Apa yang bisa kita katakan kepada orang-orang yang tampaknya tidak dapat menerima keadaan ditinggal mati oleh seorang yang dikasihinya?

Apa yang dapat kita katakan kepada teman-teman seperti ini? Pertama-tama, mereka harus segera dengan ketetapan hati mencari Allah. Mereka mungkin merasa bahwa pikiran mereka nyaris hancur oleh pukulan yang menghancurkan, tetapi satu kenyataan yang menjadi sandaran di tengah-tengah kesedihan itu ialah Allah sendiri. Atau mungkin orang bukan mengalami penderitaan berat, melainkan merasa lelah dan bingung. Mereka juga harus mencari Allah untuk mendapatkan perhentian-Nya. Inilah waktu untuk merangkak ke dalam "lindungan Yang Mahatinggi dan . . . naungan Yang Mahakuasa" (Mzm. 91:1). Mereka akan mulai menyadari sesuatu tentang kedalaman dan kekuatan kasih Allah bagi mereka, kasih yang lebih besar daripada kasih mereka terhadap orang terkasih yang telah meninggal itu. Mereka akan mulai memikirkan salib Kristus, di mana Allah menunjukkan dengan jelas kasih-Nya terhadap umat manusia. Mereka akan melihat Kristus mengalami pengalaman kematian yang aneh dan keluar daripadanya tanpa tersentuh oleh maut, ya tak tersentuh olehnya, melainkan dimuliakan. Kemudian mereka akan melihat Kristus "duduk di sebelah kanan Allah" - dan mereka akan mengetahui bahwa di dunia lain itu orang yang mereka kasihi aman dan selamat bersama Dia. Mereka akan menyadari lagi bahwa perkara-perkara yang kekal dalam hidup manusia adalah pikiran, kasih, dan karakter: mereka akan mengetahui bahwa orang-orang yang mereka kasihi tidak kehilangan perkara-perkara yang membuat mereka sangat berarti, melainkan mereka hanya menanggalkan pakaian manusiawi (kedagingan) dan memasuki dunia roh, yaitu rumah mereka dan rumah kita yang sebenarnya. Yang paling mengherankan dan paling diberkati dari semua, mereka kini merasakan - sebagaimana dirasakan oleh banyak orang - bahwa orang-orang yang dikatakan mati itu lebih dekat dengan kita daripada waktu-waktu sebelumnya dan tidak ada orang yang mengetahui seberapa dekatnya. Seorang pria muda yang baru kehilangan istrinya memberi kesaksian bahwa dia yakin istrinya itu mengetahui apa yang sedang dilakukan suaminya dan bagaimana keadaannya dan anak-anaknya baik-baik saja. Bagaimanapun, tidak mungkinkah kita mendapati bahwa dunia yang sebenarnya bukanlah dunia yang terdiri dari tanah liat dan bebatuan, kayu dan daging, melainkan bahwa seluruh atmosfir dan angkasa adalah tempat tinggal yang sebenarnya dan tempat kerja dari roh-roh manusia, bahkan bintang-bintang pun tidak lain adalah paku-paku emas dalam rumah Allah dan bahwa rumah itu sendiri benar-benar adalah apa yang sekarang kita sebut "ruang angkasa," di mana ada banyak tempat bagi semua roh yang pernah hidup dan akan hidup setelah manusia mati? Bagaimanapun juga, kita bisa mengenal Yesus, sang Guru yang berkuasa atas kehidupan dan atas maut; kita juga mengetahui bahwa orang-orang yang kita kasihi dan kita sendiri aman dalam pemeliharaan-Nya yang kuat dan penuh perhatian. Katakan kepada teman-teman ini bahwa "kasih karunia-Nya cukup" bahkan ketika mereka menghadapi kesedihan yang sulit pun. Beri tahu mereka untuk datang mendekat kepada Dia sehingga merasakan persekutuan akrab dengan orang-orang yang sudah meninggal. Beri tahu mereka Dia akan memberi mereka kekuatan untuk menanggung beban kesedihan, dan memungkinkan mereka membawa yang lain kepada perhentian iman yang telah mereka temukan.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #12: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab saja. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA