TB
NETBible
YUN-IBR
Diglot
Ref. Silang
Nama
Judul
Artikel
Himne
PEDIA
MEDIA
Gambar
Audio
    Kuno
      ITL - draft
  
AI
 BaDeNo
 BaDeNo
Pengkhotbah 1
| TB | AYT | 
|---|---|
| 1:1 Inilah perkataan Pengkhotbah, | 
          
          
                        1:1  | 
        
| 1:2 Kesia-siaan belaka, kata Pengkhotbah, kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia | 
          
          1:2 “Kesia-siaan atas segala kesia-siaan,” kata Pengkhotbah, “Kesia-siaan atas segala kesia-siaan! Semuanya adalah kesia-siaan.” | 
| 1:3 Apakah gunanya manusia berusaha dengan jerih payah di bawah matahari? | 
          
          1:3 Apa untungnya semua kerja keras manusia, yang diusahakannya di bawah matahari? | 
| 1:4 Keturunan yang satu pergi dan keturunan yang lain datang, tetapi bumi tetap ada. | 
          
          1:4 Satu generasi pergi, dan generasi lain datang, tetapi bumi tetap selama-lamanya. | 
| 1:5 Matahari terbit | 
          
          1:5 Matahari terbit, matahari terbenam, lalu terengah-engah kembali ke tempat ia terbit di sana. | 
| 1:6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara, terus-menerus ia berputar, dan dalam putarannya angin itu kembali. | 1:6 Angin bertiup ke selatan, lalu berputar ke utara. Angin bertiup berputar-putar, lalu kembali ke peredarannya. | 
| 1:7 Semua sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak juga menjadi penuh; ke mana sungai mengalir, ke situ sungai mengalir selalu. | 
          
          1:7 Segala sungai mengalir ke laut, tetapi laut tidak pernah penuh. Ke tempat sungai-sungai itu mengalir, ke sanalah mereka mengalir kembali. | 
| 1:8 Segala sesuatu menjemukan, sehingga tak terkatakan oleh manusia; mata tidak kenyang melihat, | 
          
          1:8 Segala sesuatu melelahkan; tidak ada manusia yang sanggup mengatakannya. Mata tidak pernah puas melihat, begitu juga telinga tidak pernah penuh mendengar. | 
| 1:9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; | 
          
          1:9 Sesuatu yang pernah ada, itulah yang akan ada lagi. Sesuatu yang telah diperbuat, itulah yang akan diperbuat lagi. Tidak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. | 
| 1:10 Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada. | 1:10 Adakah sesuatu yang tentangnya dikatakan, “Lihat, ini baru”? Itu sudah ada sejak dahulu kala sebelum kita ada. | 
| 1:11 Kenang-kenangan dari masa lampau | 
          
          1:11 Tidak ada kenangan tentang hal-hal terdahulu, dan tidak akan ada kenangan tentang hal-hal yang akan datang pada orang-orang yang akan ada kelak. | 
| 1:12 Aku, Pengkhotbah, | 
          
          
                        1:12  | 
        
| 1:13 Aku membulatkan hatiku untuk memeriksa dan menyelidiki dengan hikmat segala yang terjadi di bawah langit. | 
          
          1:13 Aku menetapkan hatiku untuk menyelidiki dan mencari-cari dengan hikmat segala sesuatu yang dilakukan di bawah langit. Itulah tugas menyulitkan yang Allah berikan kepada anak-anak manusia untuk menyibukkan mereka. | 
| 1:14 Aku telah melihat segala perbuatan yang dilakukan orang di bawah matahari, tetapi lihatlah, segala sesuatu adalah kesia-siaan dan usaha menjaring angin. | 
          
          1:14 Aku telah melihat semua yang dilakukan di bawah matahari, dan lihatlah, semuanya adalah kesia-siaan dan usaha mengejar angin. | 
| 1:15 Yang bongkok tak dapat diluruskan, | 
          
          1:15 Yang bengkok tidak dapat diluruskan, dan yang kurang tidak dapat dihitung. | 
| 1:16 Aku berkata dalam hati: "Lihatlah, aku telah memperbesar dan menambah hikmat lebih dari pada semua orang yang memerintah atas Yerusalem sebelum aku, | 
          
          1:16 Aku berbicara dalam hatiku, dan berkata, “Aku telah menumbuhkan dan menambahkan hikmat melebihi semua orang yang memerintah Yerusalem sebelum aku. Hatiku telah melihat hikmat serta pengetahuan yang besar.” | 
| 1:17 Aku telah membulatkan hatiku untuk memahami hikmat | 
          
          1:17 Aku menetapkan hatiku untuk mengetahui hikmat dan pengetahuan, kebodohan dan kebebalan. Aku mengerti bahwa ini pun usaha mengejar angin. | 
| 1:18 karena di dalam banyak hikmat ada banyak susah hati, | 
          
          1:18 Sebab, dengan banyak hikmat, ada banyak kesusahan, dan dia yang memperbanyak pengetahuan memperbanyak kesengsaraan. | 

