Statistik	27 pasal, 859 ayat, 24.546 kata
Penulis	Musa
Tema	Kekudusan; Mendekati Allah melalui darah.; Pentingnya kesucian.
Waktu	1445 -- 1405 SM
Tempat	Gunung Sinai
Kata Kunci	Penebusan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Imam Besar kita

Imamat berhubungan erat dengan kitab Keluaran. Keluaran mencatat bagaimana Israel dibebaskan dari Mesir, menerima hukum Allah, dan membangun Kemah Suci sesuai dengan pola Allah; Keluaran diakhiri dengan datangnya Yang Kudus untuk tinggal di dalam Kemah Suci yang baru saja didirikan itu (Kel 40:34). Imamat berisi pengarahan yang diberikan Allah kepada Musa selama dua bulan di antara selesainya pembangunan Kemah Suci (Kel 40:17) dan keberangkatan Israel dari Gunung Sinai (Bil 10:11). Judul "Imamat" diambil bukan dari Alkitab bahasa Ibrani, tetapi dari terjemahan Yunani dan Latin. Judul ini mungkin membuat orang berpikir bahwa kitab Imamat hanya membahas imam-imam Lewi; akan tetapi, tidak demikian halnya karena sebagian besar kitab ini berkenaan dengan seluruh bangsa Israel.

Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih dari lima puluh kali disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan penyataan Allah yang langsung kepada Musa bagi Israel, yang kemudian disimpan oleh Musa dalam bentuk tertulis. Yesus mengacu kepada sebuah bagian dalam kitab Imamat dan menghubungkannya dengan Musa (Mr 1:44). Rasul Paulus mengacu kepada suatu bagian dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab Musa menulis ... " (Rom 10:5). Para pengeritik yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh seorang imam penyusun yang hidup jauh di kemudian hari melakukannya dengan menolak integritas kesaksian Alkitab (Lihat "PENDAHULUAN KELUARAN" 08009).

1. I. Cara Menghampiri Allah: Pendamaian
   (Im 1:1-16:34)
   
1. A. Melalui Korban-Korban
   (Im 1:1-7:38)
   
1. 1. Korban Bakaran
   (Im 1:1-17)
   
2. 2. Korban Sajian
   (Im 2:1-16)
   
3. 3. Korban Keselamatan
   (Im 3:1-17)
   
4. 4. Korban Penghapus Dosa yang Tidak Disengaja
   (Im 4:1-5:13)
   
5. 5. Korban Penebus Salah
   (Im 5:14-6:7)
   
6. 6. Korban Bakaran yang Tetap Menyala dan Persembahan Para Imam
   (Im 6:8-23)
   
7. 7. Hukum Tentang Korban Dalam Korban Penghapus Dosa, Korban Penebus
   Salah, dan Korban Keselamatan
   (Im 6:24-7:27)
   
8. 8. Korban Unjukan dan Ringkasan Tentang Aneka Korban
   (Im 7:28-38)
   
2. B. Melalui Syafaat Para Imam
   (Im 8:1-10:20)
   
3. C. Melalui Hukum-Hukum Pentahiran
   (Im 11:1-15:33)
   
4. D. Melalui Hari Raya Pendamaian Tahunan
   (Im 16:1-34)
   
2. II. Cara Hidup di Hadapan Allah: Kekudusan
   (Im 17:1-27:34)
   
1. A. Melalui Penyataan Tentang Darah
   (Im 17:1-16)
   
2. B. Melalui Standar-Standar Moral
   (Im 18:1-22:33)
   
3. C. Melalui Ibadah Penyembahan yang Tetap
   (Im 23:1-24:23)
   
4. D. Melalui Hukum-hukum Pemulihan, Ketaatan, dan Penyerahan Diri
   (Im 25:1-27:34)
   

Imamat ditulis untuk mengajar bangsa Israel dan para imam perantara mereka mengenai cara menghampiri Allah melalui darah pendamaian dan untuk menjelaskan standar kehidupan kudus yang ditetapkan Allah bagi umat pilihan-Nya.

1. Kekudusan
Kenyataan bahwa Allah itu kudus merupakan hal yang sudah selayaknya demikian dalam Imamat dan menjadi dasar dari semua peraturan (Ima 11:44, 45; 19:2-4; 20:7, 8, 24-26). Bacalah ayat-ayat tersebut. Apa yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat tersebut mengenai arti kekudusan?

2. Keadilan
Kekudusan dan keadilan Allah berjalan bersama-sama. Allah berlaku adil terhadap umat-Nya dan mereka pun harus berlaku adil terhadap sesama. Peraturan yang diberikan dalam pasal Ima 19 menunjukkan bagaimana keadilan harus diberlakukan di Israel. Buatlah suatu daftar mengenai bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam dunia modern dewasa ini.

3. Perjanjian
Oleh karena bangsa Israel adalah umat yang dengannya Allah telah membuat perjanjian istimewa, maka mereka harus hidup sesuai dengan pola yang telah diatur-Nya. Tidak ada pilihan lain bagi bangsa Israel selain mematuhi semua peraturan itu, dan Imamat merupakan kitab pertama dari Alkitab yang dipelajari oleh anak-anak Israel. Bacalah pasal Ima 26 dan perhatikanlah kedelapan hal yang berhubungan dengan perjanjian itu. Bagaimana pasal ini menunjukkan bahwa persekutuan dengan Allah membawa kewajiban tersendiri?

4. Ucapan Syukur
Israel perlu menyadari, bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh diberikan kepada mereka oleh Allah, termasuk semua hukum dan korban yang memungkinkan mereka memperbarui hubungan dengan-Nya yang telah rusak akibat dosa. Pasal Ima 23 menggambarkan upacara-upacara yang dapat dilakukan oleh bangsa Israel untuk menunjukkan rasa syukur mereka kepada Allah. Kesempatan lain apa saja untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah yang digambarkan dalam Imamat?

Imamat terutama meliputi dua tema penting: pendamaian dan kekudusan.

1. (1) Pasal 1-16 (Im 1:1--16:34) berisi ketetapan Allah untuk penebusan dari dosa dan dari pengasingan antara Allah dengan manusia yang diakibatkan oleh dosa. Berbagai variasi dari kata kerja "mendamaikan" (Ibr. _kaphar_) dipakai sekitar 48 kali dalam Imamat; kata bendanya, "pendamaian," dipakai 3 kali. Arti dasarnya ialah "menutupi atau membuat penutup." Korban-korban darah PL (pasal 1-7; Im 1:1--7:38) merupakan darah penutup dosa yang bersifat sementara (bd. Ibr 10:4) sampai tiba saatnya Yesus Kristus mati sebagai korban sempurna untuk menghapus dosa dunia (bd. Yoh 1:29; Rom 3:25; Ibr 10:11-12). Imam-imam Lewi (pasal8-10; Im 8:1--10:20) melambangkan pelayanan Kristus sebagai perantara, sedangkan Hari Pendamaian tahunan (pasal 16; Im 16:1-34) melambangkan penyaliban.
2. (2) Pasal 17-27 (Im 17:1--27:34) menyajikan serangkaian standar praktis yang dengannya Allah memanggil umat-Nya kepada kemurnian dan hidup kudus. Perintah Allah yang diulang-ulang ialah, "Kuduslah kamu, sebab Aku TUHAN, Allahmu, kudus" (mis. Im 19:2; Im 20:7,26). Kata-kata Ibrani untuk "kudus" dipakai lebih dari 100 kali, dan ketika diterapkan kepada manusia menunjukkan hidup yang murni dan taat. Kekudusan terungkap dalam pelaksanaan upacara (pasal 17; Im 17:1-16) dan ibadah (pasal 23-25; Im 23:1--25:55), tetapi khususnya di dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari (pasal 18-22; Im 18:1--22:33). Imamat diakhiri dengan suatu nasihat dari Musa (pasal 26; Im 26:1-46) dan pengarahan mengenai beberapa nazar khusus (pasal 27; Im 27:1-34).

Empat ciri utama menandai Imamat.

1. (1) Penyataan sebagai firman yang langsung dari Allah lebih ditekankan di dalam Imamat dibandingkan dengan kitab lain di Alkitab. Tidak kurang dari 38 kali dikatakan dengan tegas bahwa Tuhan berbicara kepada Musa.
2. (2) Pengarahan mengenai sistem pengorbanan dan pendamaian melalui pengganti diberikan secara terinci dalam kitab ini.
3. (3) Pasal 16 (Im 16:1-34) merupakan pasal Alkitab terpenting yang menerangkan Hari Pendamaian.
4. (4) Imamat menekankan tema bahwa bangsa Israel harus memenuhi panggilan keimaman mereka dengan cara hidup suci secara rohani rohani dan moral, terpisah dari bangsa-bangsa lainnya dan taat kepada Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Karena penekanan gandanya pada pendamaian darah dan kekudusan, kitab ini tetap ada sangkut-paut dengan orang percaya di bawah perjanjian yang baru. PB mengajarkan bahwa darah pendamaian dari binatang yang dikorbankan, hal yang menonjol dalam Imamat, menjadi "bayangan saja dari keselamatan yang akan datang" (Ibr 10:1) dan menunjuk kepada Kristus sebagai korban penghapus dosa yang dipersembahkan satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 9:12). Perintah untuk hidup kudus dapat dicapai sepenuhnya melalui darah Kristus yang mahal di dalam diri seorang percaya perjanjian baru, yang terpanggil untuk kudus di dalam semua bidang hidupnya (1Pet 1:15). Hukum terbesar kedua sebagaimana dinyatakan oleh Yesus diambil dari Im 19:18, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mat 22:39).

Korban penghapus dosa

Aturan tentang korban penghapus dosa.

4:1 Korban penghapus dosa;
4:3 bagi imam;
4:13 bagi umat;
4:22 bagi para pemuka;
4:27 bagi rakyat jelata.

Korban penghapus dosa (4:1--5:13)

Allah, Musa.

Allah, Israel, Kemah Pertemuan, Musa, TUHAN

Bahkan dosa yang dilakukan tanpa sengaja perlu ditebus melalui korban persembahan. Membuat dalih tanpa sengaja ketika berdosa tidak akan membebaskan. Satu-satunya harapan kita adalah penerimaan di dalam Dia yang "menjadi dosa untuk kita."

Korban penghapus dosa Kristus terlihat memuat dosa-dosa orang percaya, benar-benar menggantikan orang berdosa, dan bukan sebagai korban bau-bauan yang harum, di dalam kesempurnaan-Nya sendiri. Baca Yes 53.

Pasal 4 dari Kitab Imamat menjelaskan tentang persembahan penghapus dosa bagi mereka yang berdosa secara tidak sengaja. Jika imam yang telah diurapi melakukan kesalahan, dia harus membawa seekor sapi jantan muda yang tidak bercacat sebagai persembahan penghapus dosa. Sapi itu disembelih di hadapan TUHAN, dan darahnya digunakan untuk memercikkan mazbah dan tanduk-tanduk mazbah. Lemak sapi itu dibakar di atas mazbah, sedangkan kulit dan dagingnya dibawa ke tempat pembuangan abu untuk dibakar. Jika seluruh jemaat Israel berdosa, mereka harus membawa seekor sapi jantan muda sebagai persembahan penghapus dosa. Para tua-tua jemaat harus meletakkan tangan mereka ke kepala sapi itu, sapi itu disembelih di hadapan TUHAN, dan darahnya digunakan untuk memercikkan mazbah. Lemak sapi itu dibakar di atas mazbah, sedangkan sisa darahnya dituangkan ke alas mazbah. Jika seorang pemimpin berdosa, dia harus membawa seekor kambing jantan yang tidak bercacat sebagai persembahan penghapus dosa. Kambing itu disembelih di hadapan TUHAN, dan darahnya digunakan untuk memercikkan mazbah. Lemak kambing itu dibakar di atas mazbah, dan imam akan mengadakan pendamaian bagi pemimpin itu. Jika seorang rakyat biasa berdosa, dia harus membawa anak kambing betina yang tidak bercacat sebagai persembahan penghapus dosa. Kambing itu disembelih di hadapan TUHAN, dan darahnya digunakan untuk memercikkan mazbah. Lemak kambing itu dibakar di atas mazbah, dan imam akan mengadakan pendamaian bagi orang itu. Jika orang itu membawa anak domba sebagai persembahan penghapus dosa, dia harus membawa betina yang tidak bercacat. Domba itu disembelih di hadapan TUHAN, dan darahnya digunakan untuk memercikkan mazbah. Lemak domba itu dibakar di atas mazbah, dan imam akan mengadakan pendamaian bagi orang itu. Dengan demikian, persembahan penghapus dosa ini dilakukan untuk mengadakan pendamaian dan pengampunan dosa-dosa yang dilakukan secara tidak sengaja.

Kitab Imamat adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Kitab ini berisi peraturan-peraturan dan instruksi mengenai ibadah dan tugas para imam dalam kehidupan agama Israel. Pasal 4 dalam Kitab Imamat membahas tentang korban penghapus dosa.

Secara historis, pasal ini ditulis oleh Musa di padang gurun Sinai pada sekitar abad ke-15 SM. Kitab Imamat ditulis untuk memberikan petunjuk kepada bangsa Israel tentang bagaimana mereka harus beribadah kepada Allah dan menjaga kesucian mereka sebagai umat pilihan-Nya.

Dalam konteks budaya, korban penghapus dosa merupakan bagian dari sistem persembahan korban yang umum dilakukan pada masa itu. Korban ini dilakukan untuk menghapus dosa-dosa yang dilakukan oleh individu atau oleh seluruh umat Israel sebagai suatu keseluruhan.

Secara literatur, pasal 4 Kitab Imamat menggambarkan prosedur yang harus diikuti dalam melakukan korban penghapus dosa. Instruksi ini meliputi pemilihan hewan korban, persiapan korban, serta tata cara penyembelihan dan penggunaan darah korban.

Dalam konteks teologis, korban penghapus dosa mengajarkan pentingnya pengakuan dan pertobatan atas dosa-dosa yang dilakukan. Korban ini juga mengandung makna simbolis bahwa dosa-dosa dapat diampuni melalui pengorbanan yang diterima oleh Allah.

Sebelum pasal 4, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Imamat membahas tentang korban bakaran, korban sajian, dan korban keselamatan. Pasal-pasal ini memberikan petunjuk mengenai tata cara dan tujuan dari setiap jenis korban yang harus dilakukan oleh umat Israel.

Dengan memahami latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 4 Kitab Imamat, kita dapat lebih memahami makna dan tujuan dari korban penghapus dosa yang dijelaskan dalam pasal tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Imamat Pasal 4:

1. Persembahan penghapus dosa untuk imam yang berdosa (Imamat 4:3-12)
- Jika seorang imam melakukan dosa yang tidak disengaja, dia harus membawa seekor sapi jantan muda yang tidak bercacat sebagai persembahan penghapus dosa.
- Sapi jantan muda itu harus disembelih di hadapan TUHAN dan darahnya harus dicelupkan ke dalam tenda pertemuan.
- Lemak sapi itu harus dibakar di atas mazbah persembahan bakaran.

2. Persembahan penghapus dosa untuk seluruh jemaat Israel (Imamat 4:13-21)
- Jika seluruh jemaat Israel melakukan dosa yang tidak disengaja, mereka harus membawa seekor sapi jantan muda sebagai persembahan penghapus dosa.
- Para tua-tua jemaat harus meletakkan tangan mereka ke kepala sapi jantan muda itu dan sapi itu harus disembelih di hadapan TUHAN.
- Darah sapi itu harus dicelupkan ke dalam tenda pertemuan dan dioleskan pada tanduk-tanduk mazbah.

