Apakah orang Kristen wajib untuk terus berusaha mengejar prestasi tertinggi yang dapat dicapai?

Perintah Paulus dalam I Korintus 9:24 ditafsirkan memiliki pengertian bahwa orang Kristen wajib hidup sebagaimana mestinya, dengan terus bertanding.

Tidak dapat disangsikan, orang Kristen harus berusaha mengejar prestasi rohani yang tertinggi. Tetapi, banyak konsepsi keliru mengenai apa yang dimaksud dengan pencapaian tertinggi itu. Yang dimaksud bukanlah bahwa orang Kristen "harus terus merasa tegang" menghadapi kecemasan dan kesukaran. Kristus datang untuk menolong membebaskan kita dari ketegangan rohani seperti itu. Dalam Alkitab ada satu kata yang penting, yaitu "perhentian." Kristus datang untuk memberikan kekuatan Allah dalam usaha-usaha rohani ganti kekuatan kita. "Marilah kepadaku . . . Aku akan memberi kelegaan" (Mat. 11:28). Penulis Surat Ibrani mengatakan, "Barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, is sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya (4:10). Whittier berdoa:

Ambil kecemasan dan ketegangan dari jiwa kami
Dan biarlah kehidupan yang tertib mengakui
Keindahan damai sejahtera-Mu.

Tetapi ketika jiwa masuk tempat perhentian dan tempat damai sejahtera yang lebih tinggi, masih akan ada kegiatan-kegiatan besar dalam pelayanan. Orang-orang kudus yang terbaik adalah mereka yang berada di bawah ketegangan besar, hasrat yang berkobar-kobar untuk melayani dan menolong orang lain. Namun, kehidupan seperti itu adalah "normal" dan juga biasanya "sehat." Untuk bebas dari kecemasan-kecemasan tentang diri sendiri, dan asyik dalam melayani orang lain demi nama Yesus, yakni bukan hanya kehidupan dengan pelayanan tertinggi, tetapi juga sukacita tertinggi.




Artikel yang terkait dengan Matius:


TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.12 detik
dipersembahkan oleh YLSA