuat jahat, Ia akan menyesal atas kebaikan yang dijanjikan.

Tuhan kemudian mengingatkan bangsa Israel tentang pengabaian mereka terhadap-Nya dan bagaimana mereka telah memilih jalan yang salah. Meskipun peringatan telah disampaikan, mereka tetap menolak untuk bertobat dan malah merencanakan untuk melawan Yeremia. Yeremia, dalam doanya, meminta Tuhan untuk tidak mengampuni kesalahan mereka dan mengingatkan bahwa mereka telah berusaha menangkapnya. Pasal ini menekankan pentingnya pertobatan dan konsekuensi dari penolakan terhadap panggilan Tuhan.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 18 Kitab Yeremia, serta konteks sebelumnya:

Latar Belakang Pasal 18 Kitab Yeremia

1. Konteks Historis:

   • Yeremia hidup pada abad ke-7 hingga ke-6 SM, menjelang dan selama pembuangan Babilonia. Pada masa ini, kerajaan Yehuda mengalami krisis politik dan spiritual, dengan ancaman dari bangsa asing, terutama Babilonia.
   • Yeremia diutus oleh Tuhan untuk memperingatkan bangsa Yehuda tentang konsekuensi dari ketidaktaatan mereka dan untuk menyerukan pertobatan.

2. Konteks Budaya:

   • Masyarakat Yehuda pada waktu itu terlibat dalam praktik penyembahan berhala dan ketidakadilan sosial. Mereka sering kali mengabaikan hukum Tuhan dan beralih kepada dewa-dewa asing.
   • Pengrajin tembikar, yang menjadi simbol dalam pasal ini, adalah bagian penting dari kehidupan sehari-hari dan mencerminkan proses penciptaan dan pembentukan.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 18 berisi perumpamaan tentang pengrajin tembikar, yang menggambarkan bagaimana Tuhan membentuk dan membentuk umat-Nya. Ini adalah salah satu dari banyak perumpamaan yang digunakan oleh Yeremia untuk menyampaikan pesan ilahi.
   • Gaya penulisan Yeremia sering kali mencakup simbolisme dan metafora, yang membuat pesan-pesannya lebih mendalam dan reflektif.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan kedaulatan Tuhan dalam menentukan nasib umat-Nya. Tuhan berperan sebagai pengrajin yang dapat membentuk kembali umat-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.
   • Ada tema pertobatan dan harapan, di mana Tuhan memberikan kesempatan kepada umat-Nya untuk kembali kepada-Nya sebelum hukuman dijatuhkan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 18, dalam Pasal 17, Yeremia berbicara tentang kutukan bagi mereka yang mengandalkan manusia dan berkat bagi mereka yang mengandalkan Tuhan. Ini menekankan pentingnya iman dan ketergantungan kepada Tuhan. Yeremia juga menggambarkan hati manusia yang jahat dan perlunya pertobatan.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan yang disampaikan dalam Pasal 18, di mana Tuhan mengajak umat-Nya untuk menyadari bahwa mereka dapat dibentuk kembali jika mereka mau bertobat dan kembali kepada-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia pasal 18 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Tukang Periuk dan Tanah Liat
  Menggambarkan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya, di mana Tuhan memiliki kuasa untuk membentuk dan mengubah nasib bangsa Israel seperti tukang periuk yang membentuk tanah liat. (Yeremia 18:1-6)

• Pertobatan dan Pengampunan
  Menekankan pentingnya pertobatan bagi bangsa Israel agar Tuhan tidak melaksanakan rencana malapetaka-Nya. Jika mereka bertobat, Tuhan akan menyesal atas keputusan-Nya untuk menghukum mereka. (Yeremia 18:7-10)

• Kedegilan Hati
  Menunjukkan penolakan umat Israel untuk mendengarkan peringatan Tuhan dan keinginan mereka untuk mengikuti rencana mereka sendiri, yang mengarah pada kehancuran. (Yeremia 18:11-12)

• Peringatan terhadap Kengerian
  Menggambarkan konsekuensi dari tindakan umat yang melupakan Tuhan dan memilih jalan yang salah, yang akan membawa kengerian bagi bangsa mereka. (Yeremia 18:13-16)

• Konspirasi Melawan Yeremia
  Menggambarkan rencana orang-orang untuk melawan Yeremia karena pesan yang disampaikannya, menunjukkan penolakan mereka terhadap firman Tuhan. (Yeremia 18:17-18)

• Doa Yeremia
  Menyampaikan keluhan dan permohonan Yeremia kepada Tuhan mengenai perlakuan yang ia terima, serta harapannya akan keadilan. (Yeremia 18:19-23)

Topik-topik ini mencerminkan tema sentral dari pasal ini, yaitu hubungan antara Tuhan dan umat-Nya, pentingnya pertobatan, serta konsekuensi dari penolakan terhadap firman Tuhan.

Nama Orang

• Yeremia: Nabi yang menerima firman dari Tuhan dan menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa Israel.

Nama Lokasi

• Rumah Tukang Periuk: Tempat di mana Yeremia diperintahkan untuk pergi dan menerima wahyu dari Tuhan.
• Kaum Israel: Merujuk kepada bangsa Israel secara keseluruhan yang menjadi subjek pesan Tuhan.
• Yehuda: Salah satu wilayah yang disebutkan dalam konteks peringatan dan panggilan untuk bertobat.
• Yerusalem: Ibu kota Yehuda, tempat di mana banyak peristiwa penting dalam sejarah Israel terjadi.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yeremia pasal 18:

1. Tukang Periuk

   • Simbol dari Tuhan yang membentuk dan membentuk kembali umat-Nya sesuai kehendak-Nya.

2. Tanah Liat

   • Melambangkan umat Israel yang berada di tangan Tuhan, menunjukkan ketergantungan dan kemampuan untuk diubah.

3. Pertobatan

   • Panggilan untuk bangsa Israel agar berbalik dari kejahatan mereka agar tidak menerima malapetaka.

4. Malapetaka dan Rencana

   • Tuhan mengungkapkan bahwa Dia memiliki rencana untuk membangun atau menghancurkan, tergantung pada sikap bangsa.

5. Kedegilan Hati

   • Menunjukkan penolakan umat Israel untuk mendengarkan dan mengikuti firman Tuhan, yang mengarah pada kehancuran.

6. Kengerian

   • Menggambarkan akibat dari dosa dan penolakan terhadap Tuhan, yang membuat bangsa menjadi terasing dan ditakuti.

7. Persekongkolan

   • Rencana orang-orang untuk melawan Yeremia, menunjukkan penolakan terhadap pesan Tuhan yang disampaikan melalui nabi.

8. Doa Yeremia

   • Yeremia berdoa kepada Tuhan meminta keadilan dan mengungkapkan penderitaannya, menunjukkan hubungan pribadinya dengan Tuhan.

9. Keadilan Tuhan

   • Menekankan bahwa Tuhan tidak akan mengabaikan kejahatan dan akan menuntut pertanggungjawaban.

10. Suara Tuhan

    • Pentingnya mendengarkan dan mengikuti firman Tuhan sebagai panduan hidup, yang sering diabaikan oleh umat-Nya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu panggilan untuk pertobatan, konsekuensi dari tindakan, dan sifat Tuhan sebagai pencipta dan pengatur.

Kitab Yeremia pasal 18 mengandung banyak pelajaran dan refleksi yang dalam. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai pasal ini:

Pertanyaan Refleksi

1. Identitas sebagai Tanah Liat: Apa makna dari perbandingan antara bangsa Israel dan tanah liat di tangan tukang periuk? Bagaimana kita dapat memahami posisi kita di hadapan Tuhan sebagai pencipta dan pengrajin?

2. Pertobatan dan Pengampunan: Dalam ayat 7-10, Tuhan menyatakan bahwa Dia akan menyesal jika bangsa yang jahat bertobat. Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya pertobatan dalam hidup kita sehari-hari?

3. Kedegilan Hati: Mengapa bangsa Israel menolak untuk bertobat meskipun Tuhan telah memperingatkan mereka? Apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari sikap kedegilan hati dalam hidup kita?

4. Rencana Tuhan: Bagaimana kita dapat memahami bahwa Tuhan memiliki rencana untuk membangun dan menanam, tetapi juga untuk mencabut dan membinasakan? Apa yang ini ajarkan tentang sifat Tuhan yang adil dan penuh kasih?

5. Tanggapan terhadap Penolakan: Yeremia mengalami penolakan dan ancaman dari orang-orang di sekitarnya. Bagaimana kita dapat tetap setia pada panggilan Tuhan meskipun menghadapi penolakan atau kesulitan?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Nabi: Apa peran nabi dalam konteks pasal ini? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh Yeremia dalam konteks gereja dan masyarakat saat ini?

2. Konteks Sejarah: Bagaimana konteks sejarah bangsa Israel pada waktu itu mempengaruhi pesan yang disampaikan oleh Yeremia? Apa relevansinya bagi kita saat ini?

3. Tindakan Tuhan: Dalam konteks pasal ini, bagaimana kita memahami tindakan Tuhan yang tampak keras, seperti menyiapkan malapetaka? Bagaimana kita dapat mendiskusikan sifat Tuhan yang penuh kasih dan adil dalam konteks ini?

4. Kepemimpinan Spiritual: Apa yang bisa dipelajari oleh pemimpin gereja atau komunitas dari sikap Yeremia dalam menghadapi tantangan dan penolakan? Bagaimana mereka dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam pelayanan mereka?

5. Relevansi untuk Masa Kini: Bagaimana pesan dari Yeremia pasal 18 dapat diterapkan dalam konteks kehidupan kita saat ini, baik secara pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas Kristen?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab Yeremia pasal 18!

Pasal 18 dari Kitab Yeremia mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari dan diterapkan:

Pelajaran dari Yeremia Pasal 18

1. Kedaulatan Tuhan: Seperti tukang periuk yang dapat membentuk tanah liat sesuai kehendaknya, Tuhan juga memiliki kuasa untuk membentuk dan mengarahkan hidup kita. Kita harus menyadari bahwa hidup kita ada di tangan-Nya.

2. Pentingnya Pertobatan: Tuhan menunjukkan bahwa jika suatu bangsa bertobat dari kejahatannya, Dia akan menyesal dan tidak jadi mendatangkan malapetaka. Ini mengajarkan kita bahwa pertobatan adalah langkah penting untuk mendapatkan pengampunan dan pemulihan.

3. Tanggung Jawab Individu: Setiap orang bertanggung jawab atas tindakan dan pilihan mereka. Kita diajak untuk memperbaiki tingkah laku dan perbuatan kita, bukan hanya mengikuti keinginan hati yang jahat.

4. Peringatan terhadap Keangkuhan: Ketika umat Tuhan menolak untuk mendengarkan suara-Nya dan tetap pada jalan mereka sendiri, mereka akan menghadapi konsekuensi. Ini mengingatkan kita untuk selalu peka terhadap firman Tuhan dan tidak mengabaikannya.

5. Kesadaran akan Dosa: Yeremia mengingatkan kita tentang bahaya melupakan Tuhan dan terjerumus dalam dosa. Kita perlu selalu mengingat dan mengandalkan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.

6. Dukungan dalam Kesulitan: Yeremia mengalami penolakan dan ancaman, tetapi dia tetap berdoa dan mengandalkan Tuhan. Ini mengajarkan kita pentingnya berdoa dan mencari kekuatan dari Tuhan ketika menghadapi tantangan.

Doa Terkait Pasal Yeremia 18

1. Doa Pertobatan: "Tuhan yang Maha Kuasa, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah segala dosaku dan kesalahanku. Bimbinglah aku untuk bertobat dan memperbaiki jalan hidupku. Biarlah aku menjadi bejana yang sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Kedaulatan Tuhan: "Ya Tuhan, aku mengakui bahwa Engkau adalah Tukang Periuk dalam hidupku. Bentuklah aku sesuai dengan rencana-Mu. Ajari aku untuk berserah sepenuhnya kepada-Mu dan percaya pada setiap proses yang Engkau jalani dalam hidupku. Amin."

3. Doa untuk Kekuatan dalam Kesulitan: "Tuhan, ketika aku menghadapi tantangan dan penolakan, berikanlah aku kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu. Bantu aku untuk tidak menyerah dan terus berdoa, seperti Yeremia. Amin."

4. Doa untuk Mengingat Tuhan: "Ya Tuhan, ingatkanlah aku untuk selalu mengandalkan-Mu dan tidak melupakan-Mu dalam setiap langkah hidupku. Biarlah aku selalu mencari wajah-Mu dan mendengarkan suara-Mu. Amin."

5. Doa untuk Bangsa dan Gereja: "Tuhan, kami berdoa untuk bangsa kami dan gereja-Mu. Bimbinglah kami untuk bertobat dari jalan yang salah dan kembali kepada-Mu. Semoga kami menjadi terang dan garam di dunia ini. Amin."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 18 dari Kitab Yeremia menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini berisi firman Tuhan kepada Yeremia yang menginstruksikannya untuk pergi ke rumah tukang periuk. Di sana, Tuhan menggunakan contoh tukang periuk yang membentuk kembali tanah liat yang rusak untuk menggambarkan bagaimana Ia dapat bertindak terhadap bangsa Israel. Tuhan menekankan pentingnya pertobatan dan konsekuensi dari tindakan mereka.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yeremia: Nabi yang menerima firman Tuhan.
  • Tuhan: Yang memberikan instruksi dan peringatan kepada Yeremia dan bangsa Israel.
  • Kaum Israel: Bangsa yang menjadi sasaran pesan Tuhan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Rumah Tukang Periuk: Tempat di mana Yeremia diperintahkan untuk pergi dan melihat proses pembuatan bejana dari tanah liat.
  • Yerusalem dan Yehuda: Tempat di mana pesan Tuhan disampaikan kepada penduduk.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, tetapi konteksnya adalah pada masa pelayanan Yeremia sebagai nabi, ketika bangsa Israel berada dalam keadaan dosa dan penolakan terhadap Tuhan.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan Pesan:
  • Untuk menunjukkan bahwa Tuhan memiliki kuasa untuk membentuk dan mengubah nasib bangsa Israel, tergantung pada sikap mereka terhadap-Nya.
  • Untuk menyerukan pertobatan dan memperingatkan tentang konsekuensi dari kejahatan dan kedegilan hati mereka.

6. How (Bagaimana)

• Metode Penyampaian:
  • Melalui penglihatan dan perumpamaan (tukang periuk dan tanah liat) yang menggambarkan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya.
  • Dengan peringatan langsung kepada bangsa Israel untuk bertobat dari jalan-jalan mereka yang jahat.

7. How Much (Seberapa besar)

• Dampak Pesan:
  • Pesan ini memiliki dampak yang besar, karena menekankan bahwa keputusan dan tindakan bangsa Israel akan menentukan nasib mereka, baik dalam hal malapetaka maupun berkat dari Tuhan.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Pasal 18 dari Kitab Yeremia!

Pasal 18 dari Kitab Yeremia berbicara tentang perumpamaan tukang periuk. TUHAN menyuruh Yeremia pergi ke rumah tukang periuk untuk menyampaikan pesan-Nya. Di sana, Yeremia melihat tukang periuk sedang membuat bejana dari tanah liat. Jika bejana itu rusak, tukang periuk akan membentuknya kembali. Melalui perumpamaan ini, TUHAN menggambarkan bahwa seperti tanah liat di tangan tukang periuk, begitu juga umat Israel di tangan-Nya. Jika umat Israel berbalik dari kejahatan, TUHAN akan menyesali bencana yang direncanakan-Nya. Namun, jika mereka tetap melakukan yang jahat, TUHAN akan menyesali kebaikan yang direncanakan-Nya. Oleh karena itu, TUHAN memperingatkan umat Israel untuk bertobat dan memperbaiki jalan-jalan mereka. Namun, umat Israel menolak dan tetap mengikuti rencana mereka sendiri. TUHAN menyatakan bahwa karena mereka telah melupakan-Nya dan menyembah berhala, mereka akan menghadapi bencana dan hukuman-Nya. Meskipun orang-orang mencoba melawan Yeremia, TUHAN akan melindungi dan membalas mereka sesuai dengan perbuatan mereka. Yeremia berdoa kepada TUHAN untuk menghukum musuh-musuhnya dan memohon agar mereka tidak diampuni.

Latar belakang dari pasal 18 Kitab Yeremia adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 18 ini ditulis oleh nabi Yeremia pada masa pemerintahan raja Yoyakim di Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-6 SM. Pada saat itu, bangsa Yehuda sedang mengalami masa kegelapan rohani dan moral. Mereka telah meninggalkan perjanjian dengan Allah dan terjerumus dalam penyembahan berhala dan kejahatan. Yeremia dipanggil oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada bangsa itu, mengingatkan mereka akan hukuman yang akan datang jika mereka tidak bertobat.

Konteks Budaya:
Masyarakat pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dan kepercayaan pada dewa-dewa palsu. Mereka juga terlibat dalam praktik-praktik keagamaan yang bertentangan dengan hukum Allah. Yeremia berusaha untuk mengembalikan bangsa Yehuda kepada penyembahan yang benar dan hidup sesuai dengan kehendak Allah.

Konteks Literatur:
Kitab Yeremia termasuk dalam kumpulan kitab-kitab nabi-nabi besar dalam Alkitab. Kitab ini berisi nubuat-nubuat dan pesan-pesan yang disampaikan oleh Yeremia kepada bangsa Yehuda. Pasal 18 berbicara tentang perumpamaan tanah liat dan tukang periuk yang menggambarkan hubungan Allah dengan bangsa Yehuda.

Konteks Teologis:
Pasal 18 mengandung pesan teologis tentang kuasa Allah sebagai Tukang Periuk yang berdaulat atas umat-Nya. Allah menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa untuk membentuk dan menghancurkan bangsa Yehuda sesuai dengan kehendak-Nya. Pesan ini juga mengajarkan tentang pentingnya pertobatan dan kembali kepada Allah agar mendapatkan rahmat dan pengampunan-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 17, Yeremia mengungkapkan keputusasaannya atas keadaan bangsa Yehuda yang terjerumus dalam dosa dan ketidaktaatan. Ia meratap dan memohon kepada Allah untuk menghukum musuh-musuhnya. Pasal 18 kemudian menggambarkan respons Allah terhadap keluhan Yeremia dan memberikan perumpamaan tentang tanah liat dan tukang periuk untuk mengajarkan pesan teologis yang penting.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yeremia Pasal 18:

1. Perumpamaan tukang periuk (ayat 1-6)
- Allah membandingkan diri-Nya dengan tukang periuk yang membentuk bejana dari tanah liat.
- Allah menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa untuk merobohkan atau membangun bangsa, tergantung pada tindakan mereka.

2. Panggilan untuk bertobat (ayat 7-10)
- Allah memanggil umat Israel untuk bertobat dari jalan-jalan jahat mereka.
- Jika mereka bertobat, Allah akan menyesali bencana yang direncanakan-Nya, dan jika mereka tetap jahat, Allah akan menyesali kebaikan yang direncanakan-Nya.

3. Keras kepala umat Israel (ayat 11-12)
- Umat Israel menolak untuk bertobat dan memilih untuk mengikuti rencana-rencana mereka sendiri.
- Mereka tidak mendengarkan nasihat Allah dan tetap pada kekerasan hati mereka yang jahat.

4. Kehancuran dan penghukuman (ayat 13-17)
- Allah menyatakan bahwa umat Israel telah melakukan perbuatan yang mengerikan dan melupakan-Nya.
- Mereka telah menyembah berhala dan berjalan di jalan-jalan yang jahat, sehingga membuat negeri mereka menjadi kengerian.
- Allah akan menghukum mereka dengan menghadapkan punggung-Nya kepada mereka dan membiarkan mereka dihancurkan oleh musuh-musuh mereka.

5. Penentangan terhadap Yeremia (ayat 18-23)
- Orang-orang Israel merencanakan melawan Yeremia karena mereka tidak menghiraukan hukum Taurat, nasihat orang bijaksana, atau firman nabi.
- Yeremia memohon kepada Allah untuk membalas kejahatan mereka dan menghukum mereka atas rencana jahat mereka.

6. Doa Yeremia (ayat 19-23)
- Yeremia memohon kepada Allah untuk membalas kejahatan musuh-musuhnya.
- Dia meminta agar anak-anak mereka diserahkan kepada kelaparan, istri-istri mereka menjadi janda, dan kaum laki-laki mereka terhantam mati.
- Yeremia memohon agar Allah tidak mengampuni kesalahan mereka dan bertindak terhadap mereka dalam kemarahan-Nya.

Referensi:
- Yeremia 18:1-23

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yeremia (nabi yang menerima firman TUHAN)
- TUHAN (Allah yang berbicara kepada Yeremia)
- Tukang periuk (orang yang sedang bekerja dengan pelarikan di rumahnya)Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Rumah tukang periuk (tempat di mana Yeremia turun untuk menerima firman TUHAN)

Analisis dan kata kunci dalam Kitab Yeremia pasal 18 adalah sebagai berikut:

1. Tukang periuk: Merupakan gambaran tentang Allah sebagai Tukang Periuk yang membentuk dan membentuk kembali umat-Nya sesuai dengan kehendak-Nya.

2. Tanah liat: Menggambarkan umat Israel sebagai tanah liat di tangan Allah yang dapat dibentuk dan diubah.

3. Mencabut, merobohkan, dan menghancurkan: Allah memiliki kuasa untuk menghukum dan menghancurkan bangsa atau kerajaan yang jahat.

4. Menyesali: Jika bangsa atau kerajaan yang dihukum berbalik dari kejahatan, Allah akan menyesali bencana yang direncanakan.

5. Membangun dan mengokohkan: Allah juga memiliki kuasa untuk membangun dan mengokohkan bangsa atau kerajaan yang taat kepada-Nya.

6. Perbaikilah jalan-jalanmu: Allah mengajak umat Israel untuk bertobat dan meninggalkan jalan-jalan jahat mereka.

7. Membakar kemenyan kepada berhala kesia-siaan: Umat Israel telah meninggalkan Allah dan menyembah berhala-berhala yang tidak berarti.

8. Mencerai-beraikan: Allah akan menghancurkan umat Israel seperti angin timur yang mencerai-beraikan.

9. Hukum Taurat: Umat Israel tidak boleh mengabaikan hukum Taurat dan nasihat dari orang bijaksana.

10. Lidah: Musuh-musuh Yeremia berencana untuk mendakwa dan menghancurkannya dengan lidah mereka.

11. Kebaikan dibalas dengan kejahatan: Yeremia merasa tidak adil karena kebaikannya dibalas dengan kejahatan.

12. Jeritan: Yeremia berdoa agar musuh-musuhnya mengalami penderitaan dan kehancuran.

13. Lubang dan perangkap: Musuh-musuh Yeremia berusaha untuk menangkap dan membunuhnya.

14. Kemarahan: Yeremia memohon agar Allah bertindak dengan kemarahan-Nya terhadap musuh-musuhnya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui perumpamaan tukang periuk dalam pasal ini?
2. Bagaimana perbandingan antara tanah liat di tangan tukang periuk dengan hubungan antara TUHAN dan umat-Nya?
3. Mengapa TUHAN mengancam untuk membawa bencana kepada umat-Nya? Apakah ada harapan bagi mereka untuk menghindari bencana tersebut?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa umat Israel enggan untuk mendengarkan dan mengikuti nasihat TUHAN? Apa yang mendorong mereka untuk tetap mengikuti rencana-rencana mereka sendiri?
2. Bagaimana kita sebagai orang percaya dapat belajar dari kesalahan umat Israel dalam pasal ini? Apakah ada situasi atau keputusan dalam hidup kita yang mungkin mirip dengan mereka?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter TUHAN dari pasal ini? Bagaimana karakter-Nya mempengaruhi hubungan-Nya dengan umat-Nya?

Hal menarik terkait Kitab Yeremia pasal 18:
1. Perumpamaan tukang periuk menggambarkan bagaimana TUHAN memiliki kuasa penuh untuk membentuk dan menghancurkan bangsa atau kerajaan sesuai dengan kehendak-Nya.
2. Pasal ini menunjukkan bahwa TUHAN memberikan kesempatan bagi umat-Nya untuk bertobat dan mengubah jalan hidup mereka, tetapi mereka enggan melakukannya.
3. Pasal ini juga mengungkapkan betapa seriusnya konsekuensi ketidaktaatan umat Israel terhadap TUHAN, termasuk ancaman bencana dan hukuman yang akan mereka terima.
4. Meskipun umat Israel telah melupakan TUHAN dan menyembah berhala, TUHAN tetap mengasihi mereka dan memberikan kesempatan bagi mereka untuk kembali kepada-Nya.

Dalam pasal 18 Kitab Yeremia, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Allah adalah Tukang Periuk yang membentuk dan membentuk kembali umat-Nya. Seperti tukang periuk yang membentuk bejana dari tanah liat, Allah juga membentuk dan membentuk kembali kita sesuai dengan kehendak-Nya. Kita harus bersedia untuk diperbaiki dan diubah oleh Allah.

2. Allah memberikan kesempatan bagi umat-Nya untuk bertobat. Jika kita berbalik dari kejahatan kita dan mendengarkan suara-Nya, Allah akan menyesali bencana yang direncanakan untuk kita. Kita harus selalu siap untuk bertobat dan kembali kepada Allah.

3. Allah menghendaki umat-Nya hidup dalam kebenaran dan keadilan. Dia menginginkan kita untuk meninggalkan jalan-jalan jahat dan memperbaiki hidup kita. Kita harus berusaha hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

4. Allah mengetahui rencana jahat musuh-musuh kita. Kita dapat percaya bahwa Allah akan melindungi dan memperjuangkan kita dalam menghadapi musuh-musuh kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Allah agar Dia membentuk dan membentuk kembali hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya.
2. Memohon kepada Allah agar Dia memberikan kesempatan bagi kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.
3. Memohon kepada Allah agar Dia membantu kita meninggalkan jalan-jalan jahat dan hidup dalam kebenaran dan keadilan.
4. Memohon kepada Allah agar Dia melindungi dan memperjuangkan kita dalam menghadapi musuh-musuh kita.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran dari pasal ini dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis Yeremia 18 (5W+1H)

Who (Siapa):

• Tuhan: Berbicara kepada Yeremia dan menyatakan kehendak-Nya.
• Yeremia: Nabi yang menyampaikan pesan Tuhan kepada bangsa Israel.
• Tukang Periuk: Digunakan sebagai analogi untuk menggambarkan kuasa Tuhan atas bangsa Israel.
• Bangsa Israel: Penerima pesan Tuhan, khususnya Yehuda dan penduduk Yerusalem.
• Musuh-musuh Israel: Akan digunakan Tuhan untuk menghukum Israel jika mereka tidak bertobat.

What (Apa):

• Tuhan menunjukkan kepada Yeremia melalui analogi tukang periuk bahwa Ia memiliki kuasa untuk membentuk dan menghancurkan bangsa-bangsa sesuai dengan kehendak-Nya.
• Tuhan memperingatkan Israel bahwa Ia akan mendatangkan bencana jika mereka tidak bertobat dari kejahatan mereka.
• Bangsa Israel menolak untuk bertobat dan memilih untuk mengikuti jalan mereka sendiri.
• Yeremia memohon kepada Tuhan untuk membalas kejahatan mereka.

When (Kapan):

• Tidak disebutkan waktu spesifik dalam pasal ini. Namun, konteks kitab Yeremia menunjukkan bahwa ini terjadi sebelum kejatuhan Yerusalem.

Where (Di mana):

• Rumah tukang periuk.
• Yehuda dan Yerusalem.

Why (Mengapa):

• Tuhan ingin bangsa Israel bertobat dari kejahatan mereka dan kembali kepada-Nya.
• Bangsa Israel menolak untuk bertobat dan terus melakukan kejahatan.
• Yeremia memohon kepada Tuhan untuk menghukum mereka karena kejahatan mereka dan karena mereka ingin mencelakainya.

How (Bagaimana):

• Tuhan menggunakan analogi tukang periuk untuk menunjukkan kuasa-Nya atas bangsa Israel.
• Tuhan memperingatkan Israel melalui Yeremia tentang bencana yang akan datang.
• Bangsa Israel menolak untuk mendengarkan dan merencanakan untuk mencelakai Yeremia.
• Yeremia memohon kepada Tuhan untuk membalas kejahatan mereka.

Kesimpulan:

Pasal 18 kitab Yeremia menunjukkan kedaulatan Tuhan atas bangsa-bangsa dan kesediaan-Nya untuk mengampuni jika mereka bertobat. Namun, pasal ini juga menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan dan penolakan untuk bertobat. Bangsa Israel memilih untuk mengikuti jalan mereka sendiri dan menghadapi konsekuensi dari pilihan mereka.