Statistik	4 pasal, 104 ayat, 2002 kata
Penulis	Paulus dengan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus (Fili 1:1).
Tema	Sukacita Dalam Hal Hidup bagi Kristus; Kesatuan orang Kristen harus dipelihara berapa pun dan apapun biayanya.
Waktu	Sekitar 62/63 TM
Tempat	Sebuah penjara di Roma (Fili 1:13; Kis 28:30).
Kata Kunci	Keuntungan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Tuhan yang mencukupi seluruh kebutuhan kita

Kota Filipi di Makedonia timur, yang letaknya enam belas kilometer dari pesisir Laut Aegea, dinamai menurut Raja Filipus II dari Makedon, ayah Aleksander Agung. Pada masa Paulus, kota ini sebuah kota Romawi dan pangkalan militer yang terkenal.

Gereja di Filipi didirikan oleh Paulus dan teman-teman sekerjanya (Silas, Timotius, Lukas) pada perjalanan misi yang kedua sebagai tanggapan terhadap penglihatan yang Allah berikan di Troas (Kis 16:9-40). Suatu ikatan persahabatan yang kuat berkembang di antara rasul itu dan jemaat Filipi. Beberapa kali jemaat itu mengirim bantuan keuangan kepada Paulus (2Kor 11:9; Fili 4:15-16) dan dengan bermurah hati memberi kepada persembahan yang dikumpulkannya untuk orang Kristen yang berkekurangan di Yerusalem (bd. 2Kor 8:1--9:15). Agaknya dua kali Paulus mengunjungi gereja ini pada perjalanan misinya yang ketiga (Kis 20:1,3,6).

1. Pendahuluan
   (Fili 1:1-11)
   
1. A. Salam Kristen
   (Fili 1:1-2)
   
2. B. Ucapan Syukur dan Doa untuk Jemaat Filipi
   (Fili 1:3-11)
   
2. I. Keadaan Paulus Sekarang Ini
   (Fili 1:12-26)
   
1. A. Injil Mengalami Kemajuan Karena Paulus Dipenjarakan
   (Fili 1:12-14)
   
2. B. Dalam Segala Hal Kristus Diberitakan
   (Fili 1:15-18)
   
3. C. Kerelaannya untuk Hidup atau Mati
   (Fili 1:19-26)
   
3. II. Hal-Hal yang Penting bagi Gereja
   (Fili 1:27-4:9)
   
1. A. Nasihat Paulus kepada Jemaat Filipi
   (Fili 1:27-2:18)
   
1. 1. Supaya Tetap Setia
   (Fili 1:27-30)
   
2. 2. Supaya Bersatu
   (Fili 2:1-2)
   
3. 3. Supaya Merendahkan Diri dan Menjadi Hamba Tuhan
   (Fili 2:3-11)
   
4. 4. Supaya Taat dan Berperilaku Tidak Bercela
   (Fili 2:12-18)
   
2. B. Utusan-Utusan Paulus kepada Gereja
   (Fili 2:19-30)
   
1. 1. Timotius
   (Fili 2:19-24)
   
2. 2. Epafroditus
   (Fili 2:25-30)
   
3. C. Peringatan Paulus Mengenai Ajaran Palsu
   (Fili 3:1-21)
   
1. 1. Sunat Palsu Lawan Sunat Benar
   (Fili 3:1-16)
   
2. 2. Berpikiran Duniawi Lawan yang Rohani
   (Fili 3:17-21)
   
4. D. Nasihat Akhir Paulus
   (Fili 4:1-9)
   
1. 1. Kemantapan dan Kerukunan
   (Fili 4:1-3)
   
2. 2. Sukacita dan Kelemahlembutan
   (Fili 4:4-5)
   
3. 3. Kebebasan dari Kekhawatiran
   (Fili 4:6-7)
   
4. 4. Pengendalian Pikiran dan Kehendak
   (Fili 4:8-9)
   
4. Penutup
   (Fili 4:10-23)
   
1. A. Pernyataan Terima Kasih Atas Pemberian yang Diterima
   (Fili 4:10-20)
   
2. B. Salam Akhir dan Doa Berkat
   (Fili 4:21-23)
   

Dari penjara (Fili 1:7,13-14), kemungkinan besar di Roma (Kis 28:16-31), Paulus menulis surat ini kepada orang percaya di Filipi untuk berterima kasih kepada mereka atas pemberian banyak yang baru-baru ini mereka kirim kepadanya dengan perantaraan Epafroditus (Fili 4:14-19) dan untuk memberi kabar tentang keadaannya yang sekarang. Lagi pula, Paulus menulis untuk meyakinkan jemaat tentang keberhasilan maksud Allah dalam hukuman penjaranya (Fili 1:12-30), menenangkan jemaat bahwa utusan mereka (Epafroditus) telah menunaikan tugasnya dengan setia dan tidak kembali kepada mereka sebelum waktunya (Fili 2:25-30), dan untuk mendorong mereka untuk maju agar mengenal Tuhan dalam persatuan, kerendahan hati, persekutuan, dan damai sejahtera.

1. Sukacita.
Kata itu menjadi lebih berkesan ketika kita tahu bahwa orang yang mengatakan "bersukacita selalu", menulisnya dari dalam penjara! Mudah untuk kelihatan bersukacita ketika keadaan di luar menggembirakan. Namun, Kristen harus tahu rahasia sukacita hati yang dalam dan menetap, yang tidak terpengaruh oleh keadaan luar. Sukacita itu dijanjikan sendiri oleh Yesus kepada para pengikut-Nya (Yoh 15:11). Telusuri tema tentang sukacita dalam seluruh surat dan berikan pendapat tentang alasan utama dari sukacita Rasul Paulus terhadap gereja di Filipi.

2. Keserupaan dengan Kristus.
Filipi 2:5-11 boleh jadi merupakan bagian dari lagu pujian dalam gereja mula-mula. Ini juga merupakan salah satu perikop tentang Kristologi yang terkenal dalam Perjanjian Baru. Perikop ini menelusuri langkah-langkah yang diambil oleh Putra Allah dalam memberikan keselamatan kepada kita. Namun juga, merupakan teladan yang harus kita ikuti. Kita harus mempunyai sikap mental seperti Kristus, dengan kata lain, tahu mengorbankan diri. Paulus sering menulis tentang mencontoh Kristus dan bahkan mencotoh dia sendiri (Efe 5:1; 1Kor 4:16; 11:1; Fili 3:17). Haruskah kita mampu membuat orang meneladani kita?

3. Nilai-nilai
Pertobatan bagi Paulus berarti perubahan pandangan secara total -- hal-hal yang dahulunya sangat dihargai sekarang tidak berarti sama sekali. Bagi Paulus hal yang dibanggakannya ialah pendidikan agama yang diterimanya sejak kecil. Bagi orang lain kebanggaan itu bisa status sosial, latar belakang pendidikan dan keadaan keuangan mereka. Kristus mengarahkan pandangan kita kepada hal yang lebih tinggi dan mengingatkan kita akan kewargaan kita di surga. Tuhan kita sendiri banyak membicarakan hal ini.

Pelajarilah ajaran Tuhan kita tentang harta duniawi (Luk 12:15; Mat 6:19-21, 33). Apakah ini yang menjadi penyebab mengapa orang kaya susah menjadi Kristen? (Mar 10:23, 24).

4. Kepuasan.
Paulus memberikan kesan bahwa ia telah belajar untuk mencukupkan diri dan mungkin hal itu bukan pelajaran yang mudah baginya. Ia pernah berkata, "...ibadah disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar" (1Tim 6:6).

Lihat 2Korintus 11:24-28 dan renungkan pernyataan Paulus sehubungan dengan pengalamannya itu. Pikirkan bagaimana Paulus belajar tentang kepuasan.

Surat Filipi tidak ditulis terutama untuk menyelesaikan berbagai persoalan dan pertentangan dalam gereja seperti banyak surat Paulus yang lain. Nada utama surat ini ialah kasih sayang yang hangat dan penghargaan terhadap jemaat itu. Dari salamnya (Fili 1:1) sampai ke doa berkat (Fili 4:23), surat ini memusatkan perhatian pada Kristus Yesus sebagai tujuan hidup dan pengharapan orang percaya akan hidup kekal.

Dalam surat ini, Paulus memang berbicara mengenai tiga masalah kecil di Filipi:

1. (1) _Keputusasaan_ mereka karena masa hukumannya yang begitu lama (Fili 1:12-26);
2. (2) benih-benih _perpecahan_ di antara dua orang wanita di dalam gereja (Fili 4:2; bd. Fili 2:2-4); dan
3. (3) ancaman _ketidaksetiaan_ yang selalu ada dalam gereja oleh karena para penganut agama Yahudi dan orang-orang yang berpikiran duniawi (pasal 3; Fili 3:1-16).

Karena ketiga masalah yang potensial ini, kita mempunyai ajaran Paulus yang paling kaya mengenai

1. (1) sukacita di tengah-tengah segala keadaan hidup (mis. Fili 1:4,12; Fili 2:17-18; Fili 4:4,11-13),
2. (2) kerendahan hati dan pelayanan Kristen (Fili 2:1-18), dan
3. (3) nilai pengenalan akan Kristus yang melebihi segala sesuatu (pasal 3; Fili 3:1-16).

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Sifatnya sangat pribadi dan penuh kasih sayang, serta mencerminkan hubungan akrab Paulus dan orang percaya di Filipi.
2. (2) Sangat memusatkan perhatian kepada Kristus, serta mencerminkan hubungan dekat Paulus dengan Kristus (mis. Fili 1:21; Fili 3:7-14).
3. (3) Memberikan salah satu pernyataan yang paling mendalam mengenai Kristologi dalam Alkitab (Fili 2:5-11).
4. (4) Merupakan terutama suatu "surat sukacita" PB.
5. (5) Menyajikan standar kehidupan Kristen yang sangat kuat, termasuk hidup dengan rendah hati dan sebagai seorang hamba (Fili 2:1-8), berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan (Fili 3:13-14), bersukacita selalu di dalam Tuhan (Fili 4:4), mengalami kebebasan dari kecemasan (Fili 4:6), merasa senang dalam segala keadaan (Fili 4:11), dan melakukan segala hal karena kasih karunia Kristus yang memberi kekuatan (Fili 4:13).

Doa Paulus kepada Allah

Kemenangan orang percaya atas penderitaan dan penganiayaan.

1:1 Paulus menyatakan rasa syukurnya kepada Allah, dan kasihnya kepada mereka, karena buah iman mereka, dan persekutuan mereka di dalam penderitaannya;
1:9 setiap hari berdoa agar mereka bertumbuh di dalam kasih karunia;
1:12 dia menunjukkan kemajuan iman kepada Kristus melalui kesulitannya di Roma;
1:21 dan bahwa dia siap untuk memuliakan Kristus baik melalui hidup maupun matinya;
1:27 menasihati mereka agar bersatu;
1:28 dan tabah di dalam penganiayaan.

Salam (1:1-2)
Ucapan syukur dan doa (1:3-11)
Kesaksian Paulus dalam penjara (1:12-26)
Nasihat supaya tetap berjuang (1:27-30)

Kristus, Roh Kudus, Allah, Paulus, Timotius, Epafroditus.

Allah, Filipi, Injil, Kristus, Paulus, Timotius, Tuhan, Yesus

Mereka yang ingin agar Kristus dibesarkan di dalam tubuh mereka memiliki ketidakacuhan suci entah melalui hidup atau mati dan bisa bersukacita di tengah kesengsaraan mereka sebagai saksi-saksi Kristus, tahu bahwa Firman Allah tidak dapat dikekang dan bahwa sekalipun hal-hal tidak berubah menjadi menyenangkan bagi mereka di dunia ini, oleh anugerah Allah, hal-hal tersebut akan dipakai untuk berbalik menjadi keselamatan bagi orang lain.

ay. 6. Kristuslah yang memulai pekerjaan baik di antara kita; Kristuslah yang mengerjakannya di dalam kita - 2:12-13; Kristuslah yang pada akhirnya akan menyelesaikan pekerjaan itu dengan mengubah kita menjadi serupa dengan Dia - 3:21.

Dalam pasal 1 dari Kitab Filipi, Paulus dan Timotius mengirim salam kepada orang-orang kudus di Filipi. Mereka bersyukur dan berdoa untuk mereka, mengucapkan harapan agar kasih mereka bertambah dan mereka dipenuhi dengan buah-buah kebenaran melalui Kristus Yesus. Paulus juga berbagi tentang penderitaannya yang telah membawa kemajuan bagi Injil, dan bahwa banyak orang menjadi lebih berani dalam memberitakan firman Allah karena pemenjaraannya. Meskipun ada yang memberitakan Kristus dengan maksud baik dan ada juga yang dengan maksud tidak baik, yang penting adalah Kristus diberitakan. Paulus mengungkapkan harapannya bahwa melalui doa dan pertolongan Roh Kristus, apa yang telah terjadi padanya akan menjadi pembebasannya. Ia juga menyatakan bahwa hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan, tetapi ia ingin tetap hidup untuk kemajuan dan sukacita orang-orang Filipi dalam iman. Paulus mendorong mereka untuk hidup dengan cara yang layak bagi Injil Kristus dan tidak takut kepada lawan-lawan mereka, karena itu adalah tanda kehancuran bagi mereka dan keselamatan bagi orang-orang Filipi.

