Apakah wasiat (perjanjian) Yesus?
Yohanes 14, dan itu adalah salah satu pasal paling sakral dalam Kitab-kitab Injil, menjadi catatan mengenai saat-saat terakhir yang dilewatkan Yesus di antara murid-murid-Nya sebelum krisis besar tersebut. Kasih memenuhi hati-Nya dan mengalir dari bibir-Nya. Perkataan-Nya memperdengarkan suatu alunan lebih mulia daripada biasanya. Melalui doa syafaat-Nya Dia mencurahkan jiwa-Nya bagi orang-orang yang sebenarnya sudah menjadi milik-Nya. Kepada murid-murid hal itu merupakan khotbah penuh semangat sekaligus kesedihan. Dia kelihatannya membuka gerbang surga, memberi mereka pandangan sekilas mengenai rumah di surga, rumah dengan "banyak tempat tinggal" (Yoh. 14:2) yang menanti mereka, itulah tempat ke mana Dia akan segera pergi. Lebih daripada sebelumnya Dia mengekspresikan itu dengan jelas dan sederhana hubungan-Nya yang akrab dan penuh kasih dengan mereka. Dia menguatkan iman mereka, Dia berjanji mengaruniakan mereka kuasa rohani dan Penghibur untuk menjadi pembimbing dan penasihat mereka. Dengan kewibawaan, penuh arti dan kasih sayang paling sempurna, itu merupakan amanat perpisahan yang tidak pernah ada kata-kata yang keluar dan mulut manusia sebanding dengan itu.
Artikel yang terkait dengan Matius: