Statistik	13 pasal. 303 ayt, 6.913 kata
Penulis	Kelihatannya adalah rasul Paulus, sebab dialah satu-satunya orang yang mampu menulis kitab yang dalam, tinggi, dan kaya ini. Disinggungnya Timotius dan nada persekutuannya juga menunjukkan Paulus sebagai penulisnya (lihat dalam Ibr 1:1).
Tema	Perjanjian yang Lebih Baik; Konsep yang benar tentang kemuliaan Kristus.
Waktu	67-69 M (tidak dapat dipastikan)
Tempat	Mungkin di Miletus (lihat ayat dalam butir sebelumnya). Disinggungnya "mereka yang dari Italia" dalam Ibrani 13:24 menandakan bahwa kitab ini tidak ditulis di Roma.
Kata Kunci	Lebih Tinggi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah darah Perjanjian yang Kekal

Tidak diketahui kepada siapa surat ini dialamatkan, sekalipun Roma merupakan kemungkinan. Judul kitab ini di dalam naskah-naskah Yunani yang tertua hanyalah, "Kepada Orang Ibrani." Sekalipun demikian isi surat ini menunjukkan bahwa surat ini ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi. Penggunaan Septuaginta (Alkitab PL dalam bahasa Yunani) oleh penulis ketika mengutip PL menunjukkan bahwa para penerima surat ini mungkin adalah orang-orang Yahudi berbahasa Yunani yang tinggal di luar Palestina. Kalimat "terimalah salam dari saudara-saudara di Italia" (versi Inggris NIV -- "mereka dari Italia mengirim salam" Ibr 13:24) mungkin sekali berarti bahwa penulis sedang menulis kepada orang-orang yang tinggal di Roma dan mencantumkan salam dari orang-orang percaya dari Italia yang dalam perantauan. Para penerima surat ini mungkin terdiri atas kelompok-kelompok persekutuan rumah yang merupakan bagian dari jemaat gereja yang lebih luas di Roma. Beberapa di antaranya mulai menunjukkan tanda-tanda akan meninggalkan iman mereka kepada Yesus dan kembali kepada kepercayaan Yahudi mereka sebelumnya, karena mereka dianiaya dan putus asa.

Penulis Surat Ibrani ini tidak disebutkan baik dalam judul kitab yang semula maupun sepanjang surat ini, sekalipun ia merupakan tokoh yang cukup dikenal pembacanya (Ibr 13:18-24). Oleh karena satu dan lain alasan, identitas penulis hilang sekitar akhir abad pertama. Selanjutnya dalam tradisi gerejani mula-mula (abad ke-2 sampai ke-4) muncul berbagai pendapat mengenai orang yang mungkin merupakan penulis surat ini. Pendapat bahwa Paulus menulis surat ini baru tersebar luas pada abad ke-5.

Banyak ahli PB yang berpandangan konservatif dewasa ini beranggapan bahwa Paulus tidak mungkin menulis surat ini karena gaya penulisan yang halus dan bercorak Aleksandria, ketergantungan pada Septuaginta, cara memperkenalkan kutipan-kutipan PL, cara berargumentasi dan gaya mengajar, susunan argumentasi dan hal tidak menyebutkan dirinya itu bukan merupakan gaya Paulus. Lagi pula, Paulus senantiasa menunjuk kepada penyataan yang langsung diperolehnya dari Kristus (bd. Gal 1:11-12), sedangkan penulis surat ini menempatkan dirinya di antara orang-orang Kristen angkatan kedua yang memperoleh keyakinan Injil karena kesaksian para saksi mata pelayanan Yesus (Ibr 2:3). Di antara tokoh-tokoh PB yang namanya disebut, gambaran Lukas mengenai Apolos dalam Kis 18:24-28 paling cocok dengan keadaan penulis surat ini.

Terlepas dari siapa penulis surat ini, hal ini dapat dipastikan: penulis menulis dengan kepenuhan Roh dan wawasan, penyataan dan wibawa yang rasuli. Karena dalam Surat Ibrani penghancuran Bait Suci di Yerusalem dan ibadah di bawah pimpinan para imam Lewi tidak disebut maka ada anggapan yang kuat bahwa surat ini ditulis sebelum tahun 70 M.

1. I. Argumentasi: Kristus dan Iman Kristen Lebih Unggul
   daripada Agama Orang Yahudi
   (Ibr 1:1-10:18)
   
1. A. Dalam Penyataan
   (Ibr 1:1-4:13)
   Yesus Kristus adalah Penyataan Penuh dan Akhir dari Allah
   kepada Manusia
   
1. 1. Lebih Unggul dari Para Nabi
   (Ibr 1:1-3)
   
2. 2. Lebih Unggul dari Para Malaikat
   (Ibr 1:4-2:18)
   Peringatan: Bahaya Pengabaian
   (Ibr 2:1-4)
   
3. 3. Lebih Unggul dari Musa
   (Ibr 3:1-6)
   Peringatan: Bahaya Ketidakpercayaan
   (Ibr 3:7-19)
   
4. 4. Lebih Unggul dari Yosua
   (Ibr 4:1-13)
   
2. B. Dalam Renungan
   (Ibr 4:14-10:18)
   Sebagai Imam Besar Kita, Yesus Jauh Melebihi Keimaman Lewi
   
1. 1. Lebih Unggul Kualifikasi-Nya
   (Ibr 4:14-7:25)
   Peringatan: Bahaya Ketidakdewasaan Rohani
   (Ibr 5:11-6:3)
   Peringatan: Bahaya Kemurtadan
   (Ibr 6:4-20)
   
2. 2. Lebih Unggul Watak-Nya
   (Ibr 7:26-28)
   
3. 3. Lebih Unggul Pelayanan-Nya
   (Ibr 8:1-10:18)
   
1. a. Bertempat di Tempat Kudus yang Lebih Baik
   (Ibr 8:1-5)
   
2. b. Berlandaskan Perjanjian yang Lebih Baik
   (Ibr 8:6-13)
   
3. c. Terlaksana Melalui Pelayanan yang Lebih Baik
   (Ibr 9:1-22)
   
4. d. Digenapi Melalui Korban yang Lebih Sempurna
   (Ibr 9:23-10:18)
   
2. II. Penerapan: Nasihat untuk Bertekun
   (Ibr 10:19-13:17)
   
1. A. Dalam Bidang Keselamatan
   (Ibr 10:19-38)
   
2. B. Dalam Bidang Iman
   (Ibr 10:39-11:40)
   
1. 1. Sifat-Sifat Iman
   (Ibr 10:39-11:3)
   
2. 2. Teladan Iman dari Perjanjian Lama
   (Ibr 11:4-38)
   
3. 3. Pembenaran Iman: Disempurnakan dalam Kristus
   (Ibr 11:39-40)
   
3. C. Dalam Bidang Ketabahan
   (Ibr 12:1-13)
   
4. D. Dalam Bidang Kekudusan
   (Ibr 12:14-13:17)
   
1. 1. Pengutamaan Kekudusan
   (Ibr 12:14-29)
   
2. 2. Pelaksanaan Kekudusan
   (Ibr 13:1-17)
   
3. Penutup
   (Ibr 13:18-25)
   

Surat Ibrani terutama ditulis kepada orang-orang Kristen Yahudi yang sedang mengalami penganiayaan dan keputusasaan. Penulis berusaha untuk memperkuat iman mereka kepada Kristus dengan menjelaskan secara teliti keunggulan dan ketegasan penyataan Allah dan penebusan di dalam Yesus Kristus. Ia menunjukkan bahwa penyediaan penebusan di bawah perjanjian yang lama sudah digenapi dan tidak terpakai lagi karena Yesus telah datang dan menetapkan suatu perjanjian yang baru oleh kematian-Nya yang mengerjakan perdamaian. Penulis menantang para pembacanya

1. (1) untuk tetap mempertahankan pengakuan mereka terhadap Kristus hingga pada kesudahannya,
2. (2) untuk maju terus menuju kedewasaan rohani dan
3. (3) untuk tidak kembali kepada kehidupan di bawah hukuman dengan cara meninggalkan kepercayaan kepada Yesus Kristus.

1. Keunggulan Kristus.
Ini adalah topik yang sangat jelas dalam bagian pertama surat Ibrani (1-10). Bacalah seluruh pasal ini dan tulislah semua haI yang menyebutkan Kristus adalah yang "tertinggi". Mulai dari Ibr 1:4 Yesus mempunyai nama yang jauh lebih indah. Apa artinya? Telusurilah makna dari "keunggulan" Kristus.

2. Melkisedek.
Melkisedek hanya disebut dalam Ibrani 5-7 dalam Perjanjian Baru, dan dalam Kejadian 14 serta Mazmur 110 dalam Perjanjian Lama. Pelajarilah pasal-pasal ini. Pakailah kamus Alkitab untuk dapat mengetahui lebih banyak tentang dia dan arti namanya. Siapakah dia? Apa yang dilakukannya? Dan, apa kepentingan Melkisedek dalam argumentasi yang dikembangkan oleh penulis bagi surat Ibrani?

3. Perjanjian Lama.
Tulislah semua kutipan langsung dari Perjanjian Lama yang Anda temui dalam Ibrani. Catat juga acuan yang tidak langsung ke Perjanjian Lama. Amatilah prinsip-prinsip yang tampaknya dipelajari dengan menggunakan Perjanjian Lama. Bagaimana hal ini menunjukkan kepada kita tentang pendekatan terhadap Perjanjian Lama?

4. Iman
Bacalah seluruh Ibrani 11. Tulislah semua perbuatan yang telah dilakukan oleh berbagai orang tersebut. Bagaimana penekanan tentang 'iman yang bekerja' sehubungan dengan definisi tentang iman dalam ayat 1? Pelajarilah ayat-ayat 32-38 tentang iman. Apa yang dilakukan oleh para pelaku iman yang namanya disebutkan dalam pasal ini? Berapa banyak perbuatan dan pengalaman yang disebut di sana yang dapat Anda hubungkan dengan peristiwa atau orang-orang yang disebut dalam Alkitab?

Surat Ibrani ini lebih mirip dengan suatu khotbah daripada sebuah surat. Penulis menggambarkan karyanya ini sebagai "kata-kata nasihat" (Ibr 13:22). Surat ini terdiri atas tiga bagian utama.

1. (1) Pertama, Yesus sebagai Putra Allah yang penuh kuasa (Ibr 1:1-3) dinyatakan sebagai penyataan Allah yang sempurna kepada umat manusia -- lebih tinggi daripada para nabi (Ibr 1:1-3), malaikat (Ibr 1:4--2:18), Musa (Ibr 3:1-6) dan Yosua (Ibr 4:1-11). Di dalam bagian ini terdapat suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai berbagai akibat apabila kita secara rohani makin menjauh dari iman atau mengeraskan hati dalam ketidakpercayaan (Ibr 2:1-3; Ibr 3:7--4:2).
2. (2) Bagian yang kedua menampilkan Yesus sebagai Imam Besar dengan kualifikasi (Ibr 4:14--5:10; Ibr 6:19--7:25), watak (Ibr 7:26-28), dan pelayanan (Ibr 8:1--10:18) yang sempurna dan abadi. Di bagian ini diberikan suatu peringatan yang sungguh-sungguh mengenai ketidakdewasaan rohani atau bahkan "kemurtadan" setelah mengambil bagian di dalam Kristus (Ibr 5:11--6:12).
3. (3) Bagian yang terakhir (Ibr 10:19--13:17) dengan tegas mendorong orang-orang percaya agar tetap tabah dalam keselamatan, iman, penderitaan, dan kekudusan.

Delapan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini unik di antara surat-surat PB karena bentuknya, "surat ini berawal seperti sebuah risalah, dilanjutkan bagaikan khotbah, dan diakhiri seperti surat" (Origenes).
2. (2) Di antara semua kitab PB surat ini menggunakan bahasa yang paling halus, paling mendekati gaya penulisan Yunani klasik daripada penulis PB lainnya (mungkin kecuali Lukas dalam Luk 1:1-4).
3. (3) Inilah satu-satunya kitab PB yang mengembangkan konsep pelayanan Yesus sebagai Imam Besar.
4. (4) Ajarannya tentang Kristus ini sangat kaya variasi, dan memakai lebih daripada dua puluh nama dan gelar untuk Kristus.
5. (5) Kata kuncinya adalah "lebih baik" (dipakai tiga belas kali). Yesus lebih baik daripada para malaikat dan semua tokoh perantara PL. Ia memberikan perhentian, perjanjian, pengharapan, keimaman, korban pendamaian, dan janji-janji yang lebih baik.
6. (6) Surat ini berisi pasal yang paling menonjol dalam Alkitab mengenai iman (pasal 11; Ibr 11:1-40).
7. (7) Kitab ini sarat dengan kutipan dan petunjuk kepada PL sehingga memberikan pengertian yang berharga mengenai penafsiran umat Kristen mula-mula terhadap sejarah dan ibadah PL, khususnya dalam bidang lambang-lambang.
8. (8) Surat ini memberikan lebih banyak peringatan mengenai bahaya-bahaya kemurtadan rohani daripada kitab lainnya dalam PB.

Ketaatan karena Kristus

Peringatan terhadap penolakan keselamatan yang begitu besar. Dunia akan diletakkan di bawah Kristus. Yesus untuk sementara lebih rendah daripada malaikat untuk mengerjakan keselamatan bagi manusia.

2:1 Kita harus taat kepada Kristus Yesus;
2:5 dan karena Dia rela untuk menjadi serupa dengan kita;
2:14 seperti yang diperlukan.

Keselamatan yang besar (2:1-4)
Yesus seketika lebih rendah dari pada malaikat-malaikat (2:5-18)

Allah, Kristus, Roh Kudus, Setan, Abraham.

Abraham, Allah, Iblis, Imam Besar, Roh Kudus, Tuhan, Yesus

Keselamatan yang diberikan oleh Yesus Kristus adalah keselamatan yang begitu besar sehingga tidak ada orang yang bisa mengungkapkan atau memahami betapa besar itu. Itu menyatakan seorang Juruselamat agung yang menampakkan Allah yang diperdamaikan dengan natur kita dan dapat diperdamaikan dengan pribadi kita. Dia dijadikan, untuk sementara, lebih rendah daripada malaikat, sehingga Dia dapat merendahkan diri-Nya sampai mati demi kita. Kepenuhan keAllahan ada di dalam Dia, penderitaan-Nya dapat menuntaskan dosa dan memungkinkan keselamatan untuk semua orang. Menolak keselamatan yang begitu besar karena itu merupakan kejahatan terburuk terhadap/melawan Allah.

ay. 17, 18. Kristus menjadi manusia sehingga Dia bisa mati, karena sebagai Allah Dia tidak mungkin mati, karena itu Dia mengambil natur dan keadaan lain untuk menjadi Juruselamat yang sempurna dari umat manusia. Dia pastilah dalam segala hal menjadi manusia terbukti sempurna di segala kondisi, dan kemudian, sebagai Dia yang sempurna, menanggung dosa-dosa kita. Karena penderitaan-Nya sebagai manusia, Dia dijadikan Imam Besar yang penuh kasih setia, dalam segala hal memenuhi syarat untuk memberi pertolongan kepada umat-Nya.

Pasal 2 dari Kitab Ibrani mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan keselamatan yang besar yang telah diberikan oleh Tuhan. Ajaran yang disampaikan oleh para malaikat tidak dapat diubah dan setiap pelanggaran akan menerima hukuman yang adil. Allah memberikan kesaksian melalui tanda-tanda, mukjizat, dan karunia Roh Kudus. Meskipun kita belum melihat segala sesuatu takluk kepada-Nya, kita telah melihat Yesus yang sementara waktu dibuat lebih rendah daripada para malaikat, namun dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat karena menderita kematian bagi semua orang. Yesus menyempurnakan keselamatan anak-anak-Nya melalui penderitaan dan menjadi Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia kepada Allah.

Pasal 2 dari Kitab Ibrani membahas tentang keagungan Yesus Kristus dan kedudukannya yang lebih tinggi dari malaikat.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa Kitab Ibrani ditulis kepada umat Kristen Yahudi yang menghadapi tekanan dan penganiayaan dari pemerintah Romawi pada abad pertama Masehi. Penulisnya tidak diketahui dengan pasti, tetapi beberapa teori mengaitkannya dengan rasul Paulus atau rasul Barnabas.

Dalam konteks budaya, umat Kristen Yahudi ini hidup dalam budaya Yahudi yang kaya akan tradisi dan hukum Taurat. Mereka juga hidup dalam konteks Romawi yang memiliki kebudayaan dan agama yang berbeda.

Dalam konteks literatur, Kitab Ibrani adalah salah satu tulisan dalam genre surat atau epistel. Penulisnya menggunakan bahasa Ibrani yang kaya akan referensi dan alusi kepada Perjanjian Lama.

Sebelum pasal 2, dalam pasal 1, penulis memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang lebih tinggi dari malaikat dan sebagai pewaris segala sesuatu. Penulis juga menekankan bahwa Yesus adalah Tuhan yang layak untuk dipuja.

Dalam pasal 2, penulis melanjutkan dengan mengajak pembaca untuk memperhatikan keselamatan yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Penulis menekankan bahwa Yesus, meskipun lebih tinggi dari malaikat, menjadi manusia untuk menderita dan mati bagi umat manusia. Hal ini dilakukan agar Dia dapat menjadi Juruselamat bagi mereka yang percaya kepada-Nya.

Secara teologis, pasal ini menekankan keagungan dan kebesaran Yesus Kristus sebagai Anak Allah yang menjadi manusia untuk menyelamatkan umat manusia. Penulis juga menekankan pentingnya iman kepada Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan.

Dengan demikian, pasal 2 dari Kitab Ibrani memberikan pengajaran tentang keagungan Yesus Kristus dan pentingnya iman kepada-Nya dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ibrani pasal 2:

1. Peringatan untuk tidak mengabaikan keselamatan yang besar (Ibrani 2:1-4)
- Kita harus memperhatikan dengan teliti apa yang sudah kita dengar agar tidak terseret arus.
- Ajaran yang disampaikan oleh para malaikat tidak dapat diubah.
- Setiap pelanggaran atau ketidaktaatan akan menerima hukuman yang adil.
- Keselamatan yang besar ini pertama-tama diberitakan oleh Tuhan dan dibuktikan oleh orang-orang yang mendengar-Nya.
- Allah memberi kesaksian melalui tanda-tanda, mukjizat, dan karunia-karunia Roh Kudus.

2. Yesus yang lebih tinggi daripada malaikat (Ibrani 2:5-9)
- Allah tidak menaklukkan dunia yang akan datang kepada para malaikat.
- Yesus dibuat lebih rendah daripada malaikat untuk sementara waktu, tetapi kemudian dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat.
- Allah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya, dan Yesus adalah satu-satunya yang telah melakukannya.
- Yesus menderita kematian supaya oleh anugerah Allah, Ia dapat merasakan kematian bagi semua orang.

3. Yesus sebagai Perintis Keselamatan (Ibrani 2:10-13)
- Yesus menyempurnakan Perintis Keselamatan anak-anak-Nya melalui penderitaan-Nya.
- Yesus dan mereka yang disucikan-Nya berasal dari satu Bapa.
- Yesus tidak malu menyebut mereka sebagai saudara-saudara-Nya.
- Yesus menaruh keyakinan-Nya kepada Allah.

4. Yesus membinasakan Iblis dan membebaskan dari ketakutan akan kematian (Ibrani 2:14-15)
- Yesus mengambil bagian dalam keadaan manusia supaya melalui kematian-Nya, Ia dapat membinasakan Iblis.
- Yesus membebaskan mereka yang seumur hidupnya diperbudak oleh ketakutan akan kematian.

5. Yesus sebagai Imam Besar yang penuh belas kasihan (Ibrani 2:16-18)
- Yesus memberi pertolongan kepada keturunan Abraham, bukan kepada para malaikat.
- Yesus harus menjadi seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal.
- Yesus menderita ketika dicobai, sehingga Ia dapat menolong mereka yang sedang dicobai.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Para malaikat
- Tuhan
- Orang-orang yang mendengar-Nya
- Allah
- Yesus
- Iblis
- Keturunan Abraham

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Dunia yang akan datang

Kata kunci dalam Kitab "Ibrani" pasal "2" adalah sebagai berikut:

1. Teliti: Mengingatkan kita untuk lebih berhati-hati dan berhati-hati dalam memperhatikan ajaran yang telah kita dengar.
2. Ajaran para malaikat: Menunjukkan bahwa ajaran yang disampaikan oleh para malaikat tidak dapat diubah.
3. Pelanggaran dan ketidaktaatan: Menekankan bahwa setiap pelanggaran atau ketidaktaatan akan menerima hukuman yang adil.
4. Keselamatan yang besar: Mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan keselamatan yang besar yang telah diberitakan oleh Tuhan.
5. Kesaksian Allah: Menunjukkan bahwa Allah memberikan kesaksian melalui tanda-tanda, mukjizat, dan karunia-karunia Roh Kudus.
6. Manusia dan anak manusia: Menunjukkan bahwa manusia telah diberi kemuliaan dan hormat oleh Allah, dan bahwa Allah menaklukkan segala sesuatu di bawah kaki-Nya.
7. Yesus: Menunjukkan bahwa Yesus, meskipun untuk sementara dibuat lebih rendah daripada para malaikat, telah menderita kematian untuk membawa keselamatan kepada semua orang.
8. Saudara-saudara-Nya: Menunjukkan bahwa Yesus memanggil kita sebagai saudara-saudara-Nya dan bahwa kita adalah anak-anak Allah.
9. Penderitaan dan kematian Yesus: Menunjukkan bahwa Yesus mengambil bagian dalam keadaan manusia dan melalui kematian-Nya, Ia membinasakan Iblis dan membebaskan kita dari ketakutan akan kematian.
10. Imam Besar: Menunjukkan bahwa Yesus adalah Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia kepada Allah, dan bahwa Ia membawa penebusan atas dosa-dosa umat melalui penderitaan-Nya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Ibrani pasal 2:

1. Apa yang dimaksud dengan "keselamatan yang besar" yang disebutkan dalam pasal ini? Mengapa penting bagi kita untuk tidak mengabaikannya?
2. Bagaimana Allah memberikan kesaksian tentang keselamatan-Nya melalui tanda-tanda, mukjizat, dan karunia Roh Kudus? Mengapa penting bagi kita untuk memperhatikan dan menghargai kesaksian ini?
3. Siapakah yang diberikan kesaksian dalam nas yang disebutkan dalam pasal ini? Mengapa penting untuk memahami peran dan kedudukan manusia dalam rencana keselamatan Allah?
4. Mengapa Yesus dibuat lebih rendah daripada para malaikat untuk sementara waktu? Apa arti dari kemuliaan dan hormat yang diberikan kepada-Nya setelah menderita kematian?
5. Bagaimana Yesus menyempurnakan Perintis Keselamatan anak-anak-Nya melalui penderitaan? Mengapa penderitaan Yesus penting bagi keselamatan kita?
6. Apa arti dari Yesus menyebut kita sebagai saudara-saudara-Nya? Bagaimana hal ini mempengaruhi hubungan kita dengan Allah dan sesama?
7. Mengapa Yesus harus menjadi seperti saudara-saudara-Nya dalam segala hal? Apa peran dan pentingnya Yesus sebagai Imam Besar yang penuh belas kasihan dan setia?
8. Bagaimana penebusan dosa-dosa umat dapat dicapai melalui penderitaan Yesus dan perannya sebagai Imam Besar?
9. Bagaimana penderitaan Yesus memungkinkan Dia untuk menolong kita yang sedang dicobai? Bagaimana kita dapat mengalami pertolongan-Nya dalam pencobaan kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Ibrani pasal 2.

Dari pasal 2 Kitab Ibrani, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Perhatikan dengan teliti apa yang telah kita dengar: Pasal ini mengingatkan kita untuk tidak mengabaikan atau mengabaikan ajaran yang telah kita dengar. Kita harus memperhatikan dengan teliti dan mengamalkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.

2. Jangan mengabaikan keselamatan yang besar: Pasal ini mengingatkan kita akan pentingnya keselamatan yang telah diberikan oleh Tuhan melalui Yesus Kristus. Kita tidak boleh mengabaikan atau mengesampingkan keselamatan ini, karena hanya melalui-Nya kita dapat diselamatkan.

3. Mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat: Pasal ini menegaskan bahwa Yesus adalah Anak Manusia yang telah diberikan kemuliaan dan hormat oleh Allah. Kita harus mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, dan mempercayai bahwa melalui-Nya kita dapat diselamatkan.

4. Bersyukur atas penderitaan Yesus: Pasal ini mengajarkan kita untuk bersyukur atas penderitaan yang Yesus alami untuk kita. Melalui penderitaan-Nya, Ia dapat merasakan kematian bagi semua orang dan membawa kita kepada kemuliaan.

5. Mengambil bagian dalam keadaan sesama: Pasal ini mengajarkan kita untuk mengambil bagian dalam keadaan sesama kita. Yesus sendiri mengambil bagian dalam keadaan manusia, dan melalui kematian-Nya, Ia membinasakan Iblis dan membebaskan kita dari ketakutan akan kematian. Kita juga harus siap untuk mengambil bagian dalam keadaan sesama dan membantu mereka yang sedang dalam penderitaan.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk kesadaran akan pentingnya keselamatan: Tuhan, tolonglah kami untuk tidak mengabaikan atau mengesampingkan keselamatan yang telah Engkau berikan kepada kami melalui Yesus Kristus. Bantu kami untuk selalu menghargai dan mengamalkan ajaran-Mu dalam hidup kami.

2. Doa untuk pengakuan iman: Tuhan Yesus, kami mengakui Engkau sebagai Tuhan dan Juruselamat kami. Kami percaya bahwa hanya melalui-Mu kami dapat diselamatkan. Bantu kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan mengikuti teladan-Mu.

3. Doa untuk bersyukur atas penderitaan Yesus: Tuhan Yesus, kami bersyukur atas penderitaan yang Engkau alami untuk kami. Terima kasih karena melalui penderitaan-Mu, kami dapat merasakan kasih karunia-Mu dan dibawa kepada kemuliaan.

4. Doa untuk kepedulian terhadap sesama: Tuhan, bantu kami untuk mengambil bagian dalam keadaan sesama kami. Bantu kami untuk siap sedia membantu mereka yang sedang dalam penderitaan dan memperluas kasih-Mu kepada mereka.

5. Doa untuk kesetiaan dan belas kasihan: Tuhan Yesus, kami mohon agar Engkau memberikan kami kesetiaan dan belas kasihan seperti yang Engkau tunjukkan kepada kami. Bantu kami untuk menjadi saluran berkat bagi sesama dan membawa penebusan atas dosa-dosa mereka.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita untuk menghayati dan mengamalkan ajaran yang terkandung dalam pasal 2 Kitab Ibrani.

Analisis Ibrani Pasal 2 (5W+1H)

Who (Siapa): Penulis surat Ibrani tidak diketahui secara pasti, namun ditujukan kepada orang-orang Kristen Yahudi yang mungkin sedang mengalami penganiayaan atau godaan untuk kembali ke Yudaisme.

What (Apa): Pasal ini menekankan keunggulan Yesus Kristus atas para malaikat dan pentingnya memperhatikan keselamatan yang ditawarkan melalui Dia.

When (Kapan): Surat Ibrani kemungkinan ditulis pada abad pertama Masehi, sebelum kehancuran Bait Allah di Yerusalem pada tahun 70 M.

Where (Di mana): Tidak ada informasi spesifik mengenai lokasi penulisan surat Ibrani.

Why (Mengapa): Penulis ingin menguatkan iman orang Kristen Yahudi dengan menunjukkan:

• Keunggulan Yesus: Yesus lebih tinggi daripada malaikat, dibuktikan dengan kutipan dari Mazmur 8:4-6.
• Pentingnya keselamatan: Mengabaikan keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus akan berakibat fatal, mengingat hukuman atas pelanggaran hukum yang disampaikan oleh malaikat.
• Peran Yesus sebagai Imam Besar: Yesus menjadi manusia agar dapat berempati dengan manusia dan menebus dosa mereka.

How (Bagaimana): Penulis menggunakan argumen logis, kutipan Perjanjian Lama, dan contoh-contoh untuk menunjukkan keunggulan Yesus dan pentingnya memegang teguh iman Kristen.

Kesimpulan: Ibrani pasal 2 merupakan panggilan untuk memperhatikan keselamatan yang ditawarkan melalui Yesus Kristus, yang lebih tinggi daripada malaikat dan menjadi Imam Besar yang berbelas kasih bagi umat manusia.