[16:9] 1 Full Life : MURKA-NYA MENERKAM DAN MEMUSUHI AKU.
Nas : Ayub 16:9
Penderitaan hebat yang dialami Ayub membuatnya merasa bahwa Allah seorang penguasa kejam dan bukan Tuhan yang pemurah. Keyakinannya bahwa kehidupannya benar dan bersih (ayat Ayub 16:17) membuatnya meragukan keadilan Allah (bd. Ayub 19:6). Namun, Ayub juga berpegang teguh pada kepercayaannya bahwa Allah itu memang adil; karena itu, seandainya dia dapat berhubungan langsung dengan Allah (Ayub 13:13-27; 23:1-7) atau menjumpai seorang untuk membela perkaranya
(lihat cat. --> Ayub 9:33),
[atau ref. Ayub 9:33]
maka Allah selaku saksinya akan membenarkan ketidaksalahannya (ayat Ayub 16:19-21;
lihat cat. --> Ayub 16:19 selanjutnya).
[atau ref. Ayub 16:19]
[16:19] 2 Full Life : SAKSIKU ADA DI SORGA.
Nas : Ayub 16:19
Dengan iman Ayub dapat menguasai semua keragu-raguannya mengenai kebaikan Allah, karena ia menyatakan bahwa Allah sendiri akan bersaksi bahwa dirinya tidak bersalah. Ia ingin agar Allah membela perkaranya di mahkamah sorga. Kerinduan akan seorang pengantara untuk membela diri kita di hadapan Allah menjadi kenyataan di dalam Yesus Kristus. Melalui Dia Allah "mendamaikan kita dengan diri-Nya" (2Kor 5:18); "kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil" (1Yoh 2:1).