Pasal 21 dari Kitab Keluaran mengatur berbagai peraturan mengenai perbudakan, kekerasan, dan tanggung jawab. Seorang budak Ibrani harus bekerja selama enam tahun dan bebas pada tahun ketujuh. Jika budak tersebut memilih untuk tetap tinggal karena cinta kepada tuannya, ia akan menjadi budak seumur hidup. Selain itu, pasal ini juga mengatur tentang perlakuan terhadap budak perempuan, hukuman bagi pembunuhan, penculikan, dan kekerasan terhadap orang tua, serta denda yang harus dibayar jika seseorang menyebabkan keguguran atau cedera.

Selanjutnya, pasal ini menjelaskan tanggung jawab pemilik hewan jika hewan mereka menyebabkan kematian atau cedera pada orang lain. Jika seekor lembu menanduk seseorang, pemiliknya harus bertanggung jawab, terutama jika lembu tersebut telah dikenal berbahaya. Berbagai ketentuan ini menunjukkan pentingnya keadilan dan tanggung jawab dalam masyarakat Israel kuno, serta perlindungan bagi individu yang lebih lemah.

Berikut adalah latar belakang dari Pasal 21 Kitab Keluaran dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Keluaran 21

1. Konteks Historis:

   • Kitab Keluaran ditulis dalam konteks bangsa Israel yang baru saja keluar dari perbudakan di Mesir. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian, dan Tuhan memberikan hukum-hukum untuk membentuk identitas dan kehidupan sosial mereka sebagai umat yang terpilih.

2. Konteks Budaya:

   • Hukum-hukum yang terdapat dalam Keluaran 21 mencerminkan norma-norma sosial dan hukum yang berlaku di masyarakat kuno, termasuk hukum-hukum tentang perbudakan, kekerasan, dan tanggung jawab sosial. Ini menunjukkan bagaimana Tuhan mengatur kehidupan sehari-hari umat-Nya dengan prinsip keadilan dan kasih.

3. Konteks Literatur:

   • Keluaran 21 merupakan bagian dari "Hukum Musa" yang mencakup berbagai peraturan dan ketentuan. Pasal ini berfokus pada hukum-hukum yang lebih spesifik, terutama yang berkaitan dengan perbudakan, kekerasan, dan hak-hak individu. Ini adalah bagian dari pengaturan yang lebih luas yang dimulai di Keluaran 20 dengan Sepuluh Perintah Allah.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Tuhan menginginkan umat-Nya hidup dalam hubungan yang benar satu sama lain dan dengan-Nya. Hukum-hukum ini tidak hanya bersifat legalistik, tetapi juga mencerminkan karakter Tuhan yang adil dan penuh kasih.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Keluaran 21, di Keluaran 20, Tuhan memberikan Sepuluh Perintah Allah kepada bangsa Israel. Perintah-perintah ini menjadi dasar moral dan etika bagi umat-Nya. Setelah itu, di Keluaran 21, Tuhan mulai menjelaskan lebih lanjut tentang penerapan hukum-hukum tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari, termasuk peraturan tentang perbudakan, kekerasan, dan tanggung jawab sosial.

Dengan memahami latar belakang ini, pembaca dapat lebih menghargai konteks dan tujuan dari hukum-hukum yang diberikan dalam Keluaran 21.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 21 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Peraturan tentang Budak Ibrani
  Menjelaskan tentang hak dan kewajiban budak Ibrani, termasuk masa kerja dan kebebasan setelah enam tahun. (Keluaran 21:2-6)

• Peraturan tentang Budak Perempuan
  Mengatur tentang perlakuan terhadap budak perempuan, termasuk hak untuk ditebus dan perlakuan jika dijadikan istri. (Keluaran 21:7-11)

• Hukuman bagi Pembunuhan
  Menyatakan hukuman mati bagi mereka yang membunuh dengan sengaja, serta perlindungan bagi mereka yang membunuh tanpa niat. (Keluaran 21:12-14)

• Hukuman bagi Penghinaan terhadap Orang Tua
  Menegaskan bahwa memukul atau mengutuk orang tua adalah pelanggaran berat yang dihukum mati. (Keluaran 21:15, 17)

• Hukuman bagi Penculikan
  Menyatakan bahwa penculikan adalah kejahatan serius yang dihukum mati. (Keluaran 21:16)

• Hukuman bagi Cedera
  Mengatur tentang denda dan ganti rugi bagi cedera yang tidak mengakibatkan kematian, serta tanggung jawab atas pengobatan. (Keluaran 21:18-19)

• Hukuman bagi Kematian Budak
  Menjelaskan konsekuensi bagi pemilik yang membunuh budaknya, serta perlakuan jika budak tersebut masih hidup setelah dipukul. (Keluaran 21:20-21)

• Peraturan tentang Kecelakaan yang Mengakibatkan Keguguran
  Mengatur denda bagi yang menyebabkan keguguran, serta konsekuensi jika ada kematian. (Keluaran 21:22-25)

• Peraturan tentang Kerusakan pada Budak
  Menyatakan bahwa jika seorang majikan merusak anggota tubuh budaknya, maka budak tersebut harus dibebaskan sebagai kompensasi. (Keluaran 21:26-27)

• Peraturan tentang Hewan Berbahaya
  Mengatur tanggung jawab pemilik hewan yang membahayakan orang lain, termasuk hukuman bagi hewan yang telah berulang kali berbahaya. (Keluaran 21:28-36)

Topik-topik ini mencerminkan prinsip keadilan, perlindungan hak individu, dan tanggung jawab sosial dalam masyarakat Israel kuno.

Nama Orang

• Budak Ibrani: Seorang hamba yang bekerja untuk tuannya selama enam tahun.
• Tuanku: Pemilik budak yang memiliki hak atas budak dan keluarganya.
• Anak-anak: Anak-anak yang lahir dari budak perempuan, tetap menjadi milik tuan.
• Perempuan: Budak perempuan yang diatur hak-haknya dalam pasal ini.
• Ayah: Orang tua yang dilindungi oleh hukum, jika dipukul akan dihukum mati.
• Ibu: Orang tua yang dilindungi oleh hukum, jika dipukul akan dihukum mati.
• Suami: Suami dari perempuan yang keguguran, berhak atas denda.
• Hakim: Pihak yang memberikan putusan dalam kasus denda.

Nama Lokasi

• Pintu: Tempat di mana budak yang memilih untuk tetap tinggal harus dibawa untuk penandaan.
• Mezbah: Tempat suci di mana pelaku kejahatan dapat ditangkap jika melakukan pembunuhan.
• Sumur: Lokasi yang harus dijaga agar tidak membahayakan binatang.

Berikut adalah analisis kata kunci dari Kitab Keluaran pasal 21:

1. Peraturan
   Menunjukkan bahwa pasal ini berisi hukum dan peraturan yang harus diikuti oleh umat Israel.

2. Budak Ibrani
   Mengatur tentang perlakuan terhadap budak Ibrani, termasuk masa kerja dan hak-hak mereka.

3. Merdeka
   Menyiratkan kebebasan yang diberikan kepada budak setelah masa kerja enam tahun.

4. Isteri dan Anak
   Menjelaskan hak-hak keluarga budak dan bagaimana mereka diperlakukan saat budak tersebut dibebaskan.

5. Telinga
   Mengacu pada tanda permanen yang menunjukkan komitmen budak untuk tetap melayani tuannya seumur hidup.

6. Denda
   Menyebutkan konsekuensi finansial bagi mereka yang menyebabkan kerugian atau cedera kepada orang lain.

7. Pembunuhan
   Menyatakan hukuman bagi mereka yang membunuh, baik disengaja maupun tidak.

8. Kecelakaan
   Mengatur tentang situasi di mana cedera terjadi tanpa niat jahat, dan bagaimana kompensasi harus diberikan.

9. Ganti Rugi
   Menekankan pentingnya keadilan dan kompensasi dalam kasus kerugian atau cedera.

10. Lembu
    Mengatur tanggung jawab pemilik hewan dalam kasus kecelakaan yang melibatkan hewan mereka.

11. Hukuman Mati
    Menyebutkan hukuman tertinggi untuk pelanggaran tertentu, menunjukkan keseriusan hukum yang ditetapkan.

12. Perlakuan Terhadap Budak
    Menjelaskan hak-hak dan perlakuan yang adil terhadap budak, termasuk hak untuk dibebaskan.

Kata kunci ini mencerminkan prinsip-prinsip keadilan, tanggung jawab, dan perlindungan hak individu dalam masyarakat Israel kuno.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Keluaran pasal 21:

Pertanyaan Refleksi

1. Pemahaman tentang Perbudakan: Bagaimana pandangan Anda tentang perbudakan yang diatur dalam pasal ini? Apa yang bisa kita pelajari tentang konteks sosial dan budaya pada zaman itu?

2. Kebebasan dan Komitmen: Apa makna kebebasan bagi budak Ibrani yang diizinkan keluar pada tahun ketujuh? Bagaimana komitmen budak yang memilih untuk tetap tinggal mencerminkan hubungan kita dengan Tuhan?

3. Keadilan dan Pembalasan: Bagaimana prinsip "mata ganti mata" dan "gigi ganti gigi" dapat diterapkan dalam konteks kehidupan kita saat ini? Apakah Anda setuju dengan prinsip ini, atau apakah Anda melihatnya sebagai sesuatu yang perlu ditafsirkan ulang?

4. Perlakuan terhadap Perempuan: Apa yang Anda pikirkan tentang perlakuan terhadap perempuan dalam konteks perbudakan yang dijelaskan di sini? Bagaimana hal ini mencerminkan nilai-nilai gender pada zaman itu dibandingkan dengan nilai-nilai kita saat ini?

5. Tanggung Jawab Pemilik: Apa yang bisa kita pelajari tentang tanggung jawab dari pemilik hewan atau budak dalam konteks ini? Bagaimana hal ini dapat diterapkan dalam tanggung jawab kita terhadap orang lain dan lingkungan kita?

Pertanyaan Diskusi

1. Relevansi Hukum Kuno: Bagaimana hukum-hukum yang terdapat dalam Keluaran 21 masih relevan atau tidak relevan dalam konteks masyarakat modern? Apa yang bisa kita ambil sebagai prinsip moral dari hukum-hukum ini?

2. Perbandingan dengan Hukum Lain: Bagaimana hukum yang terdapat dalam Keluaran 21 dibandingkan dengan hukum-hukum di budaya lain pada zaman yang sama? Apa yang membuat hukum Ibrani unik?

3. Persepsi tentang Keadilan: Dalam konteks hukum yang diatur di Keluaran 21, bagaimana kita mendefinisikan keadilan? Apakah keadilan selalu berarti hukuman yang setimpal, atau ada cara lain untuk melihatnya?

4. Peran Tuhan dalam Hukum: Apa peran Tuhan dalam penetapan hukum-hukum ini? Bagaimana kita melihat hubungan antara hukum dan iman dalam konteks kehidupan kita sehari-hari?

5. Prinsip Moral dalam Kehidupan Sehari-hari: Apa prinsip moral yang dapat kita ambil dari Keluaran 21 untuk diterapkan dalam interaksi kita dengan orang lain, baik dalam konteks pribadi maupun sosial?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari Keluaran pasal 21!

Pasal 21 dari Kitab Keluaran memberikan banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Keadilan dan Kemanusiaan:

   • Pasal ini menekankan pentingnya keadilan dalam perlakuan terhadap orang lain, termasuk budak. Kita diajarkan untuk memperlakukan orang lain dengan adil dan penuh rasa hormat, terlepas dari status sosial mereka.

2. Kebebasan dan Pilihan:

   • Konsep tentang budak yang dapat memilih untuk tetap tinggal dengan tuannya menunjukkan pentingnya kebebasan dan pilihan. Dalam hidup kita, kita juga dihadapkan pada pilihan, dan kita harus memilih dengan bijak, terutama dalam hubungan dan komitmen.

3. Tanggung Jawab:

   • Ada penekanan pada tanggung jawab individu, baik dalam tindakan kita terhadap orang lain maupun dalam menjaga barang milik kita. Kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita dan dampaknya terhadap orang lain.

4. Perlindungan terhadap yang Lemah:

   • Pasal ini memberikan perlindungan khusus bagi perempuan dan anak-anak. Ini mengingatkan kita untuk melindungi dan memperhatikan mereka yang lebih rentan dalam masyarakat.

5. Konsekuensi dari Tindakan:

   • Ada penjelasan tentang konsekuensi dari tindakan, baik yang disengaja maupun tidak. Ini mengajarkan kita untuk berpikir sebelum bertindak dan menyadari bahwa setiap tindakan memiliki akibat.

6. Nilai Kehidupan:

   • Penekanan pada nilai kehidupan manusia dan konsekuensi dari pembunuhan menunjukkan bahwa setiap kehidupan berharga. Kita harus menghargai hidup dan berusaha untuk tidak menyakiti orang lain.

Doa Terkait Pasal Keluaran 21

1. Doa untuk Keadilan: "Tuhan yang Maha Adil, ajar kami untuk selalu memperlakukan orang lain dengan adil dan penuh kasih. Bantu kami untuk menjadi pembela bagi yang lemah dan terpinggirkan. Amin."

2. Doa untuk Kebebasan dan Pilihan: "Ya Tuhan, terima kasih atas kebebasan yang Engkau berikan kepada kami. Bimbinglah kami dalam setiap pilihan yang kami buat, agar kami selalu memilih jalan yang benar dan sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

3. Doa untuk Tanggung Jawab: "Tuhan, kami mohon agar Engkau memberi kami hati yang bertanggung jawab. Ajar kami untuk menyadari dampak dari tindakan kami dan untuk selalu bertindak dengan bijaksana. Amin."

4. Doa untuk Perlindungan: "Ya Bapa, kami berdoa untuk perlindungan bagi perempuan dan anak-anak di seluruh dunia. Lindungi mereka dari segala bentuk kekerasan dan ketidakadilan. Amin."

5. Doa untuk Menghargai Kehidupan: "Tuhan, ajar kami untuk menghargai setiap kehidupan yang Engkau ciptakan. Bantu kami untuk menjadi agen perdamaian dan kasih di dunia ini. Amin."

Dengan merenungkan pasal ini dan menerapkan pelajaran yang ada, kita dapat hidup lebih sesuai dengan ajaran Kristus dan menjadi berkat bagi orang lain.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Keluaran pasal 21:

1. Apa (What)

• Isi Pasal: Pasal ini berisi peraturan-peraturan mengenai perbudakan, hukuman bagi pelanggaran, dan tanggung jawab pemilik hewan. Ini mencakup ketentuan tentang budak Ibrani, hak-hak budak, dan konsekuensi dari tindakan kekerasan serta kerugian yang disebabkan oleh hewan.

2. Siapa (Who)

• Subjek Utama:
  • Budak Ibrani dan tuannya.
  • Orang-orang yang terlibat dalam tindakan kekerasan.
  • Pemilik hewan (lembu, keledai).
  • Hakim yang memberikan keputusan.

3. Di mana (Where)

• Lokasi:
  • Peraturan ini ditujukan untuk bangsa Israel, yang berada di padang gurun setelah keluar dari Mesir, sebagai bagian dari hukum yang diberikan kepada mereka oleh Allah melalui Musa.

4. Kapan (When)

• Waktu:
  • Pasal ini ditulis dalam konteks perjalanan bangsa Israel di padang gurun, setelah pembebasan dari perbudakan di Mesir, dan sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian.

5. Mengapa (Why)

• Tujuan:
  • Untuk memberikan pedoman hukum dan etika bagi bangsa Israel dalam mengatur kehidupan sosial, ekonomi, dan hubungan antar individu. Ini bertujuan untuk melindungi hak-hak individu, terutama yang lemah seperti budak dan perempuan.

6. Bagaimana (How)

• Metode Penerapan:
  • Hukum-hukum ini diterapkan melalui pengadilan dan keputusan hakim. Tindakan kekerasan dan pelanggaran diatur dengan sanksi yang jelas, termasuk hukuman mati untuk pelanggaran berat dan denda untuk kerugian yang lebih ringan.

7. Seberapa Banyak (How Much)

• Denda dan Pembayaran:
  • Denda ditentukan berdasarkan jenis pelanggaran, misalnya, pembayaran 30 syikal perak untuk budak yang ditanduk, atau ganti rugi untuk hewan yang mati. Ini menunjukkan pentingnya keadilan dan kompensasi dalam masyarakat.

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih jelas tentang isi dan konteks Keluaran pasal 21, serta bagaimana hukum-hukum tersebut berfungsi dalam kehidupan masyarakat Israel pada waktu itu.

Dalam pasal 21 Kitab Keluaran, Allah memberikan peraturan-peraturan mengenai hukum dan tata tertib bagi umat-Nya. Beberapa peraturan yang disebutkan antara lain: jika seseorang membeli seorang budak Ibrani, budak tersebut harus bekerja selama enam tahun dan dibebaskan pada tahun yang ketujuh. Jika budak tersebut menolak untuk pergi, telinganya akan ditindik dan dia akan menjadi budak selamanya. Jika seseorang menjual anak perempuannya sebagai budak, dia tidak boleh menjualnya kepada orang asing dan harus memperlakukan dia sebagai anak perempuannya. Selain itu, hukuman mati diberlakukan bagi pembunuh, penculik, dan orang yang mengutuk ayah atau ibunya. Hukuman juga diberikan kepada orang yang melukai orang lain secara sengaja. Pasal ini juga mengatur mengenai ganti rugi jika ternak milik seseorang melukai atau membunuh ternak milik orang lain.

Latar belakang dari pasal 21 dalam Kitab Keluaran terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan tentang peristiwa keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian.

Dalam konteks historis, pasal 21 terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan tiba di Gunung Sinai. Mereka telah menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai dan pasal 21 berisi peraturan-peraturan hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Musa.

Dalam konteks budaya, bangsa Israel pada saat itu hidup dalam sistem hukum yang berbeda dengan zaman sekarang. Hukum-hukum yang diberikan dalam pasal 21 mencakup berbagai aspek kehidupan seperti hukum perbudakan, hukum pencurian, hukum kerusakan harta benda, hukum perzinahan, dan lain-lain. Hukum-hukum ini mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku pada masa itu.

Dalam konteks literatur, pasal 21 merupakan bagian dari Kitab Keluaran yang ditulis oleh Musa. Kitab ini termasuk dalam genre naratif sejarah yang mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah bangsa Israel.

Dalam konteks teologis, pasal 21 menunjukkan bahwa Allah adalah Tuhan yang adil dan menghendaki keadilan di antara umat-Nya. Hukum-hukum yang diberikan dalam pasal ini bertujuan untuk menjaga ketertiban sosial dan mengatur hubungan antara manusia dengan sesamanya serta dengan Allah.

Sebelum pasal 21, dalam pasal 20, Allah memberikan Sepuluh Perintah kepada bangsa Israel di Gunung Sinai. Perintah-perintah ini mencakup hubungan manusia dengan Allah (perintah pertama hingga keempat) dan hubungan manusia dengan sesamanya (perintah kelima hingga kesepuluh). Pasal 21 kemudian melanjutkan dengan memberikan peraturan-peraturan hukum yang lebih rinci untuk mengatur kehidupan sehari-hari bangsa Israel.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal 21 dalam Kitab Keluaran, yang mencakup konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 21:

1. Peraturan mengenai budak Ibrani (ayat 2-6)
- Budak Ibrani harus bekerja selama 6 tahun dan dibebaskan pada tahun yang ketujuh.
- Jika budak sudah menikah, istri dan anak-anaknya juga dibebaskan bersamanya.
- Jika budak ingin tetap menjadi budak, telinganya akan ditindik sebagai tanda kesetiaannya.

2. Perlindungan terhadap budak perempuan (ayat 7-11)
- Budak perempuan tidak dapat dibebaskan seperti budak laki-laki.
- Jika budak perempuan tidak disukai oleh tuannya, tuannya harus membiarkannya ditebus.
- Jika tuannya mengambil budak perempuan sebagai istri anaknya, dia harus memperlakukan dia sebagai anak perempuannya.

3. Hukuman bagi pembunuh dan penculik (ayat 12-17)
- Pembunuh harus dihukum mati, kecuali jika dia tidak merencanakannya.
- Penculik harus dihukum mati.
- Siapa pun yang mengutuk ayah atau ibunya harus dihukum mati.

4. Hukuman bagi pelaku kekerasan (ayat 18-27)
- Jika seseorang memukul orang lain hingga mati, dia harus dihukum mati.
- Jika seseorang melukai perempuan hamil sehingga janinnya gugur, dia harus membayar denda.
- Jika ada luka lainnya, hukuman harus sesuai dengan prinsip "nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki, luka bakar ganti luka bakar, luka ganti luka, bengkak ganti bengkak".
- Jika seseorang memukul budaknya sehingga mati, dia harus dibalas.
- Jika seseorang memukul budaknya sehingga giginya tanggal, budak itu harus dibebaskan.

5. Tanggung jawab pemilik hewan (ayat 28-36)
- Jika seekor sapi jantan menanduk seseorang hingga mati, sapi itu harus dirajam dan pemiliknya tidak dihukum.
- Jika sapi sudah sering menanduk sebelumnya dan pemiliknya tidak mengawasinya, pemilik harus membayar ganti rugi.
- Jika hewan seseorang melukai hewan lain, mereka harus menjual hewan yang masih hidup dan membagi uangnya.

Referensi:
- Keluaran 21:2-6
- Keluaran 21:7-11
- Keluaran 21:12-17
- Keluaran 21:18-27
- Keluaran 21:28-36

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Nabi Musa adalah penerima firman Allah dan pemimpin bangsa Israel.
- Allah: Tuhan yang berbicara kepada Musa dan memberikan peraturan-peraturan ini.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Mazbah-Ku: Tempat ibadah atau tempat penyembahan Allah.Catatan: Tidak ada lokasi lain yang disebutkan dalam pasal ini.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "21" dari Alkitab:

1. Budak Ibrani (ayat 2-6): Peraturan mengenai budak Ibrani, termasuk masa kerja, pembebasan, dan perlakuan terhadap istri dan anak-anak budak.
2. Budak perempuan (ayat 7-11): Peraturan mengenai budak perempuan, termasuk hak untuk ditebus dan perlakuan yang adil.
3. Pembunuhan dan pembalasan (ayat 12-14): Hukuman bagi pembunuh dan pembalasan yang sesuai.
4. Penganiayaan dan perlindungan (ayat 15-17): Perlindungan bagi budak yang dianiaya dan hukuman bagi penganiaya.
5. Penghukuman terhadap orang tua (ayat 15, 17): Hukuman bagi mereka yang mengutuk atau membunuh orang tua.
6. Penghukuman dalam pertengkaran (ayat 18-19): Hukuman bagi mereka yang melukai orang lain dalam pertengkaran.
7. Kerugian akibat hewan (ayat 28-36): Tanggung jawab pemilik sumur atau hewan yang menyebabkan kerugian pada orang lain.
8. Pembagian kerugian (ayat 35-36): Pembagian kerugian akibat hewan yang saling melukai atau mati.

Kata kunci: budak, Ibrani, pembebasan, istri, anak-anak, perempuan, ditebus, pembunuhan, pembalasan, penganiayaan, perlindungan, orang tua, pertengkaran, kerugian, hewan, pembagian.

Pertanyaan refleksi:
1. Bagaimana pandanganmu tentang peraturan mengenai perbudakan yang tercantum dalam pasal ini? Bagaimana kamu memahami konteks budaya pada saat itu?
2. Bagaimana peraturan-peraturan ini mencerminkan karakter Allah yang adil dan penuh kasih?
3. Bagaimana kamu melihat prinsip-prinsip yang terkandung dalam pasal ini dapat diterapkan dalam konteks kehidupan modern?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kamu memahami konsep pembebasan budak setelah 6 tahun? Apakah ada makna simbolis atau teologis di balik peraturan ini?
2. Bagaimana kamu melihat perlindungan yang diberikan kepada budak perempuan dalam pasal ini? Apakah ada aspek kesetaraan gender yang dapat ditemukan di dalamnya?
3. Bagaimana kamu memahami prinsip hukum balas dendam yang tercantum dalam pasal ini? Bagaimana prinsip ini berhubungan dengan konsep pengampunan dan kasih sesama?

Hal-hal menarik terkait Kitab Keluaran pasal 21:
1. Peraturan mengenai pembebasan budak menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang memperhatikan keadilan dan kebebasan individu.
2. Perlindungan yang diberikan kepada budak perempuan menunjukkan bahwa Allah peduli terhadap martabat dan hak-hak perempuan.
3. Prinsip hukum balas dendam menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang adil dan menghendaki keadilan, namun juga mengajarkan pentingnya pengampunan dan pemulihan hubungan.

Dari pasal 21 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Perlindungan terhadap hak-hak manusia: Pasal ini mengatur tentang perlindungan terhadap budak, baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun budak dapat diperoleh, mereka harus diperlakukan dengan adil dan memiliki hak untuk memperoleh kebebasan setelah bekerja selama enam tahun. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati martabat dan hak asasi manusia setiap orang.

2. Tanggung jawab dalam perkawinan: Pasal ini juga mengatur tentang tanggung jawab seorang suami terhadap istrinya, terutama jika ia mengambil istri lain. Suami harus memenuhi kewajiban-kewajiban perkawinan terhadap budak perempuannya, termasuk memberikan makanan, pakaian, dan hak-hak lainnya. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya tanggung jawab dan penghormatan dalam hubungan perkawinan.

3. Hukuman yang adil: Pasal ini juga mengatur tentang hukuman yang harus diberikan kepada pelaku kejahatan. Hukuman harus sesuai dengan kejahatan yang dilakukan, seperti hukuman mati bagi pembunuh dan hukuman ganti rugi bagi pelaku kekerasan. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya keadilan dalam sistem hukum.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk keadilan: Berdoalah agar sistem hukum di negara kita dapat berfungsi dengan baik dan memberikan keadilan kepada semua orang.

2. Berdoa untuk perlindungan hak asasi manusia: Berdoalah agar setiap orang dihormati dan dilindungi dalam hak-haknya, terutama mereka yang rentan seperti budak atau orang yang dieksploitasi.

3. Berdoa untuk kehidupan perkawinan yang sehat: Berdoalah agar hubungan perkawinan di antara kita dipenuhi dengan kasih, penghormatan, dan tanggung jawab yang saling menguatkan.

4. Berdoa untuk pemulihan dan rekonsiliasi: Berdoalah agar mereka yang menjadi korban kekerasan atau penindasan dapat mendapatkan pemulihan dan rekonsiliasi yang diperlukan untuk memulai hidup baru.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal 21 Kitab Keluaran.

Analisis Keluaran 21 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini berisi hukum-hukum yang diberikan Allah kepada Musa untuk bangsa Israel, yang mengatur berbagai aspek kehidupan, termasuk perbudakan, kekerasan, dan kecelakaan.

Who (Siapa): Allah memberikan hukum-hukum ini kepada Musa, yang kemudian menyampaikannya kepada bangsa Israel. Hukum-hukum ini berlaku untuk semua orang Israel, termasuk budak, tuan, dan orang merdeka.

When (Kapan): Hukum-hukum ini diberikan setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, saat mereka berkemah di Gunung Sinai.

Where (Di mana): Hukum-hukum ini diberikan di Gunung Sinai, tempat Allah bertemu dengan Musa dan memberikan Sepuluh Perintah.

Why (Mengapa): Hukum-hukum ini diberikan untuk mengatur kehidupan bangsa Israel, melindungi yang lemah, menegakkan keadilan, dan menjaga ketertiban sosial.

How (Bagaimana): Hukum-hukum ini dijelaskan secara rinci, dengan berbagai skenario dan konsekuensi yang jelas. Hukuman untuk pelanggaran hukum ini bervariasi, mulai dari denda hingga hukuman mati.

Beberapa poin penting dalam Keluaran 21:

• Perbudakan: Perbudakan diizinkan, tetapi dengan batasan yang ketat. Budak Ibrani harus dibebaskan setelah enam tahun, dan mereka memiliki hak untuk tetap menjadi budak jika mereka menginginkannya.
• Kekerasan: Kekerasan dihukum berat, dengan hukuman yang sesuai dengan kejahatan. Pembunuhan disengaja dihukum mati, sementara pembunuhan tidak disengaja memiliki tempat perlindungan.
• Kecelakaan: Hukum-hukum ini juga mengatur tanggung jawab atas kecelakaan, seperti jika seekor sapi menanduk seseorang atau jika seseorang jatuh ke dalam sumur yang tidak ditutup.

Sebagai seorang Kristen, penting untuk memahami konteks historis dari hukum-hukum ini. Hukum-hukum ini diberikan kepada bangsa Israel pada waktu dan tempat tertentu, dan tidak semuanya berlaku secara langsung bagi kita saat ini. Namun, prinsip-prinsip keadilan, belas kasihan, dan tanggung jawab yang mendasari hukum-hukum ini tetap relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan kita.