3. Persembahan penghapus dosa untuk pemimpin yang berdosa (Imamat 4:22-26)
- Jika seorang pemimpin melakukan dosa yang tidak disengaja, dia harus membawa seekor kambing jantan yang tidak bercacat sebagai persembahan penghapus dosa.
- Kambing jantan itu harus disembelih di hadapan TUHAN dan darahnya harus dicelupkan pada tanduk-tanduk mazbah persembahan bakaran.

4. Persembahan penghapus dosa untuk rakyat biasa yang berdosa (Imamat 4:27-35)
- Jika seorang rakyat biasa melakukan dosa yang tidak disengaja, dia harus membawa anak kambing betina yang tidak bercacat sebagai persembahan penghapus dosa.
- Anak kambing betina itu harus disembelih di hadapan TUHAN dan darahnya harus dicelupkan pada tanduk-tanduk mazbah persembahan bakaran.

Referensi:
- Imamat 4:3-12
- Imamat 4:13-21
- Imamat 4:22-26
- Imamat 4:27-35

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Nabi dan pemimpin bangsa Israel yang menerima firman TUHAN.
- Imam yang telah diurapi: Imam yang telah ditunjuk dan diurapi oleh TUHAN untuk melayani di hadapan-Nya.
- Para tua-tua jemaat: Para pemimpin dan penatua dari jemaat Israel.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Pintu tenda pertemuan: Tempat di mana persembahan penghapus dosa harus dibawa dan dipersembahkan kepada TUHAN.
- Tenda pertemuan: Tempat di mana TUHAN bertemu dengan Musa dan para imam untuk berbicara dan menerima persembahan.
- Mazbah dupa yang harum: Tempat di dalam tenda pertemuan di mana dupa yang harum dibakar sebagai persembahan kepada TUHAN.
- Mazbah persembahan bakaran: Tempat di depan pintu tenda pertemuan di mana persembahan bakaran dibakar sebagai persembahan kepada TUHAN.
- Tempat yang tahir di luar perkemahan: Tempat di luar perkemahan di mana semua bagian dari persembahan penghapus dosa yang tidak dibakar harus dibuang dan dibakar.

Kata kunci dalam Kitab Imamat pasal 4 adalah sebagai berikut:

1. Dosa: Pasal ini membahas tentang persembahan penghapus dosa yang harus dilakukan jika seseorang atau sekelompok orang berdosa.
2. Ketidaksengajaan: Dosa yang dibahas dalam pasal ini adalah dosa yang dilakukan secara tidak sengaja atau tanpa disadari.
3. Persembahan: Pasal ini menjelaskan jenis-jenis hewan yang harus dipersembahkan sebagai penghapus dosa, seperti sapi jantan muda, kambing jantan, dan anak domba.
4. Imam: Imam yang telah diurapi memiliki peran penting dalam melakukan persembahan penghapus dosa dan mengadakan pendamaian bagi orang yang berdosa.
5. Darah: Darah hewan persembahan harus digunakan dalam upacara persembahan penghapus dosa, termasuk mencelupkan jarinya ke dalam darah dan memercikkannya di hadapan TUHAN.
6. Lemak: Lemak hewan persembahan juga harus dibakar di atas mazbah sebagai bagian dari persembahan penghapus dosa.
7. Mazbah: Mazbah persembahan bakaran adalah tempat di mana persembahan penghapus dosa harus dibakar.
8. Pendamaian: Persembahan penghapus dosa ini dilakukan untuk mengadakan pendamaian bagi orang yang berdosa sehingga mereka diampuni.
9. Jemaat: Jika dosa dilakukan oleh seluruh jemaat Israel, persembahan penghapus dosa harus dilakukan oleh para tua-tua jemaat sebagai perwakilan.
10. Pemimpin: Jika pemimpin berdosa, dia juga harus membawa persembahan penghapus dosa sebagai tanggung jawabnya.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari persembahan penghapus dosa yang dijelaskan dalam pasal ini?
2. Mengapa imam harus meletakkan tangannya di atas kepala hewan korban?
3. Apa arti dari mencelupkan jari imam ke dalam darah dan memercikkannya tujuh kali di hadapan TUHAN?
4. Mengapa darah korban harus dioleskan pada tanduk-tanduk mazbah?
5. Mengapa lemak korban harus dibakar di atas mazbah?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana persembahan penghapus dosa dalam Kitab Imamat berbeda dengan konsep pengampunan dosa dalam Perjanjian Baru?
2. Apakah ada prinsip-prinsip yang dapat kita ambil dari persembahan penghapus dosa ini dan diterapkan dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?
3. Bagaimana persembahan penghapus dosa ini mencerminkan kasih dan keadilan Allah?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya pengakuan dosa dan pertobatan dari persembahan penghapus dosa ini?
5. Bagaimana persembahan penghapus dosa ini mengarah kepada pengorbanan Yesus Kristus sebagai korban penghapus dosa yang sempurna?

Hal Menarik Terkait Kitab Imamat Pasal 4:
1. Persembahan penghapus dosa ini menunjukkan pentingnya pengakuan dosa dan pertobatan dalam hidup orang percaya.
2. Persembahan penghapus dosa ini menunjukkan bahwa dosa memiliki konsekuensi dan memerlukan pengorbanan untuk mendapatkan pengampunan.
3. Persembahan penghapus dosa ini mengajarkan tentang pentingnya kekudusan dan pemurnian dalam ibadah kepada Allah.
4. Persembahan penghapus dosa ini mengarah kepada pengorbanan Yesus Kristus sebagai korban penghapus dosa yang sempurna dan mengampuni dosa kita sepenuhnya.
5. Kitab Imamat memberikan petunjuk yang jelas tentang bagaimana mendekat kepada Allah dan hidup yang benar di hadapan-Nya.

Dari pasal ke-4 Kitab Imamat, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pengakuan dan pertobatan: Pasal ini mengajarkan pentingnya mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan dan melakukan pertobatan. Ketika kita melakukan kesalahan atau melanggar perintah Tuhan, kita harus mengakui dosa-dosa kita dengan tulus dan berbalik dari perilaku yang salah.

2. Persembahan penghapus dosa: Pasal ini menjelaskan tentang persembahan penghapus dosa yang harus dibawa oleh orang yang berdosa. Persembahan ini melibatkan pengorbanan hewan yang tidak bercacat sebagai tanda kerendahan hati dan pengakuan dosa. Meskipun kita tidak lagi melakukan persembahan seperti itu, kita dapat belajar untuk mengakui dosa-dosa kita kepada Tuhan dan memohon pengampunan-Nya.

3. Pendamaian dan pengampunan: Pasal ini menunjukkan bahwa melalui persembahan penghapus dosa, imam mengadakan pendamaian bagi orang yang berdosa sehingga mereka diampuni oleh Tuhan. Ini mengajarkan kepada kita bahwa Tuhan adalah Allah yang pengasih dan penyayang yang siap mengampuni dosa-dosa kita jika kita datang kepada-Nya dengan hati yang tulus.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa pengakuan dosa: "Ya Tuhan, aku mengakui dosa-dosaku di hadapan-Mu. Ampunilah aku atas segala kesalahan dan pelanggaran yang telah aku lakukan. Aku berbalik dari perilaku yang salah dan berjanji untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu."

2. Doa memohon pengampunan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang tulus memohon pengampunan atas dosa-dosaku. Aku percaya bahwa Engkau adalah Allah yang pengasih dan penyayang yang siap mengampuni jika kita bertobat. Terimalah persembahan hatiku yang rendah ini dan ampunilah aku, ya Tuhan."

3. Doa untuk pengorbanan diri: "Ya Tuhan, seperti persembahan penghapus dosa yang dipersembahkan dalam Kitab Imamat, aku ingin menyerahkan diriku sepenuhnya kepada-Mu. Aku bersedia mengorbankan kehendakku dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Bantu aku untuk hidup dalam pertobatan dan ketaatan kepada-Mu setiap hari."

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk mengakui dosa-dosa kita, memohon pengampunan Tuhan, dan hidup dalam pertobatan yang tulus.