Setelah Salomo menyelesaikan doanya, api turun dari langit dan menghanguskan korban bakaran, sementara kemuliaan TUHAN memenuhi rumah-Nya, sehingga para imam tidak dapat masuk. Melihat hal ini, seluruh bangsa Israel sujud dan memuji TUHAN. Salomo mempersembahkan banyak korban, dan bersama seluruh Israel merayakan pentahbisan rumah TUHAN serta perayaan Pondok Daun selama dua minggu. Setelah itu, mereka pulang dengan sukacita atas kebaikan TUHAN.

Kemudian, TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dan mengonfirmasi bahwa Dia telah memilih rumah itu sebagai tempat persembahan. TUHAN berjanji untuk mendengar doa dan mengampuni dosa umat-Nya jika mereka merendahkan diri dan berbalik kepada-Nya. Namun, Dia juga memperingatkan bahwa jika Salomo dan umat-Nya berpaling dari perintah-Nya dan menyembah allah lain, mereka akan dicabut dari tanah yang diberikan dan rumah yang dikuduskan akan menjadi kiasan bagi bangsa-bangsa lain.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 7 Kitab 2 Tawarikh, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Latar Belakang Pasal 7 2 Tawarikh

1. Konteks Historis:

   • Kitab 2 Tawarikh ditulis setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel, sekitar abad ke-5 SM. Penulisnya diyakini adalah seorang penulis yang ingin mengingatkan umat Israel tentang sejarah mereka dan pentingnya kesetiaan kepada Tuhan.
   • Pasal 7 berfokus pada penahbisan Bait Suci yang dibangun oleh Raja Salomo, yang merupakan pusat ibadah bagi bangsa Israel.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, Bait Suci menjadi simbol kehadiran Tuhan di tengah-tengah umat-Nya. Praktik ibadah dan pengorbanan di Bait Suci sangat penting dalam budaya Israel.
   • Ada pengaruh budaya dari bangsa-bangsa sekitar, tetapi Israel diharapkan untuk tetap setia kepada hukum Tuhan dan tidak terpengaruh oleh praktik penyembahan berhala.

3. Konteks Literatur:

   • 2 Tawarikh ditulis dengan gaya naratif yang menekankan pada aspek positif dari pemerintahan raja-raja Israel, terutama Salomo. Penekanan pada pembangunan Bait Suci menunjukkan pentingnya tempat ibadah dalam kehidupan spiritual umat.
   • Pasal ini juga berfungsi sebagai penutup dari narasi tentang pembangunan Bait Suci, yang dimulai di pasal sebelumnya.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi utama dalam pasal ini adalah tentang kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya dan pentingnya ibadah yang benar. Tuhan berjanji untuk mendengar doa umat-Nya yang datang ke Bait Suci.
   • Ada penekanan pada hubungan antara ketaatan kepada Tuhan dan berkat yang akan diterima, serta konsekuensi dari ketidaktaatan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Pasal 7, di Pasal 6, Salomo mengadakan doa syafaat saat penahbisan Bait Suci. Ia meminta Tuhan untuk mendengarkan doa umat-Nya yang datang ke Bait Suci, serta memohon agar Tuhan mengampuni dosa-dosa mereka. Salomo menekankan pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan pengakuan akan dosa sebagai bagian dari hubungan umat dengan Tuhan.

Pasal 7 dimulai dengan Tuhan menjawab doa Salomo dengan cara yang luar biasa, yaitu dengan menurunkan api dari langit dan menguduskan Bait Suci, menandakan kehadiran-Nya yang nyata di tempat itu.

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami konteks Pasal 7 dari Kitab 2 Tawarikh! Jika ada pertanyaan lebih lanjut, silakan tanyakan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 7 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kemuliaan Tuhan
  Kemuliaan Tuhan memenuhi rumah yang dibangun oleh Salomo, menunjukkan kehadiran dan persetujuan Tuhan atas tempat ibadah tersebut. (2 Tawarikh 7:1-2)

• Pujian dan Penyembahan
  Rakyat Israel berlutut dan menyembah Tuhan, mengungkapkan rasa syukur atas kebaikan-Nya. Ini menunjukkan pentingnya pujian dalam ibadah. (2 Tawarikh 7:3)

• Korban Persembahan
  Salomo mempersembahkan banyak korban sebagai ungkapan syukur dan pengudusan rumah Tuhan, menekankan pentingnya pengorbanan dalam ibadah. (2 Tawarikh 7:4-5)

• Perayaan Pondok Daun
  Salomo mengadakan perayaan Pondok Daun, yang merupakan salah satu perayaan penting dalam tradisi Israel, menandakan sukacita dan syukur atas berkat Tuhan. (2 Tawarikh 7:8-9)

• Doa dan Pengakuan Dosa
  Tuhan berjanji untuk mendengar doa umat-Nya jika mereka merendahkan diri dan berbalik dari jalan yang jahat, menekankan pentingnya pertobatan dan komunikasi dengan Tuhan. (2 Tawarikh 7:14)

• Janji dan Peringatan Tuhan
  Tuhan memberikan janji kepada Salomo tentang keturunan dan kerajaan, tetapi juga memperingatkan tentang konsekuensi jika mereka berpaling dari-Nya. (2 Tawarikh 7:17-20)

• Kedudukan Rumah Tuhan
  Rumah yang dibangun Salomo dipilih dan dikuduskan oleh Tuhan sebagai tempat tinggal-Nya, menunjukkan pentingnya tempat ibadah dalam hubungan umat dengan Tuhan. (2 Tawarikh 7:16)

• Akibat Meninggalkan Tuhan
  Tuhan memperingatkan bahwa jika umat-Nya meninggalkan-Nya, mereka akan mengalami malapetaka, menekankan konsekuensi dari ketidaktaatan. (2 Tawarikh 7:22)

Nama Orang

• Salomo: Raja Israel yang membangun rumah Tuhan dan mempersembahkan korban.
• Daud: Ayah Salomo, raja sebelumnya yang membuat alat musik untuk memuliakan Tuhan.
• TUHAN: Nama yang digunakan untuk merujuk kepada Allah dalam konteks ini.

Nama Lokasi

• Rumah TUHAN: Tempat suci yang dibangun oleh Salomo untuk ibadah.
• Pelataran: Bagian di depan rumah Tuhan yang dikuduskan oleh Salomo.
• Hamat: Lokasi yang disebutkan sebagai batas utara wilayah Israel.
• Sungai Mesir: Lokasi yang disebutkan sebagai batas selatan wilayah Israel.
• Tanah Mesir: Tempat asal nenek moyang Israel yang dibawa keluar oleh Tuhan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab 2 Tawarikh pasal 7:

1. Doa Salomo

   • Salomo mengakhiri doanya, menunjukkan pentingnya komunikasi dengan Tuhan.

2. Api dari Langit

   • Api turun dan menghabiskan korban, menandakan penerimaan Tuhan atas persembahan.

3. Kemuliaan Tuhan

   • Kemuliaan Tuhan memenuhi rumah, menunjukkan kehadiran dan kuasa-Nya.

4. Sujud dan Penyembahan

   • Rakyat berlutut dan menyembah, mengekspresikan penghormatan dan syukur kepada Tuhan.

5. Korban Persembahan

   • Salomo mempersembahkan banyak korban, menandakan dedikasi dan komitmen kepada Tuhan.

6. Pondok Daun

   • Perayaan selama tujuh hari, menunjukkan tradisi dan perayaan syukur umat Israel.

7. Pemulihan dan Pengampunan

   • Tuhan berjanji untuk mendengar doa dan mengampuni jika umat merendahkan diri dan berbalik kepada-Nya.

8. Pentingnya Ketaatan

   • Ketaatan kepada perintah Tuhan menjadi syarat untuk menjaga kerajaan dan berkat-Nya.

9. Peringatan tentang Penyembahan Berhala

   • Peringatan bahwa meninggalkan Tuhan akan mengakibatkan pencabutan berkat dan kehampaan.

10. Kiasan dan Sindiran

    • Rumah yang ditinggikan akan menjadi kiasan bagi bangsa-bangsa jika umat tidak setia kepada Tuhan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal tersebut, yaitu hubungan antara Tuhan dan umat-Nya, pentingnya ibadah, serta konsekuensi dari ketaatan dan ketidaktaatan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 7:

Pertanyaan Refleksi

1. Pengalaman Spiritual: Bagaimana pengalaman Salomo saat melihat kemuliaan Tuhan memenuhi rumah-Nya dapat mempengaruhi cara kita beribadah hari ini? Apa yang bisa kita pelajari dari sikap umat Israel yang berlutut dan menyembah?

2. Pentingnya Doa: Dalam ayat 12, Tuhan menjawab doa Salomo. Apa arti doa bagi Anda, dan bagaimana Anda melihat peran doa dalam kehidupan sehari-hari?

3. Kasih Setia Tuhan: Ayat 3 menyebutkan bahwa kasih setia Tuhan adalah untuk selama-lamanya. Bagaimana Anda merasakan kasih setia Tuhan dalam hidup Anda? Apakah ada momen tertentu yang menguatkan keyakinan Anda akan hal ini?

4. Tanggung Jawab dan Janji: Dalam ayat 17-18, Tuhan memberikan syarat kepada Salomo untuk menjaga perintah-Nya. Apa yang bisa kita pelajari tentang tanggung jawab kita sebagai pengikut Kristus dalam menjaga iman dan perintah Tuhan?

5. Peringatan Tuhan: Dalam ayat 19-22, Tuhan memberikan peringatan tentang konsekuensi jika umat-Nya berpaling dari-Nya. Bagaimana kita dapat menjaga diri kita agar tetap setia kepada Tuhan di tengah tantangan dan godaan zaman ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Persembahan dan Pengorbanan: Salomo mempersembahkan banyak korban sebagai ungkapan syukur. Apa makna pengorbanan dalam konteks iman Kristen saat ini? Bagaimana kita dapat mempersembahkan diri kita kepada Tuhan?

2. Perayaan Pondok Daun: Mengapa perayaan Pondok Daun dianggap penting dalam konteks ini? Apa relevansinya bagi kita sebagai orang Kristen saat ini?

3. Kedudukan Rumah Tuhan: Dalam konteks gereja modern, bagaimana kita memahami peran dan fungsi gereja sebagai "rumah Tuhan"? Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga gereja sebagai tempat yang kudus dan penuh kemuliaan?

4. Tindakan Umat: Bagaimana reaksi umat Israel terhadap kemuliaan Tuhan dapat menjadi contoh bagi kita dalam beribadah dan bersyukur? Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih menghargai kehadiran Tuhan dalam hidup kita?

5. Kepemimpinan Salomo: Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Salomo dalam hal mengandalkan Tuhan dan memimpin umat-Nya? Bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam kepemimpinan kita sehari-hari, baik dalam konteks keluarga, pekerjaan, atau komunitas?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab 2 Tawarikh pasal 7!

Dari Kitab 2 Tawarikh pasal 7, terdapat banyak pelajaran dan prinsip yang dapat kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dipelajari:

Pelajaran dari 2 Tawarikh Pasal 7

1. Kekuatan Doa: Doa Salomo yang diikuti dengan jawaban Tuhan menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dengan Tuhan. Kita diajarkan untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan percaya bahwa Tuhan mendengar doa kita.

2. Kemuliaan Tuhan: Ketika kemuliaan Tuhan memenuhi rumah, ini menunjukkan bahwa kehadiran Tuhan sangat penting dalam hidup kita. Kita perlu menciptakan ruang bagi Tuhan dalam hidup kita agar kita dapat merasakan kehadiran-Nya.

3. Pentingnya Penyembahan: Rakyat Israel berlutut dan menyembah Tuhan setelah melihat kemuliaan-Nya. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menyembah dan memuji Tuhan dalam hidup kita, baik secara pribadi maupun bersama-sama.

4. Pengorbanan dan Persembahan: Salomo mempersembahkan banyak korban sebagai ungkapan syukur. Ini mengajarkan kita untuk memberi dengan tulus sebagai bentuk syukur atas berkat yang kita terima.

5. Perayaan dan Sukacita: Perayaan Pondok Daun yang diadakan menunjukkan pentingnya merayakan berkat Tuhan dan bersukacita dalam komunitas. Kita perlu melibatkan diri dalam perayaan iman dan berbagi sukacita dengan orang lain.

6. Ketaatan kepada Perintah Tuhan: Tuhan menekankan pentingnya ketaatan kepada perintah-Nya. Ketaatan adalah kunci untuk menerima berkat dan perlindungan dari Tuhan.

7. Peringatan akan Konsekuensi: Tuhan juga memberikan peringatan bahwa jika kita berpaling dari-Nya, konsekuensinya adalah kehilangan berkat dan perlindungan-Nya. Ini mengingatkan kita untuk tetap setia dan tidak tergoda oleh hal-hal duniawi.

Doa Terkait 2 Tawarikh Pasal 7

1. Doa Syukur: "Tuhan, terima kasih atas segala berkat yang Engkau berikan dalam hidupku. Aku bersyukur atas kehadiran-Mu yang selalu menyertai dan memimpin langkahku. Ajar aku untuk selalu mengingat untuk bersyukur dan memuji nama-Mu."

2. Doa Permohonan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang rendah. Dengarkan doaku dan ajar aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Bimbing aku agar selalu taat pada perintah-Mu dan menjauh dari segala yang jahat."

3. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, berikanlah aku kekuatan untuk tetap setia kepada-Mu. Bantu aku untuk tidak tergoda oleh hal-hal duniawi dan selalu mengingat janji-Mu. Semoga hidupku mencerminkan kasih dan ketaatan kepada-Mu."

4. Doa untuk Komunitas: "Tuhan, aku berdoa untuk komunitasku. Semoga kami selalu bersatu dalam penyembahan dan pujian kepada-Mu. Ajar kami untuk merayakan setiap berkat yang Engkau berikan dan saling mendukung dalam iman."

5. Doa untuk Perlindungan: "Ya Tuhan, jagalah kami dari segala malapetaka dan bencana. Biarkanlah nama-Mu dimuliakan di tengah-tengah kami, dan semoga kami selalu menjadi saksi kasih setia-Mu kepada dunia."

Dengan merenungkan pasal ini dan menerapkan pelajaran yang ada, kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Tawarikh" pasal 7:

1. What (Apa)

• Peristiwa: Salomo mengakhiri doanya, dan api turun dari langit memakan korban bakaran. Kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Tuhan.
• Korban: Salomo mempersembahkan 22.000 lembu sapi dan 120.000 kambing domba.
• Perayaan: Salomo mengadakan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama: Raja Salomo.
• Partisipan: Para imam, orang-orang Lewi, dan seluruh bangsa Israel.
• Tuhan: Yang menampakkan diri kepada Salomo dan memberikan pesan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi: Rumah Tuhan (Bait Suci) di Yerusalem dan pelataran di depan rumah Tuhan.

4. When (Kapan)

• Waktu Peristiwa: Setelah Salomo menyelesaikan pembangunan rumah Tuhan dan pada saat perayaan Pondok Daun.
• Durasi Perayaan: Tujuh hari perayaan Pondok Daun dan satu hari perkumpulan raya.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan Doa Salomo: Memohon kepada Tuhan agar rumah yang dibangun menjadi tempat persembahan dan tempat Tuhan hadir.
• Pesan Tuhan: Menekankan pentingnya ketaatan kepada perintah-Nya dan konsekuensi dari ketidaktaatan.

6. How (Bagaimana)

• Cara Tuhan Menjawab: Dengan menurunkan api dari langit dan memenuhi rumah dengan kemuliaan-Nya.
• Cara Perayaan: Melalui penyembahan, pujian, dan pengorbanan yang dilakukan oleh Salomo dan seluruh bangsa.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah Korban: 22.000 lembu sapi dan 120.000 kambing domba dipersembahkan oleh Salomo.
• Jumlah Hari Perayaan: Total 14 hari (7 hari perayaan Pondok Daun dan 7 hari pentahbisan mezbah).

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang peristiwa yang terjadi dalam 2 Tawarikh pasal 7, serta konteks dan makna yang terkandung di dalamnya. Semoga ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Alkitab!

Pasal 7 dari Kitab 2 Tawarikh menceritakan tentang penyelesaian pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo. Setelah Salomo selesai berdoa, api turun dari langit dan menghanguskan kurban bakaran dan sembelihan yang dipersembahkan, serta kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Suci. Para imam tidak dapat memasuki Bait Suci karena kemuliaan TUHAN yang memenuhinya. Seluruh umat Israel bersujud menyembah dan mengucap syukur kepada TUHAN. Raja Salomo mempersembahkan kurban sembelihan yang besar, dan seluruh umat menahbiskan Bait Suci. Mereka mengadakan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari dan pertemuan raya pada hari kedelapan. Setelah itu, Salomo menyelesaikan pembangunan Bait Suci dan istana raja. TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dan berjanji bahwa jika umat-Nya berbalik dari jalan-jalan jahat dan berdoa, Dia akan mengampuni dosa mereka dan memulihkan tanah mereka. Namun, jika mereka meninggalkan perintah-perintah TUHAN dan beribadah kepada ilah lain, Dia akan mencabut mereka dari tanah yang telah diberikan-Nya dan Bait Suci akan menjadi kiasan dan sindiran di antara bangsa-bangsa.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan sejarah bangsa Israel, terutama sejarah kerajaan Israel dan Yehuda. Pasal 7 dari Kitab 2 Tawarikh terutama berbicara tentang pembangunan Bait Allah di Yerusalem oleh Raja Salomo.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa Raja Salomo adalah putra Raja Daud dan dia menjadi raja setelah kematian ayahnya. Salomo adalah raja yang bijaksana dan kaya, dan dia memutuskan untuk membangun Bait Allah sebagai tempat penyembahan bagi umat Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 6, Salomo telah menyelesaikan pembangunan Bait Allah dan mengadakan upacara penyucian. Dia berdoa kepada Allah dan memohon agar Allah hadir di Bait Allah dan mendengarkan doa umat-Nya.

Pasal 7 dimulai dengan Allah menjawab doa Salomo dengan menunjukkan kehadiran-Nya di Bait Allah. Ketika Salomo selesai berdoa, api turun dari langit dan mengkonsumsi korban bakaran yang dipersembahkan oleh Salomo. Kemudian, kemuliaan Allah memenuhi Bait Allah, sehingga para imam tidak dapat memasuki Bait Allah.

Hal ini menunjukkan bahwa Allah menerima doa Salomo dan menghormati tempat penyembahan yang telah dibangun olehnya. Selanjutnya, Allah berbicara kepada Salomo dan memberikan janji-Nya bahwa jika Salomo dan umat Israel tetap setia kepada-Nya, maka kerajaan Salomo akan terus berlanjut.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya penyembahan yang benar dan hubungan yang baik antara Allah dan umat-Nya. Pembangunan Bait Allah oleh Salomo adalah tanda kesetiaan dan pengabdian umat Israel kepada Allah. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang setia dan akan memenuhi janji-Nya kepada umat-Nya jika mereka tetap setia kepada-Nya.

Demikianlah latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 7 Kitab 2 Tawarikh.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 7:

1. Kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Allah (2 Tawarikh 7:1-3)
- Api turun dari langit dan menghanguskan kurban bakaran dan sembelihan.
- Kemuliaan TUHAN memenuhi Bait Allah.
- Para imam tidak dapat memasuki Bait Allah karena kemuliaan TUHAN.

2. Persembahan kurban sembelihan oleh Raja Salomo (2 Tawarikh 7:4-5)
- Raja Salomo mempersembahkan 22.000 ekor sapi dan 120.000 ekor domba.
- Raja dan seluruh umat menahbiskan Bait Allah.

3. Perayaan Pondok Daun selama tujuh hari (2 Tawarikh 7:8-10)
- Salomo mengadakan perayaan Pondok Daun selama tujuh hari bersama seluruh Israel.
- Pada hari kedelapan, mereka mengadakan pertemuan raya.

4. TUHAN menampakkan diri kepada Salomo (2 Tawarikh 7:12-18)
- TUHAN berfirman kepada Salomo bahwa Dia telah memilih Bait Allah sebagai rumah persembahan kurban.
- Jika umat-Nya merendahkan diri, berdoa, dan berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, TUHAN akan mengampuni dosa mereka dan memulihkan tanah mereka.
- Jika umat-Nya meninggalkan ketetapan-Ku dan beribadah kepada ilah lain, TUHAN akan mencabut mereka dari tanah-Nya.

5. Konsekuensi meninggalkan TUHAN (2 Tawarikh 7:19-22)
- Bait yang telah dikuduskan bagi nama TUHAN akan dibuang dari hadapan-Nya dan menjadi kiasan dan sindiran di antara bangsa-bangsa.
- Orang akan heran dan bertanya mengapa TUHAN melakukan hal ini terhadap negeri dan Bait Allah.
- Hal ini terjadi karena umat meninggalkan TUHAN dan berpaut kepada ilah lain.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang disebutkan di atas adalah untuk memberikan gambaran umum tentang topik-topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 7. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Salomo (raja Israel)
- Para imam
- Raja Daud (ayah Salomo)
- Orang-orang Lewi
- TUHAN

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bait TUHAN
- Pelataran di depan bait TUHAN
- Hamat (jalan masuk ke Hamat)
- Sungai Mesir
- Tenda-tenda umat Israel
- Istana raja

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal 7 adalah sebagai berikut:

1. Doa Salomo (ayat 1): Salomo mengakhiri doanya sebelum api turun dari langit.
2. Api turun dari langit (ayat 1): Api turun dari langit dan menghanguskan kurban bakaran dan kurban sembelihan.
3. Kemuliaan TUHAN (ayat 2): Kemuliaan TUHAN memenuhi bait itu sehingga para imam tidak dapat memasuki bait TUHAN.
4. Penyembahan dan ucapan syukur (ayat 3): Orang Israel berlutut, sujud menyembah, dan mengucap syukur kepada TUHAN.
5. Persembahan kurban (ayat 4): Raja Salomo mempersembahkan 22.000 ekor sapi dan 120.000 ekor domba sebagai kurban sembelihan.
6. Musik dan nafiri (ayat 6): Orang Lewi menggunakan alat-alat musik dan para imam meniup nafiri untuk memuliakan TUHAN.
7. Perayaan Pondok Daun (ayat 8): Salomo dan seluruh Israel merayakan Pondok Daun selama tujuh hari.
8. Firman TUHAN kepada Salomo (ayat :12-22" context="true">12-22): TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dan berfirman mengenai rumah persembahan kurban dan janji-Nya kepada Salomo.
9. Kesetiaan dan ketaatan (ayat 17): Jika Salomo hidup dan melakukan segala yang diperintahkan TUHAN, takhta kerajaannya akan kukuh.
10. Hukuman atas ketidaksetiaan (ayat :19-22" context="true">19-22): Jika Salomo berbalik dan meninggalkan perintah TUHAN, TUHAN akan mencabutnya dari tanah-Nya dan bait akan menjadi kiasan dan sindiran di antara bangsa-bangsa.