Apa maksud Yesus ketika berkata, "JIka engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu" (Mat 6:3)?

Mungkinkah orang benar-benar dapat mencegah agar tangan kirinya mengetahui apa yang sedang dilakukan tangan kanannya? Jika orang tidak lagi memikirkan itu, dapatkah tangan mengetahui sesuatu? Yang mengetahui sesuatu adalah pikiran. Jelas, kita tidak mungkin menafsirkan secara harfiah ucapan Yesus ini. Lalu, apakah maksud dari ucapan ini?

Ucapan Yesus ini bersifat paradoks, yaitu tampak berlawanan. Kelihatannya Yesus sedang memberi tahu kita agar berusaha tidak mengetahui secara sadar apa yang sedang kita lakukan (dalam hal ini, memberi sedekah).

Tangan kita sering bekerja bersama-sama. Dua-duanya sering bekerja berpasangan: mengangkat, membawa, menangkap, mengendarai, dan banyak kegiatan lain. Apa yang dilakukan tangan yang satu diketahui oleh tangan yang lain. Dua-duanya dikendalikan oleh otak yang sama.

Apa yang sedang dinasihatkan oleh Yesus menggambarkan hal yang sebaliknya; jadi petunjuk-Nya pasti merupakan hal berlebihan bersifat simbolis, mendesak kita bukan hanya agar pemberian kita tidak diketahui orang lain atau tidak dipamerkan (Mat. 6:1), melainkan juga agar kita tidak terus menerus membicarakan itu. Kita harus melupakan persembahan maupun pemberian kita; kita tidak boleh membanggakan diri karena pemberian-pemberian kasih yang kita lakukan; kita tidak boleh menceritakan perbuatan murah hati yang kita lakukan. Pesan dari Matius 6:3 pada dasarnya sama dengan nasihat dalam ayat 2: Jangan memamerkan kedermawananmu; jangan menarik perhatian orang lain dengan itu; jangan jatuh dalam perangkap dosa untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

Gagasan serupa itu ditemukan dalam perkataan Yesus yang dicatat di Matius 25:37-39, di mana Yesus memberitahu kita bahwa orang benar pada Hari Penghakiman akan benar-benar tidak sadar tentang perbuatan-perbuatan baik yang telah mereka lakukan sementara mereka hidup di bumi. Mereka akan menjawab sang Hakim, "Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian? Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau?" Sungguh-sungguh mereka tidak sadar akan perbuatan-perbuatan baik mereka.

Rasul Yakobus juga memperingatkan terhadap dosa kesombongan (4:6), dia mengingatkan para pembacanya bahwa "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati" (Ams. 3:34).




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA