Kitab 2 Korintus adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Surat ini ditulis sekitar tahun 55-56 Masehi. Latar belakang historisnya adalah bahwa Paulus telah mengunjungi jemaat di Korintus sebelumnya dan mengalami banyak tantangan dan konflik di sana.
Dalam pasal
2, Paulus membahas tentang pengampunan dan kasih karunia. Ayat-ayat sebelumnya, yaitu di pasal
1, Paulus menyatakan bahwa ia telah mengalami penderitaan yang besar di Asia dan merasa terbebani melebihi batas kemampuannya. Namun, ia juga menyatakan bahwa Allah adalah sumber penghiburan dan kekuatan dalam kesulitan.
Dalam konteks budaya, Korintus adalah sebuah kota yang terkenal dengan kehidupan yang penuh dengan dosa dan kebejatan moral. Jemaat di Korintus juga menghadapi tekanan dari budaya sekitar mereka yang tidak mendukung kehidupan Kristen yang kudus. Oleh karena itu, Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada jemaat dalam menghadapi tantangan tersebut.
Secara teologis, pasal
2 menekankan pentingnya pengampunan dan rekonsiliasi dalam kehidupan Kristen. Paulus mengajarkan bahwa kasih karunia dan pengampunan harus menjadi dasar dalam hubungan antar sesama orang percaya. Ia juga mengingatkan jemaat untuk memberikan pengampunan kepada seseorang yang telah melakukan dosa dan telah bertobat.
Dalam ayat-ayat berikutnya, Paulus menjelaskan bahwa ia telah mengirimkan surat sebelumnya kepada jemaat dengan tujuan untuk menguji kesetiaan mereka dan untuk memastikan bahwa mereka telah memperbaiki perilaku mereka. Ia juga menyatakan bahwa ia telah memberikan pengampunan kepada orang yang telah melakukan dosa dan meminta jemaat untuk melakukannya juga.
Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal
2 Kitab 2 Korintus adalah penting untuk dipahami agar kita dapat mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus.