Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari persembahan kurban yang dilakukan oleh Harun dan anak-anaknya?
2. Mengapa kurban penghapus dosa dan kurban bakaran haruslah tidak bercacat?
3. Apa arti dari pengampunan dosa yang diperoleh melalui kurban penghapus dosa?
4. Mengapa Musa mengatakan bahwa dengan melakukan persembahan ini, kemuliaan TUHAN akan tampak kepada umat Israel?
5. Bagaimana persembahan kurban ini mencerminkan hubungan antara manusia dan Allah?
Pertanyaan diskusi:
1. Apakah persembahan kurban masih relevan dalam kehidupan Kristen saat ini? Mengapa atau mengapa tidak?
2. Apa perbedaan antara kurban penghapus dosa dalam Perjanjian Lama dengan pengampunan dosa melalui Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru?
3. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang terkandung dalam persembahan kurban ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?
4. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Allah melalui persembahan kurban ini kepada umat Israel pada waktu itu?
5. Bagaimana persembahan kurban ini mengarahkan kita untuk memahami pentingnya pengorbanan dan kesucian dalam ibadah kepada Allah?
Hal-
hal menarik terkait Kitab Imamat pasal 9:
1. Persembahan kurban yang dilakukan oleh Harun dan anak-anaknya merupakan perayaan penting dalam upacara pengangkatan mereka sebagai imam.
2. Kurban penghapus dosa dan kurban bakaran merupakan bagian dari persembahan yang dilakukan untuk mengadakan pengampunan dosa bagi diri mereka sendiri dan bagi bangsa Israel.
3. Harun dan anak-anaknya melakukan persembahan kurban sesuai dengan perintah yang diberikan oleh TUHAN kepada Musa.
4. Setelah persembahan kurban, kemuliaan TUHAN tampak kepada seluruh umat Israel dalam bentuk api yang keluar dari hadapan TUHAN dan membakar habis kurban.
5. Reaksi umat Israel terhadap kemuliaan TUHAN yang tampak adalah dengan bersorak-sorai dan sujud menyembah dengan muka sampai ke tanah.