Apakah nilai perbandingan di antara hikmat manusiawi dan hikmat ilahi?
Tiga pasal pertama dari I Korintus berisi argumen bahwa semua hikmat dan kekuatan manusiawi tidak ada nilainya dan tidak ada artinya dibandingkan dengan kuasa dan hikmat Allah. Teks (I Korintus 3:22, 23) menandai klimaks dari argumen ini, dan merupakan satu dari pengungkapan dan pikiran mulia Paulus. Dia sedang memberikan nasihat kepada orang Kristen mengenai kebanggaan yang benar tentang miliknya yang megah. Kekayaan dan kekuasaan milik orang lain tidak pantas dibanggakan. Tetapi, segala sesuatu dalam alam semesta ini menurut pengertian tertentu menjadi milik orang Kristen, sebab semua itu adalah milik Kristus. Ini bukan berarti siapa pun berhak menuntut milik orang lain karena nama Kristus. Tetapi, kekayaan orang Kristen ada di dalam Kristus. Kristus adalah Pencipta dan Penguasa atas segala sesuatu, dan karena orang Kristen adalah pewaris Kristus, maka dia ikut memiliki semua kuasa dan hikmat serta kekayaan Allah. Pasal ini juga berisi desakan Paulus untuk menghindari perpecahan: para pengikut dari berbagai pengajar membentuk kelompok-kelompok yang berbeda dalam Gereja Korintus. Rasul ingin agar pikiran mereka mengatasi semua soal manusiawi ini dan melihat pada sumber yang tak terbatas dari segala hikmat. Itu merupakan himbauan untuk mewujudkan kesatuan di antara umat Kristen, demikian juga untuk perkara-perkara rohani dan surgawi, suatu pola pikir yang berani dan berapi-api.
Artikel yang terkait dengan Matius: