Apakah Allah "menghapuskan" hari ketika Ayub dilahirkan?
Pertanyaan ini sudah pasti diajukan oleh tradisi kuno atau takhayul bahwa kita memiliki jumlah hari yang lebih sedikit pada bulan Februari ketimbang bulan-bulan lainnya, karena Ayub telah lahir pada bulan Februari. Sudah pasti hal ini adalah buah pikiran yang keliru. Tidak ada yang namanya bulan Februari pada masa Ayub hidup, 1520 SM. Bulan-bulan, atau pembagian waktu saat itu, tidak sama seperti yang kita miliki sekarang. Tahun Yahudi terdiri dari dua belas bulan yang harinya berjumlah dua puluh sembilan dan tiga puluh secara bergantian, hari yang ketiga belas diperkenalkan dari waktu ke waktu untuk disesuaikan dengan matahari dan musim. Perlu diingat bahwa meskipun Ayub mengutuki hari kelahirannya, dia tidak mengutuki Penciptanya, jadi mengapa Tuhan harus menghilangkan satu hari karena ada sedikit kelemahan pada hambaNya, yang, walaupun penderitaannya luar biasa, tidak pernah mengutarakan celaan terhadap Penciptanya? Bulan-bulan kita yang sekarang ini, kita dapatkan dari orang Roma. Pada orang Roma, Februari semula memiliki dua puluh sembilan hari dalam tahun yang biasa, tetapi sewaktu Senat Roma mengeluarkan ketetapan bahwa bulan ke delapan harus diberi nama Agustus, satu hari diambil dari bulan Februari dan diberikan kepada bulan Agustus, yang pada waktu itu jumlahnya hanya tiga puluh hari, supaya bulan ini tidak lebih kurang dari bulan Juli, yang dinamai sebagai kehormatan kepada Yulius Caesar.
Artikel yang terkait dengan Matius: