Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya menghormati dan menghargai kekudusan Allah?
2. Bagaimana sikap Belsyazar terhadap perkakas-perkakas dari Bait Suci mengungkapkan ketidaktaatannya terhadap Allah?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi Belsyazar ketika melihat tulisan di dinding istana?
4. Bagaimana sikap Daniel dalam menghadapi tantangan dan tekanan dari raja?
5. Apa pesan yang ingin disampaikan oleh tulisan "Mene, Mene, Tekel, Ufarsin" kepada Belsyazar?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menghindari kesombongan dan keangkuhan seperti yang ditunjukkan oleh Belsyazar dalam kisah ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari kejatuhan Belsyazar dan pengangkatan Darius sebagai raja?
3. Bagaimana sikap kita terhadap kekudusan Allah dan bagaimana kita dapat menghormati-Nya dalam kehidupan sehari-hari?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari keberanian Daniel dalam menyampaikan pesan dari Allah kepada raja, meskipun itu berarti menghadapi risiko dan bahaya?
5. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan nilai-nilai yang terkandung dalam kisah ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?
Hal menarik terkait Kitab Daniel pasal 5:
1. Kisah ini menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang berkuasa atas kerajaan-kerajaan manusia dan Dia mengangkat dan menurunkan pemimpin sesuai dengan kehendak-Nya.
2. Tulisan "Mene, Mene, Tekel, Ufarsin" adalah pesan yang menunjukkan bahwa Belsyazar telah diukur dan ditemukan kurang berharga di hadapan Allah.
3. Daniel adalah contoh yang baik tentang bagaimana seorang percaya dapat tetap setia kepada Allah dalam situasi yang sulit dan penuh tekanan.
4. Kisah ini mengingatkan kita akan pentingnya menghormati dan menghargai kekudusan Allah, serta konsekuensi yang mungkin kita hadapi jika kita melanggar-Nya.
5. Kejatuhan Belsyazar dan pengangkatan Darius sebagai raja menunjukkan bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengubah nasib dan menghukum orang yang tidak taat kepada-Nya.