Pada tahun ke-480 setelah orang Israel keluar dari Mesir dan tahun keempat pemerintahan Salomo, raja Salomo mulai membangun rumah bagi TUHAN. Rumah itu memiliki ukuran yang besar dan megah, dengan berbagai tingkat dan kamar tambahan. Selama pembangunan, batu-batu yang digunakan telah disiapkan sebelumnya, sehingga tidak ada suara alat berat yang terdengar. Salomo melapisi dinding rumah dengan kayu aras dan emas, serta membuat ruang belakang yang menjadi tempat maha kudus untuk menempatkan tabut perjanjian TUHAN.

Setelah menyelesaikan pembangunan, TUHAN berfirman kepada Salomo, menegaskan bahwa jika ia mengikuti perintah-Nya, TUHAN akan tinggal di tengah umat Israel. Rumah itu dihiasi dengan ukiran kerub, pohon korma, dan bunga, serta dilapisi dengan emas di seluruh bagian. Pembangunan rumah TUHAN ini memakan waktu tujuh tahun, dan selesai pada bulan Bul, tahun ke-11 setelah dimulainya pembangunan.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 6 Kitab 1 Raja-raja dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 6 Kitab 1 Raja-raja

1. Konteks Historis:

   • Pasal 6 mencatat pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo di Yerusalem. Pembangunan ini terjadi sekitar tahun 957 SM, setelah Salomo menjadi raja Israel. Ini adalah periode penting dalam sejarah Israel, di mana bangsa ini bersatu di bawah pemerintahan Salomo dan mengalami kemakmuran.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya kuno Timur Dekat, pembangunan kuil adalah simbol kekuatan dan identitas nasional. Kuil dianggap sebagai tempat tinggal Allah di bumi, dan pembangunan Bait Suci mencerminkan keinginan Salomo untuk memusatkan ibadah kepada Tuhan dan memperkuat identitas bangsa Israel.

3. Konteks Literatur:

   • Kitab 1 Raja-raja ditulis oleh seorang penulis yang tidak diketahui, kemungkinan besar setelah pembuangan Babel, untuk mencatat sejarah raja-raja Israel dan Yehuda. Pasal ini berfungsi sebagai bagian dari narasi yang lebih besar tentang pemerintahan Salomo dan pentingnya Bait Suci dalam kehidupan spiritual bangsa Israel.

4. Konteks Teologis:

   • Teologis, pembangunan Bait Suci menunjukkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya. Ini juga menekankan pentingnya ibadah yang benar dan kesetiaan kepada perjanjian Allah. Salomo berdoa agar Bait Suci menjadi tempat di mana Allah mendengar doa umat-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 6, dalam pasal 5, Salomo mengadakan perjanjian dengan Hiram, raja Tirus, untuk mendapatkan bahan-bahan bangunan yang diperlukan untuk Bait Suci. Hiram menyediakan kayu cedar dan pekerja terampil. Pasal 5 juga menggambarkan persiapan yang dilakukan Salomo untuk pembangunan Bait Suci, termasuk pengumpulan bahan dan tenaga kerja.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai signifikansi dari pembangunan Bait Suci dan peran Salomo dalam sejarah Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal "6" beserta penjelasan singkat dan referensinya:

• Pembangunan Bait Suci
  Salomo mulai membangun rumah bagi TUHAN, yang merupakan tempat ibadah yang penting bagi bangsa Israel. Pembangunan ini menunjukkan komitmen Salomo untuk memuliakan Tuhan. (1 Raja-raja 6:1)

• Ukuran dan Struktur Bait Suci
  Deskripsi ukuran dan struktur Bait Suci menunjukkan keindahan dan kemegahan tempat tersebut, mencerminkan kebesaran Tuhan. (1 Raja-raja 6:2-10)

• Material Pembangunan
  Penggunaan batu-batu yang telah disiapkan dan kayu aras menunjukkan perhatian terhadap detail dan kualitas dalam pembangunan rumah Tuhan. (1 Raja-raja 6:7)

• Pentingnya Ketetapan Tuhan
  Tuhan memberikan syarat kepada Salomo untuk hidup sesuai dengan ketetapan-Nya agar Dia dapat tinggal di tengah-tengah umat Israel. Ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan. (1 Raja-raja 6:12-13)

• Ruang Maha Kudus
  Pembangunan ruang belakang sebagai tempat maha kudus menunjukkan tempat yang paling suci di mana tabut perjanjian Tuhan disimpan, menandakan kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya. (1 Raja-raja 6:19)

• Dekorasi dan Keindahan
  Penggunaan emas dan ukiran kerub, pohon korma, dan bunga mengembang menunjukkan keindahan dan kemewahan Bait Suci, yang mencerminkan kemuliaan Tuhan. (1 Raja-raja 6:18, 6:29)

• Pintu Masuk dan Tiang
  Deskripsi tentang pintu masuk dan tiang menunjukkan desain yang rumit dan artistik, menambah keindahan dan keagungan Bait Suci. (1 Raja-raja 6:31-32)

• Penyelesaian Pembangunan
  Pembangunan Bait Suci selesai dalam waktu tujuh tahun, menunjukkan dedikasi dan kerja keras Salomo serta timnya dalam membangun rumah Tuhan. (1 Raja-raja 6:38)

Topik-topik ini mencerminkan pentingnya Bait Suci dalam kehidupan spiritual bangsa Israel dan bagaimana Tuhan berinteraksi dengan umat-Nya melalui tempat ibadah yang telah dibangun.

Nama Orang

• Salomo: Raja Israel yang mendirikan rumah bagi TUHAN.

Nama Lokasi

• Tanah Mesir: Tempat asal orang Israel sebelum keluar.
• Israel: Kerajaan yang dipimpin oleh Salomo.
• Rumah TUHAN: Bangunan yang didirikan oleh Salomo sebagai tempat ibadah.
• Ruang belakang: Bagian dalam rumah yang menjadi tempat maha kudus.
• Pelataran dalam: Area di sekitar rumah TUHAN yang dibangun dengan batu dan kayu.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Raja-raja" pasal "6":

1. Tahun keempat ratus delapan puluh
   Menunjukkan waktu yang tepat ketika pembangunan rumah Tuhan dimulai setelah keluarnya Israel dari Mesir.

2. Salomo
   Raja Israel yang memimpin pembangunan rumah Tuhan, simbol kebijaksanaan dan kemakmuran.

3. Rumah bagi TUHAN
   Tempat ibadah yang didirikan untuk memuliakan Tuhan, menggambarkan kehadiran Allah di tengah umat-Nya.

4. Ukuran rumah
   Detail ukuran (panjang, lebar, tinggi) menunjukkan keagungan dan kemegahan rumah Tuhan.

5. Jendela-jendela rapat bidainya
   Menunjukkan desain arsitektur yang memperhatikan pencahayaan dan ventilasi.

6. Kamar tambahan
   Struktur tambahan yang menunjukkan kompleksitas dan keindahan desain rumah Tuhan.

7. Batu-batu yang telah disiapkan
   Menggambarkan persiapan yang teliti dan tidak ada suara alat berat selama pembangunan, menandakan kesucian tempat tersebut.

8. Langit-langit dari kayu aras
   Menggambarkan kemewahan dan keindahan interior rumah Tuhan.

9. Ruang belakang (maha kudus)
   Tempat paling suci di dalam rumah Tuhan, di mana tabut perjanjian disimpan.

10. Lapisan emas
    Menunjukkan kemewahan dan kesucian, melambangkan kehadiran Allah yang mulia.

11. Kerub
    Makhluk surgawi yang melambangkan kehadiran dan perlindungan Tuhan di dalam rumah-Nya.

12. Ukiran
    Menggambarkan seni dan keindahan yang ada di dalam rumah Tuhan, mencerminkan kreativitas manusia dalam memuliakan Allah.

13. Pintu dari kayu minyak
    Menunjukkan material yang berkualitas tinggi dan desain yang indah untuk akses ke ruang suci.

14. Pelataran dalam
    Menunjukkan area luar rumah Tuhan yang juga dirancang dengan baik, menciptakan ruang untuk ibadah.

15. Selesai dalam tujuh tahun
    Menandakan dedikasi dan komitmen dalam menyelesaikan proyek suci ini, serta pentingnya waktu dalam rencana Tuhan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu pembangunan rumah Tuhan yang megah dan suci, serta komitmen Salomo untuk memuliakan Allah melalui karya arsitektur yang indah.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Raja-raja pasal 6:

Pertanyaan Refleksi

1. Makna Pembangunan Rumah Tuhan: Apa makna dari pembangunan rumah Tuhan bagi Salomo dan bagi umat Israel pada waktu itu? Bagaimana hal ini relevan dengan kehidupan kita sebagai orang Kristen saat ini?

2. Ketaatan kepada Perintah Tuhan: Dalam ayat 12-13, Tuhan berjanji untuk tinggal di tengah-tengah umat Israel jika Salomo hidup menurut ketetapan-Nya. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ketaatan ini dalam kehidupan sehari-hari kita?

3. Detail Arsitektur dan Simbolisme: Mengapa detail-detail arsitektur dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembangunan rumah Tuhan sangat diperhatikan? Apa yang bisa kita pelajari dari simbolisme ini tentang kehadiran dan kemuliaan Tuhan?

4. Peran Salomo sebagai Raja: Bagaimana peran Salomo sebagai raja tercermin dalam cara dia membangun rumah Tuhan? Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dari tindakan Salomo?

5. Kehadiran Tuhan: Apa arti kehadiran Tuhan di tengah umat-Nya bagi Anda secara pribadi? Bagaimana Anda merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup Anda?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan dengan Kuil di Perjanjian Baru: Bagaimana pembangunan kuil oleh Salomo dibandingkan dengan konsep kuil dalam Perjanjian Baru, di mana tubuh kita disebut sebagai bait Allah? Apa implikasinya bagi kita sebagai orang percaya?

2. Pentingnya Persiapan: Salomo menggunakan batu-batu yang telah disiapkan sebelumnya untuk pembangunan kuil. Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya persiapan dalam melayani Tuhan?

3. Keterlibatan Umat: Dalam konteks pembangunan kuil, bagaimana peran umat Israel dalam mendukung proyek ini? Apa yang bisa kita lakukan sebagai komunitas gereja untuk mendukung visi dan misi gereja kita saat ini?

4. Estetika dan Ibadah: Seberapa pentingkah estetika dalam tempat ibadah? Apakah keindahan fisik dari tempat ibadah dapat mempengaruhi pengalaman spiritual kita? Mengapa?

5. Janji Tuhan: Tuhan berjanji untuk tidak meninggalkan umat-Nya. Bagaimana kita dapat mengingat dan mengandalkan janji ini dalam masa-masa sulit dalam hidup kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan isi dari 1 Raja-raja pasal 6!

Pasal 6 dari Kitab 1 Raja-raja menggambarkan pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita dari pasal ini:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Pentingnya Ibadah kepada Tuhan:

   • Salomo membangun rumah bagi Tuhan sebagai tempat ibadah. Ini mengingatkan kita akan pentingnya menyediakan waktu dan tempat untuk beribadah kepada Tuhan dalam hidup kita sehari-hari.

2. Perencanaan dan Persiapan:

   • Pembangunan Bait Suci dilakukan dengan perencanaan yang matang dan persiapan yang baik. Ini mengajarkan kita untuk merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu dengan baik dalam hidup kita, baik itu dalam pekerjaan, studi, maupun pelayanan.

3. Kualitas dan Keindahan:

   • Salomo menggunakan bahan-bahan yang terbaik dan mengerjakan dengan teliti. Ini mengingatkan kita untuk memberikan yang terbaik dalam segala hal yang kita lakukan, termasuk dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama.

4. Ketaatan kepada Firman Tuhan:

   • Tuhan berjanji untuk tinggal di tengah-tengah umat-Nya jika mereka taat kepada-Nya. Ini menunjukkan pentingnya ketaatan dalam hidup kita. Kita harus berusaha untuk hidup sesuai dengan firman Tuhan agar dapat merasakan kehadiran-Nya dalam hidup kita.

5. Kedamaian dan Ketenteraman:

   • Pembangunan Bait Suci berlangsung tanpa suara alat-alat berat, yang melambangkan kedamaian. Dalam hidup kita, kita juga perlu menciptakan suasana damai, baik dalam diri kita maupun dalam hubungan dengan orang lain.

Doa Terkait Pasal 1 Raja-raja 6

1. Doa untuk Ibadah: "Tuhan yang Maha Kuasa, terima kasih atas tempat ibadah yang Engkau sediakan bagi kami. Ajari kami untuk menghargai waktu dan tempat yang kami miliki untuk beribadah kepada-Mu. Semoga setiap ibadah kami menyenangkan hati-Mu. Amin."

2. Doa untuk Ketaatan: "Ya Tuhan, kami berdoa agar Engkau memberi kami kekuatan untuk taat kepada segala perintah-Mu. Bantu kami untuk hidup sesuai dengan ketetapan-Mu dan mengikuti jalan-Mu. Semoga kami selalu merasakan kehadiran-Mu dalam hidup kami. Amin."

3. Doa untuk Perencanaan: "Tuhan, kami menyerahkan setiap rencana dan usaha kami ke dalam tangan-Mu. Berikanlah kami hikmat dan kebijaksanaan dalam merencanakan hidup kami, agar semua yang kami lakukan dapat memuliakan nama-Mu. Amin."

4. Doa untuk Kualitas Hidup: "Tuhan, ajar kami untuk memberikan yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan kami. Baik dalam pekerjaan, pelayanan, maupun hubungan dengan sesama. Semoga kami selalu berusaha untuk mencerminkan kemuliaan-Mu. Amin."

5. Doa untuk Damai Sejahtera: "Ya Bapa, kami berdoa agar Engkau memberikan damai sejahtera dalam hidup kami. Bantu kami untuk menciptakan suasana yang tenang dan harmonis di sekitar kami, sehingga kami dapat menjadi saluran berkat bagi orang lain. Amin."

Semoga pelajaran dan doa-doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan kehidupan spiritual Anda.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Raja-raja" pasal 6:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menjelaskan tentang pembangunan Rumah Tuhan oleh Raja Salomo. Detail mengenai ukuran, bahan, dan ornamen rumah tersebut juga diuraikan, serta perintah Tuhan kepada Salomo mengenai ketaatan dan janji-Nya untuk tinggal di tengah umat Israel.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Salomo: Raja Israel yang memimpin pembangunan rumah Tuhan.
  • Tuhan: Yang memberikan petunjuk dan janji kepada Salomo mengenai rumah yang dibangun.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Pembangunan rumah Tuhan dilakukan di Yerusalem, di tempat yang telah ditentukan oleh Tuhan untuk menjadi tempat ibadah bagi umat Israel.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pembangunan dimulai pada tahun ke-480 setelah keluarnya orang Israel dari Mesir, dan pada tahun ke-4 pemerintahan Salomo. Pembangunan selesai dalam tahun ke-11 pemerintahan Salomo.

5. Why (Mengapa)

• Alasan Pembangunan:
  • Untuk menyediakan tempat ibadah yang layak bagi Tuhan, sebagai pemenuhan janji kepada Daud, ayah Salomo, dan untuk menjadi pusat ibadah bagi umat Israel.

6. How (Bagaimana)

• Proses Pembangunan:
  • Rumah dibangun dengan ukuran yang telah ditentukan, menggunakan batu-batu yang telah disiapkan sebelumnya. Tidak ada suara alat-alat berat selama pembangunan. Dinding dan interior rumah dilapisi dengan kayu aras dan emas, serta dihiasi dengan ukiran kerub, pohon korma, dan bunga.

7. How Much (Seberapa)

• Ukuran dan Detail:
  • Ukuran rumah: 60 hasta panjang, 20 hasta lebar, dan 30 hasta tinggi.
  • Ruang belakang: 20 hasta panjang, 20 hasta lebar, dan 20 hasta tinggi.
  • Pembangunan memakan waktu 7 tahun.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang pasal 6 dari Kitab 1 Raja-raja, membantu untuk memahami konteks dan makna dari pembangunan rumah Tuhan oleh Salomo.

Pada pasal 6 dari Kitab 1 Raja-raja, diceritakan bahwa pada tahun ke-480 setelah keturunan Israel keluar dari Mesir, Raja Salomo mulai membangun Bait Suci TUHAN. Bait Suci itu memiliki ukuran panjang 60 hasta, lebar 20 hasta, dan tinggi 30 hasta. Salomo juga membangun serambi di depan ruang utama Bait Suci, serta membuat kamar-kamar dan bertingkat-tingkat di sekelilingnya. Selama pembangunan, Salomo menggunakan batu-batu yang telah disiapkan sebelumnya sehingga tidak ada suara palu, kapak, atau perkakas besi yang terdengar. Setelah selesai dibangun, TUHAN berfirman kepada Salomo bahwa jika ia mengikuti ketetapan-Nya dan memelihara perintah-perintah-Nya, maka TUHAN akan tinggal di antara keturunan Israel. Seluruh pembangunan Bait Suci ini memakan waktu tujuh tahun.

Latar belakang dari pasal ke-6 dari Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Salomo di Kerajaan Israel. Salomo adalah putra raja Daud dan dia menjadi raja setelah kematian ayahnya. Pasal ini menggambarkan pembangunan Bait Suci di Yerusalem, yang merupakan salah satu proyek terbesar yang dilakukan oleh Salomo selama pemerintahannya.

Konteks Budaya:
Pembangunan Bait Suci merupakan bagian penting dari agama Israel pada masa itu. Bait Suci adalah tempat suci yang dianggap sebagai tempat kediaman Allah. Pembangunan Bait Suci juga mencerminkan kekuasaan dan kemakmuran Kerajaan Israel di bawah pemerintahan Salomo.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab, yang merupakan kumpulan tulisan suci bagi umat Kristen dan Yahudi. Kitab ini berisi sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda, termasuk kisah pembangunan Bait Suci oleh Salomo.

Konteks Teologis:
Pembangunan Bait Suci oleh Salomo memiliki makna teologis yang mendalam bagi umat Israel. Bait Suci menjadi tempat suci di mana Allah berada di tengah-tengah umat-Nya. Pembangunan Bait Suci juga menunjukkan kesetiaan Allah terhadap perjanjian-Nya dengan Daud dan kelanjutan berkat-Nya bagi keturunan Daud.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal 5, Salomo bersekutu dengan raja Hiram dari Tirus untuk mendapatkan kayu cedar dan pekerja ahli untuk membangun Bait Suci. Salomo juga mengatur pekerjaan pembangunan Bait Suci dengan mempekerjakan ribuan orang Israel. Pasal 5 juga mencatat bahwa Salomo meminta bantuan Hiram dalam menyediakan makanan untuk para pekerja.

Dengan latar belakang ini, pasal 6 kemudian melanjutkan dengan menggambarkan detail pembangunan Bait Suci, termasuk ukurannya, bahan-bahannya, dan ornamen-ornamennya. Pasal ini juga mencatat bahwa pembangunan Bait Suci memakan waktu tujuh tahun untuk diselesaikan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 6:

1. Pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo (ayat 1-10)
- Raja Salomo memulai pembangunan Bait TUHAN pada tahun ke-4 pemerintahannya (ayat 1)
- Deskripsi ukuran dan struktur Bait TUHAN (ayat 2-6)
- Pembangunan kamar-kamar dan tingkat-tingkat di sekeliling Bait TUHAN (ayat 5-6)
- Penggunaan batu-batu yang telah disiapkan di penggalian untuk meminimalkan suara selama pembangunan (ayat 7-8)
- Deskripsi pintu dan tangga di dalam Bait TUHAN (ayat 8-10)

2. Firman TUHAN kepada Salomo tentang Bait Suci (ayat 11-13)
- TUHAN menjanjikan kehadiran-Nya di antara keturunan Israel jika mereka mematuhi perintah-Nya (ayat 12-13)

3. Penyelesaian dan pelapisan Bait Suci (ayat 14-22)
- Salomo melapisi dinding dalam dan lantai Bait TUHAN dengan kayu aras (ayat 15-18)
- Pembangunan Ruang Mahakudus dan tempat suci bagian belakang (ayat 19-20)
- Pelapisan emas pada seluruh Bait TUHAN dan mazbah (ayat 21-22)

4. Pembuatan kerub dan ukiran di dalam Bait Suci (ayat 23-35)
- Salomo membuat dua kerub dari kayu zaitun dan melapisi mereka dengan emas (ayat 23-28)
- Deskripsi ukiran gambar kerub, pohon kurma, dan bunga mekar di dalam Bait TUHAN (ayat 29-35)

5. Penyelesaian dan durasi pembangunan Bait Suci (ayat 36)
- Dasar Bait TUHAN diletakkan pada tahun ke-4, dan pembangunan selesai dalam tujuh tahun (ayat 36)

Referensi: 1 Raja-raja 6:1-36

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:- Raja Salomo: Raja Israel yang membangun Bait Suci TUHAN.
- Daud: Ayah Raja Salomo, kepada siapa TUHAN berjanji bahwa Dia akan tinggal di antara keturunan Israel.
- TUHAN: Allah Israel yang memberikan firman kepada Salomo.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tanah Mesir: Tempat keturunan Israel keluar sebelum memasuki tanah Kanaan.
- Bait TUHAN: Tempat suci yang dibangun oleh Raja Salomo, panjangnya 60 hasta, lebarnya 20 hasta, dan tingginya 30 hasta.
- Serambi: Bagian depan ruang utama Bait TUHAN, panjangnya 20 hasta dan lebarnya 10 hasta.
- Ruang utama: Bagian dalam Bait TUHAN.
- Tempat suci bagian dalam: Ruang Mahakudus di bagian belakang Bait TUHAN, panjangnya 20 hasta, lebarnya 20 hasta, dan tingginya 20 hasta.
- Tempat suci bagian belakang: Tempat untuk meletakkan tabut perjanjian TUHAN di dalam Bait TUHAN.
- Ruang bagian belakang: Ruang di belakang Bait TUHAN, panjangnya 20 hasta.
- Tempat suci: Seluruh Bait TUHAN yang meliputi tempat suci bagian dalam dan bagian belakang.
- Pintu masuk ke tempat suci: Pintu masuk ke tempat suci Bait TUHAN, terbuat dari kayu zaitun dengan ukiran kerub, pohon kurma, dan bunga mekar.
- Pintu masuk ke ruang utama: Pintu masuk ke ruang utama Bait TUHAN, terbuat dari kayu zaitun dengan ukiran kerub, pohon kurma, dan bunga mekar.
- Pelataran: Bagian dalam Bait TUHAN yang terdiri dari 3 jajar batu pahat dan 1 jajar balok kayu aras.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 6:

1. Tahun ke-480 setelah keturunan Israel keluar dari tanah Mesir
- Menunjukkan waktu pembangunan Bait Allah oleh Raja Salomo.

2. Tahun ke-4 pemerintahan Raja Salomo atas Israel
- Menunjukkan waktu pembangunan Bait Allah oleh Raja Salomo.

3. Bulan Ziw, bulan ke-2
- Menunjukkan waktu pembangunan Bait Allah oleh Raja Salomo.

4. Bait TUHAN
- Merujuk pada Bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo.

5. Panjang 60 hasta, lebar 20 hasta, tinggi 30 hasta
- Ukuran Bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo.

6. Jendela-jendela dengan kerai rapat
- Detail arsitektur Bait Allah yang dibangun oleh Raja Salomo.

7. Kamar-kamar di sekeliling dinding bait
- Ruangan tambahan yang dibangun di sekitar Bait Allah.

8. Tingkat bawah lebarnya 5 hasta, tingkat tengah lebarnya 6 hasta, tingkat ketiga lebarnya 7 hasta
- Detail struktur tingkat-tingkat di sekeliling Bait Allah.

9. Pintu tingkat bawah di sisi kanan bait, tangga-tangga putar ke tingkat tengah dan ketiga
- Detail akses masuk ke dalam Bait Allah.

10. Firman TUHAN kepada Salomo tentang pembangunan Bait Allah
- Pesan dari Tuhan kepada Raja Salomo mengenai pembangunan Bait Allah.

11. Melapisi dinding dalam dan lantai bait dengan kayu aras
- Detail penyelesaian interior Bait Allah.

12. Ruang Mahakudus
- Ruangan khusus di dalam Bait Allah untuk meletakkan tabut perjanjian TUHAN.

13. Kerub-kerub dari kayu zaitun
- Patung-patung kerub yang ditempatkan di dalam Bait Allah.

14. Ukiran gambar kerub, pohon kurma, dan bunga mekar di dinding dan lantai bait
- Detail dekorasi Bait Allah.

15. Pintu masuk ke tempat suci dengan ukiran kerub, pohon kurma, dan bunga mekar
- Detail pintu masuk ke dalam Bait Allah.

16. Pelataran di bagian dalam dengan batu pahat dan balok kayu aras
- Detail pelataran di dalam Bait Allah.

17. Pembangunan Bait Allah selama tujuh tahun
- Durasi pembangunan Bait Allah oleh Raja Salomo.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo?
2. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang ditekankan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
3. Mengapa penting bagi kita untuk memelihara perintah-perintah Tuhan seperti yang ditekankan dalam firman-Nya kepada Salomo?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa arti dan simbolisme dari ukiran kerub, pohon kurma, dan bunga mekar yang ada di dalam Bait Suci?
2. Mengapa Raja Salomo menggunakan kayu aras dan emas dalam pembangunan Bait Suci? Apakah ada makna khusus di balik pemilihan bahan-bahan ini?
3. Bagaimana pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo mencerminkan hubungan antara Allah dan umat-Nya?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "6":
1. Pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo menunjukkan pentingnya tempat ibadah dalam kehidupan umat Allah.
2. Detail-detail yang diberikan tentang ukuran dan konstruksi Bait Suci menunjukkan kecermatan dan kehati-hatian dalam melaksanakan tugas ini.
3. Firman Tuhan kepada Salomo menekankan pentingnya mematuhi perintah-perintah-Nya agar Allah tetap tinggal di tengah-tengah umat-Nya.
4. Pembangunan Bait Suci memakan waktu tujuh tahun, menunjukkan kesabaran dan ketekunan yang diperlukan dalam melayani Tuhan.
5. Penggunaan kayu aras dan emas dalam pembangunan Bait Suci menunjukkan keindahan dan kemuliaan yang diinginkan dalam ibadah kepada Allah.

Dari pasal 6 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya membangun rumah Tuhan: Raja Salomo membangun Bait Suci untuk Tuhan dengan penuh perhatian dan kehormatan. Hal ini mengajarkan kita untuk memberikan tempat yang penting bagi Tuhan dalam hidup kita dan membangun hubungan yang erat dengan-Nya.

2. Ketaatan terhadap perintah Tuhan: Tuhan berjanji untuk tinggal di antara umat-Nya jika mereka mengikuti ketetapan-Nya, melakukan hukum-hukum-Nya, dan memelihara perintah-perintah-Nya. Oleh karena itu, kita perlu hidup dalam ketaatan terhadap firman Tuhan dan melakukan kehendak-Nya dalam hidup kita.

3. Kerendahan hati dan kerja keras: Raja Salomo membangun Bait Suci dengan menggunakan batu-batu yang telah disiapkan sebelumnya, sehingga tidak ada suara palu, kapak, atau perkakas besi yang terdengar selama pembangunan. Hal ini mengajarkan kita untuk bekerja dengan kerendahan hati dan kerja keras dalam melayani Tuhan dan membangun kerajaan-Nya.

4. Keindahan dan keagungan dalam pelayanan: Bait Suci yang dibangun oleh Raja Salomo dihiasi dengan emas, ukiran kerub, pohon kurma, dan bunga mekar. Hal ini mengajarkan kita untuk memberikan yang terbaik dalam pelayanan kita kepada Tuhan dan memuliakan-Nya dengan segala yang kita miliki.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh Raja Salomo dalam membangun Bait Suci untuk Engkau. Ajarkanlah kami untuk memberikan tempat yang penting bagi-Mu dalam hidup kami dan membangun hubungan yang erat dengan-Mu.

Bantu kami hidup dalam ketaatan terhadap firman-Mu dan melakukan kehendak-Mu dalam hidup kami. Berikanlah kami kerendahan hati dan kerja keras dalam melayani-Mu dan membangun kerajaan-Mu di dunia ini.

Berkatilah pelayanan kami, Tuhan, agar dapat memuliakan-Mu dengan segala yang kami miliki. Jadikanlah hidup kami sebagai tempat kediaman-Mu dan jadikanlah kami sebagai saksi-saksi-Mu di dunia ini.

Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa. Amin.

Analisis 1 Raja-raja 6:1 (5W+1H)

Ayat: Pada tahun ke-480 setelah keturunan Israel keluar dari tanah Mesir, pada tahun ke-4 pemerintahan Raja Salomo atas Israel, pada bulan Ziw, yaitu pada bulan ke-2, dia mulai membangun bait TUHAN.

What (Apa): Ayat ini menceritakan tentang dimulainya pembangunan Bait Suci oleh Raja Salomo.

Who (Siapa): Raja Salomo adalah tokoh utama dalam ayat ini.

When (Kapan): Pembangunan Bait Suci dimulai pada:

• Tahun ke-480 setelah bangsa Israel keluar dari Mesir.
• Tahun ke-4 pemerintahan Raja Salomo.
• Bulan Ziw, yaitu bulan ke-2 dalam kalender Yahudi (sekitar April/Mei).

Where (Dimana): Ayat ini tidak menyebutkan lokasi spesifik pembangunan Bait Suci, namun kita tahu dari konteks kitab 1 Raja-raja bahwa Bait Suci dibangun di Yerusalem.

Why (Mengapa): Pembangunan Bait Suci merupakan pemenuhan janji Allah kepada Daud (2 Tawarikh 6:7-9) dan menjadi pusat penyembahan bagi umat Israel.

How (Bagaimana): Ayat ini tidak menjelaskan detail proses pembangunan Bait Suci, namun kitab 1 Raja-raja selanjutnya akan menjelaskan proses pembangunan secara rinci.

Tambahan:

• Angka 480 tahun memiliki makna simbolis, menunjukkan periode panjang penantian dan persiapan sebelum pembangunan Bait Suci.
• Bulan Ziw merupakan waktu yang tepat untuk memulai pembangunan karena cuaca yang mendukung.
• Ayat ini menekankan pentingnya Bait Suci sebagai tempat kediaman Allah dan pusat ibadah bagi umat Israel.

Sebagai seorang Kristen, kita dapat belajar dari ayat ini tentang:

• Kesetiaan Allah: Allah menepati janji-Nya kepada Daud dengan mengizinkan Salomo membangun Bait Suci.
• Pentingnya penyembahan: Bait Suci menjadi pusat penyembahan dan simbol hubungan antara Allah dan umat-Nya.
• Persiapan dan waktu Allah: Pembangunan Bait Suci terjadi pada waktu yang tepat setelah persiapan panjang.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami 1 Raja-raja 6:1 dan memperdalam pemahaman Alkitab Anda.