Statistik	6 pasal, 133 ayat, 2.269 kata
Penulis	Rasul Paulus (1Ti 1:1).
Tema	Doktrin yang Benar dan Kesalehan; Tujuan untuk mencapai dan menyelesaikan 1Tim 4:12.
Waktu	Sekitar tahun 65 M
Tempat	Mungkin di Makedonia (1Ti 1:3).
Kata Kunci	Ajaran.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah perantara antara Tuhan dan manusia

Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus -- biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah surat-surat dari Paulus (1Tim 1:1; 2Tim 1:1; Tit 1:1) kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta) mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.

Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma (Kis 28:1-30) rupanya berakhir dengan kebebasan (2Tim 4:16-17). Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67\68 M (lihat 2Tim 4:6-8; juga Lihat "PENDAHULUAN SURAT 2TIMOTIUS" 08221).

1. Pendahuluan
   (1Tim 1:1-20)
   
2. I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
   (1Tim 2:1-4:5)
   
1. A. Pentingnya Doa
   (1Tim 2:1-8)
   
2. B. Perilaku Wanita yang Sopan
   (1Tim 2:9-15)
   
3. C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
   (1Tim 3:1-7)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Tak Bercacat
   (1Tim 3:2)
   
2. b. Dapat Menahan Diri
   (1Tim 3:2)
   
3. c. Bijaksana
   (1Tim 3:2)
   
4. d. Sopan
   (1Tim 3:2)
   
5. e. Suka Memberi Tumpangan
   (1Tim 3:2)
   
6. f. Cakap Mengajar
   (1Tim 3:2)
   
7. g. Bukan Peminum
   (1Tim 3:3)
   
8. h. Bukan Pemarah
   (1Tim 3:3)
   
9. i. Peramah
   (1Tim 3:3)
   
10. j. Pendamai
    (1Tim 3:3)
    
11. k. Bukan Hamba Uang
    (1Tim 3:3)
    
12. m. Mempunyai Nama Baik
    (1Tim 3:7)
    
13. l. Jangan Orang Baru Bertobat
    (1Tim 3:6)
    
2. 2. Keluarga
   
1. a. Suami dari Satu Istri
   (1Tim 3:2)
   
2. b. Kepala Keluarga yang Baik
   (1Tim 3:4-5)
   
3. c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
   (1Tim 3:4)
   
4. D. Syarat-syarat bagi Diaken
   (1Tim 3:8-12)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Orang Terhormat
   (1Tim 3:8)
   
2. b. Jangan Bercabang Lidah
   (1Tim 3:8)
   
3. c. Jangan Penggemar Anggur
   (1Tim 3:8)
   
4. d. Jangan Serakah
   (1Tim 3:8)
   
5. e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani
   yang Suci
   (1Tim 3:9)
   
6. f. Diuji dan Tak Bercacat
   (1Tim 3:10)
   
2. 2. Keluarga
   
1. a. Suami dari Satu Istri
   (1Tim 3:12)
   
2. b. Istri Adalah Orang Terhormat
   (1Tim 3:11)
   
3. c. Mengurus Anak-Anak dan Keluarga dengan Baik
   (1Tim 3:12)
   
5. E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat Tinggi bagi Pemimpin
   (1Tim 3:13-4:5)
   
3. II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
   (1Tim 4:6-6:19)
   
1. A. Kehidupan Pribadinya
   (1Tim 4:6-16)
   
2. B. Hubungan dengan Orang Dalam Gereja
   (1Tim 5:1-6:19)
   
1. 1. Orang yang Tua dan Orang Muda
   (1Tim 5:1)
   
2. 2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
   (1Tim 5:2)
   
3. 3. Janda-Janda
   (1Tim 5:3-16)
   
4. 4. Penatua dan Calon Penatua
   (1Tim 5:17-25)
   
5. 5. Budak-Budak
   (1Tim 6:1-2)
   
6. 6. Guru-Guru Palsu
   (1Tim 6:3-10)
   Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
   (1Tim 6:11-16)
   
7. 7. Orang-Orang Kaya
   (1Tim 6:17-19)
   
4. Penutup
   (1Tim 6:20-21)
   

Paulus mempunyai tiga maksud ketika menulis surat ini:

1. (1) menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
2. (2) mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan
3. (3) memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.

1. Ajaran sesat.
Perjanjian Baru penuh dengan peringatan terhadap ajaran sesat. Dunia dewasa ini sedang ditantang oleh berbagai macam 'isme' dan 'ideologi'. Dalam zaman yang mudah bertoleransi ini, peringatan para rasul perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketulusan saja tidak cukup: kita harus 'menguji roh-roh itu' (1 Yoh. 4:1). Perhatikan berbagai petunjuk dalam Perjanjian Baru tentang guru-guru palsu - (misalnya, Kis 20:28-30; Mat 24:4, 5, 23, 24; 2Yoh 1:7-11). Kegagalan untuk mengerti siapa dan apa yang dilakukan oleh Kristus merupakan akar dari hampir semua ajaran palsu - mengenai hal ini - lihat 1Timotius 3:16.

2. Doa.
Seringkali doa-doa kita hanya terbatas untuk lingkungan keluarga dekat saja, tetapi di sini kita didorong untuk berdoa jauh lebih luas lagi. Para penguasa harus mendapat tempat yang istimewa dalam doa-doa kita. Perlu juga diingat bahwa penguasa pada masa itu adalah Kaisar Nero! Di dalam doa kita berhubungan langsung dengan Allah, tetapi jika doa-doa kita ingin berhasil maka doa-doa itu harus didukung dengan kehidupan yang 98 sepadan. Tangan yang kita angkat untuk berdoa haruslah 'tangan-tangan yang kudus'. Perhatikanlah sikap praktis dan cara-cara untuk memastikan bahwa doa-doa kita tidak menjadi picik. Kapan kita terakhir berdoa untuk para pemimpin pemerintah kita?

3. Kepemimpinan.
Jika gereja ingin memuliakan Allah, maka gereja itu harus mempunyai pola kepemimpinan yang benar. Perhatikan persyaratan rohani dan moral yang ditekankan oleh Rasul Paulus. Perhatikan juga bahaya mengangkat petobat baru untuk menduduki posisi yang menuntut tanggung jawab (1Tim 3:6). Bandingkan persyaratan bagi para penatua dan diaken. Perhatikan penekanan pada kehidupan rumah tangga yang baik dan juga pada reputasi pemimpin itu dalam dunia sekuler. Apakah kelemahan gereja merupakan sebagian pencerminan dari kepemimpinannya? Apakah kita cukup berhati-hati dalam memastikan bahwa para pemimpin itu memenuhi persyaratan yang dituntut dalam Perjanjian Baru? Apakah metode pengangkatan pemimpin gereja kita cukup mampu untuk menetapkan orang-orang yang tepat?

Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan (1Tim 1:3-7; 1Tim 4:1-8; 1Tim 6:3-5,20-21). Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar).

Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempuan (1Tim 2:9-15; 1Tim 5:2), janda-janda (1Tim 5:3-16), orang laki-laki tua dan muda (1Tim 5:1), para penatua (1Tim 5:17-25), budak (1Tim 6:1-2), guru palsu (1Tim 6:3-10) dan orang kaya (1Tim 6:17-19). Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya (1Tim 1:18-20; 1Tim 3:14-16; 1Tim 4:11-16; 1Tim 5:21-25; 1Tim 6:20-21). Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.

Empat ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
2. (2) Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
3. (3) Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
4. (4) Surat ini memberikan pedoman yang paling lengkap dalam PB mengenai bagaimana seorang gembala harus berhubungan secara patut dengan pria dan wanita serta dengan semua kelompok usia dan sosial dalam gereja.

Mengenai uskup (penilik jemaat) dan diaken

Syarat-syarat penatua dan diaken.

3:1 Syarat-syarat penilik jemaat dan diaken, serta istri mereka;
3:14 dan tujuan Paulus menuliskan semua hal ini kepada Timotius.
3:15 Tentang gereja, dan di sanalah kebenaran diajarkan dan dinyatakan.

Syarat-syarat bagi penilik jemaat (3:1-7)
Syarat-syarat bagi diaken (3:8-13)
Jemaat Allah, dasar dan penopang kebenaran (3:14-16)

Allah, Kristus, Setan.

Allah, Iblis, Kristus, Yesus

Mereka yang memiliki wewenang di dalam gereja haruslah tidak bersalah, tidak melakukan skandal, waspada terhadap Setan, cukupan dalam segala tindakan mereka, menunjukkan kemampuan mereka memelihara umat Allah dengan menjalankan rumah tangga yang saleh dan diatur dengan baik, memegang kebenaran iman di dalam hati nurani yang murni.

ay. 16 Rahasia keAllahan Kristus. Dia adalah Allah dalam daging (Yoh 1:14). Dicela sebagai orang berdosa, Dia ditinggikan oleh Roh Kudus dan dengan demikian dibenarkan. Dia diikuti dan disembah oleh para malaikat. Dia ditawarkan kepada orang bukan Yahudi sebagai Juruselamat dan Penebus. Dia dipercayai oleh jutaan orang. Dia ditinggikan di dalam kemuliaan.

Dalam pasal 3 dari Kitab 1 Timotius, Paulus memberikan kriteria yang harus dimiliki oleh penilik jemaat dan diaken. Penilik jemaat haruslah orang yang tidak bercela, bijaksana, menguasai diri, dihormati, suka memberi tumpangan, dan terampil mengajar. Mereka juga harus memiliki reputasi yang baik di antara orang-orang luar. Diaken juga harus dihormati, tidak bercabang lidah, tidak kecanduan minuman anggur, dan tidak mencari keuntungan yang tidak jujur. Mereka harus bisa memegang rahasia kebenaran iman dengan hati nurani yang bersih. Selain itu, istri-istri diaken juga haruslah orang yang dihormati, dapat menguasai diri, dan dapat dipercaya dalam segala hal. Paulus menuliskan hal-hal ini agar jemaat tahu bagaimana mereka harus hidup dalam rumah Allah, yaitu gereja dari Allah yang hidup.

Kitab 1 Timotius adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda. Surat ini ditulis pada abad pertama Masehi dan memiliki tujuan untuk memberikan nasihat dan petunjuk kepada Timotius dalam memimpin gereja di Efesus.

Pasal 3 dari Kitab 1 Timotius membahas tentang kualifikasi dan tanggung jawab para pemimpin gereja, terutama mengenai jabatan penatua dan diaken. Ayat-ayat sebelumnya, yaitu pasal 2, berbicara tentang pentingnya doa dan peran wanita dalam ibadah.

Secara historis, pada saat surat ini ditulis, gereja-gereja di wilayah Asia Kecil sedang menghadapi tantangan dan perlu pemimpin yang kuat dan setia. Budaya pada saat itu juga mempengaruhi pemahaman dan praktik gereja. Surat ini juga mencerminkan literatur dan teologi Kristen pada masa itu.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus menekankan pentingnya doa bagi semua orang, baik pria maupun wanita, dan memberikan petunjuk mengenai pakaian yang pantas bagi wanita dalam ibadah. Ayat-ayat ini juga menyoroti peran wanita dalam gereja dan pentingnya ketaatan terhadap ajaran Kristus.

Dalam pasal 3, Paulus melanjutkan dengan memberikan kualifikasi yang harus dimiliki oleh para penatua dan diaken. Dia menekankan bahwa pemimpin gereja harus memiliki karakter yang baik, hidup dalam kesucian, memiliki kemampuan mengajar, dan memiliki pengalaman dalam memimpin keluarga mereka sendiri. Paulus juga menyoroti pentingnya pengujian dan pengakuan sebelum seseorang diangkat menjadi pemimpin gereja.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya integritas dan kesalehan dalam kepemimpinan gereja. Paulus ingin memastikan bahwa gereja-gereja memiliki pemimpin yang dapat dipercaya dan setia dalam mengajar dan memimpin jemaat.

Dengan memahami latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologisnya, kita dapat lebih memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada Timotius dan gereja-gereja pada masa itu.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Timotius pasal 3:

- Kualifikasi penilik jemaat (1 Timotius 3:1-7)
- Tidak bercela
- Suami dari satu istri
- Bijaksana
- Menguasai diri
- Dihormati
- Suka memberi tumpangan
- Terampil mengajar
- Bukan peminum
- Bukan orang yang kasar
- Lemah lembut
- Tidak suka bertengkar
- Bukan orang yang cinta uang

- Tanggung jawab penilik jemaat (1 Timotius 3:4-5)
- Mengurus rumah tangga dengan baik
- Menjaga anak-anak untuk taat dengan rasa hormat

- Kualifikasi diaken (1 Timotius 3:8-13)
- Dihormati
- Tidak bercabang lidah
- Tidak kecanduan minuman anggur
- Tidak mencari keuntungan yang tidak jujur
- Memegang rahasia kebenaran iman dengan hati nurani yang bersih
- Diuji terlebih dahulu
- Suami dari satu istri
- Dapat mengatur anak-anak dan rumah tangga dengan baik

- Kualifikasi istri diaken (1 Timotius 3:11)
- Dihormati
- Tidak pemfitnah
- Dapat menguasai diri
- Dapat dipercaya dalam segala hal

- Tujuan penulisan (1 Timotius 3:14-15)
- Mengetahui bagaimana hidup dalam rumah Allah, yaitu gereja dari Allah yang hidup
- Mengetahui gereja sebagai tiang penyokong dan dasar dari kebenaran

- Pengakuan iman (1 Timotius 3:16)
- Dinyatakan dalam daging
- Dibenarkan oleh Roh
- Dilihat oleh malaikat-malaikat
- Diberitakan di antara bangsa-bangsa
- Dipercaya dalam dunia
- Diangkat kepada kemuliaan

- Harapan penulis (1 Timotius 3:14-15)
- Harapannya untuk segera datang kepadanya
- Menuliskan hal-hal ini agar jika terlambat, mereka sudah tahu bagaimana hidup dalam rumah Allah

Sumber: 1 Timotius 3:1-16

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Penilik jemaat
- Suami dari satu istri
- Orang yang tidak bercela
- Orang yang bijaksana
- Orang yang menguasai diri
- Orang yang dihormati
- Orang yang suka memberi tumpangan
- Orang yang terampil mengajar
- Orang yang bukan peminum
- Orang yang bukan kasar melainkan lemah lembut
- Orang yang tidak suka bertengkar
- Orang yang bukan cinta uang
- Orang yang dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan baik
- Orang yang dapat menjaga anak-anaknya untuk taat dengan rasa hormat
- Petobat baru
- Orang yang tidak sombong
- Orang yang tidak jatuh ke dalam hukuman iblis
- Orang yang memiliki reputasi yang baik di antara orang-orang luar
- Orang yang tidak jatuh dalam kehinaan dan jebakan iblis
- Diaken
- Orang yang tidak bercabang lidah
- Orang yang tidak kecanduan minuman anggur
- Orang yang tidak mencari keuntungan yang tidak jujur
- Orang yang dapat memegang rahasia kebenaran iman dengan hati nurani yang bersih
- Orang yang diuji terlebih dahulu
- Istri-istri diaken
- Orang yang tidak pemfitnah
- Orang yang dapat mengatur anak-anaknya dan rumah tangganya dengan baik

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Rumah Allah
- Gereja dari Allah yang hidup

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab "1 Timotius" pasal 3:

1. Penilik jemaat: Merujuk kepada orang yang menginginkan jabatan penilik jemaat.
2. Tidak bercela: Menunjukkan bahwa penilik jemaat harus hidup dengan integritas dan tanpa cela.
3. Suami dari satu istri: Menekankan pentingnya kesetiaan dalam pernikahan.
4. Bijaksana: Menunjukkan bahwa penilik jemaat harus memiliki kebijaksanaan dalam mengambil keputusan.
5. Menguasai diri: Menekankan pentingnya kendali diri dan disiplin pribadi.
6. Dihormati: Menunjukkan bahwa penilik jemaat harus memiliki reputasi yang baik di mata orang lain.
7. Suka memberi tumpangan: Menunjukkan sikap murah hati dan pelayanan kepada orang lain.
8. Terampil mengajar: Menunjukkan kemampuan untuk mengajar dan menyampaikan ajaran dengan baik.
9. Bukan peminum: Menekankan pentingnya menjauhi kebiasaan minum-minuman keras.
10. Bukan orang yang kasar: Menunjukkan pentingnya sikap lemah lembut dan tidak kasar dalam berinteraksi dengan orang lain.
11. Tidak suka bertengkar: Menunjukkan pentingnya menjaga damai dan menghindari konflik.
12. Bukan orang yang cinta uang: Menekankan pentingnya tidak tergoda oleh kekayaan dan materialisme.
13. Mengurus rumah tangga dengan baik: Menunjukkan pentingnya kemampuan untuk mengatur dan memimpin keluarga dengan baik.
14. Menjaga anak-anak untuk taat: Menunjukkan tanggung jawab untuk mendidik anak-anak agar hidup taat kepada Tuhan.
15. Tidak menjadi sombong: Menekankan pentingnya rendah hati dan menghindari kesombongan.
16. Reputasi yang baik: Menunjukkan pentingnya memiliki nama baik di mata orang luar.
17. Tidak jatuh dalam kehinaan dan jebakan iblis: Menekankan pentingnya menjaga diri dari godaan dan jebakan setan.
18. Diaken: Merujuk kepada orang yang melayani dalam gereja dengan tanggung jawab tertentu.
19. Tidak bercabang lidah: Menunjukkan pentingnya berbicara dengan jujur dan tidak menyebarkan fitnah.
20. Tidak kecanduan minuman anggur: Menekankan pentingnya menjauhi kebiasaan minum-minuman keras.
21. Tidak mencari keuntungan yang tidak jujur: Menunjukkan pentingnya integritas dalam keuangan dan bisnis.
22. Memegang rahasia kebenaran iman: Menunjukkan tanggung jawab untuk menjaga kerahasiaan dan kebenaran iman.
23. Dihormati: Menunjukkan pentingnya memiliki reputasi yang baik di mata orang lain.
24. Tidak pemfitnah: Menekankan pentingnya tidak menyebarkan fitnah atau berbicara buruk tentang orang lain.
25. Dapat menguasai diri: Menunjukkan pentingnya kendali diri dan disiplin pribadi.
26. Dapat dipercaya dalam segala hal: Menunjukkan pentingnya kepercayaan dan keandalan dalam segala hal.
27. Mengatur anak-anak dan rumah tangga dengan baik: Menunjukkan tanggung jawab untuk memimpin keluarga dengan baik.
28. Mendapatkan kehormatan dan keyakinan yang besar akan iman: Menunjukkan bahwa pelayanan yang baik akan mendatangkan penghargaan dan kepercayaan dalam iman kepada Yesus Kristus.
29. Rumah Allah: Merujuk kepada gereja sebagai tempat ibadah dan persekutuan orang percaya.
30. Gereja dari Allah yang hidup: Menunjukkan bahwa gereja adalah milik Allah dan hidup dalam kuasa-Nya.
31. Tiang penyokong: Menunjukkan bahwa gereja adalah dasar yang kokoh dan mendukung iman orang percaya.
32. Dasar dari kebenaran: Menunjukkan bahwa gereja adalah dasar yang benar dan memegang kebenaran iman.
33. Rahasia kesalehan: Merujuk kepada kebenaran dan misteri tentang keselamatan melalui Yesus Kristus.
34. Dinyatakan dalam daging: Menunjukkan bahwa Yesus Kristus datang ke dunia sebagai manusia sejati.
35. Dibenarkan oleh Roh: Menunjukkan bahwa Yesus Kristus dinyatakan sebagai Anak Allah yang benar oleh Roh Kudus.
36. Dilihat oleh malaikat-malaikat: Menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah objek perhatian dan penyembahan para malaikat.
37. Diberitakan di antara bangsa-bangsa: Menunjukkan bahwa ajaran dan karya Yesus Kristus telah diberitakan kepada semua bangsa.
38. Dipercaya dalam dunia: Menunjukkan bahwa banyak orang percaya dan mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
39. Diangkat kepada kemuliaan: Menunjukkan bahwa Yesus Kristus telah diangkat ke surga dan diberikan kemuliaan oleh Allah.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab 1 Timotius pasal 3:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari persyaratan yang ditetapkan untuk penilik jemaat dan diaken dalam pasal ini? Mengapa hal ini penting dalam memimpin gereja?
2. Mengapa penting bagi penilik jemaat dan diaken untuk memiliki reputasi yang baik di antara orang-orang luar? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi kesaksian gereja?
3. Mengapa penilik jemaat dan diaken harus memiliki kemampuan mengajar dan menguasai diri? Bagaimana hal ini dapat mempengaruhi pelayanan mereka dalam gereja?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya mengurus rumah tangga dengan baik dalam konteks pelayanan gereja?
5. Mengapa penilik jemaat dan diaken harus diuji terlebih dahulu sebelum melayani? Apa yang dapat kita pelajari dari hal ini dalam memilih pemimpin gereja?
6. Bagaimana peran istri-istri diaken dalam pelayanan gereja? Mengapa mereka juga harus memiliki kualitas yang baik?
7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya gereja sebagai rumah Allah yang hidup dan dasar dari kebenaran?
8. Bagaimana pengajaran tentang Yesus Kristus yang dinyatakan dalam pasal ini dapat memperkuat iman kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab 1 Timotius pasal 3 dan menggali kekayaan Alkitab.

Dari pasal 3 Kitab 1 Timotius, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Kualifikasi penilik jemaat: Seorang penilik jemaat haruslah seseorang yang tidak bercela, suami dari satu istri, bijaksana, menguasai diri, dihormati, suka memberi tumpangan, dan terampil mengajar. Hal ini mengajarkan pentingnya integritas, kesetiaan dalam pernikahan, kebijaksanaan, kendali diri, dan kemampuan mengajar.

2. Karakter yang diharapkan: Seorang penilik jemaat haruslah lemah lembut, tidak suka bertengkar, dan bukan orang yang cinta uang. Ia juga harus dapat mengurus rumah tangganya sendiri dengan baik dan menjaga anak-anaknya untuk taat dengan rasa hormat. Hal ini mengajarkan pentingnya sikap rendah hati, damai, dan tanggung jawab dalam keluarga.

3. Kualifikasi diaken: Diaken juga haruslah seseorang yang dihormati, tidak bercabang lidah, tidak kecanduan minuman anggur, dan tidak mencari keuntungan yang tidak jujur. Mereka harus bisa memegang rahasia kebenaran iman dengan hati nurani yang bersih. Hal ini mengajarkan pentingnya integritas, kejujuran, dan kesetiaan dalam pelayanan.

4. Kualifikasi istri-istri diaken: Istri-istri diaken juga haruslah orang yang dihormati, bukan pemfitnah, tetapi dapat menguasai diri dan dapat dipercaya dalam segala hal. Mereka juga harus dapat mengatur anak-anaknya dan rumah tangganya dengan baik. Hal ini mengajarkan pentingnya kesetiaan, integritas, dan tanggung jawab dalam pernikahan dan keluarga.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa agar Allah memberikanmu integritas dan kesetiaan dalam hidupmu, baik dalam pernikahan, keluarga, maupun pelayanan.

2. Berdoa agar Allah memberikanmu kebijaksanaan, kendali diri, dan kemampuan mengajar yang baik dalam pelayananmu.

3. Berdoa agar Allah membantumu memiliki sikap rendah hati, damai, dan rendah hati dalam hubungan dengan orang lain.

4. Berdoa agar Allah membantumu memiliki integritas, kejujuran, dan kesetiaan dalam pelayananmu sebagai diaken.

5. Berdoa agar Allah memberikanmu kekuatan dan hikmat dalam mengatur keluarga dan tanggung jawabmu sebagai suami atau istri.

6. Berdoa agar Allah membantu istri-istri diaken untuk menjadi orang yang dihormati, dapat dipercaya, dan memiliki integritas dalam segala hal.

7. Berdoa agar Allah memberikanmu kesempatan untuk hidup sesuai dengan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini, dan memberikanmu kekuatan untuk mengatasi setiap godaan atau tantangan yang mungkin kamu hadapi.

Semoga doa-doa ini membantu kamu dalam mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal 3 Kitab 1 Timotius dalam hidupmu sehari-hari.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 1 Timotius Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Pasal 3 dari Kitab 1 Timotius berbicara tentang kualifikasi dan tanggung jawab penilik jemaat, diaken, dan istri-istri diaken.

2. Who (Siapa):
- Penilik jemaat: Seseorang yang menginginkan jabatan penilik jemaat haruslah tidak bercela, suami dari satu istri, bijaksana, menguasai diri, dihormati, suka memberi tumpangan, terampil mengajar, tidak peminum, tidak kasar, lemah lembut, tidak suka bertengkar, dan tidak cinta uang. Mereka juga harus dapat mengurus rumah tangga dengan baik dan menjaga anak-anak dengan rasa hormat.
- Diaken: Diaken harus dihormati, tidak bercabang lidah, tidak kecanduan minuman anggur, tidak mencari keuntungan yang tidak jujur, dapat memegang rahasia kebenaran iman dengan hati nurani yang bersih, dan dapat mengatur anak-anak dan rumah tangga dengan baik.
- Istri-istri diaken: Istri-istri diaken haruslah dihormati, tidak pemfitnah, dapat menguasai diri, dan dapat dipercaya dalam segala hal.

3. Where (Dimana):
- Pasal ini tidak secara khusus menyebutkan lokasi atau tempat tertentu.

4. When (Kapan):
- Pasal ini tidak secara khusus menyebutkan waktu atau periode tertentu.

5. Why (Mengapa):
- Tujuan dari penulisan pasal ini adalah agar jemaat mengetahui kualifikasi dan tanggung jawab penilik jemaat, diaken, dan istri-istri diaken. Hal ini penting untuk menjaga integritas dan kesaksian gereja.

6. How (Bagaimana):
- Penilik jemaat haruslah tidak bercela, bijaksana, menguasai diri, dihormati, suka memberi tumpangan, terampil mengajar, tidak peminum, tidak kasar, lemah lembut, tidak suka bertengkar, dan tidak cinta uang. Mereka juga harus dapat mengurus rumah tangga dengan baik dan menjaga anak-anak dengan rasa hormat.
- Diaken harus dihormati, tidak bercabang lidah, tidak kecanduan minuman anggur, tidak mencari keuntungan yang tidak jujur, dapat memegang rahasia kebenaran iman dengan hati nurani yang bersih, dan dapat mengatur anak-anak dan rumah tangga dengan baik.
- Istri-istri diaken haruslah dihormati, tidak pemfitnah, dapat menguasai diri, dan dapat dipercaya dalam segala hal.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami isi dari Kitab 1 Timotius Pasal 3.