Kepada siapakah kita menyampaikan doa-doa kita, Allah Bapa atau Tuhan Yesus?

Salah satu argumen paling penting yang mendukung keallahan Yesus, ialah bahwa Dia mengizinkan umat berlutut menyembah Dia. Para rasul merasa takut ketika penduduk kota-kota yang tidak mengenal Tuhan hendak menyembah mereka, dan bahkan malaikat yang berbicara dengan Yohanes tidak mau disembah. "Janganlah berbuat demikian" (Why. 19:10). Tetapi, Yesus menerima sembah karena Dia berhak atasnya. Dia mengampuni dosa-dosa orang lumpuh (Mat. 9:2) dan perempuan yang datang meminyaki kaki-Nya (Luk. 7:48). Yang lain berkeberatan bahwa Dia mengampuni dosa, tetapi Dia tidak akan menarik pernyataan-Nya. Satu di antara pemeranan kesejarahan mula-mula dari orang-orang Kristen bahwa "mereka memanjatkan doa-doa kepada Kristus sebagai Allah." Hal ini telah dilakukan sepanjang sejarah kekristenan. Hasilnya terbukti itulah kebenaran yang harus dilakukan. Orang memohon pengampunan dan pertolongan kepada Yesus. Itu adalah doa sederhana yang telah mengubah kehidupan S. H. Hadley: "Tuhan Yesus, dapatkah Engkau menolong aku?" Yesus menjawab bahwa Bapa ada di dalam Dia dan Dia di dalam Bapa (Yoh. 17:21). Kepada siapa kita mengalamatkan doa kita tidak ada bedanya. Bentuk yang lazim ialah dialamatkan kepada Bapa dalam nama Yesus; adalah lebih menolong jika membuat variasi bentuk dengan alamat langsung kepada Kristus daripada kita memakai bentuk lain.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #13: Klik ikon untuk membuka halaman teks alkitab dalam format PDF. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA