Apakah orang yang sudah bertobat, bila ia melakukan bunuh diri akan kehilangan warisannya di surga?
Orang yang telah menyatu dengan Kristus oleh iman dan menjadi ahli waris Allah tidak akan bunuh diri, sebab tidak ada pembunuh (bunuh diri sama dengan membunuh diri sendiri) memiliki hidup kekal dalam dirinya (lih. I Yoh. 3:15). Jika orang seperti itu mengambil nyawanya sendiri, jelas bahwa penalarannya pasti telah goncang karena kesedihan atau kesusahan atau kekhawatiran, sehingga dia tidak dapat bertanggung jawab. Barangsiapa, yang memiliki penalaran dan kemampuan mental yang kuat, bila dengan sengaja membunuh dirinya sendiri akan memberikan bukti melalui tindakannya bahwa dia bukan orang Kristen sejati, karenanya tidak akan pernah memiliki warisan di surga. Keadaan pikiran orang yang bunuh diri sebelum dia melakukan tindakan fatal itu juga harus diperhitungkan. Tidak disangsikan bahwa sebagian besar pelaku bunuh diri sedang dalam keadaan pikiran tidak sehat ketika peristiwa itu terjadi. Otaknya dalam keadaan tidak seimbang, dan orang itu tidak dapat bertanggung jawab atas tindakannya. Anda dapat sangat yakin jika seorang Kristen kehilangan kendali atas kemampuan inderanya, dan dalam keadaan tersebut membunuh dirinya sendiri, dia - dengan tindakannya itu - tidak akan kehilangan perhatiannya kepada Kristus. Allah akan menerima dia seperti jika dia meninggal karena kecelakaan atau penyakit. Dalam menyikapi kasus bunuh diri, kita harus ingat kemungkinan yang bersangkutan kehilangan kemampuan mental (dementia), dan bukan merasa sedih seperti orang yang tidak memiliki harapan.
Artikel yang terkait dengan Matius: