Latar belakang dari pasal
20 dalam Kitab Kejadian adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal
20 terjadi setelah peristiwa Sodom dan Gomora di mana Lot dan keluarganya diselamatkan oleh dua malaikat. Lot dan keluarganya kemudian tinggal di sebuah gua di pegunungan. Setelah itu, mereka pindah ke Zoar. Pasal ini terjadi pada masa hidup Abraham dan Sarah, yang saat itu masih disebut Sarai.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, pernikahan antara saudara sepupu dianggap wajar dalam budaya Timur Tengah kuno. Abraham dan Sarah adalah sepupu sekaligus suami istri. Namun, mereka juga menghadapi tantangan dan risiko dalam budaya tersebut.
Konteks Literatur:
Pasal
20 adalah bagian dari narasi yang lebih besar tentang kehidupan Abraham dan Sarah. Kitab Kejadian adalah bagian pertama dari Alkitab dan berfungsi sebagai pengantar sejarah Israel dan perjanjian Allah dengan bangsa Israel.
Konteks Teologis:
Pasal
20 menunjukkan bahwa Abraham dan Sarah masih memiliki kelemahan dan ketakutan dalam iman mereka. Abraham khawatir bahwa raja Abimelekh akan membunuhnya karena Sarah adalah istrinya. Namun, Allah melindungi mereka dan mengungkapkan kebenaran kepada Abimelekh melalui mimpi.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Abraham dan Sarah telah mengalami perjalanan yang panjang dan menghadapi berbagai ujian iman. Mereka telah dipanggil oleh Allah untuk meninggalkan tanah asal mereka dan pergi ke tanah yang dijanjikan. Mereka juga telah mengalami kesulitan dalam mendapatkan keturunan, tetapi Allah tetap setia pada janji-Nya untuk memberikan keturunan kepada mereka.
Namun, dalam pasal
20, Abraham dan Sarah menghadapi ujian baru ketika mereka berbohong tentang hubungan mereka sebagai suami istri. Mereka takut akan kehidupan mereka dan memutuskan untuk mengatakan bahwa Sarah adalah saudara perempuan Abraham. Hal ini menyebabkan Abimelekh, raja Gerar, mengambil Sarah menjadi istrinya. Allah kemudian menghukum Abimelekh dan keluarganya dengan penyakit yang serius.
Dalam pasal ini, kita melihat bahwa meskipun Abraham dan Sarah adalah orang yang dipilih oleh Allah, mereka juga memiliki kelemahan dan melakukan kesalahan. Namun, Allah tetap setia pada janji-Nya dan melindungi mereka. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang adil dan menghukum dosa, tetapi juga memberikan rahmat dan pengampunan kepada mereka yang bertobat.