
Wahyu 18
AlkiPEDIA (Perpustakaan Elektronik Dan Informasi Alkitab)

buka semuaAlkiPEDIA Kitab
Fakta
Fakta: Statistik 22 pasal, 404 ayat, 12.000 kata Penulis Rasul Yohanes ( Wah 1:1,9 ). Tema Perjuangan dan Penyelesaian; Kemuliaan dan...
Latar Belakang
Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar
biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan ( Wahy...
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab ini sekaligus merupakan suatu penyingkapan (Wahy 1:1-2,20), suatu nubuat (Wahy 1:3; Wahy 22:7,10,18-19), dan suatu gabungan dari tujuh surat (Wahy 1:4,11; Wahy 2:1--3:22). (Istilah "penyingkapan" (Ing. _apocalypse_) berasal dari kata Yunani _apocalupsis_, yang diterjemahkan "wahyu" dalam Wahy 1:1-20). Kitab ini merupakan suatu penyingkapan dalam kaitan dengan isinya, suatu nubuat dalam kaitan dengan beritanya dan suatu surat dalam kaitan dengan alamat tujuannya.
Lima kenyataan penting mengenai latar belakang kitab ini dinyatakan dalam pasal 1 (Wahy 1:1-20).
- (1) "Inilah wahyu Yesus Kristus" (Wahy 1:1).
- (2) Penyataan ini telah disampaikan secara adikodrati kepada penulisnya melalui Kristus yang ditinggikan, malaikat-malaikat dan penglihatan-penglihatan (Wahy 1:1,10-18).
- (3) Penyataan itu disampaikan kepada hamba Allah, Yohanes (Wahy 1:1,4,9; Wahy 22:8).
- (4) Yohanes menerima penglihatan-penglihatan dan berita penyataan ini sementara ia dalam pembuangan di Pulau Patmos (80 km sebelah barat daya kota Efesus), oleh karena Firman Allah dan kesaksian Yohanes sendiri (Wahy 1:9).
- (5) Penerima yang mula-mula dari surat ini adalah tujuh jemaat di propinsi Asia (Wahy 1:4,11).
Baik bukti sejarah maupun bukti dari isi kitab itu sendiri menunjukkan bahwa rasul Yohaneslah penulisnya. Ireneus menjelaskan bahwa Polikarpus (Ireneus mengenal Polikarpus, dan Polikarpus mengenal rasul Yohanes) telah berbicara tentang Yohanes yang menulis kitab Wahyu mendekati akhir pemerintahan Domitianus selaku kaisar Romawi (81-96 M)
Isi kitab ini mencerminkan keadaan sejarah pada zaman pemerintahan Domitianus ketika dia menuntut agar semua warga negaranya memanggil dia "Tuhan dan Allah". Pastilah, ketetapan Kaisar pada waktu itu telah menciptakan suatu pertentangan antara mereka yang dengan sukarela mau menyembah Kaisar dan orang Kristen setia yang mengakui bahwa Yesus sajalah "Tuhan dan Allah". Jadi, kitab ini telah ditulis pada suatu masa ketika orang percaya sedang mengalami penganiayaan yang hebat oleh karena kesaksian mereka, suatu situasi yang dengan jelas merupakan latar belakang kitab Wahyu itu sendiri (Wahy 1:19; Wahy 2:10,13; Wahy 6:9-11; Wahy 7:14-17; Wahy 11:7; Wahy 12:11,17; Wahy 17:6; Wahy 18:24; Wahy 19:2; Wahy 20:4).
Garis Besar
Garis Besar:
Prolog
( Wahy 1:1-8 )
I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
( Wahy 1:9-3:22 )
A....
- Prolog
(Wahy 1:1-8) - I. Tuhan yang Diagungkan dan Jemaat-Jemaat-Nya
(Wahy 1:9-3:22) - A. Penglihatan dari Tuhan yang Diagungkan di Antara Kaki-Kaki Dian
(Wahy 1:9-20) - B. Berita-Nya Kepada Tujuh Jemaat
(Wahy 2:1-3:22) - II. Anak Domba yang Layak dan Peran-Nya pada Akhir Sejarah
(Wahy 4:1-11:19) - A. Penglihatan dari Ruang Pengadilan yang Megah di Sorga
(Wahy 4:1-5:14) - 1. Allah Pencipta atas Takhta-Nya Dalam Kekudusan yang Mempesona
(Wahy 4:1-11) - 2. Gulungan Kitab yang Dimeterai dan Anak Domba yang Layak
(Wahy 5:1-14) - B. Penglihatan dari Anak Domba Dalam Hubungan Dengan Tujuh Meterai
dan Tujuh Sangkakala
(Wahy 6:1-11:19) - 1. Pembukaan Enam Meterai yang Pertama
(Wahy 6:1-17)
SELINGAN PERTAMA: Dua Kumpulan Orang Banyak
(Wahy 7:1-17) - 2. Pembukaan Meterai yang Ketujuh: Tujuh Malaikat Dengan Tujuh
Sangkakala
(Wahy 8:1-6) - 3. Enam Sangkakala yang Pertama
(Wahy 8:7-9:21)
SELINGAN KEDUA: Gulungan Kitab Kecil
(Wahy 10:1-11)
Dua Orang Saksi
(Wahy 11:1-14) - 4. Sangkakala yang Ketujuh
(Wahy 11:15-19) - III.Tuhan Allah dan Kristus-Nya dalam Konflik Besar Dengan Iblis
(Wahy 12:1-22:5) - A. Perspektif mengenai Konflik Itu
(Wahy 12:1-15:8) - 1. Dari Pandangan Musuh-Musuh Bumi
(Wahy 12:1-13:18) - a. Naga Besar
(Wahy 12:1-17) - b. Binatang Laut
(Wahy 13:1-10) - c. Binatang Bumi
(Wahy 13:11-18) - 2. Dari Pandangan Sorga
(Wahy 14:1-20)
SELINGAN KETIGA: Tujuh Malaikat dengan Tujuh Malapetaka
(Wahy 15:1-8) - B. Perkembangan Terakhir dari Perjuangan Itu
(Wahy 16:1-19:10) - 1. Tujuh Cawan Murka Allah
(Wahy 16:1-21) - 2. Hukuman Atas Pelacur Besar
(Wahy 17:1-18) - 3. Jatuhnya Babel yang Besar
(Wahy 18:1-24) - 4. Sorak-Sorai di Sorga
(Wahy 19:1-10) - C. Puncak Konflik Itu
(Wahy 19:11-20:10) - 1. Kedatangan Kembali dan Kemenangan Kristus
(Wahy 19:11-18) - 2. Kekalahan Binatang Itu dan Sekutu-Sekutunya
(Wahy 19:19-21) - 3. Iblis Diikat, Dilepaskan Kembali dan Akhirnya Dikalahkan
(Wahy 20:1-10) - D. Sesudah Konflik
(Wahy 20:11-22:5) - 1. Penghakiman Takhta Putih yang Besar
(Wahy 20:11-15) - 2. Nasib Orang-Orang yang Tidak Benar
(Wahy 20:14-15; 21:8) - 3. Langit yang Baru dan Bumi yang Baru
(Wahy 21:1-22:5) - Epilog
(Wahy 22:6-21)
Tujuan
Tujuan: Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
(1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan
yang parah dari standar...
Kitab ini mempunyai tiga tujuan.
- (1) Surat-surat kepada tujuh jemaat itu menyatakan bahwa suatu penyimpangan yang parah dari standar kebenaran rasuli sedang terjadi di antara banyak jemaat di Asia. Atas nama Kristus, Yohanes menulis kitab ini untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula.
- (2) Mengingat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri, kitab Wahyu telah dikirim kepada jemaat-jemaat guna meneguhkan iman, ketetapan hati, dan kesetiaan mereka kepada Yesus Kristus, serta untuk memberi semangat kepada mereka agar mereka menjadi pemenang dan tinggal setia sampai mati sekalipun.
- (3) Akhirnya, kitab ini telah ditulis untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sengit melawan gabungan kekuatan Iblis dengan menyingkapkan hasil sejarah yang akan datang. Kitab ini secara khusus menyingkap tujuh tahun terakhir yang mendahului kedatangan Kristus kali kedua. Allah akan menang dan membenarkan orang yang kudus dengan mencurahkan murka-Nya atas kerajaan Iblis; ini akan diikuti oleh kedatangan Kristus kali kedua.
Tema-tema Kunci
Tema-tema Kunci: 1. Babel. Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19 . Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel....
1. Babel.
Kejatuhan Babel di gambarkan secara rinci dalam pasal 18, 19. Pakailah konkordansi untuk mempelajari ajaran Alkitab tentang Babel. Mulailah dari Kejadian 11, perhatikan bahwa Babel adalah Babilonia. Terutama perhatikan nubuatan Yesaya mengenai Babilonia. Dalam Wah 18:1-24 tunjukkanlah tujuh ratapan untuk Babel, mulai dengan ratapan malaikat dalam ayat 1-3.
2. Malapetaka.
Bandingkan ketujuh malapetaka dalam pasal 16 dengan sepuluh malapetaka dalam Keluaran 7-11. Perhatikan bagaimana bagian Wahyu ini sengaja dihubungkan dengan kejadian dalam Keluaran (lihat Wah 15:2-4). Mengapa penglihatan mengenai penghakiman dihubungkan dengan Keluaran yang biasanya dianggap sebagai peristiwa penyelamatan?
3. Dua orang saksi.
Ada pasal yang membuat kita penasaran (Wah 11:1-13), yang menggambarkan dua orang saksi yang juga disebut sebagai dua orang nabi, walaupun nama mereka tidak pernah disebut. Beberapa penafsir menafsirkan bahwa dua saksi ini adalah dua jemaat; yang lain lebih cenderung untuk menafsirkan mereka sebagai nabi Perjanjian Lama yang kembali ke bumi. Musa dan Elia dianggap sebagai kedua saksi itu. Mengapa mereka berdua? Apa penjelasan lebih lanjut tentang hal ini yang dikemukakan dalam Zakharia 4?
4. Pohon kehidupan.
Alkitab dimulai dengan sebuah taman (Kej 2:8) dan berakhir dengan sebuah taman (Why 22). Bandingkan dan tunjukkan perbedaannya antara dua pasal pertama dengan dua pasal terakhir Alkitab.
5. Tuhan Yesus Kristus.
Pelajarilah seluruh kitab dan buatlah sebuah daftar dari nama-nama dan julukan bagi Yesus. Alfa dan Omega (huruf pertama dan ter akhir dalam abjad Yunani), keturunan Daud dan lain-lain. Khususnya perhatikan gelar utama: Anak Domba (28 kali). Apa arti penting dari gelar ini (lihat juga Yoh 1:29-37); Ibr 9:1-28; 1 Kor. 5:7; 1 Ptr. 1:18, 19)? Tetapi perhatikan cara indah kitab ini menggambarkan kemuliaan Yesus, ditutup dengan sebuah petunjuk sederhana kepada Tuhan (kemuliaan-Nya) Yesus (kerendahanhati-Nya). Amin.
Datanglah Tuhan Yesus!
Survei
Survei: Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang
penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari...
Berita nubuat dari kitab ini disampaikan melalui aneka simbol dan lambang penyingkapan yang dramatis, yang melukiskan penyelesaian akhir dari seluruh berita penyelamatan alkitabiah. Kitab ini menampakkan peran Kristus sebagai Anak Domba yang layak yang disembelih (pasal 5; Wahy 5:1-14) dan Anak Domba yang penuh murka yang akan datang untuk menghukum dunia dan membersihkannya dari kejahatan (pasal 6-19; Wahy 6:1--19:21). Gambaran simbol lain yang utama dalam kitab ini adalah naga besar (Iblis), binatang laut (antikristus), binatang bumi (nabi palsu) dan Babel Besar (pusat muslihat roh jahat dan kuasa dunia).
Setelah prolog (Wahy 1:1-8), ada tiga bagian utama dalam kitab ini. Pada bagian pertama (Wahy 1:9--3:22), Yohanes mendapatkan suatu penglihatan yang menakjubkan mengenai Kristus yang agung di tengah-tengah kaki dian (jemaat-jemaat), yang menugaskan Yohanes untuk menulis surat kepada tujuh jemaat di Asia Kecil (Wahy 1:11,19). Setiap surat (Wahy 2:1--3:22) meliputi suatu gambaran simbolis tentang Tuhan yang agung dari penglihatan pembukaan, penilaian terhadap jemaat tersebut, kata-kata pujian atau celaan atau kedua-duanya, kata-kata peringatan terhadap lima jemaat, nasihat untuk mendengar dan bertobat, dan suatu janji bagi semua yang menang. Tekanan pada angka tujuh dalam bagian ini menunjukkan bahwa surat-surat tersebut mewakili suatu keutuhan dari apa yang hendak difirmankan kepada jemaat di setiap kota dan angkatan oleh Tuhan yang agung itu.
Bagian utama kedua dari kitab ini (Wahy 4:1--11:19) berisi penglihatan-penglihatan dari perkara-perkara yang ada di sorga dan di bumi tentang Anak Domba dan peranan-Nya dalam mengakhiri sejarah. Bagian itu dimulai dengan suatu penglihatan tentang ruang pengadilan sorgawi yang mahamulia di mana Allah bersemayam dalam kekudusan dan terang yang tak terhampiri (pasal 4; Wahy 4:1-4). Pasal 5 (Wahy 5:1-14) memusatkan perhatian pada sebuah gulungan kitab yang dimeterai yang berbicara tentang nasib akhir. Gulungan kitab ini berada di tangan kanan Allah dan Anak Domba sajalah yang layak untuk membuka meterai-meterainya dan mengungkapkan isinya. Pembukaan enam meterai yang pertama (pasal 6; Wahy 6:1-17) melangsungkan penglihatan yang telah dimulai dalam pasal 4-5 (Wahy 4:1--5:14), kecuali sekarang pemandangan dialihkan ke berbagai peristiwa di bumi. Lima meterai yang pertama menyingkapkan hukuman Allah pada hari-hari terakhir yang menuntun ke arah kesudahannya. Meterai yang keenam mengumumkan murka Allah yang akan datang. "Selingan Pertama" kitab ini terdapat dalam pasal 7 (Wahy 7:1-17), yang menggambarkan pemeteraian 144.000 orang di ambang pintu kesengsaraan besar (Wahy 7:1-8) dan pahala bagi orang kudus di sorga setelah kesengsaraan besar (Wahy 7:9-17). Pasal 8-9 (Wahy 8:1--9:21) menyatakan pembukaan meterai ketujuh, penyingkapan rangkaian hukuman lain yaitu ketujuh sangkakala. "Selingan Kedua" terjadi di antara sangkakala keenam dan ketujuh, yang meliputi Yohanes dan sebuah gulungan kitab yang kecil (Wahy 10:1-11), dan dua saksi nubuat yang kuat dalam kota besar itu (Wahy 11:1-14). Akhirnya, sangkakala ketujuh (Wahy 11:15-19) berfungsi sebagai pertunjukan awal dari kesudahan segala sesuatu (ayat Wahy 1:15) dan pendahuluan adegan-adegan akhir dari rahasia Allah yang dibentangkan (pasal 12-22; Wahy 12:1--22:21).
Bagian utama yang ketiga (Wahy 12:1--22:5) memberikan suatu gambaran terinci mengenai perjuangan besar pada akhir zaman antara Allah dengan musuh-Nya, Iblis. Pasal 12-13 (Wahy 12:1--13:18) menyatakan bahwa orang kudus di bumi harus menghadapi suatu komplotan yang dahsyat dan tiga serangkai kejahatan, yang terdiri atas
- (1) si naga besar (pasal 12; Wahy 12:1-18),
- (2) binatang laut (Wahy 13:1-10), dan
- (3) binatang bumi (Wahy 13:11-18). Pasal 14-15 (Wahy 14:1--15:8) berisi penglihatan-penglihatan yang meyakinkan kembali orang-orang kudus dalam kesengsaraan besar bahwa keadilan akan menang sementara Allah akan mencurahkan murka-Nya yang terakhir atas peradaban antikristus. Kemudian, suatu penyingkapan penuh dari murka Allah terjadi dalam rangkaian tujuh cawan hukuman (pasal 16; Wahy 16:1-21), hukuman atas si pelacur besar (pasal 17; Wahy 17:1-18), dan kejatuhan Babel, Kota Besar itu (pasal 18; Wahy 18:1-24). Pada tahap ini, terjadi kegembiraan besar di sorga, dan perjamuan kawin Anak Domba dengan mempelai perempuan-Nya diumumkan (Wahy 19:1-10).
Akan tetapi, tahap terakhir yang hebat masih akan terjadi. Kemudian Yohanes melihat sorga terbuka dan Kristus keluar menunggang kuda putih sebagai Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan untuk mengalahkan binatang itu dan semua sekutunya (Wahy 19:11-21). Kekalahan Iblis yang terakhir didahului dengan terbelenggunya dia selama seribu tahun (Wahy 20:1-6). Selama masa itu Kristus memerintah bersama dengan orang-orang kudus (Wahy 20:4) dan sesudah itu Iblis akan dilepaskan untuk suatu masa yang singkat (Wahy 20:7-9) dan kemudian dicampakkan ke dalam "lautan api" untuk selama-lamanya (Wahy 20:10). Nubuat apokaliptis ini ditutup dengan penghakiman di takhta putih yang besar (Wahy 20:11-15), nasib yang tepat bagi orang jahat (Wahy 20:14-15; Wahy 21:8), serta langit yang baru dan bumi yang baru sebagai nasib akhir bagi orang kudus (Wahy 21:1--22:5). Kitab ini diakhiri dengan peringatan-peringatan untuk mengindahkan beritanya dan masuk dalam hidup yang kekal (Wahy 22:6-21).
Ciri Khas
Ciri Khas: Delapan ciri utama menandai kitab ini.
(1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat
dan wahyu....
Delapan ciri utama menandai kitab ini.
- (1) Wahyu merupakan satu-satunya kitab PB yang digolongkan sebagai nubuat dan wahyu.
- (2) Sebagai suatu kitab apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang menggambarkan kenyataan-kenyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memelihara teka-teki atau rahasia tertentu.
- (3) Banyak sekali angka digunakan, termasuk angka 2; 3; 3,5; 4; 5; 6; 7; 10; 12; 24; 42; 144; 666; 1.000; 1.260; 7.000; 12.000; 144.000; 100.000.000; dan 200.000.000. Secara khusus kitab ini menonjolkan angka tujuh yang terdapat tidak kurang dari 54 kali yang melambangkan kesempurnaan atau kepenuhan.
- (4) Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi ke sorga, kemudian kembali lagi ke bumi.
- (5) Malaikat-malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan sorgawi.
- (6) Kitab ini bersifat polemik yang
- (a) menyingkapkan sifat roh jahat dari setiap penguasa bumi yang menyatakan dirinya sebagai allah, dan
- (b) menyatakan Yesus Kristus sebagai Tuhan yang agung dan penguasa atas raja-raja di bumi (Wahy 1:5; Wahy 19:16).
- (7) Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
- (8) Kitab ini bersifat roh nubuat PL tanpa menggunakan kutipan-kutipan secara formal dari PL itu sendiri.
Penafsiran
Kitab ini merupakan kitab PB yang paling sulit untuk ditafsirkan. Sekalipun para pembaca yang mula-mula barangkali memahami makna beritanya tanpa terlalu banyak mengalami kebingungan, namun pada abad-abad berikutnya pandangan yang beranekaragam mengenai makna kitab ini telah mengakibatkan lahirnya empat aliran penafsiran yang besar.
- (1) Penafsiran _preterist_ (dengan pandangan masa lampau) memandang kitab ini dan nubuat-nubuatnya sebagai hal yang telah digenapi pada masa gelaran sejarah asli dari kekaisaran Romawi, kecuali untuk pasal 19-22 (Wahy 19:1--22:21), yang masih menunggu penggenapannya pada masa yang akan datang.
- (2) Penafsiran _historicist_ (yang menekankan unsur sejarah) memandang kitab Wahyu sebagai suatu prakiraan nubuat dari seluruh perjalanan sejarah gereja sejak zaman Yohanes sampai pada zaman akhir.
- (3) Penafsiran _idealist_ (yang menekankan pemikiran ideal) menganggap lambang-lambang dalam kitab ini sebagai hal yang mengungkapkan prinsip-prinsip rohani tertentu tentang kebaikan dan kejahatan dalam sejarah pada umumnya, tanpa menghubungkannya dengan peristiwa-peristiwa nyata dalam sejarah.
- (4) Penafsiran _futurist_ (dengan pandangan masa yang akan datang) mendekati pasal 4-22 (Wahy 4:1--22:21) sebagai nubuat tentang peristiwa-peristiwa dalam sejarah yang hanya akan terjadi pada akhir zaman ini. Pada hakikatnya Alkitab ini menafsirkan kitab Wahyu dari sudut pandang futurist ini.

buka semuaAlkiPEDIA Pasal
Penjelasan Singkat
Penjelasan Singkat: Jatuhnya Babel
Isi Pasal
Isi Pasal: Bentuk terakhir dari kemurtadan umat Kristen dan peringatan bagi umat Allah. Pandangan manusia dan malaikat tentang Babel.
Garis Besar
Garis Besar: 18:1 Babel dihancurkan. 18:4 Orang-orang diperintahkan untuk pergi darinya. 18:9 Raja-raja di bumi, bersama dengan para pedagang dan pelayar...
Judul Perikop
Tokoh
Nama dan Tempat
Kesimpulan
Kesimpulan: Sebagaimana akan ada Babel gerejawi ("kebingungan") menuju pada periode Kesengsaraan hebat, maka akan ada juga Babel politik yang besar,...
Fakta
Fakta: -
Storyboard Wahyu 18
Infografis Wahyu 18
Infografis Wahyu 18

buka semuaAI-PEDIA
Ringkasan
Ringkasan: Pasal 18 dari Kitab Wahyu menggambarkan penghancuran Babel yang besar. Seorang malaikat turun dari surga dengan kuasa yang besar dan bumi...
Pengantar & Latar Belakang
Pengantar & Latar Belakang: Kitab Wahyu adalah kitab terakhir dalam Alkitab Kristen dan ditulis oleh rasul Yohanes pada akhir abad pertama Masehi. Kitab ini dikategorikan...
Pasal 18 dalam Kitab Wahyu berbicara tentang kehancuran Babel yang besar. Ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 17, menggambarkan penghakiman Allah terhadap Babel yang besar, yang merupakan simbol dari kekuatan dunia yang jahat dan korup. Babel ini diidentifikasi sebagai kota yang mempengaruhi dan memperdaya bangsa-bangsa di seluruh dunia.
Secara historis, Babel mengacu pada Roma kuno yang dikuasai oleh Kekaisaran Romawi pada saat penulisan Kitab Wahyu. Kekaisaran Romawi pada masa itu dikenal karena kekayaan, kekuasaan, dan kekejaman yang melibatkan penyembahan berhala dan penganiayaan terhadap orang-orang Kristen.
Dalam konteks budaya, Babel juga melambangkan sistem dunia yang jahat dan godaan duniawi yang menghalangi orang percaya untuk hidup setia kepada Allah. Babel juga melambangkan kekayaan dan kemewahan dunia yang sering kali menyesatkan dan memisahkan manusia dari hubungan yang benar dengan Allah.
Secara teologis, pasal 18 menggambarkan penghakiman Allah terhadap kejahatan dan kekayaan duniawi yang melawan-Nya. Tujuan penghakiman ini adalah untuk memulihkan keadilan dan membebaskan umat-Nya dari pengaruh jahat dunia ini. Pasal ini juga mengajarkan bahwa kekayaan dan kekuasaan dunia tidak berarti apa-apa di hadapan Allah, dan bahwa hanya Dia yang berhak atas pujian dan penyembahan.
Dalam pasal 18, Yohanes melanjutkan dengan menggambarkan kehancuran Babel yang besar dan keputusasaan yang dirasakan oleh mereka yang terlibat dalam sistem dunia ini. Penghancuran ini melambangkan akhir dari kekuatan dan pengaruh jahat dunia ini, dan mengingatkan orang percaya untuk tidak terikat dengan dunia ini, tetapi untuk hidup dalam kesetiaan kepada Allah.
Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 18 dalam Kitab Wahyu, yang meliputi konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.
Topik
Topik: Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Wahyu pasal 18 :
1. Penghakiman atas Babel yang besar (ayat 2-3 )
- Malaikat turun...
1. Penghakiman atas Babel yang besar (ayat 2-3)
- Malaikat turun dari surga dengan kuasa yang besar untuk menghakimi Babel.
- Babel menjadi tempat tinggal setan-setan dan penjara bagi roh najis.
2. Panggilan untuk keluar dari Babel (ayat 4)
- Suara dari surga memanggil umat Allah untuk keluar dari Babel agar tidak terlibat dalam dosa dan menerima bencana yang akan menimpanya.
3. Balasan atas perbuatan Babel (ayat 6)
- Allah meminta agar Babel diperlakukan sama seperti ia memperlakukan orang lain.
- Babel akan menerima dua kali lipat balasan atas perbuatan-perbuatannya.
4. Kehancuran dan siksaan Babel (ayat 8-10)
- Babel yang memandang dirinya sebagai ratu akan mengalami kematian, perkabungan, dan kelaparan dalam satu hari.
- Ia akan dibakar dengan api karena Tuhan Allah yang menghakimi dia berkuasa.
5. Kesedihan raja-raja dan pedagang atas kehancuran Babel (ayat 9-19)
- Raja-raja dan pedagang yang berzina dan hidup dalam kemewahan bersama Babel akan menangis dan meratapi kehancurannya.
- Pedagang-pedagang akan kehilangan pelanggan dan tidak ada lagi yang akan membeli dagangan mereka.
6. Kehilangan kekayaan dan keindahan Babel (ayat 11-17)
- Pedagang-pedagang akan meratapi kehilangan kekayaan dan keindahan Babel.
- Barang-barang mewah seperti emas, perak, permata, kain halus, dan berbagai jenis barang akan lenyap.
7. Kehilangan perdagangan laut Babel (ayat 17-19)
- Nakhoda, penumpang, dan orang-orang yang mencari nafkah dari laut akan meratapi kehilangan Babel.
- Kota ini adalah sumber kekayaan mereka, tetapi sekarang telah menjadi sunyi.
8. Sukacita surga atas hukuman Babel (ayat 20)
- Surga, orang-orang kudus, rasul-rasul, dan nabi-nabi bersukacita karena Allah telah menjatuhkan hukuman atas Babel.
9. Kehancuran yang tak terbalas (ayat 21-24)
- Babel akan dijatuhkan dan tidak akan pernah ditemukan lagi.
- Suara musik, pengrajin, penggilingan, dan lampu tidak akan terdengar lagi di dalamnya.
- Babel ditemukan bersalah karena menyebabkan kesesatan dan pembunuhan terhadap nabi-nabi dan orang-orang kudus.
Referensi: Wahyu 18:2-24
Nama dan Tempat
Nama dan Tempat: Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini :
- Malaikat
- Raja-raja di bumi
- Pedagang-pedagang di bumi
- Umat-Ku (orang-orang yang...