Kitab Filipi adalah salah satu dari surat-surat Paulus dalam Perjanjian Baru. Surat ini ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi, sebuah kota di wilayah Makedonia, pada sekitar tahun 60-61 Masehi.

Konteks historis: Pada saat Paulus menulis surat ini, ia sedang dipenjara di Roma. Surat ini merupakan salah satu dari surat-surat yang ditulisnya selama masa penjara tersebut. Filipi sendiri adalah sebuah kota yang didirikan oleh Philip II dari Makedonia, ayah dari Aleksander Agung. Kota ini memiliki populasi yang beragam, terdiri dari orang-orang Romawi, Yunani, dan Yahudi.

Konteks budaya: Budaya di Filipi sangat dipengaruhi oleh budaya Romawi. Kota ini merupakan koloni Romawi dan memiliki struktur sosial yang mirip dengan kota-kota Romawi lainnya. Orang-orang Filipi juga menghormati dewa-dewa Romawi dan terlibat dalam praktik-praktik keagamaan yang terkait.

Konteks literatur: Surat Filipi adalah salah satu dari surat-surat Paulus yang bersifat pastoral, ditulis untuk memberikan nasihat dan pengajaran kepada jemaat. Surat ini juga mencerminkan hubungan yang erat antara Paulus dan jemaat di Filipi, yang merupakan salah satu jemaat yang paling setia dan mendukung pelayanan Paulus.

Konteks teologis: Surat Filipi mengandung banyak ajaran teologis yang penting. Paulus menekankan pentingnya iman dalam Kristus, kasih sesama, dan pelayanan yang tulus. Surat ini juga mengandung pengajaran tentang penderitaan dan kegembiraan dalam hidup Kristen, serta pentingnya hidup yang saleh dan ketaatan kepada Allah.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami bahwa surat Filipi ditulis oleh Paulus dalam konteks penjara, kepada jemaat di Filipi yang hidup dalam budaya Romawi, dengan tujuan memberikan pengajaran teologis dan nasihat pastoral kepada mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Filipi pasal 1:

- Pengenalan dan Salam (Filipi 1:1-2): Paulus dan Timotius mengirim salam kepada orang-orang kudus di Filipi dan para penilik jemaat serta majelis jemaat.

- Rasa Syukur dan Doa (Filipi 1:3-11): Paulus menyatakan rasa syukur kepada Allah setiap kali ia mengingat orang-orang di Filipi. Ia juga berdoa agar kasih mereka bertambah-tambah, mereka dipenuhi dengan pengetahuan dan hikmat, dan dapat memilih apa yang terbaik.

- Pemberitaan Injil (Filipi 1:12-18): Paulus menyatakan bahwa pemenjaraannya telah membawa kemajuan bagi Injil. Meskipun ada yang memberitakan Kristus karena iri dan persaingan, ada juga yang melakukannya karena maksud baik. Paulus bersukacita karena Kristus diberitakan, baik dengan maksud pura-pura maupun maksud benar.

- Hidup untuk Kristus (Filipi 1:19-26): Paulus menyatakan bahwa hidup baginya adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Ia menghadapi pilihan antara hidup dalam tubuh ini atau meninggalkannya untuk bersama Kristus. Bagi orang lain, hidupnya dalam tubuh ini lebih berguna. Ia berharap dapat tinggal bersama mereka demi kemajuan dan sukacita dalam iman.

- Kesatuan dan Keteguhan dalam Iman (Filipi 1:27-30): Paulus mendorong orang-orang di Filipi untuk hidup dengan cara yang layak bagi Injil Kristus. Ia berharap mereka tetap berdiri teguh dalam satu roh dan satu pikiran, untuk berjuang bersama-sama bagi iman dari Injil. Ia juga mengingatkan mereka untuk tidak ditakut-takuti oleh lawan-lawan mereka, karena itu adalah tanda kehancuran bagi mereka dan keselamatan bagi orang-orang beriman.

Sumber: Kitab Filipi Pasal 1

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Paulus
- Timotius
- Yesus Kristus
- Allah, Bapa kita
- Para penilik jemaat dan majelis jemaat
- Semua orang kudus dalam Kristus Yesus yang ada di Filipi
- Pengawal istana
- Saudara-saudara seiman

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Filipi

Kata kunci dalam Kitab "Filipi" pasal 1 adalah sebagai berikut:

1. Paulus dan Timotius: Penulis surat ini adalah Paulus, seorang rasul Yesus Kristus, yang menulis surat ini bersama dengan Timotius.

2. Hamba Yesus Kristus: Paulus dan Timotius mengidentifikasi diri mereka sebagai hamba Yesus Kristus, yang berarti mereka adalah pelayan dan pengikut Kristus.

3. Orang kudus: Surat ini ditujukan kepada semua orang kudus, yaitu orang-orang yang telah dipilih dan dikuduskan oleh Allah melalui iman mereka kepada Yesus Kristus.

4. Filipi: Surat ini ditujukan kepada jemaat di Filipi, sebuah kota di Makedonia.

5. Anugerah dan damai sejahtera: Paulus berdoa agar anugerah dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan Tuhan Yesus Kristus menyertai jemaat di Filipi.

6. Pemberitaan Injil: Paulus bersyukur kepada Allah karena kerja sama yang diberikan oleh jemaat di Filipi dalam pemberitaan Injil sejak hari pertama sampai sekarang.

7. Kasih Yesus Kristus: Paulus merindukan jemaat di Filipi dalam kasih Yesus Kristus.

8. Pemenjaraan: Paulus menyampaikan bahwa pemenjaraannya telah membawa kemajuan bagi Injil dan memberikan keberanian kepada banyak orang untuk memberitakan firman Allah tanpa rasa takut.

9. Kristus diberitakan: Paulus bersukacita karena Kristus diberitakan, baik dengan maksud pura-pura maupun maksud benar.

10. Hidup adalah Kristus: Bagi Paulus, hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Ia ingin hidup untuk menghasilkan buah bagi kemajuan dan sukacita jemaat di Filipi.

11. Berdiri teguh dalam iman: Paulus mendorong jemaat di Filipi untuk hidup dengan cara yang layak bagi Injil Kristus, agar mereka tetap berdiri teguh dalam satu roh dan satu pikiran, untuk berjuang bersama-sama bagi iman dari Injil.

12. Jangan takut: Paulus mengingatkan jemaat di Filipi untuk tidak ditakut-takuti oleh lawan-lawan mereka, karena itu adalah tanda kehancuran bagi mereka dan keselamatan bagi jemaat.

13. Pergumulan: Jemaat di Filipi menghadapi pergumulan yang sama seperti yang dialami oleh Paulus, dan mereka diberikan kekuatan untuk menghadapinya melalui iman mereka kepada Kristus.

Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk menggali lebih dalam mengenai Alkitab. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Kitab Filipi pasal 1:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Filipi dalam surat ini?
2. Mengapa Paulus merasa bersyukur dan mengingat jemaat di Filipi dalam doanya?
3. Apa yang Paulus doakan untuk jemaat di Filipi? Mengapa hal-hal ini penting dalam kehidupan Kristen?
4. Bagaimana penderitaan dan penjara Paulus telah mempengaruhi persebaran Injil dan iman orang-orang di sekitarnya?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus yang tetap bersukacita dan berharap dalam situasi yang sulit?
6. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan pesan-pesan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam tubuh Kristus dari surat ini?
8. Bagaimana kita dapat menghadapi ketakutan dan tantangan dalam hidup kita dengan keyakinan dan keberanian yang sama seperti yang ditunjukkan oleh Paulus?
9. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menderita bagi Kristus dalam iman kita?
10. Bagaimana kita dapat mendukung dan mendoakan sesama orang percaya dalam pergumulan dan penderitaan yang mereka alami?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan mengaplikasikan pesan-pesan yang terkandung dalam Kitab Filipi pasal 1.

Dari pasal 1 Kitab Filipi, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Bersyukur kepada Allah: Paulus mengucap syukur kepada Allah setiap kali ia mengingat jemaat di Filipi. Kita juga dapat belajar untuk selalu bersyukur kepada Allah dalam segala hal, baik dalam keadaan baik maupun buruk.

2. Kerja sama dalam pemberitaan Injil: Paulus mengapresiasi kerja sama yang diberikan oleh jemaat di Filipi dalam pemberitaan Injil. Kita juga dapat belajar untuk bekerja sama dengan sesama percaya dalam membagikan kabar baik tentang Yesus Kristus.

3. Doa untuk pertumbuhan rohani: Paulus berdoa agar kasih kita bertambah-tambah, dengan pengetahuan dan hikmat, sehingga kita dapat memilih apa yang terbaik dan hidup tulus dan tak bercacat pada hari Kristus. Kita juga dapat belajar untuk berdoa agar pertumbuhan rohani kita semakin bertumbuh dan kita hidup sesuai dengan kehendak Allah.

4. Menghadapi penderitaan dengan sukacita: Paulus menghadapi penderitaan dan penjara dengan sukacita karena ia tahu bahwa melalui doa dan pertolongan Roh Kristus, penderitaannya akan menjadi pembebasannya. Kita juga dapat belajar untuk menghadapi penderitaan dengan sukacita, karena kita tahu bahwa Allah bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kita.

5. Hidup yang layak bagi Injil Kristus: Paulus mengingatkan jemaat di Filipi untuk hidup dengan cara yang layak bagi Injil Kristus, dengan satu pikiran dan berjuang bersama-sama bagi iman dari Injil. Kita juga dapat belajar untuk hidup dengan integritas dan kesatuan dalam iman kita, menjadi saksi yang baik bagi Kristus.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal 1 Kitab Filipi:

1. Berdoa untuk pertumbuhan rohani: Doakan agar kasih kita bertambah-tambah, dengan pengetahuan dan hikmat, sehingga kita dapat memilih apa yang terbaik dan hidup tulus dan tak bercacat pada hari Kristus.

2. Berdoa untuk penderitaan: Doakan agar kita dapat menghadapi penderitaan dengan sukacita, karena kita tahu bahwa Allah bekerja dalam segala hal untuk kebaikan kita.

3. Berdoa untuk kesatuan dalam iman: Doakan agar kita hidup dengan satu pikiran dan berjuang bersama-sama bagi iman dari Injil, menjadi saksi yang baik bagi Kristus.

4. Berdoa untuk perlindungan: Doakan agar kita tidak ditakut-takuti oleh lawan-lawan kita, karena itu adalah tanda jelas kehancuran bagi mereka, tetapi keselamatan bagi kita, dan tanda itu pun dari Tuhan.

5. Berdoa untuk pertumbuhan gereja: Doakan agar gereja kita terus maju dan sukacita dalam iman, sehingga Kristus dimuliakan dalam hidup kita.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran dari pasal 1 Kitab Filipi dalam hidup kita sehari-hari.

Analisis 5W+1H dari Kitab Filipi Pasal 1 :

1. What (Apa):
- Pasal ini adalah surat yang ditulis oleh Paulus dan Timotius kepada orang-orang kudus di Filipi.
- Surat ini berisi ucapan syukur, doa, dan dorongan kepada jemaat di Filipi.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah Paulus dan Timotius.
- Surat ini ditujukan kepada semua orang kudus dalam Kristus Yesus yang ada di Filipi, serta kepada para penilik jemaat dan majelis jemaat.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus dan Timotius saat mereka berada dalam penjara, mungkin di Roma.
- Surat ini ditujukan kepada jemaat di Filipi, sebuah kota di wilayah Makedonia, Yunani.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus dan Timotius pada waktu yang tidak pasti, tetapi kemungkinan saat mereka berada dalam penjara.
- Surat ini ditulis setelah Paulus mendirikan jemaat di Filipi, yang terjadi sekitar tahun 49-50 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Surat ini ditulis untuk mengucapkan syukur kepada jemaat di Filipi atas kerja sama mereka dalam pemberitaan Injil.
- Surat ini juga ditulis untuk memberikan dorongan kepada jemaat agar tetap teguh dalam iman dan tidak terpengaruh oleh lawan-lawan mereka.

6. How (Bagaimana):
- Surat ini ditulis dengan penuh kasih dan kepedulian oleh Paulus dan Timotius.
- Surat ini berisi doa-doa untuk jemaat di Filipi agar mereka bertumbuh dalam kasih, pengetahuan, dan hikmat, serta dipenuhi dengan buah-buah kebenaran melalui Kristus Yesus.

Dengan menggunakan analisis 5W+1H ini, kita dapat memahami konteks dan tujuan penulisan surat Filipi Pasal 1 dengan lebih baik. Surat ini mengandung pesan-pesan penting tentang kerja sama dalam pemberitaan Injil, teguh dalam iman, dan keberanian dalam menghadapi pergumulan.