Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kesunyian di surga selama setengah jam ketika Anak Domba membuka segel yang ketujuh?
2. Mengapa malaikat-malaikat diberikan tujuh trompet? Apa arti simbolik dari trompet dalam konteks ini?
3. Mengapa asap dupa dan doa-doa orang kudus naik ke hadapan Allah? Apa makna spiritual dari ini?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari bunyi guntur, kilat, dan gempa bumi yang terjadi setelah malaikat melemparkan pedupaan ke bumi?
5. Mengapa hujan es dan api bercampur darah ditumpahkan ke atas bumi? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui ini?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menghubungkan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah malaikat pertama meniup trompetnya dengan peristiwa-peristiwa dalam Kitab Wahyu secara keseluruhan?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari penghancuran sepertiga bumi, pepohonan, rumput hijau, dan sepertiga laut yang menjadi darah?
3. Mengapa bintang yang jatuh dari langit disebut Apsintus dan apa arti simbolik dari ini?
4. Bagaimana kita dapat memahami makna dari sepertiga matahari, bulan, dan bintang yang menjadi gelap?
5. Apa pesan yang ingin disampaikan melalui burung rajawali yang terbang di tengah-tengah langit dan mengumumkan celaka bagi mereka yang diam di bumi?
Hal menarik terkait Kitab Wahyu pasal 8:
1. Pasal ini menggambarkan serangkaian peristiwa yang terjadi setelah Anak Domba membuka segel yang ketujuh.
2. Trompet yang diberikan kepada malaikat-malaikat memiliki peran penting dalam mengumumkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi.
3. Penghancuran yang terjadi setelah malaikat meniup trompetnya menggambarkan hukuman dan kehancuran yang akan menimpa bumi.
4. Simbol-simbol seperti asap dupa, guntur, kilat, dan gempa bumi digunakan untuk menggambarkan kehadiran Allah dan kuasa-Nya.
5. Pesan-pesan yang terkandung dalam pasal ini mengajak kita untuk merenungkan keadilan dan kuasa Allah serta pentingnya hidup dalam ketaatan kepada-Nya.