Apakah para bapa leluhur benar-benar setua yang dicatat di Alkitab?
Beberapa "peneliti sastra sejarah" (higher critics) menyatakan bahwa kalender kuno sekali dari orang-orang sebelum air bah menghitung satu tahun sebagai satu bulan, atau periode yang berkenaan dengan bulan. Yang lainnya, dengan alasan yang lebih banyak, menegaskan bahwa satu tahun adalah satu musim pertumbuhan yang sama dengan tiga bulan menurut perhitungan kita. Hensler dan Hufeland, dua ahli berkebangsaan Jerman menyatakan bahwa tahun para leluhur adalah tiga bulan sampai masa Abraham, delapan bulan sampai masa Yusuf, dan sesudahnya adalah dua belas bulan. Salah satu sarjana Alkitab yang ulung menyatakan bahwa jika kita menerima teori setahun sebulan, enam puluh lima tahun usia Mahalaleel sebelum kelahiran anak laki-lakinya, Yared, akan menjadikannya orang tua pada umur lima tahun tiga bulan menurut perhitungan kita; Henokh usianya sama ketika anak laki-lakinya, Metusalah, lahir, dan usia kepala keluarga lainnya sewaktu kelahiran anak-anak mereka sama-sama tidak masuk akalnya. Tentu saja kesimpulan semacam itu benar-benar menyalahkan teori setahun sebulan. Berbagai keadaan pada masa sebelum Air Bah sama sekali berbeda dengan masa setelah Air Bah. Waktu itu tidak ada hujan, matahari beserta planet-planet tidak kelihatan; dalam atmosfir yang basah, pertumbuhan sangat dirangsang dan semua kondisi alami cenderung memperpanjang usia binatang dan tumbuhan. tepat seperti yang dikatakan oleh Alkitab. Di samping itu, periode tersebut menghasilkan jenis-jenis binatang dengan proporsi raksasa, yang diciptakan dengan memiliki kekuatan dan daya tahan, analogi alam tampaknya menuntut manusia untuk memiliki proporsi yang sama dengan lingkungan sekitarnya. Kejadian 6:4 (klausa pertama) dengan jelas menyatakannya secara tidak langsung. Usia dan tinggi, bukan hanya diberikan bagi manusia tetapi juga kepada yang lain, menjadi sangat berkurang setelah Air Bah.
Artikel yang terkait dengan Matius: