Pada Pasal 12 Kitab 2 Tawarikh, diceritakan bahwa Rehabeam dan seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan setelah kerajaannya menjadi kuat. Pada tahun kelima pemerintahannya, raja Sisak dari Mesir menyerang Yerusalem dengan pasukan yang besar sebagai akibat dari ketidaksetiaan mereka kepada Tuhan. Nabi Semaya menyampaikan firman Tuhan bahwa karena mereka telah meninggalkan-Nya, Tuhan pun akan meninggalkan mereka dalam kuasa Sisak. Namun, ketika pemimpin-pemimpin Israel merendahkan diri dan mengakui Tuhan, Tuhan memutuskan untuk tidak memusnahkan mereka sepenuhnya, tetapi mereka akan menjadi hamba Sisak untuk belajar membedakan antara mengabdi kepada Tuhan dan kerajaan dunia.

Sisak berhasil merampas barang-barang berharga dari rumah Tuhan dan rumah raja, termasuk perisai-perisai emas yang dibuat oleh Salomo. Sebagai pengganti, Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga. Meskipun Rehabeam tidak sepenuhnya setia kepada Tuhan, ia masih menunjukkan kekuatan dalam pemerintahannya dan memerintah selama tujuh belas tahun di Yerusalem. Akhirnya, Rehabeam meninggal dan digantikan oleh anaknya, Abia.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 12 Kitab 2 Tawarikh:

Latar Belakang Pasal 12 2 Tawarikh

1. Konteks Historis

Pasal 12 dari Kitab 2 Tawarikh mencatat peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Raja Rehabeam, yang merupakan anak dari Raja Salomo. Setelah kematian Salomo, kerajaan Israel terpecah menjadi dua: Kerajaan Israel di utara dan Kerajaan Yehuda di selatan. Rehabeam memerintah di Yehuda dan menghadapi tantangan dari Yerobeam, pemimpin kerajaan utara.

2. Konteks Budaya

Pada masa itu, budaya politik sangat dipengaruhi oleh kekuatan dan aliansi. Rehabeam, yang awalnya menolak nasihat para tua-tua dan memilih untuk mendengarkan nasihat pemuda, menunjukkan ketidakmampuan untuk memimpin dengan bijaksana. Ini mencerminkan nilai-nilai budaya yang mengedepankan kekuasaan dan dominasi.

3. Konteks Literatur

Kitab 2 Tawarikh ditulis dengan tujuan untuk memberikan catatan sejarah yang menekankan pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan. Penulis Tawarikh berfokus pada aspek spiritual dan religius dari sejarah Israel, berbeda dengan Kitab Raja-raja yang lebih menekankan aspek politik.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menunjukkan tema penting tentang konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Ketika Rehabeam menolak untuk mendengarkan nasihat yang bijaksana dan mengandalkan kekuatan militer, Tuhan mengizinkan musuh untuk menyerang Yehuda. Ini menggarisbawahi keyakinan bahwa Tuhan berdaulat atas sejarah dan bahwa umat-Nya harus hidup dalam ketaatan kepada-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 12, dalam pasal 11, Rehabeam berusaha untuk memperkuat kerajaannya dengan membangun benteng dan mengumpulkan pasukan. Namun, dia juga menghadapi tantangan dari Yerobeam yang memimpin pemberontakan. Dalam pasal 12, setelah Rehabeam mengabaikan nasihat yang bijaksana dan mengandalkan kekuatan, Tuhan mengizinkan Raja Shishak dari Mesir untuk menyerang dan menjarah Yerusalem, yang menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat melihat bagaimana tindakan dan keputusan Rehabeam berpengaruh pada nasib kerajaannya dan bagaimana hal ini berhubungan dengan tema yang lebih besar dalam Kitab Tawarikh.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 12 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penyimpangan dari Hukum Tuhan
  Rehabeam dan seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan setelah kerajaannya menjadi kuat, menunjukkan bahaya dari kesombongan dan ketidaktaatan. (2 Tawarikh 12:1)

• Ancaman dari Raja Mesir
  Serangan Sisak, raja Mesir, sebagai konsekuensi dari ketidaksetiaan Israel kepada Tuhan, menggambarkan bagaimana Tuhan menggunakan bangsa lain untuk menghukum umat-Nya. (2 Tawarikh 12:2-3)

• Peringatan dari Nabi Semaya
  Nabi Semaya menyampaikan firman Tuhan kepada Rehabeam dan pemimpin Yehuda, menekankan pentingnya mendengarkan peringatan Tuhan dan merendahkan diri. (2 Tawarikh 12:5)

• Pertobatan dan Kerendahan Hati
  Pemimpin Israel dan raja merendahkan diri dan mengakui Tuhan sebagai yang benar, menunjukkan bahwa pertobatan dapat mengubah keadaan. (2 Tawarikh 12:6)

• Kasih Karunia Tuhan
  Tuhan menunjukkan kasih karunia-Nya dengan tidak memusnahkan mereka meskipun mereka telah berbuat jahat, melainkan membiarkan mereka menjadi hamba Sisak untuk belajar. (2 Tawarikh 12:7)

• Pencurian Harta Rumah Tuhan
  Sisak merampas barang-barang perbendaharaan rumah Tuhan dan rumah raja, menekankan pentingnya menjaga kekudusan dan harta milik Tuhan. (2 Tawarikh 12:9)

• Perisai Tembaga sebagai Pengganti
  Rehabeam mengganti perisai emas dengan perisai tembaga, menunjukkan penurunan status dan kekuatan spiritual Israel. (2 Tawarikh 12:10)

• Murka Tuhan yang Surut
  Karena kerendahan hati Rehabeam, murka Tuhan surut, menunjukkan bahwa Tuhan menghargai sikap rendah hati dan pertobatan. (2 Tawarikh 12:12)

• Pemerintahan Rehabeam
  Rehabeam memerintah selama tujuh belas tahun di Yerusalem, tetapi ia tidak tekun mencari Tuhan, yang menjadi penyebab kejatuhannya. (2 Tawarikh 12:13-14)

• Perang antara Rehabeam dan Yerobeam
  Terus-menerusnya perang antara Rehabeam dan Yerobeam mencerminkan ketegangan politik dan spiritual di antara dua kerajaan Israel. (2 Tawarikh 12:15)

• Akhir Pemerintahan Rehabeam
  Rehabeam meninggal dan digantikan oleh anaknya Abia, menandakan transisi kekuasaan dan pentingnya warisan spiritual. (2 Tawarikh 12:16)

Nama Orang

• Rehabeam: Raja Israel yang memerintah di Yerusalem.
• Sisak: Raja Mesir yang menyerang Yerusalem.
• Semaya: Nabi yang menyampaikan firman Tuhan kepada Rehabeam dan pemimpin Yehuda.
• Naama: Ibu Rehabeam, seorang perempuan Amon.
• Abia: Anak Rehabeam yang menjadi raja setelahnya.
• Yerobeam: Musuh Rehabeam, terlibat dalam perang terus-menerus dengan Rehabeam.

Nama Lokasi

• Yerusalem: Kota yang dipilih Tuhan untuk membuat nama-Nya tinggal di sana, tempat pemerintahan Rehabeam.
• Mesir: Negara asal Sisak, raja yang menyerang Yerusalem.
• Yehuda: Wilayah yang dikuasai oleh Rehabeam dan tempat serangan Sisak terjadi.
• Kota Daud: Tempat di mana Rehabeam dikuburkan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Tawarikh" pasal "12":

1. Rehabeam

   • Raja Israel yang meninggalkan hukum Tuhan setelah kerajaannya menjadi kuat.

2. Sisak

   • Raja Mesir yang menyerang Yerusalem sebagai hukuman atas ketidaksetiaan Israel kepada Tuhan.

3. Yerusalem

   • Kota yang menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal raja, serta tempat yang dipilih Tuhan untuk nama-Nya.

4. Hukum Tuhan

   • Prinsip dan perintah yang dilanggar oleh Rehabeam dan rakyatnya, menyebabkan mereka mengalami konsekuensi.

5. Nabi Semaya

   • Utusan Tuhan yang menyampaikan pesan peringatan kepada Rehabeam dan pemimpin Yehuda.

6. Merendahkan diri

   • Tindakan pemimpin Israel yang mengakui kesalahan mereka dan berbalik kepada Tuhan, yang menghindarkan mereka dari kehancuran total.

7. Murka Tuhan

   • Reaksi Tuhan terhadap ketidaksetiaan Israel, yang dapat dihindari melalui pertobatan.

8. Perbendaharaan

   • Barang-barang berharga yang dirampas oleh Sisak dari rumah Tuhan dan rumah raja.

9. Perisai-perisai tembaga

   • Pengganti perisai-perisai emas yang dibuat Salomo, menunjukkan penurunan status dan kekuatan.

10. Hal-hal baik di Yehuda

    • Meskipun ada pelanggaran, masih ada aspek positif dalam pemerintahan Rehabeam.

11. Riwayat Rehabeam

    • Catatan tentang kehidupan dan pemerintahan Rehabeam yang ditulis oleh nabi Semaya dan Ido.

12. Perang antara Rehabeam dan Yerobeam

    • Konflik yang terus-menerus terjadi antara dua raja, mencerminkan ketegangan politik di Israel.

13. Abia

    • Anak Rehabeam yang menjadi raja setelahnya, melanjutkan garis keturunan raja.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 12:

Pertanyaan Refleksi

1. Pentingnya Kesetiaan kepada Tuhan: Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Rehabeam dan seluruh Israel yang meninggalkan hukum Tuhan? Bagaimana hal ini relevan dengan kehidupan kita saat ini?

2. Merendahkan Diri di Hadapan Tuhan: Mengapa penting bagi kita untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan ketika kita menyadari kesalahan kita? Apa yang terjadi dalam hidup kita ketika kita melakukan hal ini?

3. Konsekuensi dari Ketidaktaatan: Dalam pasal ini, kita melihat bahwa ketidaktaatan membawa konsekuensi. Apa saja konsekuensi yang Anda alami atau saksikan dalam hidup orang lain akibat menjauh dari Tuhan?

4. Perbandingan dengan Kerajaan Dunia: Apa yang dimaksud dengan "mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi"? Bagaimana kita bisa memastikan bahwa kita tetap setia kepada Tuhan di tengah godaan dunia?

5. Tindakan Rehabeam setelah Serangan Sisak: Mengapa Rehabeam memilih untuk membuat perisai-perisai tembaga sebagai pengganti perisai-perisai emas? Apa makna dari tindakan ini dalam konteks spiritual dan praktis?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Nabi Semaya: Apa peran nabi Semaya dalam konteks pasal ini? Bagaimana kita bisa mengenali suara Tuhan dalam hidup kita seperti yang dilakukan oleh Semaya?

2. Dampak dari Keputusan Pemimpin: Bagaimana keputusan Rehabeam sebagai pemimpin mempengaruhi seluruh bangsa Israel? Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dari kisah ini?

3. Kedudukan Hati yang Rendah: Dalam ayat 12:7, Tuhan melihat bahwa mereka merendahkan diri. Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga hati kita tetap rendah di hadapan Tuhan?

4. Perang antara Rehabeam dan Yerobeam: Mengapa ada perang terus-menerus antara Rehabeam dan Yerobeam? Apa yang bisa kita pelajari tentang konflik dalam hubungan kita dengan orang lain?

5. Pentingnya Mencari Tuhan: Dalam ayat 12:14, disebutkan bahwa Rehabeam tidak tekun mencari Tuhan. Apa langkah-langkah praktis yang bisa kita ambil untuk lebih tekun dalam mencari Tuhan dalam kehidupan sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan pelajaran dari Kitab 2 Tawarikh pasal 12!

Dari Pasal 12 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari:

1. Pentingnya Kesetiaan kepada Tuhan:

   • Rehabeam dan seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan ketika kekuasaan mereka menjadi kuat. Ini mengingatkan kita bahwa dalam masa-masa keberhasilan, kita harus tetap setia kepada Tuhan dan tidak melupakan-Nya.

2. Akibat dari Ketidaktaatan:

   • Ketika mereka berpaling dari Tuhan, mereka menghadapi ancaman dari raja Sisak. Ini menunjukkan bahwa ketidaktaatan kepada Tuhan dapat membawa konsekuensi yang serius dalam hidup kita.

3. Kerendahan Hati dan Pertobatan:

   • Ketika pemimpin Israel merendahkan diri dan mengakui Tuhan, Tuhan mendengar mereka dan tidak memusnahkan mereka. Ini mengajarkan kita bahwa kerendahan hati dan pertobatan adalah kunci untuk mendapatkan pengampunan dan pemulihan dari Tuhan.

4. Tuhan yang Penuh Kasih:

   • Meskipun mereka telah berbuat jahat, Tuhan masih memberikan kesempatan untuk bertobat dan meluputkan mereka dari murka-Nya. Ini menunjukkan kasih dan belas kasihan Tuhan yang tidak terbatas.

5. Kepemimpinan yang Bertanggung Jawab:

   • Rehabeam, meskipun tidak sepenuhnya setia, menunjukkan beberapa tindakan yang baik dengan merendahkan diri. Ini mengingatkan kita bahwa sebagai pemimpin, kita harus bertanggung jawab dan mengakui kesalahan kita.

6. Pentingnya Mencari Tuhan:

   • Rehabeam tidak tekun mencari Tuhan, yang mengakibatkan keputusan yang buruk. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari Tuhan dalam setiap aspek kehidupan kita.

Doa Terkait Pasal 2 Tawarikh 12:

1. Doa untuk Kesetiaan: "Tuhan yang Maha Kuasa, ajar aku untuk selalu setia kepada-Mu dalam setiap keadaan. Jangan biarkan keberhasilan atau kekuatan membuatku berpaling dari-Mu. Amin."

2. Doa untuk Pertobatan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah aku atas segala dosa dan ketidaktaatanku. Ajari aku untuk merendahkan diri dan kembali kepada-Mu. Amin."

3. Doa untuk Kerendahan Hati: "Tuhan, berikanlah aku hati yang rendah hati. Bantu aku untuk selalu mengakui kesalahan dan mencari pengampunan-Mu. Amin."

4. Doa untuk Pemulihan: "Ya Tuhan, aku bersyukur atas kasih dan belas kasihan-Mu. Pulihkanlah hidupku dan bimbinglah aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

5. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Kepemimpinan: "Tuhan, jika Engkau memanggilku untuk memimpin, berikanlah aku kebijaksanaan dan ketekunan untuk mencari-Mu dalam setiap keputusan yang aku ambil. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu kita untuk lebih dekat dengan Tuhan dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Berikut adalah analisis dari Kitab "2 Tawarikh" pasal "12" menggunakan model 5W+2H:

1. Apa (What)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang Rehabeam yang meninggalkan hukum Tuhan setelah kerajaannya menjadi kuat. Akibatnya, raja Mesir, Sisak, menyerang Yerusalem. Nabi Semaya menyampaikan firman Tuhan kepada Rehabeam dan pemimpin Yehuda, yang kemudian merendahkan diri. Meskipun mereka dihukum, Tuhan tidak memusnahkan mereka sepenuhnya.

2. Siapa (Who)

• Tokoh Utama:
  • Rehabeam: Raja Yehuda yang meninggalkan hukum Tuhan.
  • Sisak: Raja Mesir yang menyerang Yerusalem.
  • Semaya: Nabi yang menyampaikan firman Tuhan kepada Rehabeam dan pemimpin Yehuda.
  • Pemimpin-pemimpin Yehuda: Mereka yang merendahkan diri di hadapan Tuhan.

3. Di mana (Where)

• Lokasi:
  • Yerusalem: Kota yang diserang oleh Sisak dan tempat di mana Rehabeam memerintah.
  • Yehuda: Wilayah yang menjadi bagian dari kerajaan Rehabeam.

4. Kapan (When)

• Waktu:
  • Pasal ini terjadi pada tahun kelima pemerintahan Rehabeam, setelah kerajaannya menjadi kokoh.

5. Mengapa (Why)

• Alasan:
  • Rehabeam dan seluruh Israel meninggalkan hukum Tuhan, yang menyebabkan Tuhan membiarkan mereka berada di bawah kuasa Sisak sebagai hukuman atas ketidaksetiaan mereka.

6. Bagaimana (How)

• Proses:
  • Setelah diserang oleh Sisak, Rehabeam dan pemimpin Yehuda merendahkan diri dan mengakui bahwa Tuhan adalah yang benar. Tuhan melihat kerendahan hati mereka dan memutuskan untuk tidak memusnahkan mereka sepenuhnya.

7. Seberapa banyak (How Much)

• Jumlah:
  • Sisak membawa seribu dua ratus kereta dan enam puluh ribu orang berkuda, serta banyak rakyat dari Mesir yang tidak terhitung jumlahnya.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 2 Tawarikh pasal 12, serta pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa tersebut. Semoga bermanfaat dalam studi Alkitab Anda!

Pada pasal ke-12 dari Kitab 2 Tawarikh, menceritakan tentang kerajaan Rehabeam yang menjadi kuat, tetapi mereka meninggalkan hukum TUHAN. Akibatnya, Sisak, raja Mesir, menyerang Yerusalem dan merebut kota-kota berkubu di Yehuda. Nabi Semaya datang dan menyampaikan firman TUHAN bahwa karena mereka merendahkan diri, TUHAN tidak akan memusnahkan mereka sepenuhnya, tetapi mereka akan menjadi hamba-hamba Sisak. Sisak merampas perbendaharaan bait TUHAN dan istana raja, termasuk perisai-perisai emas yang dibuat oleh Salomo. Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga sebagai gantinya. Meskipun demikian, Rehabeam memperkuat dirinya dan memerintah selama tujuh belas tahun di Yerusalem sebelum digantikan oleh anaknya, Abia.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini merupakan catatan sejarah Israel yang meliputi periode pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Pasal 12 dari Kitab 2 Tawarikh berbicara tentang pemerintahan raja Rehabeam, putra Salomo. Ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 11, menceritakan tentang pemberontakan sepuluh suku utara Israel melawan pemerintahan Rehabeam. Pemberontakan ini terjadi karena Rehabeam menolak memenuhi permintaan suku-suku tersebut untuk mengurangi beban kerja yang diberlakukan oleh Salomo.

Dalam konteks historis, pemberontakan ini mengakibatkan pecahnya Kerajaan Israel menjadi dua, yaitu Kerajaan Israel Utara (sepuluh suku utara) dan Kerajaan Yehuda (dua suku selatan). Pemberontakan ini juga merupakan akibat dari pembangunan Bait Suci oleh Salomo yang membutuhkan banyak tenaga kerja dan menyebabkan ketidakpuasan di antara rakyat.

Dalam konteks budaya, pemberontakan ini mencerminkan ketegangan antara suku-suku Israel yang berbeda dan perbedaan pendekatan pemerintahan antara Rehabeam dan ayahnya, Salomo.

Dalam konteks literatur, Kitab 2 Tawarikh merupakan catatan sejarah yang menggambarkan perjalanan pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda. Kitab ini juga mencakup catatan tentang pembangunan Bait Suci dan peranan para imam dalam ibadah.

Dalam konteks teologis, pasal 12 menggambarkan konsekuensi dari ketidaktaatan terhadap perintah Allah. Pemberontakan suku-suku Israel dan pecahnya kerajaan menjadi dua merupakan hukuman yang diberikan oleh Allah karena dosa dan ketidaksetiaan umat-Nya.

Dengan demikian, pasal 12 dari Kitab 2 Tawarikh memberikan gambaran tentang situasi politik dan spiritual pada masa pemerintahan raja Rehabeam, serta mengajarkan pentingnya ketaatan terhadap perintah Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 12:

1. Kerajaan Rehabeam yang kuat dan meninggalkan hukum TUHAN (2 Tawarikh 12:1)
2. Serangan Sisak, raja Mesir, terhadap Yerusalem (2 Tawarikh 12:2-4)
3. Nabi Semaya memberikan firman TUHAN tentang hukuman atas ketidaksetiaan mereka (2 Tawarikh 12:5-7)
4. Rendahnya hati Rehabeam dan pemimpin Israel setelah mendengar firman TUHAN (2 Tawarikh 12:7-8)
5. TUHAN memberikan sedikit kelepasan dan tidak menghancurkan mereka sepenuhnya (2 Tawarikh 12:7-8)
6. Sisak merampas harta dari Bait TUHAN dan istana raja (2 Tawarikh 12:9-10)
7. Rehabeam membuat perisai-perisai tembaga sebagai pengganti perisai-perisai emas yang dirampas (2 Tawarikh 12:10-11)
8. Rehabeam memperkuat dirinya dan memerintah di Yerusalem (2 Tawarikh 12:13)
9. Riwayat Rehabeam dan perang antara Rehabeam dan Yerobeam (2 Tawarikh 12:15-16)
10. Kematian Rehabeam dan penggantinya, Abia (2 Tawarikh 12:16)

Sumber: Kitab 2 Tawarikh pasal 12

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Rehabeam: Raja Israel yang tidak setia kepada TUHAN.
- Sisak: Raja Mesir yang menyerang Yerusalem dengan pasukan besar.
- Semaya: Nabi yang datang kepada Rehabeam dan para pemimpin Yehuda untuk menyampaikan firman TUHAN.
- Orang Libia: Pasukan yang datang bersama Sisak dari Mesir.
- Orang Suki: Pasukan yang datang bersama Sisak dari Mesir.
- Orang Kush: Pasukan yang datang bersama Sisak dari Mesir.
- Salomo: Raja Israel sebelum Rehabeam, yang membuat perisai-perisai emas yang dirampas oleh Sisak.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yerusalem: Kota yang diserang oleh Sisak.
- Yehuda: Wilayah yang dimiliki oleh Israel, termasuk kota-kota berkubu yang direbut oleh Sisak.
- Bait TUHAN: Tempat suci di Yerusalem yang memiliki perbendaharaan dan perisai-perisai emas yang dirampas oleh Sisak.
- Istana raja: Tempat tinggal Raja Rehabeam yang juga dirampas oleh Sisak.
- Kota Daud: Tempat di mana Rehabeam dikuburkan setelah kematiannya.

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal "12" adalah:

1. Rehabeam: Raja Israel yang meninggalkan hukum TUHAN dan mengalami serangan dari Sisak, raja Mesir.
2. Meninggalkan hukum TUHAN: Tindakan tidak setia kepada TUHAN yang dilakukan oleh Rehabeam dan seluruh Israel.
3. Sisak: Raja Mesir yang menyerang Yerusalem dan merampas harta dari bait TUHAN dan istana raja.
4. Nabi Semaya: Nabi yang memberitakan firman TUHAN kepada Rehabeam dan para pemimpin Yehuda.
5. Merendahkan diri: Tindakan yang dilakukan oleh Rehabeam dan para pemimpin Yehuda setelah mendengar firman TUHAN.
6. Perisai-perisai emas: Harta yang dirampas oleh Sisak dari bait TUHAN yang kemudian digantikan dengan perisai-perisai tembaga oleh Rehabeam.
7. Murka TUHAN: Murka TUHAN yang surut karena raja merendahkan diri dan masih ada hal-hal yang baik di Yehuda.
8. Yerusalem: Kota yang dipilih oleh TUHAN untuk menempatkan nama-Nya di sana.
9. Naama: Ibu Rehabeam, seorang perempuan Amon.
10. Abia: Anak Rehabeam yang menjadi raja menggantikan dia setelah kematiannya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang konsekuensi meninggalkan hukum TUHAN?
2. Bagaimana sikap Rehabeam dan pemimpin Israel berubah setelah mendengar firman TUHAN melalui nabi Semaya? Apa yang dapat kita pelajari dari perubahan sikap mereka?
3. Mengapa TUHAN memilih untuk memberikan sedikit kelepasan kepada Israel meskipun mereka telah meninggalkan-Nya? Apa pesan yang dapat kita ambil dari hal ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari karakter Rehabeam sebagai seorang pemimpin? Apakah ada prinsip kepemimpinan yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita?
2. Bagaimana perbandingan antara perisai-perisai emas yang dirampas oleh Sisak dengan perisai-perisai tembaga yang dibuat oleh Rehabeam? Apa pesan yang dapat kita ambil dari perubahan ini?
3. Mengapa nama ibu Rehabeam disebutkan dalam teks? Apakah ada pengaruh dari latar belakang keluarga dalam kehidupan seseorang? Apa pesan yang dapat kita ambil dari hal ini?

Hal menarik terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 12:
1. Pasal ini menggambarkan konsekuensi yang dialami oleh Israel ketika mereka meninggalkan hukum TUHAN. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya setia dan taat kepada Allah dalam hidup kita.
2. Kisah ini juga menunjukkan bagaimana Allah memberikan kesempatan kedua kepada Israel meskipun mereka telah berdosa. Hal ini menggambarkan kasih dan kemurahan hati Allah yang tak terbatas.
3. Perbandingan antara perisai-perisai emas yang dirampas dan perisai-perisai tembaga yang dibuat oleh Rehabeam menggambarkan perubahan yang terjadi ketika kita meninggalkan kehendak Allah. Ini mengingatkan kita akan pentingnya mempertahankan kekudusan dan kebenaran dalam hidup kita.

Dari pasal ke-12 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya setia kepada Tuhan: Pasal ini mengingatkan kita tentang bahaya meninggalkan hukum Tuhan dan tidak setia kepada-Nya. Kita perlu menjaga hubungan kita dengan Tuhan dan tetap setia dalam mengikuti-Nya.

2. Akibat dari ketidaksetiaan: Ketika umat Israel meninggalkan Tuhan, mereka menghadapi ancaman dan penyerangan dari musuh mereka. Hal ini mengingatkan kita bahwa ketidaksetiaan kepada Tuhan dapat membawa konsekuensi yang serius dalam hidup kita.

3. Pentingnya merendahkan diri di hadapan Tuhan: Ketika pemimpin dan raja Israel merendahkan diri di hadapan Tuhan, Tuhan menunjukkan belas kasih-Nya dan menahan murka-Nya. Ini mengajarkan kita pentingnya merendahkan diri, mengakui dosa-dosa kita, dan mencari belas kasihan Tuhan.

4. Perbedaan antara melayani Tuhan dan melayani kerajaan-kerajaan duniawi: Tuhan mengingatkan umat Israel bahwa ada perbedaan antara melayani-Nya dan melayani kerajaan-kerajaan duniawi. Kita perlu memahami bahwa melayani Tuhan adalah prioritas utama dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon pengampunan atas ketidaksetiaan kita kepada Tuhan.
2. Memohon belas kasihan Tuhan dalam menghadapi konsekuensi dari dosa-dosa kita.
3. Memohon bimbingan Tuhan untuk tetap setia dan tidak meninggalkan hukum-Nya.
4. Memohon pemahaman dan kebijaksanaan dalam membedakan antara melayani Tuhan dan melayani hal-hal duniawi.
5. Memohon kekuatan dan keberanian untuk merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui dosa-dosa kita.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam mengerti dan menerapkan pesan dari pasal ini.

Analisis 2 Tawarikh 12 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang dosa Rehabeam dan bangsa Israel yang meninggalkan hukum Tuhan setelah kerajaan Rehabeam menjadi kuat. Akibatnya, Tuhan mendatangkan Sisak, raja Mesir, untuk menyerang Yerusalem.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah Rehabeam, raja Yehuda, dan Sisak, raja Mesir. Nabi Semaya juga berperan penting dalam menyampaikan pesan Tuhan kepada Rehabeam.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada tahun kelima pemerintahan Rehabeam, setelah kerajaannya menjadi kukuh dan kuat.

Where (Dimana): Peristiwa utama terjadi di Yerusalem, ibukota kerajaan Yehuda.

Why (Mengapa): Rehabeam dan bangsa Israel meninggalkan hukum Tuhan karena merasa aman dan kuat. Mereka melupakan Tuhan yang telah memberkati mereka.

How (Bagaimana): Akibat dosa mereka, Tuhan mengizinkan Sisak, raja Mesir, untuk menyerang Yerusalem. Sisak merebut harta benda dari Bait Suci dan istana raja. Rehabeam dan bangsa Israel akhirnya merendahkan diri di hadapan Tuhan, sehingga Tuhan tidak membinasakan mereka sepenuhnya.

Tambahan:

• Pasal ini menunjukkan bahwa kesetiaan kepada Tuhan adalah hal yang penting, bahkan ketika keadaan tampak aman dan terkendali.
• Tuhan adalah Allah yang adil dan menghukum dosa, tetapi Dia juga penuh belas kasihan dan mengampuni mereka yang bertobat.
• Kisah ini menjadi pelajaran bagi kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dan menaati perintah-Nya, bukan mengandalkan kekuatan dan kekayaan kita sendiri.