- Malaikat
- Raja-raja di bumi
- Pedagang-pedagang di bumi
- Umat-Ku (orang-orang yang dipanggil untuk keluar dari Babel)
- Tuhan Allah (yang menghakimi Babel)
- Nabi-nabi
- Orang-orang kudus
- Rasul-rasul
- Pemain kecapi, peniup seruling, peniup trompet, dan pemain alat musik lainnya
- Pengrajin
- Pengantin laki-laki dan pengantin perempuan
- Pembesar-pembesar di bumi
Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Surga
- Babel (kota yang besar dan kuat)
- Laut (tempat di mana batu besar dilemparkan)
- Laut (tempat di mana kota Babel akan dijatuhkan)
- Kota (tempat di mana suara pemain kecapi, peniup seruling, peniup trompet, dan alat musik lainnya tidak akan terdengar lagi)
- Kota (tempat di mana penggilingan tidak akan terdengar lagi)
- Kota (tempat di mana cahaya lampu tidak akan bersinar lagi)
- Kota (tempat di mana suara pengantin laki-laki dan pengantin perempuan tidak akan terdengar lagi)
- Bumi (tempat di mana nabi-nabi, orang-orang kudus, dan semua orang yang telah dibunuh di bumi ditemukan darah mereka)
Kata Kunci
Kata Kunci: Kata kunci dalam Kitab "Wahyu" pasal 18 adalah sebagai berikut:
1. Malaikat turun dari surga - Malaikat yang memiliki kuasa yang besar turun...
1. Malaikat turun dari surga - Malaikat yang memiliki kuasa yang besar turun dari surga.
2. Runtuhnya Babel - Babel yang besar telah runtuh dan menjadi tempat tinggal setan-setan.
3. Dosa dan pelanggaran - Dosa-dosa Babel telah bertumpuk sampai ke langit dan Allah mengingat pelanggaran-pelanggarannya.
4. Balasan dua kali lipat - Babel akan menerima balasan dua kali lipat atas perbuatan-perbuatannya.
5. Bencana dan siksaan - Babel akan menerima bencana seperti kematian, perkabungan, dan kelaparan. Ia akan dibakar dengan api karena Tuhan Allah yang menghakimi dia berkuasa.
6. Kesedihan dan ratapan - Raja-raja dan pedagang-pedagang akan menangis dan meratapi Babel karena kehancurannya.
7. Kehilangan kekayaan - Pedagang-pedagang akan berkabung karena tidak ada lagi yang akan membeli dagangan mereka.
8. Kehancuran dan keheningan - Kota Babel akan dijatuhkan dan tidak akan pernah ditemukan lagi. Suara musik dan kerajinan tidak akan terdengar lagi di dalamnya.
9. Darah nabi-nabi dan orang-orang kudus - Di dalam Babel ditemukan darah nabi-nabi, orang-orang kudus, dan darah semua orang yang telah dibunuh di bumi.
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi
Pertanyaan Refleksi dan Diskusi: Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Wahyu pasal 18 :
1. Apa yang dapat kita pelajari...
1. Apa yang dapat kita pelajari dari penghakiman yang diberikan kepada Babel dalam Kitab Wahyu pasal 18?
2. Bagaimana penghakiman terhadap Babel mencerminkan keadilan dan kekuasaan Allah?
3. Apa yang dikatakan oleh malaikat tentang dosa-dosa Babel dan mengapa dosa-dosanya begitu serius?
4. Mengapa Allah memerintahkan umat-Nya untuk keluar dari Babel agar mereka tidak terlibat dalam dosanya?
5. Bagaimana penghakiman terhadap Babel mempengaruhi raja-raja dan pedagang di bumi?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi para pedagang terhadap kehancuran Babel?
7. Mengapa surga dan orang-orang kudus bersukacita atas penghakiman terhadap Babel?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari gambaran Babel yang hancur dan tidak akan pernah ditemukan lagi?
9. Bagaimana penghakiman terhadap Babel mengingatkan kita akan pentingnya hidup yang benar dan menghindari dosa?
10. Bagaimana penghakiman terhadap Babel mengingatkan kita akan akhir zaman dan pentingnya mempersiapkan diri kita secara rohani?
Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Wahyu pasal 18.
Pelajaran dan Doa
Pelajaran dan Doa: Dalam pasal 18 Kitab Wahyu, terdapat beberapa hal yang dapat dipelajari dan diaplikasikan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Berikut adalah...
1. Jangan terlibat dalam dosa dan kejahatan dunia: Pasal ini mengingatkan kita untuk menjauh dari dosa dan kejahatan dunia. Kita harus hidup dalam kekudusan dan menjauhi godaan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah.
2. Jangan mencari kekayaan dan kesenangan duniawi: Pasal ini menggambarkan kehancuran Babel yang besar, yang menjadi kaya karena hawa nafsu dan keserakahan. Kita harus menghindari mencari kekayaan dan kesenangan duniawi yang dapat menghalangi kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah.
3. Bersukacita dalam hukuman Allah terhadap kejahatan: Pasal ini mengajak kita untuk bersukacita atas hukuman Allah terhadap kejahatan dan kejahatan dunia. Kita harus percaya bahwa Allah adalah Allah yang adil dan bahwa Dia akan menghukum dosa dan kejahatan.
4. Berpegang teguh pada iman dan kebenaran: Pasal ini mengingatkan kita untuk tetap berpegang teguh pada iman dan kebenaran Allah. Kita harus hidup dalam ketaatan kepada Firman-Nya dan mengikuti kehendak-Nya dalam segala hal.
Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:
1. Doa untuk menjauhkan diri dari dosa dan godaan dunia: "Ya Tuhan, tolonglah kami untuk menjauhkan diri dari dosa dan godaan dunia. Bantulah kami hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada-Mu setiap hari. Amin."
2. Doa untuk menghindari keserakahan dan mencari kekayaan duniawi: "Ya Tuhan, jauhkanlah kami dari keserakahan dan keinginan untuk mencari kekayaan duniawi. Bantulah kami untuk hidup sederhana dan mengutamakan Kerajaan-Mu dalam hidup kami. Amin."
3. Doa untuk bersukacita dalam hukuman Allah terhadap kejahatan: "Ya Tuhan, kami bersyukur atas keadilan-Mu dan hukuman-Mu terhadap kejahatan. Bantulah kami untuk tetap percaya bahwa Engkau adalah Allah yang adil dan bahwa Engkau akan menghukum dosa dan kejahatan. Amin."
4. Doa untuk tetap berpegang teguh pada iman dan kebenaran: "Ya Tuhan, kuatkanlah iman kami dan bantulah kami untuk tetap berpegang teguh pada Firman-Mu dan kebenaran-Mu. Bantulah kami hidup dalam ketaatan kepada-Mu dan mengikuti kehendak-Mu dalam segala hal. Amin."
Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan ajaran dan kehendak Allah dalam Kitab Wahyu pasal 18. Amin.
5W1H
5W1H: Analisis Wahyu 18 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan kejatuhan Babel, sebuah kota simbolis yang melambangkan kejahatan, kebejatan,...
Analisis Wahyu 18 (5W+1H)
What (Apa): Pasal ini menggambarkan kejatuhan Babel, sebuah kota simbolis yang melambangkan kejahatan, kebejatan, dan penindasan terhadap umat Allah. Kejatuhan Babel digambarkan secara dramatis dan penuh dengan simbolisme.
Who (Siapa):
- Malaikat: Malaikat yang kuat mengumumkan kejatuhan Babel dan menjelaskan alasan di balik kehancurannya.
- Umat Allah: Diperingatkan untuk keluar dari Babel agar tidak ikut menanggung dosanya.
- Raja-raja di bumi: Bersekutu dengan Babel dan menikmati kemewahannya, tetapi akhirnya menangisi kehancurannya.
- Pedagang-pedagang: Mengalami kerugian besar karena kejatuhan Babel dan menangisi kehancuran sumber kekayaan mereka.
- Nakhoda, penumpang, awak kapal: Terkejut dan ngeri menyaksikan kehancuran Babel.
- Orang-orang kudus, rasul-rasul, dan nabi-nabi: Bersukacita atas penghakiman Allah terhadap Babel.
When (Kapan): Kejatuhan Babel terjadi secara tiba-tiba dan cepat, digambarkan "dalam satu jam saja" (ayat 10, 17, 19).
Where (Di mana): Babel, sebuah kota simbolis yang mewakili kejahatan dan penindasan.
Why (Mengapa): Babel dihancurkan karena:
- Kebejatan moral: Babel digambarkan sebagai sarang roh-roh najis dan tempat tinggal setan-setan.
- Penindasan: Babel menindas umat Allah dan menumpahkan darah orang-orang kudus.
- Kesombongan dan kemewahan: Babel sombong dan memuaskan hawa nafsunya dengan kemewahan duniawi.
How (Bagaimana):
- Pengumuman malaikat: Malaikat mengumumkan kejatuhan Babel dengan suara yang keras.
- Bencana dan kehancuran: Babel dihancurkan oleh bencana, api, dan kehancuran ekonomi.
- Penghakiman Allah: Kejatuhan Babel adalah hasil dari penghakiman Allah atas dosa-dosanya.
Tambahan:
- Pasal ini menekankan keadilan Allah dan kepastian penghakiman atas kejahatan.
- Kejatuhan Babel menjadi peringatan bagi mereka yang menentang Allah dan menindas umat-Nya.
- Pasal ini juga memberikan harapan dan penghiburan bagi umat Allah yang menderita di bawah penindasan.
Sebagai seorang Kristen yang cinta Alkitab, Anda dapat merenungkan:
- Bagaimana Anda dapat menghindari jebakan materialisme dan kesombongan yang dilambangkan oleh Babel?
- Bagaimana Anda dapat mendukung dan menguatkan mereka yang tertindas?
- Bagaimana Anda dapat hidup dalam terang penghakiman Allah yang adil dan benar?
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi