Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
-
Paulus: Penulis surat ini, yang juga dikenal sebagai rasul Paulus.
-
Titus: Seorang rekan dan teman Paulus yang datang untuk memberikan penghiburan kepada Paulus dan jemaat di Korintus.
-
Jemaat di Korintus: Orang-orang yang menerima surat ini dan menjadi subjek pembicaraan Paulus.
Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
-
Makedonia: Tempat yang dikunjungi oleh Paulus dan rekan-rekannya dalam perjalanan mereka.
Penjelasan singkat:
- Paulus mengajak jemaat di Korintus untuk membersihkan diri dari kecemaran tubuh dan roh serta menyempurnakan kekudusan dalam takut akan Allah.
- Paulus menyatakan bahwa ia tidak bersalah kepada siapa pun dan tidak merusak atau mengambil untung dari siapa pun.
- Paulus merasa bangga dan berkeyakinan besar terhadap jemaat di Korintus, dan ia merasa terhibur dan penuh sukacita dalam semua kesulitan yang mereka alami.
- Ketika Paulus dan rekan-rekannya tiba di Makedonia, mereka mengalami gangguan dan ketakutan dari segala sisi.
- Namun, Allah menghibur mereka dengan kedatangan Titus, yang membawa kabar tentang kerinduan, dukacita, dan semangat jemaat di Korintus.
- Paulus menyatakan bahwa meskipun suratnya menyebabkan kesedihan sesaat bagi jemaat, ia tidak menyesalinya karena kesedihan itu menghasilkan pertobatan yang tidak disesali dan memimpin kepada keselamatan.
- Paulus mengatakan bahwa kesedihan yang sesuai dengan kehendak Allah menghasilkan kesungguhan, pembuktian bahwa jemaat tidak bersalah, dan pembalasan.
- Paulus menyatakan bahwa ia menulis surat ini bukan untuk kepentingan orang yang berbuat salah atau yang disalahkan, tetapi untuk menunjukkan kesungguhan jemaat di hadapan Allah.
- Paulus merasa terhibur dan bersukacita atas penghiburan yang diberikan oleh jemaat di Korintus, dan ia juga merasa bangga atas sukacita Titus yang disegarkan oleh mereka.
- Paulus menyatakan bahwa kasih sayangnya terhadap jemaat semakin besar ketika ia mengingat ketaatan mereka dan bagaimana mereka menyambut kedatangan Titus dengan takut dan gentar.
- Paulus bersukacita karena ia memiliki keyakinan yang kuat dalam jemaat di Korintus.