Statistik	5 pasal, 89 ayat, 1.857 kata
Penulis	Paulus bersama Silwanus dan Timotius (1Te 1:1).
Tema	Kedatangan Kristus; Kedatangan Kristus untuk umat-Nya.
Waktu	Sekitar 51 M
Tempat	Korintus; lihat ayat-ayat dalam butir yang terdahulu.
Kata Kunci	Menunggu.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang akan segera datang

Tesalonika terletak sekitar seratus enam puluh kilometer di sebelah barat daya Filipi; kota ini adalah ibu kota dan pelabuhan yang paling terkemuka dari Makedonia, sebuah propinsi Romawi. Di antara penduduk yang berjumlah sekitar 200.000 jiwa adalah masyarakat Yahudi yang kuat. Ketika Paulus mendirikan gereja Tesalonika pada perjalanan misionernya yang kedua, pelayanannya yang berhasil di wilayah itu dihentikan sebelum waktunya karena permusuhan kalangan Yahudi (Kis 17:1-9).

Karena terpaksa meninggalkan Tesalonika, Paulus pergi ke Berea di mana sekali lagi pelayanan singkat yang berhasil dihentikan oleh penganiayaan yang timbul karena orang Yahudi yang mengikuti dia dari Tesalonika (Kis 17:10-13). Kemudian Paulus pergi ke Atena (Kis 17:15-34), di mana Timotius bergabung dengannya. Paulus mengutus Timotius kembali ke Tesalonika untuk menyelidiki keadaan jemaat yang masih muda itu (1Tes 3:1-5) sedangkan Paulus pergi ke Korintus (Kis 18:1-17). Setelah menyelesaikan tugasnya, Timotius pergi ke Korintus untuk melaporkan pada Paulus mengenai gereja di Tesalonika (1Tes 3:6-8). Sebagai tanggapan atas laporan Timotius, Paulus menulis surat ini, mungkin tiga sampai enam bulan setelah gereja itu dimulai.

1. Salam Kristen
   (1Tes 1:1)
   
2. I. Terima Kasih Pribadi Paulus Karena Orang Tesalonika
   (1Tes 1:2-3:13)
   
1. A. Bersukacita Tentang Hidup Baru Mereka di Dalam Kristus
   (1Tes 1:2-10)
   
1. 1. Iman, Kasih, dan Pengharapan Mereka
   (1Tes 1:2-3)
   
2. 2. Pertobatan Mereka yang Sejati
   (1Tes 1:4-6)
   
3. 3. Teladan Baik Mereka kepada Orang Lain
   (1Tes 1:7-10)
   
2. B. Mengenangkan Peranannya Dalam Hidup Mereka
   (1Tes 2:1-3:8)
   
1. 1. Meninjau Kembali Pelayanannya
   (1Tes 2:1-12)
   
2. 2. Mengingat Tanggapan Mereka
   (1Tes 2:13-16)
   
3. 3. Memelihara Perhatiannya
   (1Tes 2:17-3:8)
   
3. C. Mendoakan Kesempatan Kunjungan Kembali Serta Kemajuan Rohani
   dan Kemantapan Mereka Dalam Kekudusan
   (1Tes 3:9-13)
   
3. II. Pengarahan Praktis Paulus bagi Jemaat Tesalonika
   (1Tes 4:1-5:22)
   
1. A. Mengenai Kekudusan Seksual
   (1Tes 4:1-8)
   
2. B. Mengenai Kasih Persaudaraan
   (1Tes 4:9-10)
   
3. C. Mengenai Kerja yang Jujur
   (1Tes 4:11-12)
   
4. D. Mengenai Kedatangan Kristus
   (1Tes 4:13-5:11)
   
1. 1. Keadaan Mereka yang Mati Dalam Kristus
   (1Tes 4:13-18)
   
2. 2. Kesiagaan Mereka yang Hidup Dalam Kristus
   (1Tes 5:1-11)
   
5. E. Mengenai Kehormatan bagi Pemimpin Rohani
   (1Tes 5:12-13)
   
6. F. Mengenai Kehidupan Kristen
   (1Tes 5:14-18)
   
7. G. Mengenai Pengenalan Rohani
   (1Tes 5:19-22)
   
4. Penutup
   (1Tes 5:23-28)
   
1. A. Doa untuk Pengudusan dan Pemeliharaan Mereka
   (1Tes 5:23-24)
   
2. B. Permohonan Terakhir dan Berkat
   (1Tes 5:25-28)
   

Karena Paulus terpaksa meninggalkan Tesalonika dengan tiba-tiba karena penganiayaan, orang yang baru bertobat itu hanya menerima sedikit pendidikan mengenai kehidupan Kristen. Ketika Paulus mengetahui dari Timotius mengenai keadaan mereka saat itu, dia menulis surat ini

1. (1) untuk mengungkapkan sukacitanya tentang keteguhan iman dan ketekunan mereka di tengah-tengah penganiayaan,
2. (2) untuk mengajar mereka lebih jauh tentang kekudusan dan kehidupan yang saleh, dan
3. (3) untuk menerangkan beberapa kepercayaan, khususnya mengenai status orang percaya yang telah mati sebelum Kristus datang kembali.

1. Injil.
Kabar baik yang dikhotbahkan oleh Paulus tidak diuraikan dengan jelas dalam surat ini, tetapi Anda dapat menangkapnya dari apa yang Paulus katakan. Coba lakukan itu. Jelas bahwa ia sangat memiliki perhatian besar pada pemberitaan Injil melebihi segala sesuatu dalam hidupnya. Lihat ayat-ayat yang mengacu pada hal tersebut. 1Te 1:5; 2:2, 4, 8, 9, dan 1Te 3:2

2. Pertobatan.
1Te 1:9, 10 merupakan pernyataan yang luar biasa tentang bagaimana manusia seharusnya menanggapi Injil. Tiga aspek yang disebutkan dapat dikaitkan dengan ciri-ciri pertobatan berikut ini:

o berbalik
o iman
o masa lalu
o melayani
o kasih
o masa kini
o menanti
o pengharapan
o masa depan

3. Pelayanan Kristen. Paulus melukiskan beberapa gambaran mengenai hubungannya dengan jemaat di Tesalonika. Ia adalah:

o Seorang perawat yang lemah lembut 1Te 2:7
o Seorang pekerja yang tekun. 1Te 2:9
o Seorang ayah yang menguatkan hati. 1Te 2:11
o Seorang pemenang yang berpengharapan. 1Te 2:19

4. Firman Allah.
Paulus menggunakan kata ini dalam beberapa kesempatan. Carilah hal-hal yang berhubungan dengan firman Allah dalam 1Te 1:6, 8; 2:13 dan 1Te 4:15 dan tulislah mengapa menurut Paulus firman Allah itu amat penting, apa yang harus dilakukan terhadap firman Allah dan tindakan apa yang seharusnya mengikuti.

5. Menyukakan hati Allah.
Secara singkat, surat ini berisi tentang bagaimana menyukakan hati Allah. Jemaat di Tesalonika telah melakukannya, tetapi didorong untuk lebih lagi melakukannya. Selidikilah surat ini kembali dan buatlah daftar Anda sendiri tentang bagaimana mereka sudah menyukakan hati Allah dan apa yang masih harus mereka lakukan untuk lebih menyukakan Dia.

Setelah memberi salam kepada jemaat itu (1Tes 1:1), Paulus dengan sukacita memuji jemaat Tesalonika atas semangat dan iman mereka yang tabah di tengah segala penderitaan (1Tes 1:2-10; 1Tes 2:13-16). Paulus menanggapi kecaman dengan mengingatkan mereka akan kemurnian motivasinya (1Tes 2:1-6), kesungguhan kasih dan perhatiannya terhadap mereka (1Tes 2:7-8,17-20; 1Tes 3:1-10), serta kelakuannya yang jujur di tengah mereka (1Tes 2:9-12).

Paulus menekankan perlunya dan pentingnya kekudusan dan kuasa dalam kehidupan Kristen. Orang percaya harus kudus (1Tes 3:13; 1Tes 4:1-8; 1Tes 5:23-24), dan Injil harus disertai kuasa dan penyataan Roh Kudus (1Tes 1:5). Paulus mendorong jemaat itu supaya jangan mereka memadamkan api Roh dengan meremehkan penyataan-Nya, khususnya nubuat (1Tes 5:19-20).

Tema yang menonjol adalah kedatangan Kristus untuk membebaskan umat-Nya dari murka Allah di atas muka bumi ini (1Tes 1:10; 1Tes 4:13-18; 1Tes 5:1-11). Rupanya beberapa anggota jemaat sudah meninggal sehingga menimbulkan kekhawatiran mengenai keikutsertaan mereka dalam keselamatan terakhir yang akan dinyatakan ketika Tuhan datang. Oleh karena itu, Paulus menerangkan rencana Allah bagi orang kudus yang sudah dipanggil pulang bila Kristus kembali bagi gereja-Nya (1Tes 4:13-18) dan menasihatkan mereka yang masih hidup tentang pentingnya kesiagaan ketika Kristus datang (1Tes 5:1-11). Paulus menutup surat ini dengan berdoa untuk kekudusan dan pemeliharaan mereka (1Tes 5:23-24).

Empat ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini adalah salah satu dari kitab-kitab PB yang pertama ditulis.
2. (2) Itu berisi bagian-bagian penting mengenai orang-orang kudus yang sudah mati yang dibangkitkan oleh Allah ketika Kristus kembali untuk mengangkat gereja (1Tes 4:13-18) dan tentang "hari Tuhan" (1Tes 5:1-11).
3. (3) Kelima pasal ini berisi petunjuk tentang kedatangan Kristus dan artinya bagi orang percaya (1Tes 1:10; 1Tes 2:19; 1Tes 3:13; 1Tes 4:13-18; 1Tes 5:1-11,23).
4. (4) Surat ini memberikan wawasan yang unik
1. (a) mengenai kehidupan gereja tahun 50-an yang belum dewasa tetapi penuh semangat dan
2. (b) mengenai mutu pelayanan Paulus sebagai perintis pemberitaan Injil.

Kasih Paulus dalam pengutusan Timotius

Contoh persaudaraan Kristen. Pengudusan orang percaya.

3:1 Paulus memberitahukan kasihnya yang besar kepada jemaat Tesalonika, sebagian dengan mengutus Timotius kepada mereka untuk menguatkan dan menghibur mereka; sebagian dengan bersukacita atas keadaan mereka yang baik;
3:10 dan sebagian dengan berdoa bagi mereka, dan keinginan yang tertunda untuk datang menemui mereka.

Kabar baik yang dibawa oleh Timotius (3:1-13)

Allah, Kristus, Paulus, Timotius.

Allah, Atena, Injil, Kristus, Timotius, Tuhan, Yesus

Adalah mudah bagi hamba Kristus untuk menanggung penderitaan atau penganiayaan, ketika dia mendapati keberhasilan dari pelayanannya yang pastinya merupakan hasil dari menabur di dalam kasih, dan kesetiaan mereka yang telah menerima Kristus melalui pelayanan mereka. Kiranya ada kasih yang sama yang saling menguntungkan di antara semua orang Kristen yaitu, dengan para pengajar mereka di dalam Tuhan, mereka bisa terbukti tidak bersalah pada saat kedatangan Kristus.

Setiap pasal diakhiri dengan keterangan tentang kedatangan Kristus yang kedua. Pasal 1; Pasal 2: kaitan dengan pelayanan (19-20); Pasal 3: kaitan dengan pengudusan; Pasal 4: kaitan dengan penghiburan (13-18); Pasal 5: kaitan dengan pemisahan (23).

Dalam pasal 3 dari Kitab 1 Tesalonika, Paulus menjelaskan bahwa mereka telah mengirim Timotius untuk menguatkan dan menasihati jemaat di Tesalonika dalam iman mereka. Paulus khawatir bahwa penderitaan yang mereka alami dapat menggoyahkan iman mereka, dan dia ingin memastikan bahwa iman mereka tetap teguh. Ketika Timotius kembali dengan kabar baik tentang iman dan kasih jemaat, Paulus merasa terhibur dan bersyukur. Dia berdoa agar mereka bertumbuh dalam kasih dan kesucian, dan dia berharap bahwa Tuhan akan memimpin mereka dalam hidup mereka.

Latar belakang dari pasal 3 dalam Kitab 1 Tesalonika adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab 1 Tesalonika ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 50 Masehi. Surat ini ditujukan kepada jemaat di Tesalonika, sebuah kota di Makedonia, yang baru-baru ini telah menerima Injil dan mengalami penganiayaan karena iman mereka. Paulus menulis surat ini untuk memberikan dorongan dan pengajaran kepada jemaat tersebut.

Konteks Budaya:
Tesalonika adalah sebuah kota yang kaya dan penting secara politik di wilayah Makedonia. Budaya dan kehidupan sehari-hari di kota ini dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Jemaat di Tesalonika terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan sosial.

Konteks Literatur:
Surat 1 Tesalonika adalah salah satu surat Paulus yang terawal yang masih ada. Surat ini merupakan salah satu dari surat-surat Paulus yang ditulis untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada jemaat-jemaat yang baru menerima iman Kristen.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Paulus mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya atas iman dan ketekunan jemaat Tesalonika dalam menghadapi penganiayaan. Ia juga mengingatkan mereka tentang pengajaran dan teladan yang telah diberikan kepada mereka.

Dalam pasal 3, Paulus melanjutkan dengan mengungkapkan keinginannya untuk mengunjungi jemaat Tesalonika, tetapi karena berbagai halangan, ia tidak dapat melakukannya. Namun, ia mengirimkan Timotius untuk menguatkan dan menghibur jemaat tersebut dalam iman mereka.

Dengan demikian, pasal 3 dari Kitab 1 Tesalonika menggambarkan upaya Paulus untuk memelihara hubungan dengan jemaat Tesalonika dan memberikan dukungan rohani kepada mereka dalam menghadapi penganiayaan dan tantangan iman.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Tesalonika pasal 3:

1. Pengiriman Timotius untuk menguatkan dan menasihati iman (1 Tesalonika 3:2-5)
- Timotius dikirim untuk memperkuat dan memberikan nasihat kepada jemaat Tesalonika terkait dengan iman mereka.
- Tujuan pengiriman Timotius adalah agar jemaat tidak tergoyahkan oleh penderitaan yang mereka alami.

2. Peringatan tentang penderitaan yang akan datang (1 Tesalonika 3:3-4)
- Paulus dan rekan-rekannya telah memberitahukan kepada jemaat Tesalonika bahwa mereka akan mengalami penderitaan.
- Penderitaan ini telah terjadi seperti yang telah diketahui oleh jemaat.

3. Kabar baik tentang iman dan kasih jemaat (1 Tesalonika 3:6-8)
- Timotius kembali kepada Paulus dan membawa kabar baik tentang iman dan kasih jemaat Tesalonika.
- Jemaat Tesalonika menyimpan kenangan yang baik tentang Paulus dan rindu untuk bertemu dengan mereka.

4. Penghiburan melalui iman jemaat (1 Tesalonika 3:7)
- Paulus dan rekan-rekannya terhibur oleh iman jemaat Tesalonika dalam semua kesusahan dan penderitaan yang mereka alami.

5. Doa untuk pertemuan kembali dan pertumbuhan iman (1 Tesalonika 3:9-13)
- Paulus dan rekan-rekannya berdoa dengan sungguh-sungguh agar dapat bertemu kembali dengan jemaat Tesalonika.
- Mereka juga berdoa agar iman jemaat Tesalonika bertumbuh dan berlimpah dalam kasih kepada sesama.

6. Permohonan agar hati jemaat tetap tak bercacat (1 Tesalonika 3:13)
- Paulus berdoa agar hati jemaat Tesalonika tetap tak bercacat dalam kesucian di hadapan Allah pada kedatangan Tuhan Yesus bersama orang-orang kudus-Nya.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Kami (penulis surat) - Merujuk kepada penulis surat, yang mungkin adalah Paulus, Silas, dan Timotius.
- Timotius - Dikirim oleh penulis surat untuk menguatkan dan menasihati jemaat di Tesalonika.
- Saudara-saudara - Merujuk kepada jemaat di Tesalonika.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Atena - Tempat di mana penulis surat memutuskan untuk tinggal seorang diri.
- Tesalonika - Tempat di mana jemaat yang dituju oleh surat ini berada.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab 1 Tesalonika pasal 3:

1. Ketahanan: Paulus dan rekan-rekannya memutuskan untuk tinggal di Atena dan mengirim Timotius untuk menguatkan dan menasihati jemaat di Tesalonika dalam iman mereka.

2. Penderitaan: Paulus mengingatkan jemaat bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup Kristen dan bahwa mereka telah diberitahu sebelumnya tentang hal ini.

3. Penggoda: Paulus khawatir bahwa si penggoda telah menggodai jemaat dan upaya mereka untuk menguatkan iman menjadi sia-sia.

4. Kabar baik: Timotius kembali dengan kabar baik tentang iman dan kasih jemaat di Tesalonika, yang memberikan penghiburan bagi Paulus dan rekan-rekannya.

5. Rindu: Paulus dan rekan-rekannya merindukan jemaat di Tesalonika dan berharap dapat bertemu dengan mereka lagi.

6. Kesusahan dan penderitaan: Paulus mengatakan bahwa jemaat di Tesalonika telah menjadi penghibur bagi mereka melalui iman mereka, meskipun mereka sendiri mengalami kesusahan dan penderitaan.

7. Doa: Paulus dan rekan-rekannya berdoa dengan sungguh-sungguh agar dapat bertemu lagi dengan jemaat dan melengkapi apa yang masih kurang dalam iman mereka.

8. Pertumbuhan: Paulus berdoa agar Tuhan membuat jemaat bertumbuh dan berlimpah dalam kasih kepada sesama dan kepada semua orang.

9. Kesucian: Paulus berdoa agar hati jemaat tetap tak bercacat dalam kesucian di hadapan Allah pada kedatangan Tuhan Yesus bersama orang-orang kudus-Nya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus dan Timotius dalam menghadapi penderitaan?
2. Bagaimana imanmu dapat menjadi sumber penghiburan bagi orang lain?
3. Apakah kamu pernah mengalami situasi di mana imanmu digoyahkan oleh penderitaan? Bagaimana kamu mengatasinya?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Paulus mengirim Timotius ke Tesalonika? Apa tujuan utama dari kunjungan Timotius tersebut?
2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menjaga iman dan kasih dalam hubungan antar sesama?
3. Bagaimana kita dapat saling menguatkan dan mendukung satu sama lain dalam iman?

Hal-hal menarik terkait Kitab 1 Tesalonika pasal 3:
1. Paulus dan Timotius menghadapi penderitaan dan kesulitan dalam pelayanan mereka, tetapi mereka tetap teguh dalam iman dan mengutus Timotius untuk menguatkan dan menasihati jemaat di Tesalonika.
2. Timotius membawa kabar baik tentang iman dan kasih jemaat di Tesalonika, yang membuat Paulus dan Timotius terhibur dan bersyukur kepada Allah.
3. Paulus dan Timotius sangat merindukan pertemuan dengan jemaat di Tesalonika dan berdoa agar mereka dapat melengkapi apa yang masih kurang dalam iman mereka.
4. Paulus berdoa agar jemaat di Tesalonika bertumbuh dalam kasih kepada sesama dan kepada semua orang, serta memiliki hati yang tak bercacat dalam kesucian di hadapan Allah pada kedatangan Tuhan Yesus.

Dari pasal 3 Kitab 1 Tesalonika, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Menguatkan dan menasihati iman: Timotius dikirim untuk menguatkan dan menasihati jemaat Tesalonika dalam iman mereka. Hal ini mengajarkan kita pentingnya saling menguatkan dan menasihati dalam iman kita sebagai umat Kristen.

2. Tidak digoyahkan oleh penderitaan: Pasal ini mengingatkan kita bahwa penderitaan adalah bagian dari hidup Kristen. Namun, kita tidak boleh digoyahkan oleh penderitaan tersebut. Sebaliknya, kita harus tetap teguh dalam iman dan mengandalkan Tuhan.

3. Menjaga iman dari godaan: Paulus mengirim Timotius untuk memastikan iman jemaat Tesalonika tidak digoda oleh penggoda. Ini mengajarkan kita pentingnya menjaga iman kita dari godaan dan pengaruh negatif.

4. Berdoa dengan sungguh-sungguh: Paulus dan rekan-rekannya berdoa dengan sungguh-sungguh agar dapat bertemu lagi dengan jemaat Tesalonika dan melengkapi apa yang masih kurang dalam iman mereka. Ini mengajarkan kita pentingnya berdoa dengan sungguh-sungguh untuk pertumbuhan iman kita dan pertemuan dengan sesama umat Kristen.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa agar iman kita dikuatkan dan tidak digoyahkan oleh penderitaan yang kita alami.

2. Berdoa agar kita dapat menjaga iman kita dari godaan dan pengaruh negatif.

3. Berdoa agar kita dapat saling menguatkan dan menasihati dalam iman kita sebagai umat Kristen.

4. Berdoa agar kita dapat berdoa dengan sungguh-sungguh untuk pertumbuhan iman kita dan pertemuan dengan sesama umat Kristen.

5. Berdoa agar Tuhan meneguhkan hati kita tak bercacat dalam kesucian di hadapan-Nya pada kedatangan Tuhan Yesus.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan firman Tuhan.

Analisis 5W+1H dari 1 Tesalonika Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Pasal ini berbicara tentang keputusan Paulus untuk tinggal sendirian di Atena dan mengirim Timotius kepada jemaat Tesalonika.
- Tujuan pengiriman Timotius adalah untuk menguatkan dan menasihati jemaat dalam iman mereka agar tidak tergoyahkan oleh penderitaan yang mereka alami.

2. Who (Siapa):
- Paulus, penulis surat ini, dan Timotius, saudara dan rekan sekerja Paulus dalam pelayanan Injil Kristus.
- Jemaat Tesalonika, yang ditujukan surat ini.

3. Where (Dimana):
- Paulus tinggal sendirian di Atena, sementara Timotius dikirim ke Tesalonika.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi spesifik mengenai waktu yang disebutkan dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Paulus mengirim Timotius untuk menguatkan dan menasihati jemaat Tesalonika agar mereka tidak tergoyahkan oleh penderitaan yang mereka alami.
- Paulus khawatir bahwa si penggoda telah menggoda jemaat dan jerih lelah mereka menjadi sia-sia.

6. How (Bagaimana):
- Paulus mengutus Timotius untuk mengetahui keadaan iman jemaat Tesalonika.
- Timotius kembali dengan kabar baik tentang iman dan kasih jemaat Tesalonika.
- Paulus dan rekan-rekannya terhibur dan dikuatkan oleh iman jemaat Tesalonika.
- Paulus berdoa agar dapat bertemu lagi dengan jemaat dan melengkapi apa yang masih kurang dalam iman mereka.
- Paulus berharap agar Tuhan membuat jemaat Tesalonika bertumbuh dan berlimpah dalam kasih kepada sesama dan kepada semua orang.